Recap The Forbidden Flower Episode 15 & Episode 16

Yuan Qi ini, bisa dibilang, adalah kebalikan total dari Ibunya He Ran, termasuk dalam masalah keluarga. Dia berasal dari keluarga besar yang sangat ramai, berisik, suka kepo, tapi hangat dan saling mendukung. 

Malah sebenarnya, dia ini adalah adiknya Xiao Li. Keluarga besar mereka kaya raya, neneknya bahkan ingin memberinya beberapa toko untuk disewakan, biar Yuan Qi tidak perlu capek bekerja, tapi Yuan Qi ingin tetap bekerja sendiri. 

Berkat merekalah, Yuan Qi yang awalnya berniat mengundurkan diri, akhirnya memutuskan untuk membatalkan niatnya untuk mengundurkan diri dan tetap bekerja.


Jadilah dia terus dipersulit oleh Ibunya He Ran, tapi Yuan Qi pantang menyerah dan tetap mengerjakan pekerjaan apa pun yang diberikan padanya sebaik mungkin tak peduli biarpun capeknya setengah mati. Pergelangan tangannya sampai nyeri gara-gara harus mengangkat ratusan kardus minuman kesehatan seorang diri.

 

Saat dia hendak pulang malam harinya, tak sengaja dia melihat Ibunya He Ran kesulitan mau mengganti ban mobil jeep yang besar dan berat seorang diri. Biasalah, Ibunya He Ran kan memang selalu berpikir bahwa dia bisa mengatasi semua masalah sendiri. 

Sebenarnya Yuan Qi masih kesal dan ingin pergi meninggalkannya, tapi pada akhirnya dia tidak tega dan memutuskan untuk membantunya biarpun tangannya kesakitan.

Ibunya He Ran pun jadi mulai merasa bersalah melihat pergelangan tangan Yuan Qi diperban. Bahkan keesokan harinya, Ibunya He Ran akhirnya mulai melunak dengan memuji kinerja Yuan Qi di acara promosi produk kemarin. 

 Xiao Han memperhatikan belakangan ini He Ran sering lelah dan tidur. Bahkan saat mereka dalam perjalanan, He Ran terus tertidur dan bermimpi buruk, memimpikan dirinya kembali ke rumah sakit lalu muncul wanita yang berpapasan dengannya semalam (Apakah dia mantannya Xiao Han?).

Saat He Ran terbangun tak lama kemudian, dia mendapati hujan turun deras di luar sehingga Xiao Han harus menepi di jalan. Mengira kalau He Ran sering lelah cuma karena kurang energi saja, Xiao Han menyuruhnya untuk banyak berolahraga, eeeeeh He Ran malah mendadak nakal duduk di pangkuan Xiao Han dan langsung menciumnya sampai Xiao Han harus mendorongnya dengan gemas.

Baiklah, He Ran serius menanyai Xiao Han tentang mantan-mantannya, berapa banyak wanita yang pernah dia miliki sebelumnya? Cantik tidak? Bagaimana kepribadian mereka? Xiao Han mengklaim tidak banyak, penampilan mereka biasa saja, kepribadian mereka juga biasa saja.

"Lalu bagaimana dengan kepribadianku?" tanya He Ran yang sontak saja membuat Xiao Han gemas. (Hmm, sebenarnya adegan ini  ada lanjutannya, tapi sayangnya di-delete. Malah sebenarnya banyak banget adegan drama ini yang di-delete, dan semuanya adegan hot)

Suatu hari, Xiao Han tiba-tiba didatangi wanita yang berpapasan dengan He Ran waktu itu, namanya Qin Zhao. Dia bisa langsung tahu kalau Xiao Han sudah punya wanita baru dilihat dari gelas kucing couple, dan jelas itu membuatnya tak senang.

Bahkan saat dia naik ke rumah kacanya Xiao Han, kebetulan HP-nya Xiao Han berbunyi dari 'Gadis Kecilku'. Dia langsung mengangkat telepon itu dan bicara pada He Ran dengan ketus, tapi He Ran tak gentar sedikit pun dan dengan elegan menitip pesan ke Qin Zhao untuk disampaikan ke Xiao Han, bilang pada Xiao Han untuk mencuci kaos kakinya, mau dia ambil besok. Bahkan saat Qin Zhao penasaran dengannya, He Ran mengajaknya untuk bertemu kapan-kapan.

Qin Zhao setuju sebelum kemudian menutup teleponnya dan memberitahu Xiao Han tentang teleponnya He Ran barusan. 

Xiao Han langsung menelepon balik dan menjelaskan bahwa Qin Zhao itu bukan mantannya, melainkan adiknya mantannya, jadi He Ran jangan salah paham. Terus kapan He Ran akan datang besok? Katanya dia mau datang besok?

Tapi He Ran mengaku kalau ucapannya tadi cuma akal-akalan buat melawan Qin Zhao, dia tidak ada waktu untuk datang ke sana besok. 

Xiao Han kecewa, "datanglah besok."

"Kenapa?"

"Karena aku merindukanmu."


He Ran juga kangen. Kalau begitu, dia akan datang sekarang saja. Jadilah He Ran pergi ke sana malam-malam, dan mendapati Xiao Han sedang mengepak beberapa hadiah untuk dikirim ke kampung halamannya, karena ternyata Quan Quan berulang tahun.

He Ran juga ingin ikut mengirim hadiah. Dia ingin membuat lukisan untuk Quan Quan, tapi berhubung tidak ada bahan melukis di rumah, jadi He Ran mengajak Xiao Han ke studio lukisnya.

 

He Ran dengan cepat melukis Raja Kera dan siluman cantik. Tapi ada satu gambar yang paling menarik perhatian Xiao Han, gambar sketsa dirinya. Hmm sepertinya ada salah satu murid di sini yang naksir Xiao Han sampai melukis gambarnya lagi. He Ran jadi cemburu, apalagi sketsanya jelek, tidak terlalu mirip dengan aslinya.

He Ran mendadak nakal memanfaatkan itu untuk menggoda Xiao Han lagi, mengklaim bahwa siapapun yang menggambar sketsa ini tidak memahami struktur tulangnya Xiao Han dan langsung meraba-raba Xiao Han dengan alasan cuma sedang melakukan peneltian akademis. Xiao Han sampai harus segera bertindak mencegah tangan nakalnya mengembara ke mana-mana.

"Kau ini, demi mengambil keuntungan dariku, bukankah kau sudah melakukan terlalu banyak trik? Terlalu banyak sampai bisa menerbitkan sebuah buku."

"Jika aku menerbitkan sebuah buku, aku ingin kau menulis kata pengantar untukku."

"Menulis apa?"

"Teruji secara pribadi efektif."


Malu dan canggung, Xiao Han buru-buru mengajaknya pulang saja. Tapi He Ran tak sengaja menginjak sesuatu yang membuatnya terpeleset dan hampir saja membuatnya terjatuh dari lantai dua. Untungnya Xiao Han sigap menariknya dan sontak mendekapnya erat.

 Momen inilah yang akhirnya mengubah pikiran Xiao Han sehingga dia membatalkan niatnya untuk pulang, mereka pun larut dalam suasana dan akhirnya menghabis malam yang indah bersama di sana.

Suatu hari, Yuan Qi kebetulan lewat pantai saat dia menyaksikan He Ran sedang mesra bersama pacar tercintanya seolah dunia milik berdua, pria yang dia kenali sebagai pria yang ada di lukisannya He Ran. He Ran dengan penuh cinta memperkenalkan Xiao Han pada Yuan Qi sebagai kekasihnya.

Mereka mesra banget deh pokoknya, Yuan Qi sampai iri. Mereka sama sekali tak ragu mengumbar kemesraan di hadapan orang lain. Xiao Han bahkan punya sebuket bunga untuk kekasih tercintanya sebelum kemudian pamit mesra, "jangan terlalu merindukanku, ya."

Xiao Han ada kerjaan, He Ran sendiri harus pergi ke suatu tempat dan langsung minta tumpangan ke Yuan Qi. Kebetulan mereka memang searah.


Tempat yang dituju He Ran ternyata rumahnya Han Yu, dan sontak saja begitu tiba di sana, Han Yu langsung cemburu heboh melihat He Ran dianterin cowok lain, dia bahkan mengira kalau buket bunga ini dari pria itu. Apa hubungan He Ran dengan pria itu? Kenapa pria itu mengantarkan He Ran? Kenapa pria itu memberi He Ran bunga?

Seperti biasanya, He Ran tetap tenang menanggapi kehebohannya dan memberitahu bahwa bunga ini buat Bibinya Han Yu yang hari ini ulang tahun. Lagipula kalau dia mau cemburu, seharusnya dia cemburu pada orang yang benar. Bukan Yuan Qi yang harus Han Yu cemburui.


Hah? Han Yu sontak tambah heboh, terus siapa yang He Ran maksud? Tapi He Ran menolak menjawab, lagian Han Yu tidak mengenalnya kok. Mengenai hubungannya dengan Yuan Qi, mereka cuma teman biasa. 

Tapi He Ran jadi bingung, kenapa juga dia harus melaporkan semua ini pada Han Yu? Dia tidak berkewajiban memberitahukan apa pun pada Han Yu karena mereka tidak ada hubungan apa-apa. Dia menegaskan bahwa dia tidak menyukai Han Yu, jadi Han Yu cari saja cewek lain, berhentilah menghabiskan waktu padanya.


Han Yu jadi ngambek karena sakit hati. Apalagi saat ultahnya waktu itu, He Ran bahkan tidak memberinya buket bunga seperti yang He Ran lakukan untuk Bibi Han sekarang. Dia terus berusaha menghasut He Ran bahwa Yuan Qi itu bukan pria baik, tapi He Ran tetap santai memberitahu bahwa Yuan Qi itu baik atau tidak, itu tidak penting, karena toh, mereka berdua tidak ada hubungan spesial, Han Yu saja yang berpikir berlebihan.


Tepat saat itu juga, He Ran di-chat Qin Zhao yang mengajaknya ketemuan di sebuah restoran. He Ran awalnya berniat menolak, tapi kemudian, dia mendengar Han Yu bercerita tentang drama TV yang ceritanya tentang adik ipar yang menyukai kakak ipar. Hmm, sepertinya Qin Zhao memang menyukai Xiao Han. He Ran sontak terprovokasi dan akhirnya setuju untuk bertemu besok.

Demi pertemuan itu, He Ran sengaja berdandan pakai gaun hitam s3ks1, lengkap pakai high heels padahal dia bahkan agak kesulitan berjalan pakai sepatu itu. Dia menghadapi Qin Zhao dengan sikap tenang dan elegan, mengaku bahwa dia sudah mendengar kisah masa lalu Xiao Han dan Kakaknya Qin Zhao dari Xiao Han sendiri.

Xiao Han bilang bahwa dia dan Kakaknya Qin Zhao tertarik dalam bidang yang sama, agrikultur, dan pernah bersama-sama mengembangkan varietas tanaman baru, tapi kemudian mereka berselisih pendapat. 

Namun dalam perjalanan mengikuti kompetisi di luar negeri, Kakaknya Qin Zhao malah terjebak dalam sebuah kerusuhan lokal dan meninggal dunia. Setelah itu Xiao Han memberikan semua hadiah uang dari kompetisi itu dan tabungannya pada Qin Zhao.

Dia juga sudah dengar kalau Qin Zhao kemudian pergi ke luar negeri dan menikah. Lalu apakah hidupnya tidak bahagia makanya sekarang kembali? Qin Zhao mengaku kalau dia memang sudah bercerai sejak dua tahun yang lalu, makanya dia kembali.

"Terus kau mau cari pria lain?"

"Tidak. Pria tidak bisa diandalkan."

"Hanya Xiao Han yang bisa diandalkan?" serang He Ran.

Qin Zhao sontak tegang mendengarnya, tapi dia buru-buru mengklaim kalau dia datang kemari hanya untuk melihat keadaan Xiao Han. Dia meyakinkan He Ran kalau dia tidak akan melakukan apa pun, jadi He Ran tidak usah khawatir.

"Maksudmu jika aku tidak ada, kau akan melakukan sesuatu?"


He Ran buru-buru menyudahi pertemuan ini sambil menyombongkan bahwa besok Xiao Han akan mengajarinya mengemudi, tapi kali ini Qin Zhao membalas dengan angkuhnya bahwa Xiao Han tidak akan mungkin berminat mengajari He Ran besok karena besok adalah hari peringatan kematian kakaknya.

He Ran jadi tidak bisa tidur gara-gara sedih memikirkan hal itu. Memang sih Xiao Han datang ziarah ke kuburan keesokan harinya, tapi dia datang pagi-pagi dan cuma sebentar. Bahkan saat Qin Zhao baru datang, dia cuma menemukan buket bunga dari Xiao Han, tapi orangnya sudah tidak ada.

He Ran mengira kalau Xiao Han benar-benar tidak ada di rumah hari ini. Tapi yang tak disangkanya, begitu dia tiba di sana, Xiao Han sudah menunggunya di dalam mobil, sudah siap mengajarinya menyetir.

"Kupikir hari ini kau ada urusan dan tidak berminat mengajariku."

Xiao Han langsung paham kalau He Ran pasti sudah bertemu Qin Zhao. Dia langsung memeluk He Ran dan meyakinkannya untuk tidak sedih karena itu, semua itu adalah masa lalu.

He Ran bertanya-tanya bagaimana jika suatu hari dia juga mati, tapi Xiao Han dengan cepat menutup mulutnya... "Jangan asal bicara, waktu kita masih panjang."

Xiao Han memang benar, tapi tetap saja He Ran masih khawatir. Baiklah kalau begitu, Xiao Han pun memutuskan untuk menyenangkan He Ran dengan membawa He Ran main ke kebun talas, memasukkan satu daun besar ke dalam bajunya He Ran untuk melindunginya dari panas lalu hujan yang mendadak turun deras.

Mereka pun berteduh di saung terdekat dan melewatkan waktu hujan dengan riang gembira, makan semangka, bermain rumput, foto-foto berdua dengan mesra. Saat hujan akhirnya berhenti tak lama kemudian, Xiao Han menggendongnya ke rumah seorang kenalannya, tapi orangnya ternyata sedang tidak ada di rumah, jadi mereka berduaan deh.

He Ran asyik saja makan apa yang dia kira kuaci, padahal itu benih. Dan begitu mengetahuinya,  He Ran sontak lebay mengklaim dirinya keracunan dan langsung monyongin bibir minta napas buatan. Pfft! Tapi kali ini Xiao Han menolak menuruti keinginannya walaupun gemas.


Karena tidak ada makanan di dalam rumah, jadi Xiao Han pun memutuskan untuk memancing ikan. Tapi bukan memancing ikan dengan cara biasa, melainkan membius ikan-ikan di sungai pakai tumbuhan tertentu yang berguna untuk membuat ikan-ikan pingsan sehingga mereka lebih mudah ditangkap.

Begitu ikan-ikan itu mengambang, He Ran langsung menangkap dua ikan besar. Namun dalam perjalan pulang, tiba-tiba saja dia terjatuh, sepertinya karena dia mendadak lemah, tapi dengan cepat dia bangkit dan bersikap normal agar Xiao Han tidak curiga. Mereka pun melewatkan malam itu dengan bakar ikan sambil bercanda riang gembira.

Ibunya He Ran tak sengaja bertemu Yuan Qi saat hendak naik lift. Bahkan saat heel sepatunya tak sengaja nyangkut dan membuatnya oleng, Yuan Qi dengan sigap memeganginya, otomatis membuat Ibu gugup dan canggung.

Yuan Qi langsung saja terang-terangan menggodanya, menanyakan apakah Ibu sering pulang larut malam sendirian, dan Ibu mengiyakannya. 


Ibunya He Ran jadi mulai semakin memperhatikan Yuan Qi sejak saat itu, tapi saat Yuan Qi memergokinya mengintip, dia langsung buang muka. Tapi tentu saja fakta itu membuat Yuan Qi senang.

Saat semua orang sibuk mendiskusikan rencana makan malam bersama malam ini, Ibunya He Ran dengan sengaja lewat di depan Yuan Qi, tampak tidak melakukan apa pun yang mencurigakan, tapi jelas dia diam-diam menggoda Yuan Qi, dan Yuan Qi jelas bisa melihat itu.

Maka kemudian, dia dengan lantang berkata bahwa dia akan bekerja lembur malam ini dan tidak bisa ikut makan bersama mereka. Dia mengucapkannya seolah dia ngomong ke rekan-rekan kerjanya, padahal kata-kata itu dia tujukan ke Ibunya He Ran.

Malam harinya, biar tidak ada yang curiga, Ibunya He Ran pura-pura pulang duluan, tapi kemudian dia mengizinkan sekretarisnya pulang lebih cepat dengan alasan biar si sekretaris bisa istirahat, padahal dia sendiri kembali ke kantor sendirian. Tapi dia tidak melihat Yuan Qi di meja kerjanya sehingga dia mengira kalau Yuan Qi sudah pulang. Padahal Yuan Qi cuma ke toilet.

Kecewa mengira Yuan Qi tidak ada, Ibu akhirnya memutuskan pergi ke gudang penyimpanan dan memainkan piano yang ada di sana, dan saat itulah, Yuan Qi akhirnya muncul dan semakin terpesona padanya.

Bersambung ke episode 17

Post a Comment

0 Comments