Sementara Tang Qi, Kakaknya Tang Lin, sibuk berdebat dengan Xing Cheng perkara tuduhan plagiarisme, Tang Lin diam saja menatap Xing Cheng, jelas jatuh cinta pada Xing Cheng yang tampan.
Xing Cheng tak gentar melawan Tang Qi, lagipula desain perhiasan yang dia permasalahkan, masih belum dipamerkan. Kesal, Tang Qi mengancam dan menantang mereka untuk menunjukkan desain lain dalam pameran nantinya.
Intinya, kakak adik ini sejatinya hanya ingin mengalahkan dan merebut segala hal yang dimiliki Lanhai. Bukan hanya ingin merebut Lin Mu Fan, Tang Qi bahkan menyemangati Tang Lin untuk merebut Xing Cheng dari Xin Yan.
Katalog desain yang mereka serhakan ke pameran memang, anehnya, sama persis dengan desain perusahaannya Tang Qi. Xing Cheng yakin bahwa ada pengkhianat di perusahaan yang membocorkan desain mereka atau mungkin perusahaannya Tang Qi menyuap desainernya Lanhai untuk mengambil desain milik mereka yang sudah didaftarkan.
Xing Cheng yakin target utama Tang Qi bukan masalah pameran, melainkan Lanhai secara keseluruhan, membuat Lanhai di-blacklist dari industri ini, yang pada akhirnya akan membuat harga saham Lanhai anjlok. Saat itu terjadi, Tang Qi akan membeli saham Lanhai dalam jumlah besar dan Lanhai pada akhirnya akan menjadi milik Tang Qi.
Man Ning lagi-lagi membuktikan kehebatannya dalam memberi solusi sebuah masalah. Yaitu, menarik kembali desain yang sudah mereka serahkan ke pameran, cari desainer baru yang bisa dipercaya dan membuat desain baru.
Xing Cheng pun bergegas pergi untuk mengambil kembali perhiasan yang sudah mereka serahkan ke pameran, sementara kedua temannya pergi mengambil mesin untuk membuat ulang desain baru.
Kebetulan saat Fang Xiang dan Yuan Shuai hendak pergi, Mei Na melihat Yuan Shuai dan langsung menghadangnya, bersikeras mau kenalan sama Yuan Shuai, mengklaim bahwa dia butuh bantuan Yuan Shuai.
Yuan Shuai masih dingin seperti biasanya, tapi Fang Xiang berniat membantu Mei Na mendapatkan Yuan Shuai sehingga dia langsung mengajak errr... atau lebih tepatnya, memaksa Mei Na pergi bersama mereka.
Tapi sepanjang jalan, Fang Xiang malah sengaja mengusilinya dengan menyuruh Yuan Shuai untuk putar kanan dan putra kiri, membuat Mei Na yang duduk di belakang jadi terombang ambing sampai dia harus berteriak minta berhenti.
Bahkan Yuan Shuai sampai gemas sama Fang Xiang, mereka sedang buru-buru, Fang Xiang malah menggoda wanita. Fang Xiang menyangkal, dia tidak menggoda wanita, justru sedang membantu wanita mengejar Yuan Shuai.
Kaget, Mei Na meralat bahwa dia bukannya mau mengejar Yuan Shuai, dia cuma ingin kenalan, soalnya dia ingin menjadikan Yuan Shuai sebagai model untuk tokoh utama komiknya. Dia ini penulis komik sekaligus anak magang di Departemen Desain Lanhai.
Berhubung Fang Xiang tidak fokus bekerja padahal situasi mereka sedang mendesak, Yuan Shuai langsung saja membebat seluruh tubuh Fang Xiang pakai lakban kayak mumi, dan jadilah yang pindah duduk di sebelahnya Yuan Shuai, sedangkan Fang Xiang tidak bisa bergerak di jok belakang kayak orang diculik. Pfft!
Pada saat yang bersamaan, sekretarisnya Xin Yan merekomendasikan Mu Fan untuk menjadi desainer baru mereka karena hanya dia yang paling bisa dipercaya dan diandalkan. Awalnya Man Ning agak canggung harus berhadapan dengan Mu Fan lagi, tapi dengan cepat dia menguasai diri dan bekerja dengan profesional menjelaskan duduk perkara masalah baru ini.
Karena terlalu dadakan, Mu Fan membawa beberapa desain perhiasan seadanya. Namun Man Ning yang memiliki bekal ilmu dalam bidang seni, langsung bisa menilai bahwa desain beberapa perhiasan yang dibawa Mu Fan terlalu sederhana untuk dipamerkan di pameran, takutnya tidak akan bisa menarik pembeli yang pastinya akan memengaruhi pembelian tahunan.
Sikap Man Ning yang sekarang membuat Mu Fan jadi bingung dan heran karena dia yang sekarang benar-benar mirip dengan Xin Yan semasa kecil. Canggung, Man Ning dengan tegas mengingatkan Mu Fan untuk fokus pada kasus ini saja. Situasi mereka mendesak, mereka cuma punya waktu beberapa hari untuk membuat set perhiasan dengan desain baru.
Tang Lin semakin bertekad ingin mendapatkan Xing Cheng setelah mencoba menyelidiki Xing Cheng tapi malah tidak banyak mendapat informasi. Segala sesuatu tentang Xing Cheng serba misterius, bahkan tidak ada informasi apa pun terkait latar belakang hubungannya dengan Xin Yan.
Tang Lin jadi penasaran. Segala informasi yang bisa dia dapatkan hanya informasi-informasi umum sejak mereka tiba di Cina. Sulit sekali mendapatkan informasi tentang hidup Xing Cheng selama dia tinggal di luar negeri seolah dia tiba-tiba saja muncul dari udara. Sangat misterius, Tang Lin suka.
Dia bahkan mengajak kakaknya untuk bertaruh, jika Xing Cheng mampu mengatasi jebakan yang dibuat Tang Qi ini, maka itu artinya Tang Qi harus mengakui dan menyetujui bahwa Xing Cheng pantas untuk menjadi pasangannya Tang Lin. Tang Qi cuma menjawabnya dengan senyum karena sebenarnya dia sudah merencanakan jurus lain untuk menyerang Lanhai.
Man Ning dan Mu Fan sibuk membahas desain baru sepanjang malam. Mu Fan tiba-tiba punya ide untuk mengubah desain mereka dengan desain mawar kembar. Sontak saja itu membuat Man Ning terdiam sedih teringat pertemuannya dengan mendiang Xin Yan di bawah lukisan mawar kembar.
Cepat-cepat menguasai diri, Man Ning menyetujui idenya Mu Fan. Dia sendiri punya ide untuk menambahkan sedikit detil pada gambar desain-nya, tidak sadar kalau caranya memegang pensil, membuat Mu Fan tercengang menyadari bosnya ini memiliki tangan seorang seniman, dan jelas saja itu membuat Mu Fan mulai meragukannya identitasnya lagi karena Mu Fan masih ingat kalau Man Ning pernah memperkenalkan dirinya sebagai mahasiswi jurusan seni rupa.
Tapi mereka tidak sempat melanjutkan perbincangan ini lebih jauh karena tiba-tiba sekretaris mengabarkan bahwa di bawah ada sekelompok reporter yang sudah mengetahui tentang masalah ini.
Hmm, jelas ini ulahnya Tang Qi, berniat menyebar berita agar harga saham Lanhai anjlok saat pasar saham dibuka besok. Man Ning jelas kesal mengutuki kelicikan Tang Qi. Mu Fan langsung beranjak bangkit, biar dia saja yang menangani para reporter itu.
Sayangnya semua orang tidak sadar bahwa saat mereka meninggalkan Man Ning sendirian di kantor, ada orang misterius yang diam-diam mengunci Man Ning di dalam kantornya lalu menyebarkan asap melalui ventilasi udara.
Mu Fan sontak panik ingin menyelamatkan Man Ning, tapi para reporter rese itu malah heboh menahannya, bersikeras mau mendapatkan jawaban.
Man Ning yang tidak bisa keluar dari kantornya, sontak pingsan karenanya. Untungnya saat itu terjadi, Xing Cheng dan kedua temannya baru saja kembali. Dia dan kedua temannya sontak saling bekerja sama menyelamatkan Man Ning.
Fang Xiang meretas sistem keamanan untuk membuka kunci otomatis, sedangkan Xing Cheng dan Yuan Shuai lari secepat mungkin menaiki tangga. Awalnya mereka kesulitan karena Fang Xiang belum bisa meretas sistem, jadi Xing Cheng langsung saja merusak mesinnya dan pintu pun akhirnya terbuka.
Xing Cheng sontak panik melihat Man Ning pingsan.
Sementara Yuan Shuai pergi mencari bantuan, Xing Cheng berusaha melakukan CPR kompresi untuk pada Man Ning, tapi Man Ning tetap tidak bereaksi, sehingga Xing Cheng pun langsung melakukan penapasan buatan.
Bersambung ke episode 8
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam