Sinopsis Murphy's Law of Love Episode 5 - Part 2

 


 

Xiao Tong berusaha menolak champagne yang Jia Wei tawarkan tapi Jia Wei memaksa Xiao Tong menerimanya. Xiao Tong akhirnya mau menerimanya dan langsung meneguk champagne itu sampai habis. Jia Wei dan yang lain sampai heran melihat cara Xiao Tong meminum champagne-nya.

Setelah semua orang sudah tidur, Xiao Tong duduk di ayunan dengan sedih sambil menghabiskan champagne-nya. Tak lama kemudian Jia Wei datang dengan cemas karena melihat cara Xiao Tong menghabiskan champagne-nya dengan terlalu cepat.

Xiao Tong mengaku bahwa baginya champagne bukanlah minuman yang melambangkan perayaan tapi minuman yang melambangkan patah hati. Dia tidak ingin terus melihat champagne itu makanya dia cepat-cepat menghabiskannya.

"Aku tahu kalau kau tidak pernah mempercayai teori pria 4G ku, iya kan?"

"Ti-tidak juga. Hanya saja..."

"Kau tidak percaya. Aku tahu kau tidak percaya. Aku tahu segalanya walaupun aku mabuk"

Xiao Tong mengaku kalau teori pria 4G itu dia dapatkan setelah dia mengalami rasa sakit setelah dia putus cinta. Teori itu dia kemukakan agar para member biro jodohnya menemukan pasangan yang benar-benar cocok untuk mereka daripada mencari seseorang yang terlalu berbeda.


"Aku pernah menghabiskan banyak waktu untuk berkompromi dengan seseorang. Tapi waktu itu aku tidak mengerti bahwa semakin aku mencoba untuk berkompromi maka jarak diantara kami berdua akan semakin membesar. Jarak sebesar itu, sama seperti champagne dan air putih biasa. Dan aku hanyalah air putih biasa"

Xiao Tong mengaku bahwa peringatan hari patah hati yang pernah Jia Wei lihat di ponselnya adalah hari saat dia putus dari mantannya. Jia Wei pun mengaku bahwa hari peringatan patah hatinya Xiao Tong sebenarnya bertepatan dengan hari peringatan patah hatinya.


Jia Wei menunjukkan foto Zhi Yu dan memberitahu Xiao Tong betapa pentingnya Zhi Yu baginya dulu.

"Aku selalu mengira kalau aku tidak akan pernah bisa melupakannya seumur hidupku. Karena walaupun dia telah meninggalkanku, aku selalu menunggunya. Menunggunya untuk kembali. Menunggu waktu berlalu. Mungkin kau benar. Aku adalah seseorang yang tidak mau mengakui kalau aku sudah tidak lagi mempercayai cinta. Tapi sejak bertemu denganmu, aku menyadari kalau aku sebenarnya ingin disembuhkan. Aku harus mulai belajar untuk menerima kenyataan kalau dia sudah pergi. Agar aku benar-benar bisa mengucapkan selamat tinggal pada masa laluku dan melanjutkan hidupku"


Jia Wei lalu melipat fotonya bersama Zhi Yu lalu membuangnya. Jia Wei berterima kasih pada Xiao Tong tapi ternyata Xiao Tong sudah tidur dan tidak mendengarkan semua perkataan Jia Wei barusan.

"Bagaimana bisa kau tertidur selama aku bicara? Kurasa kaulah orang yang tidak mempercayai cinta, iya kan?"


Tiba-tiba Xiao Tong hampir terjatuh. Refleks, Jia Wei langsung menarik Xiao Tong hingga Xiao Tong terjatuh dalam pelukannya. Tepat saat Xiao Tong tertidur dalam pelukan Jia Wei, Zi Yan datang dan melihat mereka dengan sedih.


Jia Wei sangat bahagia Xiao Tong tidur dalam pelukannya sampai-sapai dia tidak tidur sepanjang malam, dia menjaga Xiao Tong dan berusaha keras untuk tidak banyak gerak agar Xiao Tong tidak bangun.


Saat Xiao Tong akhirnya terbangun dan menyadari kalau dia tidur dalam pelukan Jia Wei, mereka berdua langsung saling melepaskan diri dengan malu. Saking malunya, Xiao Tong ingin cepat-cepat kembali ke kelompok mereka.


Tapi saat dia beranjak bangkit, dia baru menyadari kalau kakinya kesemutan. Jia Wei lalu membantu Xiao Tong, mengomelinya untuk tidak banyak minum lagi lalu dengan canggung mengajaknya kembali ke kelompok mereka.


Setelah acara selesai, Xin Xin dan Xiao Tong hendak kembali ke kantor. Tapi sesampainya di depan kantor, mereka melihat Zi Yan tengah menunggu Xiao Tong. Xin Xin langsung menyuruh Xiao Tong untuk pergi saja bersama Zi Yan sementara urusan kantor akan dia urus sendiri.

Zi Yan lalu mengantarkan Xiao Tong pulang. Tepat saat dia masuk mobilnya Zi Yan, Jia Wei melihat mereka. Jia Wei langsung kesal dan ingin mengejar Xiao Tong tapi mobilnya Zi Yan sudah keburu pergi duluan.


Dalam perjalanan mengantarkan Xiao Tong, Zi Yan bertanya apakah kemarin Xiao Tong minum banyak karena dia sedang bad mood? Xiao Tong menyangkalnya, dia beralasan kalau dia hanya memikirkan para janda dan duda cerai yang ikut acara mereka.

Mereka adalah orang-orang yang pernah terluka dan walaupun mereka menyadari bahwa dengan mengikuti acara ini mereka mungkin saja akan terluka lagi, tapi mereka tetap mengikuti acara ini dengan penuh keberanian. Xiao Tong mengaku kalau dia kagum dan iri dengan keberanian mereka.

"Cinta memang rapuh. Tapi selama kau tetap teguh dan tahu dengan jelas apa yang kau inginkan, kau pasti akan bertemu dengan orang yang tepat"

Xiao Tong langsung kagum mendengar ucapan Zi Yan. "Bagaimana kau bisa menyerhanakan masalah yang rumit. Kau lebih mirip Dr.Cinta daripada aku"


Setelah Xiao Tong masuk rumahnya, Zi Yan hendak kembali ke parkiran mobilnya saat tiba-tiba dia disapa mama Guan yang ternyata pernah belajar masak di kelas masak yang pernah Zi Yan ajarkan dulu.

Zi Yan tidak tahu kalau dia adalah ibunya Xiao Tong dan mama Guan pun tidak tahu kalau Zi Yan mengenal Xiao Tong. Mama Guan mengaku kalau dia mengalami kesulitan dalam masakannya dan meminta saran dari Zi Yan.

Zi Yan pun langsung memberikan nomor teleponnya pada mama Guan agar mama Guan bisa bertanya padanya tentang masalah masakan.


Kebaikan hati Zi Yan benar-benar membuat mama Guan terkagum-kagum sampai-sampai dia sangat berharap kalau Zi Yan jadi menantunya.

Saat mama Guan kembali ke rumah, dia langsung memberitahu Xiao Tong kalau dia ingin menjodohkan Xiao Tong dengan seseorang (Zi Yan) tapi Xiao Tong langsung menolaknya mentah-mentah.


Kesal dengan ocehan mama Guan tentang jodoh-jodohan, Xiao Tong langsung menutup lemarinya dengan kesal hingga kotak sepatu pemberian Jia Wei terjatuh. Saat hendak mengambilnya, tak sengaja Xiao Tong menemukan struk pembelian yang ditanda tangani atas nama Jia Wei.

Xiao Tong langsung sadar kalau sepatu itu bukan pemberian Linda tapi pemberian Jia Wei. Dan gara-gara itu pula, Xiao Tong langsung merubah penilaiannya tentang Jia Wei. Menurutnya Jia Wei bukan seperti daging babi beku tapi seperti durian yang berduri tajam di luar tapi lembut didalam.


Di kantornya, Jia Wei memikirkan peringatan Xiao Tong tentang menjaga jarak 15 - 46 cm. Tapi kejadian semalam saat Xiao Tong tertidur dalam pelukannya, membuat Jia Wei tersenyum bahagia menyadari jarak diantara mereka semakin dekat. Dia lalu membalas pesan Xiao Tong di blog...


"Terima kasih. Rasanya menyenangkan berjalan menuju ke arah yang benar. Hanya saja dia (Xiao Tong) belum menyadari kalau aku telah berusaha sebaik mungkin untuk mengecilkan jarak diantara kami berdua"


Biro jodoh dan agensi perceraian mengadakan acara makan malam bersama untuk merayakan kesuksesan acara mereka. Shao Qiang tampaknya mulai tertarik pada Xin Xin tapi Xin Xin tidak menyadari tatapan Shao Qiang padanya. Sementara Jia Wei dan Xiao Tong berusaha saling mengalihkan pandangan mereka dengan malu


Xiao Tong berterima kasih pada orang-orang agensi perceraian yang telah bekerja sama menyukseskan acara ini bersama mereka, terutama Jia Wei.

Sebagai ungkapan terima kasih, Xiao Tong memberikan hadiah berupa dua buah gantungan kunci pasangan, tunas dan wortel, simbol cinta biro jodohnya Xiao Tong.


"Dulu aku mengira kalau agensi perceraian adalah agensi yang menyemangati orang-orang untuk bercerai. Tapi setelah mengadakan acara ini bersamamu, aku menyadari bahwa perceraian yang bahagia adalah kunci untuk memulai lembaran hidup baru. Karena kaulah, kami bisa membantu mereka yang telah terluka di masa lalu dan memberikan mereka kesempatan untuk menemukan kebahagiaan kembali"


Saat Xiao Tong dan Jia Wei saling bersulang dengan pandangan malu-malu, bos biro jodoh langsung menyadari ada sesuatu diantara mereka berdua.


Bersambung ke episode 6

Post a Comment

0 Comments