Sinopsis Murphy's Law of Love episode 1 - part 1

 Perkenalan singkat:


Murphy Law atau Hukum Murphy adalah teori yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang bisa salah akan jadi salah.

Guan Xiao Tong dan Ji Jia Wei sama-sama dicampakkan oleh kekasih mereka masing-masing pada satu malam yang sama.

Setahun kemudian, berkat pengalaman pahit masa lalunya, Xiao Tong memutuskan untuk membantu orang lain menemukan cinta dengan bekerja di sebuah biro jodoh sementara Jia Wei berubah menjadi orang yang dingin dan mendirikan sebuah agensi perceraian yang tugasnya membantu para pasangan merayakan perceraian mereka.

Sinopsis episode 1 - part 1:


Guan Xiao Tong bercerita bahwa hidupnya selalu dihantui oleh Murphy Law jauh sebelum dia lahir. Dulu ayah dan ibunya tidak berencana punya anak lagi tapi gara-gara keteledoran ayahnya, jadilah ibunya Xiao Tong hamil lagi.

 

Waktu dia lahir, ayahnya mengira mereka akan punya bayi laki-laki tapi betapa kecewanya sang ayah saat dia melihat bayi keduanya ternyata perempuan.


Sejak saat itu tidak ada sesuatu yang berjalan baik dalam hidup Xiao Tong. Setiap kali dia menginginkan sesuatu, hal yang diinginkannya itu pasti tidak akan bisa dimilikinya.

Saat dia masih kecil, dia berniat ingin membeli boneka. Saat dia punya cukup uang untuk membelinya, dia malah harus bersedih karena boneka itu sudah keduluan dibeli anak lain.

 

Saat dia beranjak remaja, dia buru-buru pulang ke rumah untuk menonton drama kesukaannya, tapi belum 5 menit dia malah harus kecewa karena listrik tiba-tiba mati.


Malam itu, pacarnya Xiao Tong, Kevin, membawa Guan Xiao Tong (Ivelyn Lee) candlelight dinner di sebuah restoran mewah.

Tapi dinner romantis itu langsung berubah jadi mimpi buruk saat Kevin malah mengumumkan kalau dia ingin mengakhiri hubungan mereka karena orang tuanya menjodohkannya dengan wanita lain yang berasal dari keluarga kaya.

Kevin memberitahu Xiao Tong bahwa dia sebenarnya tidak mencintai wanita kaya yang dijodohkan dengannya itu dan dia juga sudah berusaha melawan keingian orang tuanya tapi orang tuanya terus memaksa dan tidak mau merubah keputusan mereka jadi terpaksalah dia yang mengalah.


Tentu saja hati Xiao Tong hancur seketika, tapi dia berusaha untuk tetap tabah menerima semua ini dan membiarkan Kevin pergi duluan.

Barulah setelah Kevin pergi, Xiao Tong akhirnya bisa meluapkan kesedihannya, menangis sedih sambil meminum sebotol champagne.

Hukum Murphy nomor 1: Jika diantara beberapa hal ada satu kemungkinan yang bisa jadi salah, maka hal yang paling buruk adalah yang paling mungkin akan terjadi.


Di restoran yang sama tak jauh dari mejanya Xiao Tong, Ji Jia Wei (Danson Tang) meminta bantuan teman-temannya menyiapkan segala sesuatu untuk melamar sang kekasih hari ini.


Kekasihnya Jia Wei, Zhi Yu (Jenna Wang), adalah seorang model sekaligus artis cantik yang baru keluar dari bandara saat Jia Wei meneleponnya untuk memastikan kapan dia akan datang ke restoran.

Zhi Yu baru saja menjawab kalau dia akan datang sebentar lagi saat tiba-tiba dia mendapat rentetan pesan ucapan selamat atas lamarannya.

Tapi setelah membaca semua pesan itu, senyum Zhi Yu malah langsung menghilang seketika. Hmm... sepertinya Zhi Yu  baru tahu tentang adanya lamaran ini berkat pesan ucapan selamat dari teman-temannya itu.


Saat Jia Wei tengah menanti kedatangan Zhi Yu, tiba-tiba dia ditelepon Zhi Yu yang mengabarkan kabar buruk kalau dia tidak akan bisa datang malam ini karena dia masih belum siap untuk menikah dan masih ingin berkonsentrasi dalam karirnya.

Jia Wei tentu saja patah hati dan marah menyadari Zhi Yu jauh lebih mementingkan pekerjaannya daripada kekasihnya sendiri.

"Aku tidak bermaksud mempersulitmu, aku hanya tidak ingin hidup kita selama 4 tahun ini dan rencana masa depan kita berubah hanya sebagai fantasi"

"Tolong jangan memaksaku membuat keputusan sekarang. Biarkan aku memikirkannya dulu"


Dengan keputusan itu, Zhi Yu pun langsung mengakhiri telepon mereka. Tapi sesaat kemudian, saat Zhi Yu menatap boneka kenangan mereka berdua, dia mulai ragu dan akhirnya berubah pikiran. Ia pun langsung putar arah menuju restoran untuk menemui Jia Wei. Zhi Yu melaju dengan kecepatan tinggi...

Pada saat yang bersamaan mobilnya Kevin pun melaju dengan kecepatan yang tinggi... saat tiba-tiba mobilnya Zhi Yu muncul dihadapannya dari arah berlawanan.

Dengan kecepatan mereka yang sama-sama tinggi, jelas saja keduanya sama-sama tidak bisa menghindar dan saling bertabrakan. Mobilnya Kevin menabrak mobilnya Zhi Yu hingga terpental dengan sangat keras dan pecahan kacanya melukai wajah Zhi Yu hingga Zhi Yu pingsan. Kevin baik-baik saja, tapi dia sangat shock.


Sementara itu di restoran, Jia Wei yang patah hati, hendak keluar restoran saat tak sengaja dia melihat Xiao Tong yang tampaknya sudah mulai mabuk sambil menggumam sedih, tadinya dia mengira kalau pacarnya akan melamarnya dengan cincin yang cantik tapi ternyata dia hanya ingin mengakhiri hubungan mereka.

"Seandainya aku tidak pernah mengkhayalkan masa depan, mungkin tidak akan ada yang akan salah" gumam Xiao Tong yang mempercayai bahwa hidupnya dikutuk Murphy Law.


Saat Xiao Tong tertidur di meja karena mabuk, Jia Wei yang juga sama-sama patah hati, langsung menyelipkan kotak cincin yang tadinya ingin dia gunakan untuk melamar Zhi Yu ke tangan Xiao Tong.


Saat dia hendak keluar restoran, tiba-tiba di langit tampak kembang api berkelap kelip dengan indahnya, tapi Jia Wei menatap keindahan itu dengan wajah dingin dan hati yang hancur.


Saat Xiao Tong terbangun tak lama kemudian, dia melihat langit malam yang dihiasi oleh kembang api yang indah dan mendapati sebuah kotak cincin di tangannya, kotak cincin yang didalamnya berisi sebuah cincin berlian yang cantik. Xiao Tong jelas bingung siapa yang membuang cincin itu di tangannya. Tapi saat dia celingukan mencari pemilik cincin itu, dia tidak melihat ada seorangpun di dalam restoran itu.


Xiao Tong menatap cincin berlian itu dengan sedih dan bertanya-tanya kenapa ada orang yang membuang cincin secantik itu sementara dia malah tidak bisa mendapatkannya walaupun dia sangat menginginkannya. Kenapa orang kaya bisa membeli cinta dengan uang sementara orang miskin yang harus jadi korban?


Sedih dan marah, Xiao Tong langsung membuang cincin berlian itu sembari menyatakan kalau dia tidak mau lagi berhubungan dengan orang kaya. (Aduh kasihan cincinnya, kasih aja ke saya biar saya jual *PLAK*)


Setahun kemudian...

Murphy Law masih saja menghantui hidup Xiao Tong. Saat dia menelepon taksi, si taksi yang diteleponnya tak kunjung tiba walaupun dia sudah menunggu cukup lama. Bahkan saat dia berusaha mencegat taksi di jalan pun, semua taksi sudah ada penumpangnya.

 

Dan saat dia memutuskan untuk naik bis saja, dia malah melihat ada banyak taksi kosong yang lewat. Hadeeeh, kasihan banget Xiao Tong!


Rekan kerjanya, Xin Xin, tiba-tiba menelepon dengan panik karena Xiao Tong masih saja belum datang padahal bos mereka ingin rapat lebih awal melihat laporan mereka sekarang juga. Tapi Xiao Tong menanggapi kepanikan Xin Xin dengan santai dan meyakinkannya untuk tidak cemas karena dia sudah menyelesaikan laporannya jadi dia akan mengirimnya lewat email sebentar lagi.


Saat Xiao Tong turun di halte, dia malah disambut oleh hujan yang tiba-tiba mengguyur deras. Yah, apa boleh buat terpaksalah Xiao Tong menunggu di halte sampai hujan reda.

Hukum Murphy nomor 2: Saat kau membawa payung pasti tidak hujan. Tapi saat kau tidak membawa payung, hujan malah mengguyur deras.


Saat hujan akhirnya reda, Xiao Tong akhirnya bisa melanjutkan perjalanannya ke kantor. Tapi saat dia hendak menyeberang, dia malah terhalang lampu merah.

Xiao Tong memanfaatkan saat itu untuk mengirim laporannya ke email rekan kerjanya... tanpa menyadari seorang pria yang berdiri dekat dengannya.

Tiba-tiba ada mobil melewati genangan air yang berada didekat tempat Xiao Tong berdiri, pria yang tadinya berdiri didekat Xiao Tong refleks menghindari cipratan air dengan mundur sambil membuka payungnya sebagai tameng.

Sialnya, Xiao Tong terlalu berkonsentrasi dengan emailnya sampai tidak sempat menghindari cipratan air itu. Dan lebih sialnya lagi, si pria bertameng payung tadi malah dengan santainya menggoyang-goyang payungnya yang penuh air ke wajah Xiao Tong.


Xiao Tong jelas langsung melongo menatap pria bertameng payung yang ternyata Jia Wei.

Jia Wei sama sekali tidak ingat pada Xiao Tong dan walaupun melihat Xiao Tong basah kuyup tapi Jia Wei sama sekali tidak merasa bersalah karena telah mencipratkan air di payungnya ke wajah Xiao Tong, malah dengan santainya bertanya kenapa tadi dia tidak menghindar.


Xiao Tong tidak terima dan langsung protes balik karena Jia Wei lah yang berdiri didekatnya dan menghalangi pandangannya, Jia Wei juga yang bersembunyi di belakangnya saat si pengendara motor lewat tadi. Jia Wei dengan kesal mengingatkan Xiao Tong bahwa dia sendiri tadi yang terlalu sibuk dengan ponselnya sampai tidak melihat sekitarnya.

"Kaulah yang terus menerus menggoyang-goyang payungmu dan membuat airnya terciprat ke wajahku, apa kau tidak merasa bertanggung jawab?"


Jia Wei tak percaya mendengar dirinya disalah-salahkan. Tapi kemudian dia mengeluarkan dompetnya untuk mengambil uang. Tapi saat dia membuka dompetnya, ternyata dompetnya kosong. Heee!

Tapi karena tak ingin membuat masalah ini semakin berlarut-larut, Jia Wei memberikan kartu namanya pada Xiao Tong dan berkata bahwa dia akan bertanggung jawab untuk membayar biaya laundry bajunya Xiao Tong.


Saat Xiao Tong berjalan menuju kantornya, dia langsung cemas dan takut. Karena anehnya, Jia Wei tampak berjalan mengikutinya.


Kesal, Xiao Tong langsung berbalik untuk melabrak Jia Wei dan bertanya kenapa Jia Wei membuntutinya?

Jia Wei dengan santainya bertanya balik "Maksudmu, semua orang yang berjalan di jalan ini, itu namanya membuntutimu?"

Xiao Tong langsung terdiam canggung dan akhirnya dia tidak mempermasalahkannya lebih jauh dan kembali meneruskan perjalanannya.


Tapi anehnya, Jia Wei terus saja berjalan mengikutinya. Didekat kantornya, Xiao Tong melihat ada sebuah tempat yang penuh dengan karangan bunga yang disertai kartu ucapan selamat.

Ternyata ada kantor yang baru buka di depan kantor biro jodohnya. Tapi Xiao Tong langsung bingung saat dia melihat papan nama kantor baru itu, kantor agensi pembaruan perceraian.

Xiao Tong bingung, kantor itu kantor apa dan apa pekerjaannya? Tapi menyadari pekerjaan agensi perceraian itu mungkin berlawanan arah dari pekerjaan biro jodohnya, Xiao Tong dengan liciknya langsung menutupi papan nama kantor itu dengan pot bunga besar lalu cepat-cepat melarikan diri ke kantor biro jodohnya yang ternyata berada tepat didepan kantor agensi perceraian itu.


Xiao Tong sama sekali tidak menyadari Jia Wei yang sedari tadi tampak mengikutinya sebenarnya bukan mengikutinya tapi memang menuju ke kantor agensi perceraian miliknya itu.


Xiao Tong sebenarnya seorang psikiater tapi pengalaman patah hatinya dengan Kevin membuatnya memutuskan untuk bekerja di biro jodoh untuk membantu orang lain menemukan cinta mereka.

Saat Xiao Tong masuk kantor, rekan-rekan kantornya langsung menyambutnya dengan handuk dan minuman hangat.

 

Mereka sudah mengenal Xiao Tong cukup lama hingga mereka sudah menduga kalau Xiao Tong pasti akan basah kuyup saat hujan. Teman-temannya bahkan sudah menyiapkan baju ganti untuknya dan menyuruh Xiao Tong cepat-cepat ganti baju agar dia tidak terkena flu.

Tapi Xiao Tong dengan pedenya memberitahu teman-temannya itu untuk tidak cemas karena dia tidak pernah flu selama 3 tahun jadi dia yakin tidak mungkin dia akan sakit semudah itu.


Tapi baru saja dia berkata seperti itu, Murphy Law langsung mendatangi Xiao Tong dengan membuat Xiao Tong bersin-bersin. Ha!

Xiao Tong menyadari dia tidak akan bisa mengalahkan Tuhan yang selalu mengujinya dengan Murphy Law tapi bagaimanapun dia sangat yakin kalau dia akan bisa melawan virus flunya karena walaupun selama 3 tahun ini dia tidak pernah sakit tapi dia selalu memenuhi lacinya dengan obat-obatan sebagai persiapan.


Saat mereka keluar, mereka melihat kantor agensi perceraian yang baru buka di depan kantor mereka. Mereka penasaran apa sebenarnya pekerjaan yang dilakukan agensi perceraian itu?

Xiao Tong penasaran seperti apa reaksi bos mereka saat dia melihat agensi perceraian yang buka didepan kantor biro jodoh mereka ini.

Teman-temannya dengan santainya memperagakan reaksi bos mereka yang biasanya selalu mengatakan "Balance, balance!"


Xiao Tong tiba-tiba melihat jamnya dan langsung panik karena rapat mereka hari ini dipercepat dan bos mereka akan segera datang. Salah satu pria rekan kerja Xiao Tong heran kenapa rapat hari ini dipercepat?

Rekan kerjanya yang lain menduga mungkin karena hari ini mereka sukses menyelesaikan misi mereka untuk menjodohkan seribu pasangan makanya bos mereka ingin meeting dipercepat untuk merayakannya.

"Kenapa aku merasa ada yang aneh tentang hal ini" ucap Xiao Tong tiba-tiba. Sontak saja semua rekan kerja Xiao Tong langsung panik, takutnya ucapan Xiao Tong itu benar-benar akan berubah jadi kenyataan mengingat hidup Xiao Tong yang selalu dihantui Murphy Law.


Saat bos mereka datang, mereka langsung menyambutnya dengan konfeti dan teriakan dan nyanyian ucapan selamat karena mereka telah sukses menjalankan proyek menjodohkan seribu pasangan. Tapi bos mereka malah tidak tampak senang sama sekali dengan sambutan mereka.


Bos mereka berterima kasih atas kerja keras semua orang dalam menyukseskan proyek ini tapi kemudian dia mengingatkan bahwa walaupun misi mereka telah sukses tapi semua pasangan itu sekarang sudah bukan lagi anggota biro jodoh mereka dan tidak akan lagi membayar biaya keanggotaan.

Jadi intinya saat ini mereka hanya punya waktu 1 menit untuk merayakan kesuksesan ini dan setelah itu mereka harus mulai bekerja lagi untuk mencari anggota baru.

Mereka harus segera mencari anggota baru untuk menggantikan anggota lama yang sudah pergi dengan begitu biro jodoh mereka bisa selalu 'Balance'.


Saat bos mereka mengeluhkan kerja para pegawainya yang tidak memperbarui foto 'hot couple' lama yang terpajang di dinding kantor, Xiao Tong dengan penuh percaya diri meyakinkan bos mereka bahwa mereka akan memberikan proposal 'hot couple' baru pada akhir bulan ini.

Berbeda dengan Xiao Tong yang sangat percaya diri, rekan-rekannya hanya bisa tersenyum canggung karena akhir bulan itu tinggal beberapa hari lagi.


Malam harinya, Xiao Tong makan malam bersama teman-temannya dan memberitahu mereka dengan bangga bahwa radar Murphy-nya punya akurasi yang sempurna dan selalu bisa mendeteksi masalah dengan tepat dan karenanya dia selalu bersiap diri dengan membuat rencana B sebagai taktik melawan Murphy Law dalam hidupnya.

Xiao Tong bahkan sudah memikirkan rencana B untuk memenuhi janjinya akan proposal hot couple terbaru.


Di rumah, Xiao Tong baru saja keluar dari kamar mandi saat tiba-tiba dia mendengar pintu depan dibuka seseorang. Xiao Tong langsung ketakutan mendengar ada orang yang masuk rumahnya.

Mengira ada pencuri masuk rumah, Xiao Tong langsung mengambil tongkat pel lalu turun ke ruang tamu yang gelap dengan berjingkat-jingkat sambil bersiap memukulkan tongkat pelnya ke orang yang baru masuk rumah itu.


Tepat saat dia hendak memukulkan tongkat pelnya ke orang itu, orang itu menyalakan lampu dan seketika itu pula Xiao Tong langsung menghentikan aksinya karena ternyata yang datang adalah kakaknya "Jie (kakak perempuan), apa yang kau lakukan disini?"


Ternyata kakaknya Xiao Tong, Guan Xiao Qing, pulang ke rumah ini karena dia mau bercerai dengan suaminya. Xiao Tong jelas kaget mendengarnya, kenapa Xiao Qing ingin bercerai?

"Kenapa lagi? Aku pulang terlalu awal dan wanita itu terlambat pergi" jawab Xiao Qing.

"Jadi dia berselingkuh?" Xiao Tong sangat tidak menyangka bagaimana bisa kakak iparnya berselingkuh padahal mereka baru menikah satu tahun.

Xiao Qing dengan sedih berkata bahwa hal itu terjadi karena dia tidak bisa mengontrol suaminya dan suaminya juga tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.


"Jie, biasanya kau orang yang pintar. Tapi bagaimana bisa kau kehilangan semua indera penilaianmu jika menyangkut masalah cinta? Aku kan sudah bilang kalau orang kaya itu tidak bisa dipercaya. Kau bukan cewek matre jadi kenapa juga kau menikah dengan pria kaya dan tampan. Lagipula, kalau kau terus menetapkan standar setinggi itu dalam hidupmu, pada akhirnya kau akan membuat dirimu sendiri tercekik"


Xiao Qing heran kenapa Xiao Tong selalu berkata seperti itu? Apakah Xiao Tong benar-benar berpikir bahwa semua orang kaya itu tidak bisa dipercaya ataukah dia berkata seperti itu karena trauma masa lalunya dengan mantan pacarnya? Xiao Tong mengakui bahwa apa yang terjadi dalam hubungannya dengan mantannya memang punya pengaruh yang sangat besar padanya tapi dia berpikir kejadian itu hanyalah salah satu insiden dalam kehidupan Murphy-nya.


Xiao Tong lalu cepat-cepat mengalihkan topik kembali ke pembicaraan tentang perceraian Xiao Qing dan menyemangati Xiao Qing untuk menganggap pernikahannya ini sebagai pengalaman hidup. Xiao Qing merasa ucapan Xiao Tong memang benar, toh pada dasarnya pernikahan mereka tidak buruk-buruk amat dan hubungan mereka pun tidak berakhir dengan cara yang terlalu buruk. Xiao Qing lalu memberitahu Xiao Tong bahwa suaminya akan mengadakan pesta perceraian.


Sementara itu, Jia Wei dan kedua temannya minum-minum bersama di sebuah bar untuk merayakan pembukaan cabang agensi perceraian mereka dan hebatnya lagi walaupun baru hari pertama buka tapi mereka sudah mendapatkan kasus perceraian pertama mereka. Hmm... pasti perceraian kakaknya Xiao Tong deh!

Salah satu temannya yang sudah mabuk, Simon, bertanya-tanya kenapa Jia Wei bekerja keras padahal dia punya ayah kaya raya yang sanggup memberinya hidup yang mudah dan nyaman?

Jia Wei berkata bahwa dia hanya ingin melakukan apa yang ingin dia lakukan "Setiap kali kau menonton berita di TV, pasti tentang pembunuhan atau bunuh diri. Dalam atmosfir yang se-negatif ini, agensi perceraian kita bukan hanya bisa terus membuat uang tapi juga bisa mempromosikan cara berpikir yang positif. Dan lagi, perceraian yang damai bisa menciptakan sedikit ruang bagi masa depan kedua belah pihak, benar tidak?"


Teman-temannya langsung bertepuk tangan atas pidatonya Jia Wei yang keren itu. Memang benar agensi mereka bertugas untuk mengakhiri hubungan 2 orang yang sudah tidak cocok lagi dengan cara damai agar kedua orang itu tidak berakhir jadi musuh dan tetap bisa mempertahankan hubungan mereka sebagai teman.

Simon lalu ikut-ikutan berceramah tentang takdir buruk yang menurutnya sama seperti main mahjong, saat mereka sudah hampir kalah maka mereka harus mengakhiri permainan itu secepat mungkin.

Tapi kemudian, suasana mereka mulai jadi canggung saat Simon mulai membahas tentang Jia Wei yang memutuskan untuk membuka agensi perceraian sejak Zhi Yu memutuskan hubungan mereka dan menghilang tanpa pamit.

Temannya Jia Wei yang kedua, Shiao Qiang, langsung melempari kepala Simon dengan sesuatu untuk menyadarkannya dan mengisyaratkannya untuk tutup mulut. Ucapan Simon jelas saja membuat Jia Wei langsung sedih teringat pada masa lalunya yang buruk.


Kasus pertama agensi perceraian Jia Wei memang kasus perceraian kakaknya Xiao Tong. Pesta itu diselenggarakan dengan cukup meriah dan mewah.

Xiao Tong datang saat MC mulai memperlihatkan foto-foto kenangan pasangan yang hendak bercerai itu. Jia Wei jelas kaget dan heran melihat kedatangan Xiao Tong ke pesta perceraian itu, apalagi saat Xiao Tong langsung duduk disamping Xiao Qing.


Xiao Tong melihat kakaknya menatap foto-foto kenangannya dan mantan suaminya dengan mata berkaca-kaca sementara di meja lain kakak iparnya malah tertawa ngakak.

Tapi Xiao Qing meyakinkan Xiao Tong untuk tidak mencemaskannya karena dia baik-baik saja "Karena ini perpisahan, seseorang harus menitikkan air mata kan?"


Setelah memperlihatkan foto-foto kenangan pasangan yang telah bercerai itu, Shao Qiang yang bertugas sebagai MC acara kemudian meminta pasangan yang sudah bercerai itu untuk maju ke panggung.

Suaminya Xiao Qing jelas tampak sangat bahagia mengakhiri pernikahannya dengan Xiao Qing sementara Xiao Qing berusaha memaksakan senyum saat dia beranjak bangkit ke panggung. Sementara Jia Wei diam-diam menatap Xiao Tong dengan penasaran.


Kedua mantan pasutri itu kemudian sama-sama melepas cincin pernikahan mereka sebagai tanda berakhirnya pernikahan mereka.

 

Shao Qiang meminta mereka untuk meminta maaf pada satu sama lain atas ketidaksempurnaan pernikahan mereka dan mengakhiri penderitaan yang mereka sebabkan pada satu sama lain.

Tapi mantan suaminya Xiao Qing sama sekali tidak mau meminta maaf, malah dengan arogannya dia menyatakan kalau dia sama sekali tidak merasa bersalah karena menurutnya selama ini dia selalu bersikap baik pada Xiao Qing.

Tapi Xiao Qing sama sekali tidak mempermasalahkan kearogansian mantan suaminya itu, malah dengan besar hati ia menyatakan bahwa ia justru merasa berterima kasih pada mantan suaminya itu karena walaupun pernikahan mereka hanya sampai 1 tahun tapi selama itu dia berubah jadi jauh lebih dewasa.


Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments