Perjalanan ke penginapan masih sama seperti sebelumnya, canggung dan dingin biarpun banyak orang. Ya Ya pun diam saja, mungkin bisa merasakan suasana aneh di antara kedua orang itu, dan Xiao Nan tidur. Bahkan salam perpisahan mereka pun terasa dingin.
Baru setelah sudah cukup jauh, Yan Chen menegur Xiao Nan yang ternyata cuma pura-pura tidur. Maksudnya tuh, dia pura-pura tidur untuk memberi kesempatan agar Yan Chen dan Gui Xiao bisa ngobrol berdua, eh mereka malah lebih banyak diam sepanjang jalan.
Padahal Xiao Nan bisa melihat bahwa mereka berdua punya banyak hal yang ingin mereka bicarakan. Yan Chen suka kan sama Gui Xiao? Yan Chen menolak menjawab, hmm, kalau diam, berarti dugaan Xiao Nan benar.
Btw, tadi Xiao Nan sengaja menanyai jadwalnya mereka, katanya mereka akan pulang dua hari lagi. Dan juga, Gui Xiao tidak ada kerjaan di sini loh, katanya dia datang untuk liburan. Ngerti kan maksudnya *wink wink*? Tapi Yan Chen malah cuma diam.
"Pura-pura bodoh? Ini tidak seperti dirimu yang biasanya. Kapten Lu!"
"Bukan pura-pura bodoh. Hanya malas menjawab. Kau pikir aku tidak dengar saat kau menanyai mereka tadi?"
"oooh, nguping?"
"Duduk yang benar, tidak boleh bicara sama supir saat supir sedang menyetir."
Ya Ya juga penasaran banget sama hubungan mereka, curiga kalau mereka dulu pernah pacaran, tapi Gui Xiao berbohong menyangkal dan beralasan bahwa dia dan Yan Chen canggung cuma karena tidak ada yang perlu mereka bicarakan saja.
Karena Yan Chen sudah dua kali membantu mereka, bahkan kemarin menyelamatkan nyawa mereka, Ya Ya ingin mengungkapkan terima kasihnya dengan mengirim suplemen untuknya, tapi Yan Chen bersikeras menolaknya.
Atasannya Yan Chen menolak pengunduran dirinya, dia tahu kalau Yan Chen memiliki ganjalan dalam hatinya, tapi bagaimanapun, Yan Chen adalah muridnya yang terhebat, jadi tentu saja dia menolak melepaskan Yan Chen dari profesi ini.
Karena itulah Yan Chen cuma akan dipindahtugaskan ke Kota Tianwen yang lebih dekat dengan Beijing, jadi Yan Chen bisa lebih sering pulang dan berkumpul dengan keluarganya. Bukan cuma dipindahtugaskan, pangkatnya juga dinaikkan.
Xiao Nan masih terobsesi dengan hubungan Yan Chen dan Gui Xiao. Kebetulan hari ini rekan-rekan SWAT akan datang untuk pesta perpisahannya Yan Chen. Maka saat Yan Chen keluar untuk membeli bir, Xiao Nan langsung menggosip dan memberitahu semua orang tentang wanita yang kapten mereka sukai, dia bahkan menggambar sketsa Gui Xiao walaupun nggak mirip.
Maka begitu Yan Chen balik, mereka dengan sengaja menggodanya dengan berbohong bahwa ada 'Mantan Kakak Ipar', dan Yan Chen refleks berbalik mencari Gui Xiao. Pfft! Para polisi SWAT itu seketika langsung mempercayai gosipan Xiao Nan.
Mereka bahkan langsung kepo tentang mantan kakak ipar. Apakah dia sudah menikah? Dia datang ke Qining bukan untuk berbulan madu kan? Sayang banget, masa satu-satunya orang yang bisa menaklukkan Kapten Lu malah menikah sama orang lain? Kenapa mereka tidak menjaga hubungan dengan menjadi teman biasa saja? Banyak kok yang putus dan tetap bisa jadi teman. Mereka semua benar-benar penasaran dan ingin sekali ketemu sama mantan kakak ipar.
"Kami sudah lama putus, untuk apa kalian ingin bertemu?"
"Kapten, kau tidak mengerti. Cinta pertama itu cinta yang paling indah. Kalau diceritakan ke orang lain, pasti terasa beda. Kami sarankan padamu, setidaknya lakukanlah tugas sebagai tuan rumah (untuk Gu Xiao). Kita harus membuatnya merasakan keramahan kita."
Cai Ya Ya masih bertekad baja untuk menghadiahkan banyak suplemen untuk Yan Chen dan timnya. Karena Yan Chen menolak, jadi dia menghubungi Ming Yu. Dari Ming Yu-lah, dia mengetahui tentang pesta perpisahannya Yan Chen.
Ming Yu secara khusus memberitahu Ya Ya untuk mengajak Gui Xiao juga karena Yan Chen ingin bertemu dengannya. Sayangnya, Gui Xiao bersikeras tak mempercayainya dan menolak ikut.
Bahkan saat Xiao Nan menelepon dan memintanya untuk datang dengan alasan Yan Chen dan ayahnya mabuk berat, Gui Xiao tak mempercayainya. Memang sih, Xiao Nan berbohong hanya untuk memancingnya datang.
Cara pertama gagal, pakai cara kedua yang merupakan ide bersama para tim SWAT yang ngebet banget ingin melihat mantan kakak ipar mereka. Xiao Nan langsung to the point bertanya apakah Gui Xiao adalah cinta pertamanya Yan Chen. Dia lalu berbohong kalau sekarang ini Yan Chen mabuk berat sampai matanya memerah dan sekarang Yan Chen sedang menceritakan masa lalu mereka pada Ming Yu. Kasihan sekali dia. Gui Xiao awalnya masih bersikeras menolak datang, tapi atas desakan Ya Ya, akhirnya dia luluh juga.
Gui Xiao gugup banget, tapi dia mengingatkan dirinya sendiri bahwa tujuan utama kedatangannya kemari memang untuk bertemu dengan Yan Chen. Setibanya di restoran, dia malah mendapati para tim SWAT masih ada di sana dan langsung menyambutnya masuk ke dalam ke tempat Yan Chen sedang menyendiri dari semua orang, dan jelas dia tidak sedang mabuk.
Malah begitu melihat Gui Xiao, dia sontak marah pada anak buahnya karena jelas bukan di yang sebenarnya mengundang Gui Xiao, dan langsung menyuruh anak buahnya untuk meminta maaf pada Gui Xiao atas kebohongannya. Namun tentu saja kemarahannya itu membuat Gui Xiao jadi sedih dan sakit hati, menyadari kehadirannya tidak diinginkan Yan Chen.
Suasana jadi semakin canggung gara-gara itu. Yan Chen meminta maaf atas sikap kasarnya dan mengundangnya duduk sembari berjanji akan mengantarkannya pulang nanti, tapi Gui Xiao terlalu sakit hati dan langsung pamit.
"Sudah beberapa hari aku di sini, tidak perlu diantar. Lagipula... tidak akan ada lain kali."
Kalimat terakhir itu sontak membuat Yan Chen membeku karena itu adalah kalimat yang sama persis diucapkan oleh Gui Xiao, dulu, saat Gui Xiao marah mengancam akan mengakhiri hubungan mereka jika Yan Chen berani menutup teleponnya. (Hmm, sepertinya mereka dulu putus lewat telepon, mungkin karena LDR?)
Gui Xiao langsung pergi saat itu juga, tapi kemarahannya seketika agak mereda saat Ya Ya memberitahu bahwa dia tadi mendengar dari Qin Ming Yu bahwa alasan Yan Chen mengundurkan diri adalah karena kapten lamanya meninggal dunia minggu lalu.
Dia adalah kapten yang dulu mempromosikan Yan Chen dan kapten itu mati di hadapan Yan Chen, makanya Yan Chen merasa sangat bersalah (Ah, sepertinya bapak yang diberi seamlop uang sama Yan Chen kemarin adalah bapaknya almarhum kapten).
Tapi dia menyusul Gui Xiao bukan untuk membicarakan hubungan mereka, melainkan karena dia butuh bantuan Gui Xiao terkait Xiao Nan. Jadi begini, Xiao Nan juga akan pindah ke Beijing, jadi dia butuh bantuan Gui Xiao untuk mencarikan sekolah yang bagus di sana.
Gui Xiao awalnya ingin menolak, tapi kemudian dia berusaha mengingatkan dirinya sendiri untuk bersikap lebih rasional, apalagi Yan Chen tanpa ragu meminta maaf sekali lagi atas sikapnya tadi. Karena itulah, Gui Xiao akhirnya bersedia untuk membicarakan masalah ini lebih lanjut.
Ming Yu menjelaskan bahwa dia dan Ibunya Xiao Nan sebenarnya sudah bercerai. Dia membesarkan Xiao Nan sendirian, tapi lebih seringnya dia tidak bisa menemani dan menjaga Xiao Nan. Karena itulah dia ingin memindahkan Xiao Nan ke sekolah di Beijing.
Ming Yu sendiri kartu keluarganya di Beijing. Namun masalahnya adalah Xiao Nan ikut kartu keluarga ibunya. Mereka bisa mengurusnya untuk dipindahkan ke kartu keluarga di Beijing, tapi akan makan waktu cukup lama. Rencananya mereka akan membiarkan anak itu tinggal di Beijing selama SD, nanti kalau sudah SMP, mereka akan membiarkannya tinggal di asrama sekolah.
Gui Xiao menyarankan agar mereka memindahkan Xiao Nan ke sekolah swasta dulu hanya untuk transisi satu semester. Nanti kalau kartu keluarga sudah selesai diurus, baru mereka bisa memindahkannya ke sekolah negeri.
Dia bisa merekomendasikan sekolah yang bagus, dan berhubung Yan Chen juga belum bisa balik ke Beijing karena masih harus mengurus pekerjaannya di sini, jadi Gui Xiao yang akan membantu mengurus segala prosedur sekolahnya Xiao Nan.
Ming Yu sungguh berterima kasih padanya, tapi dengan cepat dia menyadari suasana mulai berubah canggung antara kedua orang itu begitu pembahasan masalah Xiao Nan selesai, jadi buru-buru meninggalkan mereka berduaan.
Suasana benar-benar canggung awalnya, tapi kemudian, Bibi pemilik resto meletakkan lilin di meja mereka, biar romantis, gitu. Pfft! Dan itu berhasil membuat Gui Xiao tersenyum, Yan Chen pun otomatis tersenyum melihat senyum indahnya.
Di meja lain, Ming Yu dan Xiao Nan meminta Ya Ya untuk mencoba membujuk Gui Xiao saat mereka pulang nanti. Biarpun Yan Chen tidak pernah mau mengakui kalau Gui Xiao adalah cinta pertamanya, tapi Xiao Nan yakin banget. Malah sebenarnya, dulu dia pernah menemukan sketsa wajah wanita di lacinya Yan Chen, sketsa itu persis banget dengan wajahnya Gui Xiao.
Ketegangan hubungan mereka akhirnya agak mereda sekarang, sayangnya Yan Chen tidak bisa mengantarkan Gui Xiao dan Ya Ya kembali ke penginapan karena dia harus menjaga para anak buahnya. Gui Xiao akhirnya pergi duluan.
Malah sebenarnya, Yan Chen lebih sering menghindari minum biar tidak mabuk. Dari pengakuannya pada Ming Yu, dia mengerahkan segenap kekuatannya untuk menjadi polisi SWAT yang baik dan menghindari mabuk adalah untuk melupakan Gui Xiao, karena setiap kali dia minum-minum, dia justru teringat pada Gui Xiao. Satu-satunya mantan pacarnya hanya Gui Xiao seorang, tidak pernah ada wanita lain, bahkan setelah mereka putus.
Yan Chen lalu menelepon ibunya, meminta Ibu untuk membiarkan Xiao Nan tinggal di rumah mereka untuk sementara waktu. Namun Ibu menolak karena khawatir, takut Xiao Nan kenapa-kenapa. Hmm, sepertinya ayahnya Yan Chen adalah orang yang temperamental, atau mungkin, abusive. Ibunya Yan Chen tampak jelas takut sama suaminya.
Gui Xiao tidak bisa tidur malam itu, galau memikirkan Yan Chen. Akhirnya dia memutuskan meneleponnya (dia menamai Yan Chen sebagai ZZZ di daftar kontaknya, menjadikan Yan Chen paling akhir di daftar kontak, namun itu karena dia spesial).
Tentu saja dia menelepon dengan alasan membahas Xiao Nan. Dia akan membawa Xiao Nan ke Beijing bersamanya lusa, dia yang akan membelikan tiket pesawatnya Xiao Nan, jadi dia hanya meminta Yan Chen untuk mengemasi barang-barangnya Xiao Nan.
"Gui Xiao, tengah malam begini, kau mandi, tidak takut masuk angin?" tanya Yan Chen yang mendengar suara air.
Ah! Gui Xiao baru sadar kalau dia menyalakan keran. Tapi setelah itu tidak ada lagi yang topik pembicaraan yang bisa mereka bahas, jadi Yan Chen langsung menutup teleponnya begitu saja.
Saat mendengar hal ini, Ming Yu benar-benar kagum dengan kebaikan cinta pertamanya Yan Chen. Mengingat dia begitu bersemangat membantu urusan yang sebenarnya tidak ada hubungan dengannya ini, jelas menunjukkan kalau Gui Xiao masih ada rasa sama Yan Chen.
Tadi dia sudah tanya-tanya, Gui Xiao belum menikah. Karena itulah, Ming Yu menyarankan Yan Chen untuk segera mendapatkan kembali Gui Xiao.
"Aku sudah bukan lagi bocah berusia belasan tahun. Setelah mendapatkannya, apa yang bisa kuberikan padanya?" ujar Yan Chen pesimis.
Bersambung ke episode 3
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam