Sinopsis Murphy's Law of Love episode 6

  


Setelah acara makan malam selesai, Jia Wei dan Xiao Tong hendak pulang sendiri-sendiri. Dari spion mobilnya, Jia Wei melihat Xiao Tong berjalan pulang seorang diri.

Jia Wei tersenyum melihatnya. Tapi tiba-tiba dia langsung membeku cemas melihat seorang pria misterius yang diam-diam membuntuti Xiao Tong.


Jia Wei langsung mengejar Xiao Tong dan memaksa Xiao Tong masuk mobilnya tanpa memberitahunya tentang pria misterius yang sedang membuntutinya itu. Eh, itu kan tuan Chen yang ikut acara perjodohan?


Setelah beberapa saat saling terdiam canggung, Jia Wei akhirnya angkat bicara dan memberitahu Xiao Tong bahwa Xiao Tong sebenarnya tidak perlu memberinya hadiah karena dia kan sudah pernah bilang kalau dia mengadakan acara ini berkat inspirasi dari Xiao Tong.

Karena itulah, justru dia yang seharusnya berterima kasih pada Xiao Tong. Saat Xiao Tong melihat gantungan kunci pasangan pemberiannya dipakai Jia Wei sebagai gantungan kunci mobilnya, dia langsung tersenyum.


Saat membawa Polo jalan-jalan, Jia Wei masih mencemaskan pria misterius yang membuntuti Xiao Tong itu. Dia lalu membuka blognya Xiao Tong dan langsung cemas melihat beberapa pesan yang isinya menyerang Xiao Tong dengan tuduhan negatif seperti: Dr.Cinta palsu, Dr.Cinta yang kejam, dll.

Satu pesan yang benar-benar menarik perhatian Jia Wei adalah sebuah pesan tentang acara perjodohan yang kemarin diadakan biro jodohnya Xiao Tong.

Orang itu mengira kalau dia mengikuti acara itu agar dia bisa menemukan cinta sejatinya, tapi ternyata acara itu malah berubah menjadi jalan kematian baginya.

Curiga kalau pria yang membuntuti Xiao Tong mungkin salah satu peserta acara perjodohan waktu itu, Jia Wei langsung menelepon Shao Qiang dan menyuruhnya untuk memberinya informasi tentang para peserta acara perjodohan mereka.


Keesokan harinya, masalah ini tampaknya mulai semakin membesar. Bahkan beberapa aggota biro jodoh sampai meminta ganti rugi atas semua biaya keanggotaan mereka selama ini.

Bos biro jodoh menolak diancam dengan cara seperti itu dan karenanya dia langsung menghancurkan resume para anggota yang mengancam mereka dan menyuruh para anak buahnya untuk tidak terlalu memikirkan masalah anggota yang resumenya dia hancurkan itu.


Xiao Tong meminta maaf karena dia merasa semua ini sepertinya salahnya, tapi masalahnya dia tidak tahu apa yang salah sampai terjadi masalah seperti ini. Cemas dengan banyaknya komentar negatif di blog, Xiao Tong berinisiatif untuk menutup blog untuk sementara waktu.

Tapi bos biro jodoh yang sudah sangat berpengalaman dalam bisnis ini, sama sekali tidak cemas sedikitpun. Bahkan dia terus berusaha meyakinkan semua anak buahnya untuk tetap optimis dan kembali mengerjakan semua tugas mereka.


Tapi bahkan setelah disemangati bos biro jodoh, Xiao Tong tetap tidak bisa tenang. Semua komentar negatif tentangnya di blog, benar-benar membuat Xiao Tong sedih.


Sementara itu, Jia Wei sendiri tengah sibuk menyelidiki segala informasi tentang para peserta acara perjodohannya. Walaupun dia membaca data diri tuan Chen, dia sama sekali tidak mencurigainya. Hmm... mungkin karena malam itu dia tidak melihat wajah tuan Chen dengan jelas.


Selama beberapa hari kemudian, Jia Wei terus berusaha menyelidiki identitas si pria misterius. Dan tanpa Xiao Tong ketahui, Jia Wei selalu berada didekatnya dan diam-diam mengawasinya dan menjaganya.


Pada suatu malam, Jia Wei membuntuti dan menjaga Xiao Tong yang berjalan pulang sendirian, tiba-tiba dia melihat lagi si pria misterius yang membuntuti Xiao Tong.

Cemas, Jia Wei langsung keluar mobilnya untuk menyelamatkan Xiao Tong. Untunglah setelah Xiao Tong menyeberang jalan dengan aman, lampu merah kembali menyala dan pria misterius itu akhirnya gagal membuntuti Xiao Tong.

Jia Wei akhirnya melihat wajah pria itu dengan lebih jelas dan langsung sadar kalau dia adalah salah satu peserta acara perjodohan, tuan Chen.


Keesokan harinya, Jia Wei mengajak Xiao Tong pergi ke jembatan cinta. Mereka berjalan-jalan, memotret pemandangan dan membaca beberapa plakat harapan yang ditulis orang-orang yang pernah mengunjungi tempat itu.

Xiao Tong lalu menulis sendiri plakat harapannya. Saat Jia Wei meninggalkannya sebentar untuk membayar, Xiao Tong langsung berkeliaran sendirian untuk memotreti tempat itu.


Tepat saat dia mencari obyek untuk dipotret, tiba-tiba dia melihat tuan Chen. Awalnya Xiao Tong sama sekali tidak mencurigainya. Dia malah senang bertemu tuan Chen lagi.

Tapi saat tuan Chen mendekatinya dengan pandangan menakutkan sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, barulah Xiao Tong mulai cemas.


Panik dengan reaksi Xiao Tong, tuan Chen langsung menyergapnya. Xiao Tong menjerit kencang hingga terdengar oleh Jia Wei. Tuan Chen berusaha bersembunyi dengan membawa Xiao Tong, tapi dia tidak menyadari kalau Jia Wei diam-diam mengikutinya dan menunggu kesempatan membekuknya. Saat tuan Chen lengah, dia langsung bergerak menangkap tuan Chen.


Saat mereka semua di kantor polisi, barulah terungkap apa masalah pria itu. Dia membenci Xiao Tong karena gara-gara perjodohan yang Xiao Tong lakukan, dia malah bertemu dengan wanita yang salah, wanita yang membawa lari semua uang tabungannya dan sekarang tidak diketahui dimana keberadaannya.

Tuan Chen menuduh Xiao Tong komplotan wanita itu karena dialah yang menjodohkannya dengan wanita itu.

Jia Wei langsung angkat bicara membela Xiao Tong. Tapi tuan Chen tetap yakin kalau Xiao Tong bersalah. Menurutnya Xiao Tong adalah penipu yang tidak tahu apa bedanya antara orang-orang yang benar-benar mencari cinta sejati dengan mereka yang hanya ingin menipu orang lain.

"Aku hanya ingin bertanya satu pertanyaan pada Dr.Cinta yang selalu membual tentang cinta dan harapan. Bagaimana kau akan menjelaskan masalah ini? Atau apakah kau akan memberiku ganti rugi?"


Benda yang tadinya hendak dia keluarkan dari tasnya ternyata buku rekening bank yang ingin dia tunjukkan pada Xiao Tong, dia ingin menunjukkan berapa banyak kerugian yang dialaminya gara-gara perjodohan yang dilakukan Xiao Tong.

Jia Wei terus berusaha membela Xiao Tong karena memang pada dasarnya bukan Xiao Tong yang menipu dan merampok semua uangnya.

Tapi pembelaan Jia Wei itu malah membuat tuan Chen makin kesal. Dia tidak percaya mendengar Jia Wei malah membela Xiao Tong padahal seharusnya Jia Wei lah orang yang paling mengerti situasinya, dia adalah orang yang pernah terluka dan butuh keberanian besar untuk kembali mempercayai cinta, tapi kenyataannya semua itu palsu.


Xiao Tong hanya diam dengan perasaan bersalah. Tapi saat dia ingin mengatakan sesuatu pada tuan Chen, pak polisi menyela dan menyuruh mereka berdua pulang saja.

Jia Wei langsung menyeretnya pergi, tapi Xiao Tong langsung melepas genggaman tangan Jia Wei dan memohon pada pak polisi untuk tidak menuntut tuan Chen. Tuan Chen adalah korban dan dia berharap agar mereka bisa menyelesaikan masalah ini dengan jalan damai.


Masalah ini membuat Xiao Tong jadi semakin sedih. Jika bukan karena kesalahannya, maka tuan Chen pasti tidak akan terluka untuk yang kedua kalinya. Jia Wei langsung marah mendengar Xiao Tong menyalahkan dirinya sendiri. Wanita penipu itulah yang bersalah dengan memberikan informasi palsu.

Untuk menghibur Xiao Tong, Jia Wei langsung menyuruhnya untuk tidak menyalahkan diri sendiri tapi salahkan juga semua orang yang hadir dalam acara itu, termasuk dirinya.

Xiao Tong tersenyum mendengarnya, tapi bagaimanapun juga dia tetap merasa bertanggung jawab atas insiden ini. Jia Wei jadi frustasi dengan kekeraskepalaan Xiao Tong.

Tapi saat Xiao Tong berterima kasih padanya karena menyelamatkannya dan membelanya saat mereka di kantor polisi tadi, Jia Wei langsung jadi canggung dan malu.


Jia Wei lalu menyentuh bahu Xiao Tong untuk menyemangatinya "Jangan terlalu dipikirkan, mengerti?"


Keesokan harinya, Xiao Tong melaporkan masalah ini pada bos biro jodoh dan meminta maaf karena dia merasa dialah yang menyebabkan masalah ini. Tuan Chen terluka untuk yang kedua kalinya karena tuan Chen mempercayai penilaiannya.

"Xiao Tong, kau itu orang baik. Hanya saja terkadang kau terlalu emosional. Tidak seharusnya kau menanggung semua tanggung jawab atas segalanya. Tidak seharusnya kau menyalahkan dirimu sendiri sampai kau mengetahui siapa yang benar dan siapa yang salah"

Saat Xiao Tong masih saja keras kepala menyalahkan dirinya sendiri, bos biro jodoh langsung menyarankan sebaiknya Xiao Tong istirahat untuk sementara waktu dan semua pekerjaannya akan dia alihkan pada Alan dan Xin Xin.


Xiao Tong akhirnya berjalan pulang dengan langkah lemah. Saat Jia Wei melihatnya, dia langsung menghampirinya dan menyapanya dengan ceria. Tapi saat menyadari ekspresi Xiao Tong, dia langsung cemas. Ada apa? Apa Xiao Tong dimarahi bosnya perihal masalah tuan Chen?

Xiao Tong mengaku bahwa dia telah memikirkan masalah ini sepanjang malam. Dia bertanya-tanya sudah berapa banyak orang yang tidak mempercayai cinta gara-gara penilaiannya yang salah.


Saat Xiao Tong beranjak pergi, Jia Wei ingin menemaninya karena cemas. tapi tiba-tiba dia mendapat telepon penting dari kantor, dengan sangat terpaksa akhirnya dia membiarkan Xiao Tong pergi sendiri tapi dia berpesan agar Xiao Tong memanggilnya kalau Xiao Tong membutuhkannya. Masalah penting apa sampai membuat Jia Wei terburu-buru kembali ke kantor???...


Halah! Ternyata Simon dan Shao Qiang cuma sedang berdebat masalah penentuan acara pesta perceraian klien mereka. Simon ingin menuruti keinginan klien mereka dengan mengadakan pesta besar tapi Shao Qiang tidak setuju mengingat masalah budget dan Jia Wei dipanggil hanya untuk menjadi penentu akhir dari perdebatan mereka.

Jelas saja Jia Wei langsung kesal pada kedua temannya itu, cuma masalah seperti ini saja mereka sampai menyuruhnya untuk buru-buru kembali ke kantor!


Xiao Tong berjalan-jalan sendirian hingga dia sampai di toko buku tempat dia menemukan buku-buku cinta yang dulu pernah dibacanya. Tapi berkat insiden tuan Chen ini Xiao Tong menyadari bahwa semua buku-buku yang ia kira bisa membantu orang lain dan dirinya sendiri untuk memulai cinta baru, ternyata salah.

