Sinopsis Murphy's Law of Love Episode 4 - Part 1

  


Yakin Jia Wei tidak akan datang, Xiao Tong memutuskan untuk membatalkan acara ini dan meminta maaf pada semua member yang telah menunggu lama.

Jelas saja para member yang sudah menunggu lama, langsung ngomel-ngomel kesal. Tepat saat Xiao Tong membungkuk dalam-dalam pada para member, Zi Yan langsung menghampirinya.

Zi Yan dengan cepat meredakan emosi para member dengan membuat-buat alasan bahwa Hot Pick mereka tidak akan datang tepat waktu karena sebenarnya dalam acara ini adalah sebuah misi khusus yang harus dilakukan para member, yaitu mereka harus membuat hadiah yang akan mereka berikan untuk Hot Pick mereka.

Zi Yan lalu mengajari para member untuk membuat coklat yang akan mereka hadiahkan pada Hot Pick mereka nantinya.


Sementara itu, Jia Wei sedang bingung mencari kesempatan melarikan diri dari pesta ultahnya... dan kesempatan itu akhirnya datang saat teman-temannya sedang sibuk menyiapkan kue ultahnya.

Saat teman-temannya Jia Wei hendak menyanyikan lagu ultah, mereka malah bingung karena Jia Wei telah menghilang entah kemana.


Jia Wei lega saat akhirnya dia bisa keluar rumah. Tapi saat dia hendak mengeluarkan mobilnya, dia malah melihat ada mobil lain yang terparkir tepat di jalan masuk mobilnya.

Jelas saja Jia Wei jadi kesal, tapi saat dia hendak menghubungi si pemilik mobil, dia baru ingat kalau dia lupa membawa ponselnya dan lebih parahnya lagi, dia juga lupa membawa dompet.

Yah, karena sudah tidak mungkin kembali lagi kedalam rumah. Terpaksalah Jia Wei akhirnya pergi ke acara itu dengan berlari.


Zi Yan sukses mengalihkan perhatian semua member dengan acara membuat coklat dadakannya. Tapi bahkan setelah semua member sudah selesai membuat coklatnya, tetap saja Jia Wei belum datang juga sampai membuat Xiao Tong dan kawan-kawannya semakin cemas.

Setelah beberapa lama Jia Wei masih juga belum datang, Xiao Tong merasa sebaiknya mereka membatalkan acaranya saja.


Tepat saat dia hendak menelepon bosnya untuk mengabarkan pembatalan acara ini, Jia Wei tiba-tiba muncul di hadapannya dengan ngos-ngosan.

Dengan cepat dia memperbaiki penampilannya dan membuka perban jari manisnya sebelum akhirnya dia menyapa para member.


Jia Wei meminta maaf dan berterima kasih pada para member yang sabar menunggunya... lalu diam-diam dia melirik Xiao Tong dan berkata.

"Karena aku telah berjanji kalau aku pasti akan datang, aku pasti menetapi janjiku"


Karena Jia Wei menghilang tanpa jejak, akhirnya teman-temannya memutuskan untuk merayakan ultahnya Jia Wei tanpa kehadiran Jia Wei.

Tepat saat mereka hendak memakan kue ultahnya, seseorang tiba-tiba datang. Awalnya mereka kira yang datang Jia Wei... tapi ternyata papanya Jia Wei.


Setelah acara selesai, Jia Wei memperhatikan lukisan wanita yang mirip Xiao Tong. Tak lama kemudian Xiao Tong menghampirinya untuk memberikan kotak hadiah berisi coklat yang dibuat para member untuknya tadi dan bertanya apakah Jia Wei menemukan pasangan yang cocok dengannya di acara tadi.

"Apa kau kira aku datang ke acara ini untuk mencari pasangan?"

"Memangnya untuk apa kau datang kemari?"

"Aku hanya tidak suka berhutang budi. Aku tidak mau berhutang budi padamu atas insidennya Linda. Dan lagi, ini biasanya makanan yang dimakan wanita. Kenapa kau memberikannya padaku?"

"Hei! Kau pikir dari mana coklat ini berasal? Semua ini gara-gara kau terlambat. Mereka membuat coklat ini untukmu. Coklat ini melambangkan ketulusan mereka. Bahkan sekalipun kau tidak menyukainya, kau tetap harus menerimanya"


Jia Wei jadi merasa bersalah mendengarnya. Tapi saat dia hendak menjelaskan, Xiao Tong melihat Zi Yan dan langsung berlari menghampiri Zi Yan dengan senyum manis, sontak saja Jia Wei langsung merengut cemburu.

Jia Wei jelas cemburu berat saat melihat Xiao Tong bicara akrab dengan Zi Yan bahkan berterima kasih pada Zi Yan atas acara membuat coklat dadakannya tadi dan berjanji akan mentraktir Zi Yan kapan-kapan.

Jia Wei benar-benar tak percaya melihat betapa manisnya senyum Xiao Tong saat bicara dengan Zi Yan padahal saat bersamanya, Xiao Tong selalu tidak sabaran. Saking kesalnya, Jia Wei langsung pergi tanpa pamit.


Setelah selesai bicara dengan Zi Yan, Xiao Tong heran melihat Jia Wei sudah tidak ada. Jelas saja dia langsung kesal. Tapi saat dia melihat biodata Jia Wei di poster fotonya Jia Wei, barulah dia menyadari kalau hari ini adalah ultahnya Jia Wei.


Sesampainya di rumah, Jia Wei terkejut melihat papanya yang datang hari ini demi merayakan ultahnya Jia Wei sekaligus menagih janji yang pernah Jia Wei ucapkan padanya setahun yang lalu.

Janji bahwa Jia Wei hanya butuh waktu satu tahun untuk melupakan masa lalunya dan memulai hidup yang baru. Karena sekarang sudah hampir satu tahun, jadi Jia Wei harus mengambil alih bisnisnya agar dia bisa pensiun.

Jia Wei berusaha protes karena masalah statusnya yang masih menjomblo sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah mengambil alih perusahaan. Tapi papa Ji bersikeras bahwa masalah itu jelas ada hubungannya karena jika Jia Wei ingin menekan perasaannya dengan bekerja maka dia bisa melakukannya dengan mengambil alih perusahaannya. Atau jika Jia Wei ingin memulai hidup baru maka dia harus pacaran lagi.

"Ambil alih bisnisku atau mulai pacaran lagi, pilih salah satu" perintah papa Ji.


Sesampainya di rumah, Xiao Tong mendapati papa dan mamanya sedang menatap Xiao Qing dengan kesal karena Xiao Qing tidak memberitahu mereka kalau dia telah bercerai.

Xiao Tong berusaha meredakan kemarahan mamanya dengan memberitahu mamanya bahwa melalui perceraian, 2 orang yang sudah tidak cocok lagi bisa mulai membuat masa depan yang baru. Siapa tahu dengan perceraian ini Xiao Qing bisa menemukan jalan baru dalam hidupnya.


Setelah selesai makan malam bersama keluarganya, Xiao Tong membaca biodata Jia Wei. Xiao Tong tidka menyangka kalau Jia Wei akan membantunya dengan datang ke acara Hot Pick-nya tadi di hari ultahnya. Sekarang dia menyesal karena tidak mengucapkan terima kasih pada Jia Wei secara langsung.


Jia Wei masih kesal setiap kali dia teringat keakraban Xiao Tong dan Zi Yan. Tak lama kemudian, dia mendapat voicemail yang langsung membuatnya kedip-kedip kaget (nih orang suka banget kedip-kedip yah).

Karena voicemail itu dari Xiao Tong yang berterima kasih padanya dan mengucapkan selamat ulang tahun. Lucu banget lihat reaksinya Jia Wei kedip-kedip terus.

Jia Wei begitu bahagia sampai-sampai dia memutar ulang voicemail itu berkali-kali. Dia bahkan memaksa Polo mendengarkan pesan itu berulang-ulang dan pastinya Polo cuma bengong sambil melet-melet.


Keesokan harinya, Jia Wei memberikan coklat hadiah dari para member biro jodoh pada anak buahnya di kantor. Sementara kedua sahabatnya Jia Wei menginterogasi Jia Wei tentang kemana dia menghilang semalam, pegawai wanitanya Jia Wei yang ngefans berat sama Xiao Tong, membuka kotak coklatnya Jia Wei dan menemukan sebuah surat ucapan terima kasih yang ditulis Xiao Tong. Surat yang tidak Jia Wei ketahui karena dia tidak pernah membuka kotak coklat itu.

Tepat saat Jia Wei berbohong bahwa kemarin malam dia pergi menemui klien, pegawai wanita itu langsung mengkonfrontasi Jia Wei dengan surat dari Xiao Tong yang ditemukannya itu.

Dari pesan itulah, akhirnya semua orang tahu kalau semalam Jia Wei pergi ke acara biro jodohnya Xiao Tong. Jelas saja Simon dan Shao Qiang langsung menggodanya habis-habisan.


"Bos kalau kau ingin mulai pacaran lagi, beritahu saja kami. Sebagai saudaramu, kami pasti akan membantumu. Dan juga, aku punya beberapa daftar nama yang bisa kau pilih sesukamu"

"Kau ini bicara apa? Antara mencari pasangan dan merayakan ultah bersama kita. Tentu saja mencari pasangan jauh lebih penting, iya kan?"


Saat Jia Wei terdiam bingung bagaimana harus menjelaskan masalah itu, Linda datang untuk menyerahkan sepatu high heelsnya Xiao Tong yang pernah Xiao Tong pinjamkan padanya dan meminta Jia Wei untuk mengembalikan sepatu high heels itu pada Xiao Tong.

Linda mengaku setelah kejadian itu, dia memikirkan segalanya dan menyadari kalau Xiao Tong benar. Dia jadi histeris karena dia hanya tidak terbiasa kesepian dan sendirian.

"Apa kau tahu kenapa agensi perceraian ini bernama agensi pembaruan perceraian? Karena kebanyakan orang merasa bahwa perceraian berarti kehilangan. Tapi bagiku, perceraian berarti menemukan kembali dirimu yang baru"

"Terima kasih. Sebelumnya, aku membuatmu dalam posisi yang canggung dan sulit, aku minta maaf"


Setelah Linda pergi, Jia Wei menatap sepatu high heelsnya Xiao Tong dengan bingung. Kalau dia mengembalikan sepatu itu, maka Xiao Tong pasti akan curiga kalau sepatu yang pernah dia berikan sebelumnya pasti bukan dari Linda.

Panik, Jia Wei memutuskan untuk menyembunyikan sepatu high heelsnya Xiao Tong.


Setelah menghabiskan semua coklatnya Jia Wei, pegawai wanitanya yang ngefans berat pada Xiao Tong, merasa perlu untuk memberitahu Jia Wei beberapa hal.

Berdasarkan penilaiannya, hanya ada 2 kemungkinan kenapa Jia Wei berpartisipasi dalam acara biro jodohnya Xiao Tong. Yang pertama Jia Wei ingin pacaran jadi dia ikut acara itu untuk mencari pasangan. Jia Wei langsung mendengus sinis mendengar dugaan itu.


"Tapi dilihat dari respon sinismu, orang sepertimu yang sangat egois, subyektif dan punya harga diri 3 kali lipat lebih tinggi daripada orang biasa, maka kemungkinan pertama itu pasti tidak benar. Karena itulah, jawabannya pasti kemungkinan kedua. Kemungkinan kedua, kau berhutang budi pada Dr.Cinta dan kau merasa harus membayar hutang budimu tersebut. Tapi kenapa kau berhutang budi padanya? Pasti ada 2 kemungkinan. Pertama dia mengetahui sesuatu yang bisa dia gunakan untuk melawanmu jadi kau merasa harus melakukan sesuatu untuk membuatmu merahasiakan hal itu. Tapi seseorang sepertimu, bahkan sekalipun ada seseorang yang melawanmu. Jika kau tidak ingin melakukannya, walaupun kau diancam dengan pisau di lehermu, maka kau tidak akan pernah mau melakukan. Jadi alasan yang satu itu juga pasti tidak benar. Maka jawabannya pasti kemungkinan yang kedua. Pasti ada sesuatu yang terjadi diantara kalian berdua dan hal itu membuat hatimu berdebar untuknya"

Wah, sepertinya dugaan yang terakhir itu tepat sasaran karena Jia Wei langsung bereaksi keras menyangkalnya.


Tapi wanita itu tetap yakin dengan dugaannya, karena walaupun Jia Wei selalu bersikap sangat arogan tapi semua itu terjadi karena luka yang dialaminya dari hubungan cintanya yang dulu.

Tapi dengan menyelamatkan Xiao Tong dan menghadiri acara biro jodohnya, Jia Wei telah membuktikan kalau dia adalah orang yang bisa mengesampingkan kearogansiannya saat hatinya mulai berdebar kembali.

"Bos, aku sungguh-sungguh berharap kau akan mendapatkan kebahagiaan"

Saat Jia Wei hendak mengatakan sesuatu, wanita itu dengan cepat menyelanya dan meminta Jia Wei untuk memikirkan semua perkataannya baik-baik.


Zi Yan mengantarkan Xiao Tong ke kantor biro jodoh. Ternyata mereka sebenarnya ada janji makan siang bersama tapi dengan terpaksa, Xiao Tong harus membatalkannya gara-gara bosnya memberinya tugas dadakan.

Tepat saat mereka sedang ngobrol, Jia Wei melihat mereka dari seberang jalan. Jia Wei langsung kesal... atau lebih tepatnya cemburu melihat keakraban mereka.


Setelah Zi Yan pergi, Jia Wei berusaha menyapa Xiao Tong dengan ramah tapi Xiao Tong cuma menanggapinya dengan senyum singkat lalu cepat-cepat masuk kantornya. Jelas saja Jia Wei jadi tambah kesal.

"Guan Xiao Tong, apa matamu itu hanya kau gunakan untuk dekorasi? Kau bahkan memandangku seolah aku tidak berwujud!" gerutu Jia Wei.


Di kantornya, Xiao Tong melihat surat dari Jia Wei yang cuma berisi satu kalimat 'aku bersedia'. Dia lalu mengecek ponselnya dan langsung kesal karena Jia Wei tidak membalas voicemail-nya.

Setelah memutuskan untuk tidak mempedulikan Jia Wei, Xiao Tong mengecek blognya dan melihat pesan dari Wayne yang bertanya bagaimana dia bisa yakin kalau hubungan cintanya yang selanjutnya akan bisa bertahan.


Pada saat yang bersamaan, Jia Wei juga tengah menunggu pesan balasan Xiao Tong. Awalnya dia kesal karena Xiao Tong masih saja belum membalas pertanyaannya, tapi tak lama kemudian Xiao Tong akhirnya memberinya balasan.

"Tidak ada sesuatu yang pasti dalam hidup. Tapi jangan khawatir, saat kau mulai memikirkan cintamu yang berikutnya berarti kau telah melangkah ke arah yang benar"


Saat Jia Wei hendak pulang kantor, dia melihat Xiao Tong juga baru saja keluar dari kantornya. Jia Wei langsung cepat-cepat menghampirinya, dia berusaha menyapa Xiao Tong dengan akrab tapi Xiao Tong hanya menanggapinya dengan jawaban singkat lalu cepat-cepat pergi dengan acuh.


Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments