Sinopsis Love Me If You Dare Episode 2

 Sinopsis Love Me If You Dare Episode 2



Yao Yao sudah pulang saat Jin Yan bangun keesokan harinya. Gara-gara mati listrik semalam, semua persediaan ikannya Jin Yan jadi tidak segar lagi. 

Dia langsung menelepon Zi Yu untuk mengeluhkan masalah ini tapi Zi Yu yang saat itu sedang main game malah langsung ngamuk "Aku bukan ibumu. Kalau kau mau ikan, beli saja sendiri!"


Sementara itu, Yao Yao sedang menemani ibunya belanja ikan ke pasar saat tiba-tiba dia ditelepon Zi Yu yang meminta bantuannya untuk membelikan satu dos ikan segar untuk Jin Yan karena Jin Yan itu sangat suka makan ikan dan tidak mau makan makanan lain selain ikan.


Yao Yao akhirnya memesankan ikan pada penjual ikan langganan tetap ibunya dan meminta pak penjual untuk mengirimkan ikan itu ke villa di gunung. Mendengar tempat pengirimannya, pak penjual tampak ragu.

Tapi begitu mendengar kalau orang yang tinggal di villa itu adalah temannya Yao Yao, pak penjual ikan akhirnya setuju dan berkata kalau dia akan menyuruh putranya untuk mengirimkan ikan itu ke villa, dia bahkan berjanji untuk mengirimkan ikan segar tiap hari ke sana.


Saat Yao Yao kembali ke villa, dia menemukan sebuah pesan dari Zi Yu dan sebuah tongkat pancing mahal. Zi Yu lalu meneleponnya dan memberitahunya kalau tongkat pancing itu adalah pemberian Jin Yan sebagai hadiah terima kasih atas ikan-ikan segar yang Yao Yao pesankan untuknya.


Yao Yao berusaha menolaknya karena tongkat pancing itu mahal tapi Zi Yu berkata bahwa dia sebaiknya menerimanya saja karena dia tidak suka memancing sementara kalau dikembalikan ke Jin Yan, palingan nanti tongkat pancing itu akan Jin Yan buang ke tempat sampah.


Beberapa hari kemudian, Zi Yu membawa Jin Yan ke garasi mobil untuk menunjukkan mobil rancangannya yang paling baru. Dari luar, mobil itu tampak seperti mobil sedan mewah biasa tapi dalemnya... canggih men!


Nama mobil itu adalah Andy dan begitu Jin Yan menyebut namanya, mobil itu langsung hidup seketika. Zi Yu berkata kalau Andy hanya menerima perintah dari Jin Yan seorang.

Selain dilengkapi oleh berbagai mesin hebat nan canggih dan kaca anti peluru, mobil itu juga punya fitur pilot otomatis high class dan juga akses internet super cepat. Zi Yu mengharapkan suatu reaksi dari Jin Yan tapi Jin Yan hanya mengagumi mobil itu dalam diam tanpa ekspresi.


Keesokan harinya, Yao Yao baru tiba di villa saat tiba-tiba saja pak penjual ikan, datang bersama serombongan pria dengan membawa berbagai tongkat.

Ternyata anaknya pak penjual ikan yang selama beberapa hari ini mengantarkan ikan ke villa, sekarang menghilang. Dia menghilang sejak mengantarkan ikan ke villa ini dan pak penjual ikan curiga kalau Jin Yan lah pelaku penculikan anaknya.

Mereka semua mau menerobos masuk untuk mengkonfrontasi Jin Yan tapi Yao Yao langsung menghentikan mereka dan menyadarkan mereka untuk tidak asal membuat dugaan. Dia lalu menelepon Xun Ran yang langsung pergi ke sana dengan membawa timnya.


Jin Yan sendiri melihat kedatangan orang-orang itu dari jendela kamarnya lalu menyuruh Yao Yao untuk mengusir orang-orang itu. Yao Yao berusaha memintanya turun menemui orang-orang itu tapi Jin Yan menolak, alasannya?

"Kalau semua orang yang ingin bertemu denganku mendapatkan apa yang mereka inginkan maka aku sudah pasti mati sekarang"

"Kalau kau punya pesan untuk mereka, sampaikan saja sendiri. Aku tidak mau jadi penyampai pesanmu. Dan lagi aku juga sudah memanggil polisi kemari. Walaupun kau tidak mau mempedulikan mereka sekarang tapi saat polisi datang maka kau harus menemui mereka"


Jin Yan akhirnya memberitahu Yao Yao bahwa apa yang orang-orang itu cari, ada didalam kamar tertutup di lantai 1 dan kuncinya ada di dapur. Yao Yao akhirnya mengantarkan rombongan pria itu memasuki kamar yang dimaksud Jin Yan.

Tapi begitu masuk, para pria itu dan Yao Yao langsung shock dan ketakutan melihat berbagai macam potongan organ tubuh manusia yang diawetkan dalam berbagai macam botol. Iiiiih... eh tapi kalau di kamar itu ga ada orangnya, terus dia ngomong sama siapa waktu itu?

Jelas saja para pria itu langsung lari tunggang langgang sambil teriak-teriak "Pembunuh! Pembunuh!"

Pak penjual ikan shock berat sampai dia tidak bisa bergerak karena dia yakin anaknya pasti sudah mati.


Xun Ran dan timnya tiba saat itu juga dan langsung masuk ke ruangan itu. Yao Yao memberitahunya bahwa dalam dokumen-dokumen yang dia terjemahkan, isinya kebanyakan memang tentang organ-organ manusia.

Tapi berbeda dengan orang lain yang menduga kalau Jin Yan itu pembunuh, Yao Yao sama sekali tidak curiga sedikitpun.

Dia justru yakin kalau Jin Yan mungkin sedang melakukan penelitian tubuh manusia dan semua organ ini pasti dia pinjam dari universitas atau rumah sakit.

Xun Ran tidak yakin. Potongan-potongan tubuh manusia tidak seharusnya disimpan di rumah. Ditambah lagi kasus menghilangnya beberapa anak yang terjadi belakangan ini, terjadi di sekitar gunung ini. Yakin kalau Jin Yan patut dicurigai sebagai tersangka penculikan dan pembunuhan, Xun Ran ingin menginterogasi Jin Yan.


Yao Yao pun membantunya menelepon Jin Yan dan membujuknya keluar tapi Jin Yan bersikeras menolak dengan alasan sibuk lalu cepat-cepat mematikan teleponnya. Hmm... dia sebenarnya memang sedang sibuk mencari informasi tentang anak hilang.


Tak lama kemudian, pak kepala polisi datang dan langsung memberitahu Xun Ran untuk tidak mencurigai Jin Yan karena Jin Yan bukan tersangka. Pak kepala polisi ternyata pernah bertemu dengan Jin Yan, dia bahkan menyebut Jin Yan sebagai Prof. Bo.


Pak kepala polisi lalu memberitahu mereka bahwa Jin Yan adalah lulusan postdoctoral (S3) termuda di universitas Maryland. Setelah lulus, Jin Yan menolak undangan universitas Maryland yang menginginkannya untuk tetap tinggal jadi anggota fakultas. Jin Yan malah kembali ke Cina dan menjadi asisten profesor di fakultas psikologi kriminologi.


Setelah mengetahui jati diri Jin Yan, Jin Xuan yang dulu menuduh Jin Yan hantu, sekarang malah meminta Yao Yao untuk minta tanda tangannya Jin Yan. Alasannya, karena dia adalah penggemar drama criminal minds.

Yao Yao menolak karena dia yakin kalau dia minta tanda tangannya Jin Yan maka reaksi Jin Yan pasti begini... "Kalau aku memenuhi keinginan semua orang yang menginginkan tanda tanganku, maka tanganku pasti akan putus" (LOL!)


Tiba-tiba Yao Yao diminta Xun Ran untuk datang ke kantor polisi sekarang. Setibanya disana, Xun Ran malah menatapnya terus sambil mondar-mandir lalu bertanya apakah Jin Yan sedang berusaha merayu Yao Yao. Hah? maksudnya?


Ternyata Jin Yan diminta pak kepala polisi untuk membantu menyelidiki kasus anak-anak hilang. Jin Yan menyetujuinya tapi dia menginginkan syarat, yaitu agar Yao Yao jadi asistennya. Yang mengherankan Xun Ran, kenapa Jin Yan menginginkan Yao Yao jadi asistennya.


Xun Ran mengaku kalau pernah menawarkan diri untuk membantu Jin Yan, tapi langsung ditolak dan coba tebak apa yang dikatakan Jin Yan pada Xun Ran.

"Apa yang dia katakan?"

Xun Ran pun langsung menirukan gayanya Jin Yan "Terima kasih atas tawaranmu. Tapi aku tidak mengenalmu jadi aku tidak tertarik"


Yao Yao langsung tertawa mendengarnya. Tapi dia masih heran kenapa Jin Yan menginginkannya jadi asistennya. Xun Ran memberitahu Yao Yao bahwa jika Yao Yao setuju jadi asistennya Jin Yan maka Yao Yao harus membantunya melaporkan segala sesuatu tentang Jin Yan. Analisisnya Jin Yan terhadap kasus yang ditanganinya, opininya dan semua yang dia pikirkan.


Yao Yao pulang dan langsung memanggil Jian Xuan sambil menggerutui permintaan aneh Jin Yan yang dia dengar dari Xun Ran tadi.

Yang tidak dia sangka-sangka, orang yang dia gerutui ternyata sedang menunggunya di ruang belajar lalu dengan santainya Jin Yan mulai meneliti Yao Yao.

"Mahasiswi yang punya hubungan baik dengan keluarganya, tapi hanya pulang tiap liburan musim panas dan musim dingin. Dan walaupun begitu, bukannya istirahat di rumah, kau malah mengambil pekerjaan paruh waktu di villa. Apa kau benar-benar seceria penampilan luarmu? Kau kehilangan ayahmu di usia muda, anggota keluargamu yang lainpun tidak bisa memenuhi kebutuhanmu akan hubungan keluarga sampai batas tertentu. Kau bukan paranoid dan bukan pula orang yang lemah. Apa kau mengalami kesulitan hidup saat kau kecil dulu?"

Hmm... dari reaksi Yao Yao, sepertinya dugaan Jin Yan benar tapi dia tidak mau mengatakan apapun.


Setelah selesai menganalisa Yao Yao, Jin Yan langsung ganti topik. Kali ini dia mencela novel pilihan Yao Yao, novel romance yang menurutnya sangat tidak logis.

"Itu kisah fiksi, memangnya cerita seperti itu butuh logika?" protes Yao Yao. Kesal, Yao Yao langsung merampas novel itu dari tangan Jin Yan dan mengembalikannya ke rak. Yao Yao lalu bertanya kenapa Jin Yan menginginkannya jadi asisten?


"Tentu saja harus kau" jawab Jin Yan. Dia tidak suka diganggu jadi dia butuh asisten untuk membantunya menangani hal-hal sepele dan membosankan. Dan lagi, Yao Yao adalah satu-satunya orang di kota ini yang dia kenal. Dan alasan yang terakhir adalah karena Yao Yao pintar memancing. (biar bisa disuruh mancing gitu yah? XD)

"Aku perlu mempertimbangkannya dulu"

Jin Yan dengan sangat pedenya berkata bahwa hanya dia satu-satunya yang bisa menangkap penjahat paling kejam dan berbahaya, dia bahkan tidak akan butuh waktu lebih dari seminggu untuk memecahkan kasus ini.

Jadi daripada Yao Yao mempertanyakan hal-hal yang tidak berguna jauh lebih baik jika dia langsung datang saja ke villa besok jam 8.


Keesokan harinya, Yao Yao akhirnya datang ke villa dengan dandanan rambut formal. Dia langsung naik mencari Jin Yan di lantai atas. Di sana, dia mendapati sebuah papan yang berisi segala analisa Jin Yan tentang kasus anak-anak hilang.

Sesuai petunjuk Xun Ran kemarin, Yao Yao pun langsung melaporkan semua analisa Jin Yan yang tertulis di papan pada Xun Ran.


Tiba-tiba dia melihat Jin Yan keluar kamar dengan memakai baju mandi tapi sepertinya dia masih sangat ngantuk sampai tidak menyadari kehadiran Yao Yao. Yao Yao mengikutinya sampai ke dapur dan melihat Jin Yan menyiapkan sarapannya sendiri sambil terkantuk-kantuk.


Jin Yan baru menyadari kehadiran Yao Yao saat dia mulai makan dan langsung memperhatikan perubahan gaya rambut Yao Yao. Yao Yao berkata kalau dia merubah gaya rambutnya agar sesuai dengan pekerjaan baru jadi asisten.

Tapi Jin Yan tidak menyukainya karena menurutnya gaya rambut barunya Yao Yao itu tidak enak dipandang mata jadi dia menyuruh Yao Yao untuk mengubah gaya rambutnya jadi seperti yang biasanya. Lalu setelah itu dia langsung memberi Yao Yao tugas pertamanya, merapikan semua dokumen di lantai atas.


Mereka kemudian pergi naik 'Andy', tapi mereka tidak sadar kalau sebenarnya ada orang yang diam-diam mengawasi mereka bahkan memotret mereka diam-diam.


Dalam perjalanan, Yao Yao terkagum-kagum pada mobil canggihnya Jin Yan. Tiba-tiba Andy tanya apa Yao Yao ini pacarnya Jin Yan?

Jin Yan memberitahunya kalau Yao Yao ini asisten barunya. Andy ternyata cukup cerewet sampai-sampai Jin Yan langsung mengomelinya dan menyuruhnya diam.

"Fu Zi Yu yang membuatnya, makanya dia (Andy) juga sama seperti dia (Zi Yu), cerewet"


Menurut analisanya, Jin Yan menduga kalau pelakunya cuma ada satu dan dia adalah penduduk lokal. Yao Yao heran kenapa Jin Yan berpikir seperti itu padahal polisi menduga kalau kasus ini berhubungan dengan organisasi perdagangan manusia.

Jin Yan berkata karena dari ke-7 kasus anak hilang, semuanya banyak memiliki kesamaan. Semua korbannya mirip, modus operandinya mirip dan bahkan jeda waktu tiap-tiap kasus pun cukup teratur.

Si pelaku juga punya gaya personal yang unik jadi sudah pasti pelakunya hanya satu orang. Semua penjelasan Jin Yan itu langsung Yao Yao laporkan ke Xun Ran.

"Apa kau melaporkannya pada pacarmu?"

"Dia bukan pacarku. Apa kau keberatan aku melaporkan hal ini?"

"Kenapa aku harus mempermasalahkan hal-hal yang tidak berarti semacam itu?"


Mereka mendatangi rumah salah satu korban. Fu Ming Yi yang tahun ini menginjak usia 15 tahun. Pada hari dia menghilang, dia keluar rumah sekitar subuh lalu tiba di kota sekitar jam 7 pagi.

Hari itu Fu Ming Yi hendak pergi ke rumah bibinya untuk tinggal sementara waktu disana karena Fu Ming Yi mau les di kota, tapi dia tidak pernah sampai ke rumah bibinya.


Yao Yao punya beberapa informasi lain tentang Fu Ming Yi. Nilai-nilainya Fu Ming Yi di sekolah biasa-biasa saja bahkan terkadang dia gagal di beberapa pelajaran, tapi hubungannya dengan teman-temannya cukup baik. Dia suka nongkrong di warnet untuk main game online.


Jin Yan tampak kurang tertarik dengan semua informasi yang Yao Yao sebutkan... sampai saat Yao Yao mengatakan bahwa pada hari dia menghilang Fu Ming Yi membawa sekeranjang telur sebagai hadiah untuk bibinya. Dari mana Yao Yao tahu kalau Fu Ming Yi membawa sekeranjang telur hari itu?

"Karena aku melihat ada kandang ayam di halaman rumah. Kupikir, kalau ibunya mengirimnya untuk tinggal ke tempat saudaranya selama beberapa minggu, maka dia pasti akan mengirimkan hadiah. Aku sudah menanyakannya pada ibunya Fu Ming Yi dan dia sudah mengkonfirmasi kalau Fu Ming Yi memang membawa telur sebagai hadiah"


Itu adalah penemuan yang hebat. Dan apa hadiah Jin Yan atas penemuan hebatnya Yao Yao? Berpelukaaaaaaan... Wkwkwk!


Jin Yan kagum "Bagaimana kau memikirkannya? Membawa telur untuk bibinya? Kau jenius"

"Itu kan interaksi dasar manusia"

"Fu Zi Yu bilang, kau orang yang pintar dalam hal teori dan praktek dan bisa melengkapi kelemahanku. Sepertinya dia benar"


Berdasarkan temuan baru dari Yao Yao itu, Jin Yan punya dugaan baru. Saat Fu Ming Yi sampai di kota, dia tidak langsung pergi ke rumah bibinya tapi menjual beberapa telurnya secara diam-diam, yang kemudian uangnya dia gunakan untuk bermain game online di warnet. Jadi kemungkinan menghilangnya Fu Ming Yi adalah di warnet yang letaknya dekat pasar.


Dan dari situ pula, Jin Yan langsung punya dugaan tentang si pelaku. Usia si pelaku sekitar 25-30 tahun, penduduk lokal, kurus, penampilannya biasa, dia tinggal sekitar 3 km di sekitar pasar dan pekerjaannya pun di sekitar area pasar.

Si pelaku tidak punya mobil, sangat pintar dalam berkomunikasi, kemampuan linguistiknya tinggi dan dia sering datang ke warnet. Selama Jin Yan membicarakan semua dugaannya itu, Andy memutar lagu dramatis untuk membuat suasana makin tegang.


Yao Yao (dan aku juga) heran, dari mana Jin Yan bisa mengetahui semua ini? Jin Yan berkata kalau dia sudah menganalisa kasus ini, beberapa petunjuk sudah dia tulis di papan makanya dia bisa membuat semua kesimpulan tentang diri si pelaku? Jin Yan lalu menyuruh Yao Yao untuk menyuruh polisi melakukan pencarian di hutan sampai ke sekitar daerah timur pasar.

"Kalau mereka menemukan sesuatu, hubungi aku segera"

"Apa yang akan mereka temukan?"

"Kau sudah memikirkannya"

"Maksudmu, anak-anak itu sudah dibunuh?"

Yao Yao masih sulit mempercayainya, kenapa Jin Yan yakin kalau kasus ini adalah kasus pembunuhan berantai? Bisa saja kan kasus ini kasus penculikan dan perdagangan manusia seperti dugaan polisi?

"Karena aku mengerti mereka. Bukankah aku pernah bilang padamu kalau aku hanya mengejar penjahat paling kejam dan berbahaya. Perdagangan manusia itu kasus sepele. Pembunuh berantai adalah keahlianku"


Orang yang tadi mengawasi Jin Yan dan Yao Yao, mengumpulkan foto-foto terbaru yang didapatnya tadi bersama dengan sekumpulan foto-foto Jin Yan dan Yao Yao yang lain. Wah, siapa dia?



Bersambung ke episode 3

Post a Comment

0 Comments