Sementara itu, Jia Wei menatap ponselnya dengan cemas, menunggu telepon Xiao Tong tapi Xiao Tong tidak pernah meneleponnya.


Xiao Tong akhirnya pulang saat malam tiba dan walaupun dia sedih tapi dia berusaha pasang senyum ceria sebelum masuk rumah. Saat dia masuk, papa Guan memberitahu Xiao Tong kalau hari ini mereka kedatangan tamu seorang chef tampan yang merupakan guru masak mama Guan.

Mama Guan sepertinya mengundang Zi Yan untuk dia perkenalkan dan jodohkan dengan Xiao Tong. Tapi saat Xiao Tong dan Zi Yan saling menyapa dengan akrab, mama Guan langsung heran menyadari mereka berdua sudah saling mengenal.

Mama Guan jelas senang ternyata mereka saling mengenal dan langsung terang-terangan menyatakan niatnya mengundang Zi Yan adalah untuk dia perkenalkan secara khusus pada Xiao Tong.


Saat mereka mulai makan bersama, papa dan mama Guan langsung memuji-muji Zi Yan dan kehebatannya dalam memasak dan mengajari mama Guan memasak masakan kesukaan Xiao Tong.

Tiba-tiba Xiao Tong termenung sampai berhenti makan. Zi Yan jadi cemas melihatnya. Mama Guan tiba-tiba tampak kesakitan. Semua orang cemas melihatnya tapi mama Guan meyakinkan semua orang kalau dia baik-baik saja.


Setelah selesai makan malam bersama, Xiao Tong dan Zi Yan pergi minum kopi di cafe dimana Zi Yan berusaha menghibur Xiao Tong yang tampak sedang mengalami masalah. Dia tidak mempertanyakan masalah apa yang Xiao Tong hadapi, dia hanya berusaha menghibur dan menyemangati Xiao Tong.


Keesokan harinya, Xiao Tong menelepon Xin Xin dan memberitahunya kalau dia akan pergi menyendiri untuk sementara waktu dan meminta Xin Xin untuk tidak memberitahu mamanya. Sebelum pergi, Xiao Tong memutuskan untuk menutup blognya.


Jia Wei hendak berangkat kerja. Tapi karena mencemaskan Xiao Tong, dia langsung meng-sms Xiao Tong dan menanyakan keadaannya. Xiao Tong berbohong mengatakan kalau dia baik-baik saja.


Xiao Tong merenung sedih di sebuah taman saat tiba-tiba dia melihat seorang pria melamar kekasihnya.


Pemandangan itu mengingatkannya saat Kevin melamarnya dulu. Tapi Xiao Tong ragu karena dia tahu kalau kedua orang tua Kevin tidak menyetujui hubungan mereka. Kenangan itu membuat Xiao Tong jadi semakin sedih.


Tiba-tiba dia ditelepon kakaknya yang memberitahunya kalau mama Guan pingsan dan sekarang sedang dirawat di rumah sakit. Panik, Xiao Tong langsung buru-buru naik taksi ke rumah sakit.


Sesampainya di rumah sakit, dia melihat mama Guan sudah tidur. Mama Guan ternyata mengalami masalah dengan ginjalnya, belakangan ini kesehatan mama Guan memang menurun tapi dia tidak mengatakan apa-apa karena Xiao Tong dan Xiao Qing selalu sibuk setiap hari.

Dokter mengatakan kalau mama Guan tidak cukup istirahat dan tidak memperhatikan pola makannya dengan baik maka dia harus cuci darah.

Xiao Qing mengomeli Xiao Tong dengan kesal karena pergi dan tidak menjawab teleponnya saat mama Guan masuk UGD, padahal kalau Xiao Tong ada disini waktu itu maka mama Guan pasti akan bisa diperiksa salah satu teman dokternya dengan lebih cepat. Xiao Tong jadi merasa bersalah.


Saat mama Guan terbangun, Xiao Tong langsung menyalahkan dirinya sendiri karena tidak memperhatikan mama Guan gara-gara kesibukannya.


Walaupun Xiao Tong memberitahunya kalau dia baik-baik saja, tapi Jia Wei terus mencemaskannya sampai-sampai dia tidak konsentrasi mengerjakan pekerjaannya.

Saat para pegawainya sibuk kerja lembur, Jia Wei malah terus menerus menatap ponselnya menunggu teleponnya Xiao Tong. Jia Wei makin cemas saat dia mencoba membuka blognya Xiao Tong dan mendapati blog itu sudah ditutup.


Jia Wei langsung menelepon ponselnya Xiao Tong, tapi yang menjawab malah seorang pria. Dia adalah supir taksi yang tadinya mengantarkan Xiao Tong ke rumah sakit.

Pak supir memberitahu Jia Wei kalau Xiao Tong terburu-buru ke rumah sakit sampai ponselnya ketinggalan di taksinya. Cemas, Jia Wei langsung minta bertemu dengan pak supir untuk mengambil ponselnya Xiao Tong lalu ngebut ke rumah sakit.


Xiao Tong berjaga semalaman menjaga mama Guan. Tapi saat semua orang tertidur, Xiao Tong tidak bisa lagi menahan tangisnya dan langsung keluar.


Sesampainya di rumah sakit, Jia Wei langsung keliling rumah sakit mencari Xiao Tong tapi tidak bisa menemukan keberadaan Xiao Tong dimanapun.

Tepat saat dia masuk lift, dia tidak sadar kalau Xiao Tong keluar dari lift sebelah. Setelah beberapa lama masih belum juga menemukan Xiao Tong, Jia Wei akhirnya keluar dari gedung rumah sakit.


Xiao Tong duduk di taman dengan sedih. Saat dia menatap foto dirinya sebagai Dr.Cinta, dia langsung menangis menyadari kalau dia sebenarnya tidak cukup baik sebagai Dr.Cinta.

"Setahun yang lalu saat kau kehilangan kekasihmu, kau masih punya pekerjaanmu. Tapi sekarang kau bahkan mengalami masalah dalam pekerjaanmu. Disaat keluargamu sangat membutuhkanmu, kau juga tidak berada disana bersama mereka. Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Bagaimana bisa setelah semua kerja kerasku, aku masih belum berhasil meraih apapun?"


Tepat saat itu juga, Jia Wei tiba-tiba muncul di hadapannya. Lega karena akhirnya menemukan Xiao Tong, Jia Wei langsung menyandarkan kepalanya di bahunya Xiao Tong dan berkata...


"Aku tahu kalau kau lelah, aku juga sama. Aku tahu pasti terjadi sesuatu padamu. Jika kau ingin memberitahuku, aku akan selalu berada disini untuk mendengarkanmu. Tapi kalau kau tidak ingin mengatakannya, tidak apa-apa juga. Kapanpun kau membutuhkanku, aku akan selalu berada disini. Tapi sebelum kau membuat keputusan, bolehkah aku minta satu bantuan?... tolong jangan membuatku tidak bisa menemukanmu lagi"


Keesokan harinya, Jia Wei membelikan Xiao Tong sarapan lalu mengomeli Xiao Tong karena ceroboh dengan meninggalkan ponselnya di taksi.

"Lain kalau kau ingin menyendiri beritahu aku. Kalau tidak, maka tidak akan ada yang akan mengambilkan ponselmu. Ini sudah yang kedua kalinya (ponselnya Xiao Tong hilang), bisakah kau sedikit lebih berhati-hati?"


Saat Jia Wei menyadari kalau semalam Xiao Tong belum makan malam, dia langsung marah-marah "Hei, bisa tidak kau jangan membuatku mencemaskanmu?"

"Itu bukan karena aku tidak mau pulang untuk makan malam..."

"Tapi karena mamamu sedang sakit?... Sudahlah, kali ini aku akan membiarkanmu. Tapi lain kali jangan dilakukan lagi"

Mereka berpisah sesampainya didepan rumah sakit. Saat Xiao Tong hendak kembali ke kamar rawat mama Guan, tiba-tiba dia mendapat pesan yang langsung membuatnya tersenyum. Hmm... mungkin dari Jia Wei.


Bersambung ke episode 7

Post a Comment

0 Comments