Sinopsis Murphy's Law of Love episode 1 - part 2

  


Setelah Xiao Qing dan mantannya resmi mengakhiri pernikahan mereka, Xiao Qing jelas sedih tapi dia tetap berusaha tersenyum pada semua tamunya yang bertepuk tangan untuk mereka dan mengucapkan selamat.
Xiao Tong langsung menghampiri Xiao Qing dengan cemas tapi Xiao Qing berkata kalau dia ingin jalan-jalan keluar sebentar. Jia Wei diam-diam memperhatikan keakraban kedua wanita itu dengan heran.


Di pesta itu, Jia Wei tiba-tiba disapa oleh seorang pria kenalannya yang ternyata pernah menjadi kliennya dulu. Tapi yang paling mengejutkan Jia Wei bukan karena melihat pria itu diundang dalam acara ini, tapi melihat pria itu datang bersama mantan istrinya.

Pria itu memberitahu Jia Wei bahwa sejak mereka bercerai dan Jia Wei membantu mereka mengadakan pesta perceraian, dia mulai menyadari betapa berartinya mantan istrinya baginya dan karenanya mereka memutuskan untuk bersatu kembali.

"Saya senang mendengar anda telah belajar untuk menghargai apa yang anda temukan kembali setelah kehilangan" ujar Jia Wei dengan senyum sinisnya.


Pasangan itu benar-benar merasa berterima kasih pada Jia Wei karena walaupun mereka telah mengadakan pesta perceraian, tapi Jia Wei selalu mengundang mereka makan malam bersama.

Dari situlah mereka sering bertemu kembali dan pada akhirnya memutuskan untuk bersatu kembali. Mereka menyadari bahwa tujuan utama dari perpisahan yang damai adalah agar mereka bisa mulai memperbarui hubungan mereka.

"Tidak heran kalau agensimu bernama 'agensi pembaruan perceraian'" ujar pria itu.

Jia Wei tersenyum sinis mendengarnya tapi ia tetap bersikap sopan dan mengucapkan selamat atas bersatunya hubungan mereka kembali lalu cepat-cepat pergi mencari Xiao Tong.


Jia Wei menemukan Xiao Tong baru keluar dari kamar mandi dan langsung menginterogasinya, kenapa Xiao Tong datang ke pesta ini?

Saat Xiao Tong menanggapinya dengan jawaban ketus dan wajah jutek, Jia Wei langsung menduga pasti Xiao Tong adalah keluarga si mantan istri.

"Lalu bagaimana denganmu? Apa yang kau lakukan disini?" tanya Xiao Tong. Tapi kemudian dia melihat penampilan mewah Jia Wei dan langsung menduga kalau Jia Wei pasti teman kakak iparnya yang sama seperti mantan kakak iparnya, pria-pria kaya raya yang egois dan sombong.


Jia Wei jelas tersinggung mendengarnya dan langsung mengulurkan tangannya untuk menghadang Xiao Tong pergi, lalu mendekatkan wajahnya pada Xiao Tong... ..

Bukan, bukan mau menci~m Xiao Tong hehe... tapi untuk memperhatikan Xiao Tong dan setelah mengamati Xiao Tong sesaat, dia langsung bertanya apakah Xiao Tong baru menangis?

Xiao Tong langsung gugup dan berusaha melarikan diri lewat jalan lain tapi Jia Wei bergerak cepat memerangkap Xiao Tong dan semakin mendekatkan wajah mereka. Sontak saja Xiao Tong langsung mendorongnya menjauh dan mengingatkan Jia Wei bahwa dia menangis atau tidak itu bukan urusannya.


"Aku hanya berpikir bahwa pesta perceraian adalah kesempatan bagi dua orang yang sudah tidak cocok lagi untuk menemukan jalan lain dalam hidup mereka. Kita seharusnya bahagia untuk mereka, kenapa harus sedih?"

"Kau benar. Tapi apakah kau berpikir bahwa semua orang yang berada disana, datang untuk mengucapkan selamat? Kurasa pria-pria kaya sepertimu berada disini hanya untuk pamer dan mempermalukan mereka"

"Bukankah itu harga untuk menjadi Cinderella?"

"Pria-pria kaya seperti kalian hanya tahu bagaimana menyakiti orang lain. Karena itulah kalian tidak akan pernah mengerti seperti apa rasa sakit yang dirasakan orang yang dicampakkan walaupun dia pura-pura baik-baik saja, apa kau mengerti? Mungkin di matamu kakakku tidak cukup pantas untuknya tapi cinta yang kakakku berikan padanya bukanlah sesuatu yang bisa diukur dengan uang. Apa kau benar-benar berpikir bahwa dia akan bisa melupakan segalanya hanya karena kau memberinya akhir yang sempurna?"

Jia Wei langsung membisu dan sama sekali tidak bisa melawan kata-kata Xiao Tong.


Saat Xiao Tong kembali ke tempat pesta, acara dilanjutkan dengan lelang. Xiao Qing dan mantan suaminya melelang barang-barang kenangan mereka dan hasilnya akan disumbangkan.

Xiao Tong tidak percaya melihatnya, mengadakan pesta perceraian saja sudah cukup aneh tapi sekarang mereka malah melelang barang-barang kenangan mereka.

Sekarang dia jadi menyesali ucapannya pada Jia Wei tadi. Melihat barang-barang kenangan Xiao Qing dan mantannya dilelang membuat Xiao Tong menyadari kalau cinta memang bisa diukur dengan uang.

Xiao Qing tetap tenang menanggapi gerutuan Xiao Tong, lagipula menurutnya melelang barang-barang ini untuk amal adalah keputusan yang tepat karena jika tidak maka dia akan terpaksa melihat barang-barang yang pasti akan membuatnya sedih itu.


Yang lebih membuat Xiao Tong tercengang, kakaknya ternyata melelang bros hadiah pernikahan dari ibu mereka. Bagaimana bisa Xiao Qing melelang bros pemberian ibu mereka itu?

Xiao Qing berkata bahwa dia merasa tidak perlu menyimpan hadiah pernikahannya karena sekarang pernikahannya sudah hancur. Mereka berdua sama sekali tidak menyadari bahwa percakapan mereka didengar oleh Jia Wei yang berdiri di dekat mereka.

"Tapi bros itu melambangkan doa yang mama berikan padamu, lagipula bros itu satu-satunya mas kawinmu. Bagaimana bisa kau melelang sesuatu yang sangat berharga"


Xiao Tong makin tercengang saat dia mendengar bros itu dihargai 100 ribu dollar, yang bagi orang-orang kaya harga segitu adalah harga yang sangat murah. Dan lebih parahnya lagi tidak ada seorangpun yang tertarik untuk menawar bros itu.

Hal ini membuat pandangan negatif Xiao Tong terhadap orang-orang kaya jadi semakin buruk, sungguh sulit dipercaya melihat para orang-orang kaya ini.

"Membuatmu melelang barang-barang berhargamu saja sudah cukup buruk tapi mereka malah tidak peduli sama sekali. Aku yakin mama pasti akan sangat sedih kalau dia sampai tahu"


Xiao Tong hendak angkat tangan untuk menawar bros itu tapi tiba-tiba Jia Wei angkat bicara untuk menawar bros itu duluan dengan harga 200 ribu dollar. Jelas saja bukan cuma Xiao Tong tapi semua orang langsung kaget mendengar Jia Wei menawar bros itu.

Tapi bahkan setelah Jia Wei menawar bros itu, tetap saja tidak ada seorangpun yang tertarik untuk menawar lebih tinggi, jadilah Jia Wei yang akhirnya mendapatkan bros itu.


Setelah pesta usai, Xiao Tong langsung keluar untuk mencari keberadaan Jia Wei. Xiao Tong bertanya pada Xiao Qiang bagaimana caranya untuk menghubungi pria yang membeli bros tadi?

Saat Shao Qiang tampak ragu menjawabnya, Xiao Tong pun beralasan bahwa dia ingin bertemu dengan Jia Wei karena dia pernah bertemu dengan Jia Wei sebelumnya bahkan Jia Wei sendiri yang memberinya kartu nama.

Tapi sayangnya, Shao Qiang tidak bisa memberitahunya. Shao Qiang tidak memberitahunya bahwa Jia Wei adalah bosnya, ia hanya beralasan bahwa dia tidak bisa memberitahu karena mereka tidak boleh menyebarkan kerahasiaan tamu mereka.

Saat Xiao Tong masih juga belum mau menyerah, Shao Qiang cepat-cepat menyelanya dan meminta Xiao Tong untuk memberinya kartu namanya saja agar nanti ia serahkan pada Jia Wei.


Jia Wei yang dicarinya ternyata masih berada di dalam tempat pesta. Jia Wei termenung menatap tempat yang sekarang sudah kosong itu dengan sedih.

"Tidak begitu sulit untuk mengucapkan selamat tinggal dengan benar, iya kan?" gumam Jia Wei dengan getir. Dia lalu melepas cincin pernikahan yang selama ini sengaja dipakainya walaupun dia belum menikah, lalu membuangnya ke gelas wine-nya.


Saat kedua temannya akhirnya menemukan keberadaan Jia Wei, Shao Qiang langsung menyerahkan brosnya dan kartu namanya Xiao Tong dan memberitahunya bahwa gadis itu mencari Jia Wei untuk menanyakan masalah bros yang dibeli Jia Wei.

Simon bertanya-tanya kenapa Jia Wei membeli sesuatu yang tidak diinginkan orang lain? Sambil memandangi kartu namanya Xiao Tong, Jia Wei berkata bahwa dia punya alasan tersendiri membeli bros itu.


Walaupun pesta perceraiannya baru saja usai, tapi Xiao Qing harus pergi lagi untuk menghadiri pesta perayaan lain yang diadakan teman-temannya.

Xiao Tong cemas, kalau Xiao Qing menghadiri pesta itu berarti Xiao Qing harus terus berakting seolah dia bahagia. Tapi Xiao Qing berkata bahwa sepertinya dia sudah terbiasa dengan akting bahagianya hingga sekarang dia benar-benar merasa kalau dia bahagia.

"Jie, jangan paksakan dirimu untuk melakukan itu"

"Jangan khawatir, cerialah. Aku pergi"


Xiao Tong menatap kepergian kakaknya dengan sedih dan simpati tanpa menyadari bahwa Jia Wei sebenarnya tengah memperhatikannya tak jauh dari sana.


Malam harinya, Xiao Tong pulang dengan berjalan kaki dan Jia Wei diam-diam mengikutinya dari belakang.


Di tengah jalan, Xiao Tong berhenti di sebuah truk makanan untuk membeli segelas kopi dan juga untuk mengistirahatkan kakinya yang pegal. Ya jelas saja kakinya pegal, dia jalan kakinya pakai high heels.

Saat dia baru menikmati kopinya, tiba-tiba Xiao Qing mengirim pesan permintaan maaf karena telah melelang bros hadiah pemberian ibu mereka. Xiao Tong pun langsung membalas pesannya dan meyakinkannya untuk tidak cemas, anggap saja hari ini ibu mereka beramal.


Jia Wei mengikuti Xiao Tong sampai ke tempat itu dan langsung duduk di depannya. Jelas saja, Xiao Tong kaget melihatnya, sedang apa Jia Wei disini? "Jangan bilang kalau kau mengikuti sampai kesini?"

"Ini kedua kalinya kau menanyakan pertanyaan itu padaku" Jia Wei lalu mengeluarkan kartu namanya Xiao Tong dan mengingatkannya bahwa Xiao Tong sendiri yang ingin bertemu dengannya.

Jia Wei berkata bahwa dia tidak mau buang-buang uang untuk meneleponnya makanya dia memutuskan untuk tatap muka langsung dengan Xiao Tong.

Xiao Tong sama sekali tidak mengerti dengan sikap Jia Wei, jika Jia Wei rela menghabiskan uang untuk membeli bros itu lalu kenapa dia malah berjalan kaki sejauh ini hanya karena tidak mau menghabiskan uang untuk biaya telepon?

"Aku tidak menyangka kalau kau akan berjalan kaki sejauh ini dengan high heels-mu"


Xiao Tong memutuskan untuk tidak lagi mempermasalahkan hal itu dan langsung ganti topik dengan mengutarakan alasannya mencari Jia Wei "Mungkin kau melakukannya hanya untuk pamer dan bukannya untuk menjadi 'dermawan' dengan menghabiskan uang 200 ribu dollar untuk membeli bros itu. Tapi bros itu sebenarnya sangat berarti bagiku. Jadi aku penasaran, apakah aku bisa membeli bros itu kembali darimu dengan cara mencicilnya?"

Jia Wei jelas tersinggung dikatai pamer "Walaupun aku membeli bros itu bukan karena aku dermawan, tapi aku membelinya bukan untuk pamer"


Kalau bukan itu alasannya, Xiao Tong jadi tambah bingung, apa alasan Jia Wei membeli bros itu? Jia Wei dengan santainya berkata bahwa dia membeli bros itu hanya untuk menyelamatkan Xiao Tong dan Xiao Qing dari rasa malu karena jelas tidak ada seorangpun yang tertarik membeli bros itu. (Hmm... mungkin juga karena secara tak sadar Jia Wei sebenarnya mulai tertarik dan peduli pada Xiao Tong)

"Hei, untuk menyelamatkan kami dari rasa malu, itu adalah cara yang sangat kasar" protes Xiao Tong.

Lagipula, dia tidak percaya kalau Jia Wei menghabiskan uang 200 ribu dollar untuk menyelamatkannya dan kakaknya dari rasa malu. Lagipula, dia sanggup kok membeli bros itu dengan harga 100 ribu dollar.


Kesal, Jia Wei langsung mengeluarkan brosnya "Kalau kau memang menginginkannya, ambil saja kembali"

Xiao Tong langsung senang mendengarnya... tapi tiba-tiba Jia Wei menambahkan bahwa dia memberikan bros itu hanya karena dia tidak mau menyimpan sampah.

Xiao Tong langsung kesal lagi. Xiao Tong memutuskan untuk tidak mau menerima bros itu gratis lalu meminta Jia Wei untuk menyimpannya karena dia akan berusaha menabung sampai dia bisa membeli bros itu dari Jia Wei. Lalu setelah itu, Xiao Tong cepat-cepat pergi tanpa mempedulikan protesnya Jia Wei.


Jelas saja Jia Wei jadi kesal... tapi tiba-tiba dia melihat ada sebuah ponsel yang menyala. Ternyata Xiao Tong lupa membawa ponselnya yang dia tinggalkan di meja. Ponsel itu menyala karena sebuah notifikasi yang berjudul 'hari peringatan patah hati'.  Jia Wei jadi penasaran memikirkan maksud hari peringatan patah hati itu.


Di rumah, Xiao Tong masih kesal memikirkan Jia Wei sampai memukuli bantalnya dengan kesal. Tapi kemudian, dia berusaha untuk menenangkan dirinya dengan cara mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia adalah psikiater profesional.


Tiba-tiba telepon rumahnya berbunyi dan saat dia mengangkatnya rekan kerjanya langsung ngomel-ngomel bertanya kenapa Xiao Tong tidak mengangkat ponselnya.

Xiao Tong jelas langsung bingung karena sedari tadi dia tidak mendengar suara ponselnya berbunyi. Dia lalu mencari ponselnya yang dia kira ada di tas tapi ternyata tidak ada.

Awalnya, Xiao Tong berpikir mungkin menghilangnya ponselnya ini gara-gara Murphy law-nya, dimana biasanya dia sering kehilangan barang saat dia butuh tapi saat dia sedang tidak membutuhkannya maka barang itu pasti muncul. 


Tapi kemudian, setelah mengobrak abrik seluruh isi tasnya, Xiao Tong menemukan kartu namanya Jia Wei yang pernah Jia Wei berikan waktu mereka bertengkar gara-gara cipratan air. Baru kali inilah, Xiao Tong benar-benar membaca kartu nama itu dan menyadari bawha Jia Wei adalah CEO agensi pembaruan perceraian.


Xiao Tong berusaha menelepon ponselnya tapi tidak diangkat. Xiao Tong langsung mengeluh kenapa setiap kali dia kehilangan ponsel, tidak pernah ada yang mengangkatnya? Xiao Tong sama sekali tidak tahu bahwa Jia Wei tidak mengangkatnya karena dia sudah tidur dan lagi ponselnya Xiao Tong memang tidak berdering karena ponselnya dalam mode getar.


Keesokan harinya, Xiao Tong bercerita pada rekan-rekan kantornya bahwa pria sombong yang selalu menganggunya itu ternyata CEO agensi pembaruan perceraian. Mereka tentu saja kaget lalu bertanya penasaran apakah pria itu tampan? apakah body-nya oke?

Xiao Tong langsung kesal mendengar semua pertanyaan temannya "Intinya bukan kedua hal itu. Intinya adalah saat aku dekat-dekat dengannya, radar Murphy-ku langsung naik sangat tinggi"

"Tapi mungkin takdir yang menggiring kalian bersama" kata Xin Xin.

"Itu takdir buruk" dengus Xiao Tong

"Tapi kalian sudah sering bertemu beberapa kali"

"Itu karena dia seperti Annabelle (boneka kerasukan setan di film The Conjuring). Menghantuiku seperti hantu"


Teman-temannya langsung menggodanya, jangan-jangan Xiao Tong se-emosi ini karena dia sudah ada rasa pada Jia Wei. Xiao Tong langsung canggung tapi kemudian dia cepat-cepat membuang jauh-jauh kecurigaan mereka dan menegaskan kalau Jia Wei itu orang yang suka membully orang lain dan gara-gara Jia Wei lah dia jadi kehilangan ponselnya.

"Jadi sudah pasti kalau kami ditakdirkan untuk jadi musuh besar" ujar Xiao Tong. (Hmm... tapi berhubung Xiao Tong ini punya kutukan Murphy Law, maka mungkin saja kata-kata Xiao Tong itu akan jadi kebalikannya. Musuh besar berubah jadi cinta sejati)


Teman-temannya yakin dengan dekatnya jarak mereka, maka Xiao Tong dan musuh besarnya itu akan sering ketemuan. Xiao Tong langsung panik mendengarnya, karena dia berharap agar pria itu tidak pernah lagi muncul di hadapannya.


Baru saja Xiao Tong berharap seperti itu, eh kutukan Murphy Law-nya langsung bekerja dan Jia Wei muncul didepan kantornya dengan membawa ponselnya. He! Begitu melihat wajah tampan Jia Wei, teman-temannya Xiao Tong langsung terkagum-kagum.

"Hei Xiao Tong. Dia bukan si Annabelle kan?"

"Dia bukan cuma tampan. Dia benar-benar mempesona"

Tapi begitu melihat ponselnya di tangan Jia Wei, Xiao Tong langsung mengacuhkan teman-temannya untuk mengambil ponselnya dari tangan Jia Wei.


Tapi Jia Wei bergerak cepat menjauhkan ponselnya dari tangan Xiao Tong saat Xiao Tong berusaha merebut ponselnya kembali dan mengingatkan Xiao Tong untuk mengucap terima kasih dulu. Xiao Tong mengambil ponselnya dan mengucap kata terima kasih dengan setengah hati.


Tapi sebelum dia pergi, Jia Wei langsung bertanya apa maksud dari 'hari peringatan patah hati'? Xiao Tong langsung melotot mendengarnya dan menuduh Jia Wei mengetahui hal itu karena Jia Wei melihat-lihat isi ponselnya.

Jia Wei memberitahunya kalau dia mengetahui hal itu bukan karena dia melihat-lihat isi ponselnya Xiao Tong tapi karena ada notifikasi yang tiba-tiba muncul.


"Jadi, apa maksudnya? Apa kau putus cinta tahun lalu?"

Membicarakan hal itu membuat Xiao Tong jadi sedih tapi dia langsung mengingatkan Jia Wei untuk tidak membicarakan masalah pribadi orang lain di tempat umum seperti ini dan lagi hal ini sama sekali bukan urusan Jia Wei. Jia Wei cukup tercengang melihat Xiao Tong yang tampak sedih.


Jia Wei agak ragu saat dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh bahu Xiao Tong dan menasehatinya untuk melepaskan masa lalunya.

Awalnya, nasehatnya tampak begitu tulus sebelum akhirnya nasehat itu berubah jadi ajang promosi agensi perceraiannya "Jika di masa depan nanti kau membutuhkanku, silahkan hubungi agensi perceraian kami. Aku pasti akan memberimu perceraian yang profesional dan membahagiakan. Dan khusus untukmu, aku pasti akan memberimu diskon"


Malam harinya, Xiao Tong termenung sedih memikirkan mantannya. Dia sama sekali belum bisa melupakan Kevin, dia bahkan belum menghapus foto-fotonya bersama kevin dan pesan terakhir Kevin.

Dalam pesannya yang terakhir, Kevin meminta maaf pada Xiao Tong dan memberitahunya bahwa dia sungguh-sungguh mencintai Xiao Tong.


Keesokan harinya, Xiao Tong syuting acara interview sebagai Dr. Cinta untuk menyemangati para jomblo untuk tidak menyerah mencari cinta sejati mereka.

Dan hebatnya, Xiao Tong bicara dengan sangat lancar dan langsung sukses hanya dalam satu kali take hingga membuat si reporter terkagum-kagum.

 

Xin Xin pun benar-benar kagum pada Xiao Tong, dia bahkan yakin kalau bos mereka melihatnya maka bos mereka pasti akan senang. Dan karena itulah Xin Xin berharap agar besok acara seminar cinta-nya Xiao Tong akan berjalan lancar dan sukses menggaet banyak anggota baru.


Di kantor agensi perceraian, Jia Wei baru saja meeting dengan klien. Setelah kliennya pergi, Jia Wei langsung menghampiri anjing kesayangannya yang bernama Polo.

Jia Wei tampak sangat berbeda saat berhadapan dengan Polo. Dia yang sangat dingin di hadapan orang lain, langsung berubah lebih lembut dihadapan anjing kesayangannya itu.


Shao Qiang menangkap basah Simon yang tengah browsing situs biro jodoh di jam kerja. Jia Wei heran kenapa kedua temannya ribut, sampai saat dia melihat brosur seminar cinta yang menampilkan foto Xiao Tong.

Jia Wei jelas langsung kesal, Simon cepat-cepat menjelaskan kalau dia mendapatkan brosur itu dari temannya yang memintanya datang ke acara itu.


"Seminar seperti ini hanya untuk mengumpulkan para pecundang dan mengajari mereka teori yang tak berarti dan meneriakkan slogan-slogan yang tidak berguna. Hanya orang idiot yang akan pergi" ujar Jia Wei sambil merobek brosur itu tanpa mempedulikan protesnya Simon.


Baru kemarin Jia Wei mengatai orang-orang yang datang ke seminar itu adalah orang-orang idiot, tapi hari ini Jia Wei malah datang sendiri ke acara seminar yang dikatainya idiot itu. Ha! Jia Wei sendiri tidak percaya melihat dirinya sendiri berada di tempat itu.

Ternyata dia berada disini berkat Simon yang sukses membujuknya datang ke acara ini. Simon sukses membujuk Jia Wei dengan cara memberitahunya untuk datang agar Jia Wei mengenal 'musuhnya' (dalam hal bisnis) melalui acara seminar ini.


Sebelum acara dimulai, Xiao Tong diam-diam mengintip para peserta dan langsung kaget melihat si Annabelle aka Jia Wei hadir sebagai peserta. Dia benar-benar heran apa yang dilakukan Jia Wei datang ke acara ini.


Acara seminar pun dimulai dan Xiao Tong mengawali acaranya dengan memperkenalkan dirinya sebagai Dr. Cinta. Dalam acara seminarnya, Xiao Tong membahas tentang kualitas pria yang disukai wanita saat ini yaitu pria 4G yang merupakan kepanjangan dari Guts (pemberani) - artinya seorang pria yang baik tidak akan menjadi beban bagimu dan mampu membuatmu merasa tenang.

Lalu G yang kedua adalah Giver (pemberi) - artinya pria yang menghormatimu dan membiarkanmu menjadi dirimu sendiri dan membuatmu merasa nyaman.

Yang ketiga adalah Gentle (lembut) - seorang pria gentleman adalah pria yang tahu kapan saat yang tepat untuk menunjukkan sisi lembutnya sehingga kau bisa merasakan kelembutannya.

Dan yang terakhir adalah Guarantee (jaminan) - adalah kualitas paling mendasar saat kita mencari pria yang tepat. Jika pria itu adalah orang yang setia maka kita bisa merasa aman. Jia Wei mendengarkan ceramahnya Xiao Tong with evil smirk on his handsome face.


Xiao Tong bicara dengan senyum manis pada para pesertanya termasuk Simon... kecuali Jia Wei sampai membuat Jia Wei kesal (Hmm... atau mungkin cemburu? hehe).

Jia Wei makin kesal saat Simon malah memuji dan terkagum-kagum pada Xiao Tong. Kesal, Jia Wei langsung menendang Simon dan mengingatkannya tujuan utama mereka datang kemari adalah untuk memata-matai musuh.


Xiao Tong kesal tapi kemudian dengan tenangnya dia melanjutkan pidatonya sambil menyindir pedas segala perilaku Jia Wei padanya selama ini "Sebenarnya, cukup sulit menemukan pria 4G di dunia yang kita tinggali saat ini. Karena ada banyak sekali pria yang tidak sesuai kualifikasi. Terutama orang-orang egois yang melakukan sesuatu tanpa memikirkan orang lain. Orang-orang yang merasa diri mereka lebih baik daripada orang lain akan mencari berbagai alasan untuk perilaku mereka yang tidak masuk akal. Pria yang paling buruk adalah para pria chauvinist (orang yang terlalu berlebihan) yang suka melanggar privasi orang lain"


Jia Wei jelas kesal setengah mati pada Xiao Tong apalagi saat Xiao Tong memberitahu para pesertanya bahwa pria seperti itu adalah pria yang sangat bertolak belakang dari pria 4G, pria seperti itu adalah pria NG yang harus dihindari oleh para wanita.

Tapi saat Xiao Tong kembali ke panggung, dia langsung heran melihat kursinya Jia Wei sudah kosong. Kemana Jia Wei?


Ditengah-tengah kebingungannya, tiba-tiba Xiao Tong mendengar suara tepuk tangan dari arah sebelahnya.

Ternyata Jia Wei meninggalkan kursinya untuk menghampiri Xiao Tong di panggung dan mendekatkan wajahnya sangaaaat dekat ke wajah Xiao Tong "Benar-benar taktik berburu cinta ber-IQ rendah" hina Jia Wei.


Bersambung ke episode 2

Post a Comment

0 Comments