Sinopsis New Life Begins Episode 21

Li Wei masih menolak bicara dengan Yin Zheng biarpun dia mengklaim tidak marah dan tidak menyalahkan Yin Zheng, bersikeras menyatakan kalau dia hanya butuh waktu untuk menenangkan diri.
Dia bahkan menolak membuka pintu kamarnya untuk Yin Zheng. 

Tapi saat Yin Zheng mengetuk jendela, Yu Ping malah langsung melesat membuka jendela dan Yin Zheng langsung menyelipkan dirinya di jendela.

Kesal, Li Wei langsung mengusirnya dan menutup jendela begitu saja. OUCH! Yin Zheng terjepit jendela. Tapi nggak papa kok, hehe, cuma untuk membuat Li Wei mengkhawatirkannya saja.

Yin Zheng berusaha membujuknya untuk memberinya batas waktu, dia tidak bisa begini terus, dia menderita. Baiklah, kalau begitu, Li Wei menuntut agar mereka tidak bertemu dan tidak bicara selama 3 hari. Yin Zheng berusaha nego dua hari, tapi Li Wei menolak bernegosiasi. Baiklah, Yin Zheng setuju 3 hari.

Berkat bantuan Penjaga Toko Zhou, para wanita akhirnya berhasil membeli restoran besar itu. Karena restoran ini milik bersama, pastinya yang membubuhkan cap jempol di surat jual-beli adalah semua wanita.

Setelah itu, mereka bergerak cepat mendekorasi restoran baru mereka dan saling berbagi tugas mengurus setiap detil sesuai keahlian masing-masing. Li Wei dan Yuan Ying memiliki banyak perbedaan dalam perencanaan masing-masing, namun ide-ide mereka saling melengkapi. Laporan perencanaan yang dibuat Li Wei pun cukup mendetil, dia benar-benar semakin mirip dengan Yuan Ying sekarang.

Bahkan Koki Liu pun turut membantu dengan berbagai resep masakan. Yin Zheng juga turut membantu, tapi karena tidak diperbolehkan bertemu langsung dengan Li Wei sesuai kesepakatan mereka, jadi dia menyampaikan ide-idenya melalui Su Shen. 

Setelah seharian mendekorasi restoran, sekarang mereka harus mendiskusikan masalah terakhir sebelum pembukaan restoran. Penjaga Toko Zhou penasaran apakah mereka nantinya akan muncul di publik pada saat pembukaan.

Bagaimanapun, budaya Xinchuan terkait wanita masih sangat ketat. Mungkin saja orang luar akan memiliki pemikiran yang sempit terkait masalah ini. Takutnya akan jadi buruk jika sampai terjadi perdebatan nantinya.

Biarpun mereka tidak senang dengan budaya kuno ini, tapi apa boleh buat, Penjaga Toko Zhou memang benar. Xinchuan beda dari Danchuan dan Jichuan yang memberi banyak kemerdekaan pada para wanita.

Jika mereka muncul di publik, mungkin masyarakat hanya akan memedulikan masalah wanita berbisnis dan tidak akan memperhatikan menu restoran mereka. Bukan itu yang Yuan Ying inginkan. Tujuan dan target utama mereka adalah keberlangsungan restoran ini, jadi lebih baik mereka menghindari resiko demi kebaikan bersama.

Li Wei setuju, lebih baik melancarkan usaha mereka dulu, baru setelah itu mereka bisa muncul di publik dan mengumumkan pada dunia bahwa pemilik restoran ini adalah para wanita.

Saat Yuan Ying dan Li Wei pulang, Su Shen sudah menunggu mereka bersama Yin Zheng yang ternyata sudah tidak sabaran menunggu 3 hari untuk bertemu dan bicara pada Li Wei. Yuan Ying bisa langsung memahami isyarat mata Su Shen dan langsung bergegas masuk meninggalkan kedua sejoli itu berduaan.

Yin Zheng berusaha membujuknya untuk makan di luar bersamanya, tapi Li Wei keukeuh untuk melaksanakan kesepakatan mereka, tiga hari ya tiga hari, tidak boleh kurang satu detik pun. Eeeh, Yin Zheng malah beneran pergi. Padahal kan Li Wei cuma jual mahal. Li Wei jadi kesal.

Tak lama kemudian, dia masuk kamarnya sambil mengomel kesal pada kedua pelayannya tentang Yin Zheng... sampai saat dia menyadari kalau Yin Zheng ternyata ada di sana menunggunya di meja makan.
Ternyata dia tadi pergi hanya untuk menyiapkan makan malam, dia benar-benar ingin makan malam berdua dengan Li Wei. Dia bahkan sudah menyiapkan udang kesukaan Li Wei.

Sikapnya benar-benar manis. Dia bahkan mengiyakan semua permintaan Li Wei tanpa ragu. Apa pun yang ingin Li Wei makan, boleh! Yin Zheng bahkan bersedia mengupaskan semua kuaci dan buah-buahan untuknya.

Puas, Li Wei akhirnya luluh dan mulai memakan udangnya. Yin Zheng setulus hati meminta maaf karena tidak berdaya dan tidak memiliki kemampuan untuk mengubah aturan kuno wilayah ini. Tapi dia janji bahwa dia akan berusaha keras sampai nantinya dia akan memiliki kemampuan untuk membuat keputusan sendiri kelak.

"Kau adalah keluarga yang kutemui karena keberuntungan, jadi... jangan menelantarkanku," pinta Yin Zheng.

Tapi biarpun tidak ingin Li Wei meninggalkannya, Yin Zheng sadar bahwa perjalanannya ini akan penuh dengan bahaya. Karena itulah, dia janji bahwa jika terjadi sesuatu padanya, dia pasti akan mengantarkan Li Wei pulang kembali ke Jichuan dengan selamat.

Namun yang tak disangkanya, Li Wei mantap menyatakan bahwa dia tidak ingin pergi, dia ingin menemani Yin Zheng. Walaupun perjalanan yang harus Yin Zheng lalui sangat sulit, tapi Li Wei percaya kalau Yin Zheng pasti bisa melaluinya.

Dia sendiri juga sama seperti Yin Zheng, dia memiliki misi dan impian yang ingin dicapainya. Dia ingin membuka bisnis, menjadi mandiri dan membuka jalan bagi para wanita di Xinchuan untuk bisa berkembang.

Sembari menggenggam tangan Yin Zheng, Li Wei meyakinkan bahwa dia sangat tahu dan sangat mengerti kalau Yin Zheng tidak berdaya untuk melawan aturan dan hukum kuno ini. Dia meminta waktu tiga hari, bukan karena dia menyalahkan Yin Zheng, dia benar-benar hanya butuh waktu untuk menenangkan hatinya, dan dia hanya tidak ingin suasana hatinya yang sedang buruk ini memengaruhi Yin Zheng.

Tapi sekarang sudah tidak masalah lagi, jadi Yin Zheng tidak perlu berpikir macam-macam lagi. Ayo makan! Li Wei memberikan udangnya untuk Yin Zheng, tapi Yin Zheng malah menolaknya karena dia masih keukeuh tidak suka udang, amis.

"Tidak boleh pilih-pilih makanan," omel Li Wei.

Baiklah, Yin Zheng akhirnya bersedia menurutinya. Anak baik! Li Wei langsung mengelus sayang kepala Yin Zheng.

Restoran Kuliner Sembilan Wilayah akhirnya resmi dibuka. Tapi tiba-tiba Yin An muncul, dengan liciknya berniat mau merusak bisnis para wanita yang baru beberapa menit dibuka ini. Para wanita yang tadinya berniat tidak menampakkan diri, akhirnya harus menampakkan diri untuk melawan Yin An.

Gabungan kekuatan Li Wei, Yuan Ying, Hai Tang dan Shangguan Jing, sukses membungkam kegilaan Yin An. Li Wei bahkan berhasil mengancamnya untuk mundur atau mereka semua akan membawa masalah ini sampai ke pengadilan.

Gara-gara insiden ini, para wanita terpaksa harus sedikit merugi demi menyenangkan para tamu mereka. Tapi tidak usah khawatir, Yuan Ying dengan mantap meyakinkan mereka bahwa mereka pasti akan bisa balik modal dengan cepat. Tidak pernah ada bisnis yang merugi di tangannya... errr, kecuali waktu dia dipaksa menikah. Pfft!

Tapi menurut Shangguan Jing, dia tidak rugi-rugi amatlah karena dia bisa mengenal mereka semua di sini. Yuan Ying setuju, memang selalu ada kebaikan dibalik sebuah kesalahan.

Yin Qi kangen sama istrinya, tapi si istri malah nggak peka, bahkan keukeuh mau tinggal di restoran untuk menjaga keamanan restoran dan menolak pulang. Yin Qi jadi ngambek.

Tapi keesokan harinya, Yin Qi datang lagi ke restoran dan dengan gigih membuntuti Shangguan Jing yang sedang patrol keliling restoran sampai Jing kesal dibuatnya. Namun perhatian mendadak teralih saat tak sengaja melihat Yin Yue muncul di restoran itu untuk kencan buta dengan seorang gadis yang diatur ibunya untuknya.

Seperti sebelumnya, Yin Yue sombongnya minta ampun dan selalu ngomongin tentang 'kata ibuku harus begini dan begitu'. Si wanita langsung ilfeel sama dia. Wanita waras mana yang mau sama modelan anak mama kayak dia.

Pikirannya juga masih sangat kolot dan kuno, menilai wanita yang berbisnis dan suka keluar rumah itu bukan wanita baik-baik... hingga ujung-ujungnya dia malah menghina Shangguan Jing dengan suara lantang.

Bahkan saat dia melihat Jing lewat, dia langsung menyindir dan menghina Jing. Jing berusaha mengabaikannya, tapi Yin Qi yang tidak terima istirnya dihina dan langsung membela istrinya. Ujung-ujungnya mereka jadi tawuran di hadapan semua orang. (Ckckck! Anak-anak yang dibesarkan langsung oleh Nyonya Besar ini nggak ada yang benar, apalagi anak-anak kandungnya (Putra Mahkota dan Yin Yue). Mereka terlalu dimanja, makanya tumbuh jadi orang buruk)

Muka Yin Qi jadi lebam-lebam karenanya. Shangguan Jing benar-benar terharu dengan sikapnya. Apalagi saat Yin Qi dengan manisnya meyakinkannya bahwa dia tidak pernah sekalipun merasa malu dengan fakta kalau Jing membuka bisnis sendiri, dia pasti akan selalu mendukung apa pun yang Jing lakukan. 

Semua itu hanya karena Yin Qi ingin menyenangkan Jing. Dia ingin baik pada Jing dan membuatnya senang. Jing sendirian di sini, tidak ada keluarga yang melindunginya. Biarpun Jing sangat kuat, tapi Yin Qi juga bisa melindungi Jing.

Terharu, Jing berkata bahwa Yin Qi boleh melindunginya... tapi setelah lukanya sudah sembuh nanti. Aww, Yin Qi bahagia banget. Tentu saja dia mau, dia bahkan tidak akan ragu untuk bertaruh nyawa demi Jing.

Bersambung ke episode 22

Post a Comment

0 Comments