Shi Qi adalah seorang gadis biasa yang berprofesi sebagai pelukis potret dan obyek lukisannya biasanya para gadis-gadis muda. Sejak awal, kita diperlihatkan bahwa Shi Qi memiliki tahi lalat yang di berada ujung matanya yang nantinya akan menjadi identitas penting bagi Shi Qi.
Namun sebenarnya, tujuan utama Shi Qi melukis potret para gadis muda bukan hanya untuk mencari nafkah, melainkan untuk mencari kakaknya yang telah terpisah bertahun-tahun darinya. Dia tidak tahu bagaimana wajah kakaknya sekarang, satu-satunya petunjuk adalah si kakak memiliki tato bunga prem di bahu belakang. Namun sejauh ini, belum ada satu pun gadis-gadis yang pernah dia lukis yang memiliki tato itu.
Hari ini dia sedang melukis sekumpulan para wanita penghibur di sebuah rumah bordir atas bantuan seorang temannya yang bernama Ying Xiu yang juga bekerja di rumah bordir ini. Ying Xiu membantunya karena Shi Qi meyakini bahwa dulu kakaknya terpisah darinya karena tersesat di rumah bordir. Namun sayangnya, tetap saja tidak ada satu pun para gadis di sana yang memiliki tato bunga prem.
Di tengah kegiatannya, tiba-tiba saja muncul seorang gadis muda bernama Shen Qin yang khusus mencarinya. Dia bukan orang sembarangan, melainkan putrinya perdana menteri, dan dia mencari Shi Qi untuk menawari Shi Qi pekerjaan melukis potret dirinya.
Saat Shi Qi ingin menolak tawaran pekerjaannya, entah bagaimana Shen Qin ternyata sudah mengetahui bahwa Shi Qi sedang mencari keberadaan kakaknya. Fakta inilah yang digunakan Shen Qin untuk memancing Shi Qi untuk mau menerima tawaran pekerjaannya dengan iming-iming akan memberi Shi Qi informasi tentang keberadaan kakaknya jika Shi Qi mau melukisnya.
Shi Qi akhirnya setuju. Jadilah dia mendatangi tempat yang Shen Qin sebutkan tepat pada pukul 11 malam. Namun alangkah kagetnya dia begitu tiba di sana, dia malah mengintip Shen Qin sedang bermesraan dengan kekasihnya.
Jelas saja Shi Qi langsung mau kabur, tapi tiba-tiba Shen Qin memanggilnya. Dari balik sekat dia menyuruh Shi Qi untuk melukis apa yang dia lihat. Hanya jika Shi Qi melakukan perintahnya, dia akan memberitahukan informasi yang sangat ingin Shi Qi ketahui.
Shi Qi galau, tapi akhirnya dia melakukannya juga, mengintip dan melukis kemesraan kedua orang itu lewat lubang sekat ruangan. Namun si pria kekasihnya Shen Qin ternyata tidak tahu menahu tentang masalah ini, makanya saat Shi Qi tak sengaja menyenggol barang, si pria sontak kaget dan panik.
Hmm, apa kira-kira alasan Shen Qin melukis kemesraan mereka secara diam-diam? Shen Qin dengan cepat mengalihkan perhatian si kekasih, mengklaim kalau itu cuma kucing, dan untungnya pria itu percaya begitu saja.
Dari percakapan mereka, si pria ini ternyata seorang pangeran yang bergelar Pangeran Ning dan mereka kekasih rahasia. Malah sebenarnya, Shen Qin ternyata sudah dijodohkan dengan pria lain bernama Xiao Han Sheng, seorang jenderal kepercayaan Kaisar, malah mereka sebenarnya akan menikah besok.
Shen Qin tidak mau menikah karena dia bucin total sama Pangeran Ning, tapi jelas Pangeran Ning tidak merasakan perasaan yang sama terhadap Shen Qin. Malah dengan sinisnya dia mempertanyakan alasan apa yang akan Shen Qin gunakan untuk menolak pernikahan ini?
Apakah Shen Qin akan bilang pada Kaisar bahwa dia, putrinya perdana menteri yang bermartabat, memiliki ikatan perjodohan dengan Xiao Han Sheng tapi dengan tidak tahu malu berselingkuh dengan seorang pangeran?
Shen Qin sontak menamparnya dengan emosi dan sakit hati, tapi tetap saja dia cinta mati sama Pangeran Ning, makanya dia keukeuh tidak mau menikah. Tapi Pangeran Qin bersikeras menyuruhnya untuk tetap menikah saja, dengan alasan bahwa pernikahan Shen Qin itu akan berguna untuk masa depannya Pangeran Ning.
Pangeran Ning bahkan meyakinkan bahwa jika Xiao Han Sheng berada di pihaknya dan bisa dia manfaatkan, maka dia pasti akan punya cara untuk mendapatkan Shen Qin kembali nantinya. Saat dia hendak pergi, Shen Qin tiba-tiba mengaku kalau dia sedang hamil.
Entah apakah dia jujur atau bohong, tapi Pangeran Ning tidak mempercayainya sama sekali, dan tetap memaksanya untuk menikah dengan Xiao Han Sheng dan menjadi istri yang baik.
Shi Qi baru berani keluar dari persembunyiannya setelah Pangeran Ning pergi dan mendapati Shen Qing sedang berendam di bak mandinya yang kayak kolam renang. Shi Qi sudah menyelesaikan lukisannya dan ingin to the point ke perjanjian utama mereka, tapi Shen Qin tampak jelas enggan untuk melepaskannya, malah sengaja berlama-lama menanyainya tentang apakah Shi Qi memiliki seseorang yang dia cintai? Seseorang yang dia impikan untuk dia miliki?
Shi Qi tidak menjawabnya tapi dari sikap canggungnya, jelas dia juga memiliki seseorang yang dia diam-diam dia cintai. Tapi terkait tentang masalah cintanya Shen Qin, itu sama sekali bukan urusannya. Dia menolak ikut campur dan menyarankan Shen Qin untuk membicarakan masalah perjodohannya dengan ayahnya. Shen Qin sinis mendengarnya.
Shi Qi seketika sadar kalau Shen Qin mungkin sebenarnya tidak mengetahui keberadaan kakaknya, mungkin Shen Qin cuma membohonginya agar dia mau melukisnya. Tapi sudahlah, Shi Qi memutuskan untuk pamit saja sekarang sembari berjanji tidak akan mengatakan masalah ini pada siapa pun.
Tapi aneh, pamitnya tak terjawab. Hah? Masa Shen Qin menenggelamkan diri di bak mandi? Jelas saja Shi Qi jadi panik dan khawatir dan langsung berusaha mencari-cari di bak mandi yang airnya keruh seputih susu itu.
Namun seketika itu pula, tiba-tiba saja Shen Qin muncul dari air dan langsung menariknya dan menenggelamkannya ke dalam bak mandi. OMG! Apa yang mau dia lakukan pada Shi Qi?
Fajar baru saja menyingsing saat kemudian kita melihat Shen Qin membaringkan Shi Qi yang pingsan di ranjangnya, lalu muncul seseorang misterius yang hampir seluruh wajahnya diperban kayak mumi kecuali satu matanya yang lebih seperti mata reptil alih-alih mata manusia.
Entah siapa orang itu, tapi sepertinya dia dukun super sakti yang dipekerjakan Shen Qin untuk melakukan sesuatu padanya dan Shi Qi. Dalam keadaan setengah sadar, Shi Qi samar-samar melihat Shen Qin duduk di atasnya, membelai wajahnya lalu mengatakan kalimat yang aneh... "Wajah yang begitu cantik, ini akan menjadi milikku sekarang." (maksudnya?)
Dalam tidurnya, Shi Qi memimpikan pertemuan masa lalunya dengan pahlawannya. Sang pahlawan yang pernah menyelamatkannya saat dia disandera dulu. Dia tidak mengenal siapa pria itu, mereka juga pernah bertemu sekali waktu itu, namun pertemuan itu membuat Shi Qi langsung jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.
Si penjahat yang menyanderannya dan sang pahlawan saling berhadapan dengan sengit saat itu. Sang pahlawan mengarahkan anak panahnya dengan mantap ke arah mereka. Dia bertanya apakah Shi Qi takut, dan begitu Shi Qi dengan mantap menjawab tidak takut, sang pahlawan langsung menembakkan anak panahnya ke arah mereka...
Dan Shi Qi pun langsung terbangun. Eh bukan, Shen Qin yang bangun. Eh bukan, yang mimpi kan Shi Qi, kenapa bisa Shen Qin yang bangun dari mimpi itu? Hah? Kok??!!! Aneh!!!
Pelayan yang menemaninya memanggilnya Nona Shen Qin dan memberitahu bahwa ini rumah perdana menteri dan sekarang adalah hari pernikahannya Shen Qin dengan jenderal Xiao Han Sheng. Malah sekarang ini dia sudah berada di rumahnya Jenderal Xiao Han Sheng.
Hah? Tapi dia Shi Qi, bukan Shen Qin. Mengingat berbagai kejadian aneh semacam, Shi Qi langsung panik mencari cermin dan sontak shock melihat wajahnya sudah berubah jadi wajah Shen Qin.
Wow! Pasti ulahnya si dukun bermata reptil kemarin. Sakti bener ya sihirnya. Jadi ini maksud ucapan aneh Shen Qin, berarti sekarang wajah mereka tertukar.
Tapi hanya wajah yang berubah, tubuhnya secara keseluruhan tetap tubuh Shi Qi, kita juga melihat dia masih memiliki tahi lalat di ujung matanya yang merupakan ciri khas wajah Shi Qi. Dia juga masih memiliki titik merah di lengannya yang merupakan pertanda keperawanan. Shen Qin yang asli jelas sudah tidak memiliki tanda titik merah itu.
Shi Qi begitu shock dan panik, sulit mempercayai wajah yang dia lihat di cermin. Dia sontak panik melarikan diri tapi para pelayan dan pengawal mengejarnya dan menghadangnya sembari memanggilnya 'Nyonya' yang justru membuatnya jadi makin panik bukan main.
Dalam kepanikannya mencari cermin lain, dia tak sengaja membuka pintu sebuah ruangan rahasia yang ternyata ruang peny!ks@@n di mana suaminya (yang seharusnya suaminya Shen Qin) sedang menginterogasi dan meny1ks4 seorang tahanan, tepat saat suaminya itu membvnvh si tahanan. Darahnya muncrat tepat mengenai wajah Shi Qi yang jelas saja membuat Shi Qi shock berat hingga pandangannya mengabur.
Dia mungkin jatuh menghantam lantai seandainya suaminya tidak sigap menangkapnya. Shi Qi sempat melihat wajahnya samar-samar sebelum kemudian pingsan.
Di tempat lain, pelayannya Shen Qin ternyata mata-matanya kakaknya Shen Qin yang jelas memiliki hubungan buruk dengannya. Bahkan sekarang dia memerintahkan si pelayan untuk membvnvh Shen Qin, errr... padahal si kakak ini berada di pihak Pangeran Ning dan jelas dia melakukan ini tanpa sepengetahuan Pangeran Ning.
Si pelayan galau, dia sebenarnya terlalu ketakutan untuk melakukan itu, tapi dia tidak punya pilihan, maka saat Shi Qi (yang dia kira Shen Qin) masih pingsan, si pelayan pun menutup wajah Shi Qi pakai tudung pengantin lalu berusaha menc3k1knya... tepat saat Jenderal Xiao Han Sheng mendadak muncul. Fiuh! Syukurlah! Shi Qi pun selamat dari maut, si pelayan pun langsung keluar kamar dengan ketakutan.
Setelah si pelayan pergi, Xiao Han Sheng dengan lembut membantu Shi Qi bangun dan membantunya melepaskan tudung pengantinnya. Namun alangkah tercengangnya Shi Qi saat melihat Jenderal Xiao Han Sheng ternyata adalah sang pahlawan yang pernah menyelamatkannya dulu.
Ah! Sang pahlawan yang diam-diam dia cintai, yang seharusnya menjadi suaminya Shen Qin, secara mengejutkan malah menjadi suaminya sekarang, yaaaa... walaupun dia menikah sebagai Shen Qin sih.
"Jenderal, ternyata kau," ucap Shi Qi refleks. Dia begitu terharu bisa bertemu dengannya lagi hingga matanya berkaca-kaca.
Bingung dengan reaksi istri barunya ini, Han Sheng pun cepat-cepat mengalihkan topik mengajak Shi Qi melakukan ritual bersulang arak pernikahan. Shi Qi ingin menjelaskan kalau dia bukan Shen Qin, tapi setiap kali dia mau bicara, Han Sheng selalu saja memotongnya, fokus mengajaknya bersulang. Tapi bahkan sebelum mereka sempat bersulang, Han Sheng mendengar suara-suara mencurigakan.
Maka dia langsung saja mengakhiri ritual ini begitu saja lalu bergegas keluar meninggalkan pengantinnya dan menguncinya di dalam kamar. Ah bukan, dia bukan mengunci, melainkan melindungi pengantinnya dari bahaya yang tengah mengintai kediaman ini.
Si pelayan yang tadi diam-diam memberikan aba-aba, lalu seketika itu pula sekumpulan prajurit menerobos masuk, berniat menyerang Shen Qin/Shi Qi.
Bersambung ke episode 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam