Sinopsis New Life Begins Episode 7

Mereka akhirnya tiba di istana Danchuan. Namun, Kakaknya Shangguan Jing sekaligus ratu Danchuan, Shangguan Yan, tidak peduli dengan kedatangan mereka. Biarpun Danchuan sangat bergantung pada bantuan Xinchuan untuk mengatasi bencana banjir tahunan mereka, tapi Shangguan Yan lebih menyayangi adiknya di atas segalanya dan lebih memilih untuk melindungi sang adik.

Biarpun Danchuan secara politik lebih lemah daripada Xinchuan, tapi dia tahu betul kalau Xinchuan juga tidak meremehkan Danchuan mengingat Danchuan memiliki pasukan laut terbaik dan terhebat.

 

Karena itulah, Shangguan Yan sengaja membuat rencana untuk menyiksa Yin Qi. Dia menyiapkan meja khusus untuk Yin Qi di tengah-tengah aula perjamuan dengan sepanci hotpot yang pedasnya luar biasa dengan isian yang aneh-aneh. Ada mata ikan, pembuluh darah sapi, dan juga otak babi. Wkwkwk! Yin Qi terpaksa, mau tak mau, harus memakan semuanya... sebelum kemudian muntah-muntah.

Malam harinya, Yin Zheng mengajak Li Wei jalan-jalan ke pasar malam. Niatnya mau nge-date berdua, tapi Yin Qi mendadak muncul dan langsung ikutan. Haaaah, ngganggu aja nih anak. Untungnya setibanya di pasar, perutnya Yin Qi mendadak kumat lagi gara-gara makan pedas tadi, sehingga dia harus bergegas pergi mencari toilet, kedua sejoli kita akhirnya bisa nge-date berduaan.

Yin Zheng dengan senang hati membelikan segala macam jajanan yang Li Wei mau. Saat mereka sedang menunggu pesanan es buah, Li Wei dengan senang hati mengupaskan sebutir jeruk untuk Yin Zheng.

Tapi tiba-tiba tiga pria di meja sebelah meledek dan menghina Yin Zheng karena Yin Zheng membiarkan istrinya mengupaskan buah untuknya. Pfft! Di Danchuan harus pria yang melayani dan memanjakan wanita. Makanya apa yang Yin Zheng lakukan ini dianggap tercela dan hina oleh para pria di sana.

Ketiga pria itu sendiri sedang melayani dan memanjakan seorang wanita, istri mereka. Karena itulah, ketiga pria itu langsung memberi contoh pada Yin Zheng tentang bagaimana cara yang baik dan benar untuk menyayangi dan memanjakan istri, yaitu dengan cara mengukir sendiri segala macam buah-buahan yang ada di kedai itu... hingga terciptalah sebuah semangka besar berbentuk kapal naga berisi penuh berbagai macam buah-buahan. 

Bahkan ketiga pria itu juga menyuapi istri mereka dan menyuruh Yin Zheng untuk belajar memanjakan istrinya pakai cara mereka ini. Mereka bahkan menuduh Yin Zheng sebagai suami yang sangat buruk dan tidak becus.

Yin Zheng cuma bisa mesem canggung mendengar hinaan mereka. Li Wei yang tidak enak sama Yin Zheng pun, buru-buru menggenggam tangan Yin Zheng dan menyeret Yin Zheng lari bersamanya. 


Tapi sebenarnya, Yin Zheng sama sekali tidak mempermasalahkan hinaan mereka. Biarpun ucapan mereka tidak enak didengar, tapi para pria itu memang benar-benar sayang pada istri mereka.

Li Wei setuju, "jika saling mencintai, menjadi suami yang ikut istri juga tidak masalah. Jika tidak saling mencintai, meskipun menjadi kaisar juga tidak akan bahagia."

Kata-kata itu tampak jelas menohok hati Yin Zheng, dan detik itu juga, dia mulai memandang Li Wei dengan berbeda, dia benar-benar sudah jatuh cinta pada Li Wei.

Ada pertunjukkan teater di depan, Li Wei ingin melihatnya tapi pandangannya terhalang oleh orang-orang lain yang lebih tinggi darinya. Yin Zheng perlahan melangkah dengan mantap ke arahnya, lalu tiba-tiba saja mengangkat Li Wei ke atas bahunya agar Li Wei bisa melihat lebih jelas.

Sayangnya, momen mereka dengan cepat terganggu gara-gara Yin Qi yang mendadak kembali sambil keheranan karena adik yang dia kira lemah, ternyata kuat juga. Li Wei dan Yin Zheng sontak saling melepaskan diri dengan canggung dan bergegas kabur.

Keesokan harinya, Shangguan Yan menitahkan Yin Qi untuk mengikuti sekolah khusus pria. Ada 4 kriteria untuk menilai pria. Pertama adalah penampilan, untuk aspek yang satu ini, Yin Qi jelas sudah gagal karena dia tidak ganteng. Pfft! Jujur amat.

Kedua adalah tutur kata, ketiga adalah moralitas, Yin Qi juga sudah gagal dalam kedua aspek ini. Jadi sekarang satu-satunya yang bisa menyelamatkan Yin Qi adalah kemampuan. Cara pertama untuk mengetes kemampuan Yin Qi adalah main mahjong.

Tapi dari cara mainnya saja sudah jelas menunjukkan kalau Yin Qi tidak memiliki kualitas apa pun, dia tidak punya etika dalam bermain dan sangat bodoh hingga tidak bisa menang satu kali pun.

Yin Zheng yang sedari tadi diam saja, lama-lama jadi frustasi dan akhirnya memutuskan untuk menuntun Yin Qi main. Yin Zheng yang sudah terbiasa bermain catur, jelas bisa membaca kartu dengan mudah... hingga akhirnya Yin Qi berhasil menang untuk pertama kalinya.

Shangguan Yan menyaksikan kehebatan Yin Zheng itu dari balkon lantai atas dan jelas saja dia jadi tertarik pada Yin Zheng. Waduh! Waduh! 

Ujian kedua adalah membuat minyak cabai kesukaan Shangguan Jing yang lagi-lagi langsung mendapat protes keras dari Yin Qi yang tidak tahan pedas. Tapi baiklah jika ini bisa meredakan emosi Shangguan Jing, Yin Qi terpaksa melakukannya.

Tapi ucapannya itu sontak mendapat reaksi sinis dari jenderal Danchuan, "selama ini kalian hanya berpikir untuk meredakan emosi Tuan Putri? Kalian masih belum mengerti."

Si bodoh Yin Qi benar-benar tidak mengerti apa maksud si jenderal, untungnya ada Li Wei yang bisa memahami maksud si jenderal. Di Danchuan, Shangguan Jing bisa hidup dengan bebas. Danchuan adalah rumahnya dan di sini wanita sangat dijunjung tinggi. 

Sedangkan di Xinchuan, Shangguan Jing sendirian dan setiap hari dia hanya bisa berinteraksi dengan Yin Qi. Tapi Yin Qi sendiri tidak tulus pada Shangguan, jadi tentu saja Shangguan sedih.

Segala yang mereka lakukan pada Yin Qi ini sejatinya bukan untuk menyiksa Yin Qi, melainkan hanya untuk menunjukkan padanya tentang seperti apa kehidupan wanita di Danchuan. Memberitahu Yin Qi tentang bagaimana sebenarnya perasaan Shangguan Jing selama hidup di Xinchuan. Yin Qi tidak merasa leluasa di tempat ini, kan? Begitu pun dengan Shangguan Jing selama dia hidup di Xinchuan.


Tak lama kemudian saat beberapa jenis minyak cabai disajikan di hadapan Shangguan Jing, dia bisa langsung mengenali rasa minyak cabai buatan Yin Qi karena rasanya sama persis dengan isian kue bulan yang waktu itu. Shangguan jadi galau harus memilihnya atau tidak.

Keesokan harinya, jenderal Danchuan mengumumkan bahwa Shangguan Jing sudah memutuskan untuk memilih minyak cabai buatan Yin Qi. Namun karena sikap Yin Qi sangat buruk, jadi dia masih dilarang bertemu Shangguan Jing.

Shangguan Yan masih tidak terima dengan sikap Yin Qi yang sudah berani mempermainkan adik kesayangannya dengan cara menyuap Shangguan Jing pakai makanan kesukaannya demi bisa mendapatkan selir. 

Shangguan Yan sama sekali tidak peduli dan tidak takut melawan Xinchuan, karena baginya, kebahagiaan adiknya di atas segala-galanya. Jika Yin Qi tidak bisa membuat adiknya bahagia, maka sebaiknya mereka bercerai.

Yin Qi jadi kesal dan ngambek hingga dia memutuskan menyerah saja, dan malam itu juga, dia langsung mengemasi barang-barangnya. Tapi Li Wei berusaha meyakinkan Yin Qi untuk tidak kabur karena bagaimanapun, Yin Qi punya tugas dan tanggung jawab sebagai tuan muda Xinchuan untuk menjaga hubungan baik antar kedua wilayah.

"Aku tahu kalau kau tidak punya perasaan pada Shangguan, aku juga tidak suka sama Tuan Muda Keenam, tapi aku tetap tinggal demi Jichuan."

Ouch! Potek hati Yin Zheng. Wkwkwk! Dia langsung terduduk lemas di samping Yin Qi dengan patah hati. Baru menyadari kesalahan ucapannya, Li Wei buru-buru menjelaskan bahwa dia ini tidak pantas untuk seorang tuan muda, dan juga, Yin Zheng kan tidak menyukainya.

Li Wei punya ide untuk mengatasi permasalahan Yin Qi. Dia coba saja membujuk Shangguan Jing dengan cara membuat perjanjian dan terima saja apa pun yang dilakukan Shangguan Jing terhadapnya. Hmm, apakah cara itu bisa berhasil?

Keesokan harinya, Yin Qi menyerahkan surat perjanjian pada Shangguan Yan yang isinya janji pada Shangguan Jing bahwa dia tidak akan pernah mengambil selir seumur hidupnya.

Yin Zheng seorang diri bertemu dengan Shangguan Yan untuk mengonfrontasi sikap Danchuan yang selama bertahun-tahun selalu berusaha cari-cari alasan untuk mengirimkan kandidat pernikahan ke Xinchuan, mereka baru mengirim perwakilan mereka sekarang saat Danchuan mengalami bencana banjir hanya demi mendapatkan bantuan Xinchuan, dan sekarang setelah bencana teratasi, mereka malah ingin melawan Xinchuan.

Yin Zheng mengingatkan bahwa semua wilayah lainnya juga bergantung pada bantuan Xinchuan, jadi jika Danchuan berani melawan Xinchuan, sudah pasti Danchuan tidak mungkin bisa mendapatkan bantuan dari wilayah lain.

Tapi... Yin Zheng memahami keengganan Danchuan untuk mengirim wanita mereka ke Xinchuan untuk pernikahan politik semacam ini mengingat Danchuan sangat menghargai wanita. Karena itulah, Yin Zheng berjanji bahwa jika suatu saat nanti dia memiliki kekuasaan, dia pasti akan mereformasi sistem dan aturan kuno dan tidak masuk akal ini.

Pernikahan seringkali merugikan orang lain, karena itulah, menurutnya lebih baik aliansi antar wilayah dilakukan dengan cara berbisnis yang jelas jauh lebih menguntungkan dari segala aspek dibanding pernikahan politik.

Yin Zheng juga berjanji bahwa jika Shangguan Jing bersedia kembali ke Xinchuan, mereka akan selalu mengawasi Yin Qi dan tidak akan membiarkan Shangguan dirugikan lagi.

 

Ucapannya itu akhirnya berhasil juga membuat Shangguan Yan mengizinkan Yin Qi untuk bertemu Shangguan di arena panahan. Namun saat Yin Qi mengejar Shangguan, Shangguan Yan malah memerintahkan jenderalnya untuk memanah Yin Qi.

Untungnya Shangguan Jing sigap menyelamatkannya dengan cara menangkap anak panah itu dengan tangannya hingga membuat tangannya berdarah. Shangguan Yan tidak senang dan langsung menantang Yin Qi untuk bertanding memanah.

Waduh! Yin Qi jelas tidak bisa. Maka Yin Zheng langsung menawarkan diri untuk mewakili Yin Qi. Shangguan Yan setuju, tapi dia sendiri yang turun tangan menjadi lawannya Yin Zheng.

Yang membuat pertandingan ini sulit adalah harus dilakukan dengan mata tertutup dan targetnya adalah sebuah lubang kecil di sebuah giok yang digantung di atas perahu di danau, angin membuat gantungan giok itu jadi terus bergerak-gerak, pastinya orang yang tidak ahli memanah akan sulit menentukan target, apalagi hanya mengandalkan pendengaran.

Namun semua itu tidak masalah bagi Yin Zheng yang sukses memanah tepat sasaran dan sukses mengalahkan Shangguan Yan. Tapi Shangguan Yan tetap saja tidak memberikan jawaban yang jelas tentang bagaimana nasib hubungan Yin Qi dan Shangguan Jing.

Namun saat dia ngobrol bersama Shangguan Jing dan Li Wei, Shangguan Yan secara tak sengaja  mengetahui dari percakapan mereka kalau Li Wei sebenarnya menikah dengan Yin Zheng karena terpaksa saja.

Maka tak lama kemudian, Shangguan Yan tiba-tiba saja menurunkan titah, memerintahkan Yin Zheng untuk menikah dengannya dan menjadi menantu di Danchuan yang jelas saja mengagetkan semua orang.

Bersambung ke episode 8

Post a Comment

0 Comments