Sinopsis Murphy's Law of Love episode 7


Ternyata sms itu bukan dari Jia Wei tapi dari Zi Yan yang mencemaskannya karena dia sudah dengar tentang mama Guan yang sedang dirawat di rumah sakit. Xiao Tong tentu saja tersenyum senang dengan perhatian semua orang padanya.

Setelah kejadian itu, Xiao Tong diberitahu Xin Xin tentang betapa cemasnya Jia Wei saat dia menghilang. Jia Wei sangat cemas sampai-sampai dia terus terusan meneleponnya untuk membantu mencari tahu keberadaan Xiao Tong.

Dia diberitahu Simon dan Shao Qiang kalau waktu itu Jia Wei sebenarnya sedang rapat penting, tapi dia mengabaikan semuanya hanya demi mencari Xiao Tong. Dan sekarang Jia Wei kerja lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya. Xiao Tong tentu saja terkejut dan bahagia mendengar kepedulian Jia Wei yang begitu besar padanya.


Jia Wei sedang sibuk kerja ditemani Polo saat tiba-tiba saja Polo berlari keluar. Jia Wei langsung mengejarnya dengan cemas. Sesampainya di luar, dia malah mendapati Polo ternyata keluar untuk menyambut kedatangan Xiao Tong.

Jia Wei yang tidak tahu kalau Xiao Tong dan Polo pernah bertemu, tentu saja heran melihat keakraban Polo dan Xiao Tong. Tapi kemudian, dia mulai marah-marah karena Xiao Tong berkeliaran di tengah malam seperti ini.

Tapi begitu dia menyadari kalau Xiao Tong datang untuk menemuinya dengan membawakan makan malam untuknya, Jia Wei langsung luluh.


Bahkan saat mereka mulai makan malam bersama, bukannya memakan makanannya, Jia Wei malah terus-terusan memandangi Xiao Tong. Saat Xiao Tong mengkonfrontasinya karena Jia Wei mengabaikan pekerjaannya hanya demi mencari dirinya, Jia Wei langsung menyangkalnya.

"Kau sangat serius dan peduli dengan pekerjaanmu. Kalau tidak, kenapa kau masih bekerja sampai selarut ini?"


Jia Wei langsung tersenyum mendengarnya dan mengingatkan Xiao Tong kalau Xiao Tong sendiri juga pekerja keras sama seperti dirinya. Jia Wei berkata bahwa dia hanya melakukan apa yang dia sukai. Dan juga, dia harus bisa sukses karena kalau tidak maka papanya akan menutup agensi perceraiannya ini.

"Papaku memiliki kesuksesannya dan bisnis sendiri. Tapi semua itu bukan milikku. Aku ingin melakukan pekerjaan lain. Sangat penting untuk melakukan apa yang kita inginkan. Itulah yang membuat hidup kita jadi berharga. Kita tidak seharusnya hidup hanya untuk orang lain"

Xiao Tong mengaku kalau dia juga sangat berdedikasi dalam pekerjaannya sama seperti Jia Wei. Tapi sejak kejadian dengan tuan Chen, dia jadi tidak yakin lagi dengan apa yang sebenarnya dia inginkan. Saat ini satu-satunya pekerjaan yang bisa dilakukannya hanyalah menjaga keluarganya.


Melihat betapa muramnya Xiao Tong, Jia Wei tiba-tiba mengajaknya ke bioskop dimana penontonnya cuma mereka berdua. Jia Wei bilang, biasanya hal ini dia lakukan dengan mengajak para kliennya yang tengah menghadapi masalah sulit dalam hidup mereka agar mereka bisa melampiaskan semua rasa frustasi mereka.

Dan Xiao Tong adalah klien jomblo pertama yang dia ajak agar Xiao Tong bisa merasakan pengalaman nonton bioskop 'Menangislah yang kencang'. Jia Wei bahkan sudah menyiapkan tisu untuk menghapus air mata Xiao Tong nantinya.


Misi Jia Wei sukses besar, Xiao Tong langsung menangis begitu filmnya diputar. Tapi saat Xiao Tong menoleh ke Jia Wei, dia malah mendapati Jia Wei sedang tidur lelap. He!


Keesokan harinya, Jia Wei sedang berkumpul bersama teman-teman klub polo-nya. Melihat semua anggota mereka pria, Simon mengusulkan agar sebaiknya mereka merekrut member wanita.

Mendengar itu, Jia Wei langsung mengusulkan agar mereka merekrut Xiao Tong saja. Jelas saja Simon dan Shao Qiang langsung curiga, Jia Wei pasti sedang jatuh cinta pada Xiao Tong.

Jia Wei menyangkalnya dan beralasan kalau dia merekrut Xiao Tong hanya karena dia merasa kemampuan Xiao Tong sebagai pemula cukup lumayan.


Keesokan harinya, Jia Wei mengundang Xiao Tong ke acara pesta perceraian kliennya yang bercerai hanya karena perbedaan pendapat tentang anak.

Si istri merasa dia terlalu muda untuk punya anak dan si suami ingin secepatnya punya anak, tapi kedua orang itu tidak saling memberitahukan apa alasan perceraian mereka yang sebenarnya. Xiao Tong tidak mengerti untuk apa Jia Wei mengundangnya ke acara ini? Apa hanya untuk menonton acara ini?

"Guan Xiao Tong, apa kau pernah berbohong? Dari semua orang yang ada di dunia ini, berapa banyak dari mereka yang tidak pernah berbohong?"

"Mungkin ada banyak?"

"Berdasarkan statistik, wanita biasanya akan mengucapkan 3 kebohongan dalam sehari sementara pria akan mengucapkan kebohongan 2 kali lebih banyak daripada wanita. Jadi, ada banyak pembohong di dunia ini lebih daripada yang kau kira. Kau Dr.Cinta, bukan Tuhan. Kau tidak bisa melihat hati dan pikiran setiap orang. Sama seperti kau tidak bisa memperkirakan apa alasan sebenarnya dibalik perceraian pasangan itu. Bahkan tes polygraph pun bisa salah, apalagi kau"

Apa yang terjadi pada tuan Chen itu bukan sepenuhnya tanggung jawab Xiao Tong, karena itulah tidak seharusnya Xiao Tong menyerah hanya karena satu insiden. Jia Wei lalu menyerahkan sebuah amplop berisi formulir keanggotaan tuan Chen di biro jodohnya Xiao Tong.


Flashback,
Jia Wei menemui tuan Chen dan menyemangatinya untuk bergabung menjadi anggota biro jodohnya Xiao Tong karena walaupun tuan Chen menyalahkan Xiao Tong atas musibah yang menimpanya tapi pada dasarnya semua ini adalah kesalahan tuan Chen sendiri yang telah salah menilai orang dan sekarang satu-satunya orang yang bisa membantu tuan Chen untuk terlepas dari kesedihannya hanya Xiao Tong.


Saat tuan Chen ragu dan takut ditipu lagi, Jia Wei langsung menyemangatinya dengan menggunakan kata-kata yang pernah Xiao Tong ucapkan pada 'Wayne'.

"Tidak ada sesuatu yang pasti dalam hidup. Tapi jangan khawatir. Saat kau ingin jatuh cinta lagi, maka kau telah melangkah ke arah yang benar"


Kembali ke masa kini,
Xiao Tong langsung menangis haru saat melihat formulir pendaftaran tuan Chen, apalagi saat dia menyadari kalau Jia Wei meluangkan waktu sibuknya untuk melakukan ini. Jia Wei pura-pura menggerutu kalau tuan Chen itu mudah ditangani dan yang susah ditangani itu Xiao Tong karena Xiao Tong selalu keras kepala menyalahkan dirinya sendiri.


Saat kembali ke kantor, Xiao Tong langsung menyerahkan formulir keanggotaan tuan Chen dan kesediaan tuan Chen untuk mengikuti acara perjodohan kedua nanti. Tapi bos biro jodoh sama sekali tidak peduli karena yang dia pedulikan hanyalah keadaan Xiao Tong dan sekarang dia senang melihat Xiao Tong yang tampaknya sudah siap kembali ke pekerjaannya.

Tapi Xiao Tong mengaku kalau dia masih merasa sangat bersalah. Gara-gara kesalahannya, biro jodoh sekarang telah kehilangan banyak anggota. Tapi bos biro jodoh yang selalu optimis, meyakinkan Xiao Tong kalau mereka bisa mencari anggota baru lagi dan membantu orang lain menemukan cinta sejati mereka.


Sekarang setelah Xiao Tong resmi kembali bekerja, Xin Xin dan Alan langsung menyerahkan setumpuk dokumen pada Xiao Tong lalu pergi meninggalkan Xiao Tong mengerjakan semua pekerjaan itu sendirian.

Malam harinya, Xiao Qing memberitahu Xiao Tong kalau keadaan mama Guan sudah membaik dan besok mama Guan sudah diperbolehkan pulang. Xiao Tong senang karena sekarang segalanya tampak mulai membaik kembali.


Xiao Tong akhirnya membuka blognya kembali dan membaca pesan dari Wayne. Dia lalu membalas.

"Yang kau butuhkan saat ini adalah mencari teman yang bisa kau percaya dan beritahu dia tentang perasaanmu yang sebenarnya. Dia pasti akan bisa membantumu untuk menemukan keberanian untuk melangkah lebih maju" (Err... seharusnya kata-kata ini ditujukan pada dirimu sendiri, Xiao Tong)

Menyadari kalau dia tidak melakukan apa yang telah berhasil dilakukan orang lain dengan melepaskan masa lalu mereka untuk mencari cinta yang baru, Xiao Tong akhirnya menghapus foto-fotonya bersama Kevin yang selama ini masih dia simpan di ponselnya.


Sementara itu, Jia Wei membaca pesan balasan Xiao Tong dan tiba-tiba saja dia membayangkan Xiao Tong sebagai Dr.Cinta muncul di hadapannya. Dia lalu bertanya pada Dr. Cinta tentang perasaan Xiao Tong padanya.

Saat Dr.Cinta menjawab kalau Xiao Tong tidak membencinya, Jia Wei tentu saja langsung bahagia. Jadi apakah Xiao Tong menyukaiku, tanya Jia Wei.


Dr.Cinta bertanya balik "Apa kau menyukainya? Kalau kau menyukainya, kenapa kau musti peduli tentang apakah dia menyukaimu atau tidak? Kalau dia tidak menyukai, lalu kenapa kau menyukainya? Kecuali, kau juga berharap kalau dia menyukaimu. Jadi, apakah kau yakin kalau sekarang kau telah membuat sebuah ruang dalam hatimu untuk orang lain?"


Malam itu juga, Jia Wei dan Xiao Tong sama-sama pergi ke restoran tempat mereka berpisah dengan mantan-mantan mereka.

Tanpa saling menyadari kalau mereka berada di restoran yang sama, Jia Wei dan Xiao Tong duduk di meja masing-masing untuk mengucap selamat tinggal pada masa lalu mereka.

Jia Wei menelepon nomor teleponnya Zhi Yu yang sekarang sudah tidak aktif dan secara resmi mengucap selamat tinggal pada kursi kosong yang seharusnya jadi tempatnya Zhi Yu karena dia harus melanjutkan hidupnya dan mulai mencari cinta yang baru. Saat dia menoleh ke jendela, barulah dia menyadari kalau Xiao Tong tengah duduk sendirian di meja luar.


Xiao Tong ternyata masih menyimpan cincin yang pernah dia buang dulu. Dia masih belum tahu kalau cincin itu milik Jia Wei. Dan cincin itu kembali padanya karena saat dia melemparnya, cincin itu mengenai pohon dan terpental ke samping sepatu high heels-nya.

"Cincin ini membuatku menyadari bahwa apa yang telah kubuang pasti akan kembali padaku dalam bentuk lain dan di lain waktu"

Karena itulah, biarpun Kevin telah pergi meninggalkannya. Tapi Xiao Tong yakin suatu hari nanti akan ada orang lain yang datang dalam hidupnya, cinta pasti akan kembali padanya sama seperti bagaimana cincin ini kembali padanya.

Jia Wei diam-diam melihat Xiao Tong dari belakang dan langsung sadar kalau cincin yang Xiao Tong pegang adalah cincin yang dulu pernah dia berikan pada wanita asing yang tidur karena mabuk. Jia Wei sekarang menyadari kalau wanita asing malam itu adalah Xiao Tong.


Jia Wei lalu menghampiri Xiao Tong dan duduk di hadapannya. Jia Wei mengaku kalau Xiao Tong memang benar, dia adalah orang yang tidak pernah mau menghadapi masalahnya sendiri.

Jia Wei mengaku di restoran inilah, hubungannya dengan mantannya berakhir dan dia pernah mengira kalau dia tidak akan pernah berani menapakkan kaki di restoran ini lagi. Dulu dia pikir kalau dia pasti akan baik-baik saja tanpa cinta. Bahkan seiring berjalannya waktu, dia sudah mulai lupa bagaimana rasanya jatuh cinta.


Tapi sekarang, dia sudah mulai belajar untuk menghadapi masalahnya. Dan sejak itu, dia menyadari kalau dia harus melepaskan masa lalunya. Kembali ke restoran ini membuatnya menyadari kalau dia (mantannya) memang benar-benar sudah pergi.

Dan sekarang dia sudah siap untuk dekat dengan orang lain dan memulai cinta yang baru... tapi sebelum itu, dia harus mencari teman yang bisa dia percayainya. Xiao Tong langsung bingung menyadari dia pernah mengatakan kata-kata itu pada orang lain di blog.


Jia Wei lalu menggenggam tangan Xiao Tong "Guan Xiao Tong, tolong beri aku keberanian"

"Kau Wayne?"

Jia Wei tersenyum membenarkannya dan mengaku kalau dulu dia pernah mengira kalau Xiao Tong adalah Dr.Cinta yang absurd tapi sejak mereka berkomunikasi di blog, Jia Wei menyadari kalau Dr.Cinta ternyata memang bisa membantu orang lain untuk menemukan cinta kembali. Dan karenanya dia sangat berterima kasih pada Xiao Tong.


Mereka lalu berjalan pulang bersama. Tapi gara-gara tidak lihat jalan (saking terpesonanya natap Jia Wei), heel-nya Xiao Tong malah terjepit di celah lantai trotoar.

Hukum Murphy nomor 8: High heels pasti akan selalu terjepit di lubang jalan.

Dan walaupun Jia Wei melihat kesulitannya, tapi dia malah diam saja dan tidak sedikitpun melakukan apapun untuk membantu Xiao Tong. Saat Xiao Tong akhirnya minta bantuannya, Jia Wei langsung tersenyum geli dan mengingatkan Xiao Tong untuk memberitahunya kalau Xiao Tong butuh bantuan.


Jia Wei akhirnya bergerak untuk membantunya. Tapi bukannya membantu melepaskan heel-nya Xiao Tong, dia malah melepaskan kaki Xiao Tong dari sepatunya yang terjepit dengan membopong Xiao Tong lalu mendudukkan Xiao Tong di mobilnya.

Setelah itu, Jia Wei kembali untuk melepaskan sepatunya Xiao Tong dari lubang jalan dan mengambil tasnya Xiao Tong yang tadinya dia tinggalkan begitu saja saat dia membopong Xiao Tong.


Saat Jia Wei kembali ke Xiao Tong, dia langsung berlutut dan memakaikan sepatu high heels-nya Xiao Tong kembali dan berkata.

"High heels itu sangat berbahaya. Kau tidak akan tahu cedera apa saja yang akan diakibatkan (high heels) ini pada kakimu. Kau pernah bilang kalau kau ingin menemukan sepatu yang bagus untuk berjalan maka kau harus menghabiskan banyak waktu untuk mencarinya dan mencobanya. Jadi sebelum kau benar-benar menemukan sepasang sepatu yang bagus itu, kau harus melindungi kakimu dengan baik, mengerti?"


Keesokan harinya, Jia Wei dan kedua temannya melewati biro jodohnya Xiao Tong untuk mengajak Xiao Tong dan teman-temannya makan siang bersama. Tapi sayang, Xiao Tong menolak undangan mereka dengan alasan kalau dia masih harus menyelesaikan pekerjaannya.


Xiao Tong akhirnya bekerja seorang diri saat semua orang keluar makan siang. Tiba-tiba dia ditelepon bos biro jodoh yang memberitahunya tentang adanya masalah dalam proposal kerja sama dengan agensi perceraiannya Jia Wei. Xiao Tong pun langsung pergi ke kantornya Jia Wei untuk mengecek masalah ini.

Tapi sesampainya disana, dia melihat Jia Wei menyambutnya dengan berbagai hidangan makan siang. Xiao Tong menyadari kalau semua makanan itu pasti Jia Wei pesan untuk mereka berdua.

Awalnya, Jia Wei mencoba menyangkalnya. Tapi saat Xiao Tong mulai memakan makan siangnya dengan gembira, Jia Wei langsung memandangi Xiao Tong melahap makanannya dengan senyum bahagia.


Tapi belum 5 menit mereka makan siang bersama, Xiao Tong tiba-tiba ditelepon kliennya. Saat Xiao Tong ingin kembali ke kantor untuk mengirimkan dokumen pada kliennya itu, Jia Wei langsung meja dengan kesal untuk mengingatkan Xiao Tong kalau mereka masih makan siang.

Xiao Tong akhirnya memberitahu kliennya itu kalau saat ini dia sedang tidak di kantor dan akan mengirimkan dokumennya 10 menit lagi.

Jia Wei protes karena Xiao Tong selalu saja mendahulukan kepentingan orang lain lebih daripada dirinya. Tapi baru saja dia protes seperti itu, Xiao Tong baru ingat kalau dia harus mengingatkan mama Guan untuk minum obat dan langsung mengabaikan makan siangnya untuk mengetik pesan pada mama Guan.

"Hei, apa kau dengar apa yang kukatakan? Kalau kau tidak tahu bagaimana mengurus dirimu sendiri, maka aku yang akan mengu... *batuk-batuk*... maka aku akan mengajarimu"


Xiao Tong saking sibuknya mengetik pesan sampai tidak begitu mendengarkan dan tidak mengerti apa maksud Jia Wei. Xiao Tong baru ingat tujuan utamanya datang kemari, ia menyerahkan proposalnya pada Jia Wei lalu cepat-cepat pamit kembali ke kantor.

Tapi saat dia hendak beranjak pergi, Jia Wei tiba-tiba mencegahnya... untuk mengelap mulutnya Xiao Tong yang ternoda saus pasta lalu mencubit pipi tembemnya Xiao Tong.

"Makanmu sedikit, tapi bagaimana bisa kau memiliki wajah yang bulat?"


Setelah Xiao Tong pergi, Jia Wei berkata pada dirinya sendiri "Tidak bisakah kau belajar untuk menjaga dirimu sendiri? Apa aku harus mencari alasan kuat untuk menjagamu?"


Setelah itu, Jia Wei curhat pada Polo. Bahwa Xiao Tong itu sama seperti Polo yang perlu seseorang untuk mengurusnya. Guk, jawab Polo.

"Apa? Kau juga berpikir begitu?"

"Guk"

"Kau juga menyukainya? Kalau begitu, baiklah. Aku akan berusaha mencari cara"


Beberapa hari kemudian, Jia Wei meminta bantuan kedua temannya untuk mempersiapkan tempat acara yang romantis... untuk nembak Xiao Tong.

Malam harinya, Xiao Tong dijemput pegawai wanitanya Jia Wei (An Ting) ke tempat acara. Dia berbohong mengatakan kalau tempat ini adalah tempat acara perjodohan yang selanjutnya lalu menyuruh Xiao Tong masuk sendirian.


Sesampainya di dalam, Jia Wei menyambutnya dengan buket bunga besar. Saat Xiao Tong tidak mau mendekat padanya, Jia Wei langsung kesal "Apa kau tidak mau kemari? atau aku harus membopongmu kemari?"


Xiao Tong akhirnya mau mendekat dan Jia Wei menuntunnya ke meja mereka dan menghadiahkan buket bunganya. Di buket itu terselip formulir pendaftaran Jia Wei sebagai anggota baru biro jodohnya Xiao Tong.

Jia Wei berkata bahwa walaupun dia mendaftar jadi anggota biro jodoh tapi Xiao Tong tidak perlu menjodohkannya dengan siapapun karena dia sudah punya seseorang yang dia inginkan dan yang perlu Xiao Tong lakukan hanyalah menkonfirmasi perasaan orang yang dia sukai itu.

Dalam formulir pendaftaran itu, Xiao Tong membaca wanita yang Jia Wei inginkan adalah wanita yang tingginya tidak lebih dari 160 cm, beratnya kurang dari 55 kg, harus mencintai makanan, pintar bicara, suka berdebat dengan orang, pintar menyelesaikan masalah cinta orang lain, dan punya lisensi psikologi.


Jia Wei berkata bahwa jika ada yang ingin Xiao Tong ketahui tentangnya maka Xiao Tong tanya boleh bertanya kapan saja. Dan dia juga menyertakan jadwal kesehariannya dalam formulir pendaftaran itu.

"Terlepas dari waktu kerjaku, aku senang meluangkan waktuku yang lain untuknya. Dan juga, kau mungkin ingin memberitahu dia kalau aku sudah memikirkannya tentang Guts, Giver, Gentle, Guarantee. Selama itu adalah sesuatu yang ingin kulakukan, aku tidak keberatan untuk mencapai semua itu"

Seperti yang pernah dia katakan kalau wanita berbohong 3 kali sehari dan pria berbohong 2 kali lipat lebih banyak, jadi pria akan mengatakan 6 kebohongan.

Kebohongan pertama yang Jia Wei ucapkan "Aku tidak menyukaimu"... kedua "Aku juga tidak mau bertemu denganmu setiap saat"... ketiga "Aku tidak memikirkanmu setiap saat"... keempat "Aku tidak pernah mengkhawatirkanmu"... kelima "Aku juga tidak ingin menjagamu"... dan yang keenam "Aku benar-benar tidak ingin bersama denganmu"

"Aku sudah menggunakan semua jatah kebohonganku. Jadi aku akan berhenti berbelit-belit, jadi pastikan kau mendengarkanku baik-baik. Guan Xiao Tong, wanita yang kusukai lebih suka mengurus dirinya sendiri. Dia selalu mendahulukan orang lain diatas kepentingannya sendiri sampai melupakan dirinya sendiri. Dalam pekerjaan, dia selalu bekerja dengan sangat keras sampai membuat orang lain cemas. Dia sangat baik hingga dia jadi agak bodoh dan gampang dibully. Jadi kupikir, kalau tidak ada seorangpun yang melindunginya dan mengurusnya, aku takut kalau dia akan bersembunyi dan menangis sendirian. Walaupun dia kelihatan pintar, kuat dan berani dan selalu mengajari orang lain tentang cinta. Tapi bagiku, dialah yang harus dicintai dan dijaga"


Jia Wei lalu memberikan sebuah gelang untuk Xiao Tong, sebuah gelang dengan bandul sepatu high heel dan uang koin satu dollar. Tapi Xiao Tong ragu untuk menerimanya.

Kecewa dengan reaksi Xiao Tong, Jia Wei berkata kalau dia tidak akan memberikannya pada orang lain jadi dia akan membuangnya saja.


Aslinya sih Jia Wei tidak benar-benar ingin membuangnya. Tapi dalam usahanya mencegah Jia Wei membuang gelang itu, Xiao Tong malah tak sengaja membuat gelang itu terlepas dari tangan Jia Wei sampai akhirnya nyemplung ke kolam.

Xiao Tong langsung menggerutu kesal "Ji Jia Wei, kau itu bossy banget. Apa tidak bisa kau memberiku waktu untuk berpikir?"


Xiao Tong langsung masuk ke kolam untuk mencari gelangnya. Jia Wei ikut masuk kolam dan sukses menemukan gelang itu duluan. Jia Wei mnyerahkan gelang itu ke tangan Xiao Tong dan menyatakan kalau acara perjodohan ini telah sukses.

"Ini apa maksudnya? koin satu dollar dan high heel?"

"Apa aku harus mengatakannya terang-terangan?... *ehem*, itu berjalan bersama"


Saat Xiao Tong masih belum mengerti juga, Jia Wei cepat-cepat mengubah topik dan berkata bahwa kalau Xiao Tong tidak mengatakan apapun maka dia akan menganggap kalau Xiao Tong menerimanya.

Tapi begitu melihat keraguan Xiao Tong, Jia Wei langsung menyela lagi dan berkata kalau dia akan memberi Xiao Tong waktu untuk berpikir tapi dia memohon agar Xiao Tong tidak membuatnya menunggu lama.


Jia Wei lalu membawa Xiao Tong ke klub Polonya untuk mengganti bajunya yang basah sekaligus untuk memperlihatkan klub polonya karena dia sudah berniat untuk memasukkan Xiao Tong sebagai member klub polonya.

Jia Wei lalu mengundang Xiao Tong untuk ikut bersamanya ke acara pesta pernikahan teman kuliahnya akan menikah minggu ini dan kali ini dia tidak terima kata 'tidak'.

Xiao Tong tiba-tiba melihat foto Zhi Yu bersama Jia Wei dan teman-temannya. Awalnya, Jia Wei panik dan cemas. Tapi saat mengira kalau Xiao Tong cemburu, dia langsung tersenyum senang lalu mengalihkan perhatian Xiao Tong dengan memaksa Xiao Tong selfie bersamanya.


Keesokan harinya, Xiao Tong curhat pada teman-temannya. Dia bilang temannya ditembak seorang cowok tapi temannya itu ragu. Tapi Xin Xin ternyata sudah tahu kalau teman yang dimaksud Xiao Tong itu adalah Xiao Tong sendiri dan cowok menembaknya adalah Jia Wei.

Alan heran kenapa Xiao Tong yang selalu pandai menyelesaikan masalah cinta orang lain, malah kebingungan saat dia menghadapi masalah cintanya sendiri.

"Memangnya kau pernah lihat penata rambut, memotong rambut mereka sendiri? Apa kau pernh lihat dokter mengoperasi diri mereka sendiri?" protes Xiao Tong.

Xin Xin memperingatkan Xiao Tong "Apakah kau menyukainya, apakah dia cocok denganmu dan apakah kalian bisa bersama adalah 3 hal yang berbeda. Terluka untuk yang pertama kalinya adalah nasib buruk. Tapi jika kau terluka untuk kedua kalinya itu artinya kau bodoh. Jadi sebaiknya kau jangan buru-buru membuat keputusan"

Jelas saja peringatan Xin Xin itu langsung membuat Xiao Tong jadi semakin ragu.


Saat Xiao Tong pulang kerja, dia mendapati Zi Yan datang menjemputnya. Hmm... entah kebetulan atau sengaja, tiba-tiba saja Jia Wei muncul dan menubruk Xiao Tong.

Xiao Tong jadi cemas dan takut kalau Jia Wei salah paham dan cepat-cepat menjelaskan kalau dia memang sudah ada janji dengan Zi Yan pergi ke supermarket karena Zi Yan akan mengajarinya memasak.


Jia Wei jelas saja semakin kesal saat Xiao Tong pergi bersama Zi Yan. Dan Simon malah mengucapkan sesuatu yang membuat Jia Wei makin cemas dan ketakutan.

Simon berkata bahwa jika seorang wanita tidak memberikan jawaban yang pasti, maka itu artinya si wanita menolak. Jia Wei langsng protes karena seorang pria pastinya harus memberikan waktu bagi si wanita untuk berpikir.

Tapi Simon berkata bahwa saat seorang pria memberikan waktu bagi wanita untuk berpikir maka dalam waktu itu maka mungkin saja akan ada pria lain yang akan merebut wanita itu.


Bersambung ke episode 8

Post a Comment

0 Comments