Sinopsis New Life Begins Episode 3 - Part 2

Malam harinya, Li Wei tak sengaja melihat Yin Zheng sedang olahraga angkat beban. Wah! Pantas saja dia tidak lemah biarpun sering sakit-sakitan. Dan jelas saja pemandangan itu membuatnya takut meyakini kalau Yin Zheng pasti akan mendatanginya lagi malam ini.

Dia langsung bergegas balik ke kamar dan berniat mengunci diri tapi malah kaget mendapati ada seorang wanita muda asing yang ngamuk-ngamuk mengobrak-abrik kamarnya. Wanita itu adalah He Song Wu, putri angkatnya ibu kandungnya Yin Zheng, dan dia marah-marah karena dia sebenarnya menyukai Yin Zheng.

Dia baru mengetahui pernikahan Yin Zheng karena baru kembali dari main di luar, makanya dia kesal dan ingin merebut kamarnya Li Wei ini. Begitu melihat Li Wei, dia sontak menarik-narik Li Wei sembari memaksa Li Wei untuk pindah dari kamar ini. 

Namun yang tak disangka-sangka, tenaga Li Wei besar banget (efek dari banyak makan) hingga sekali dorong saja Song Wu langsung terjatuh ke lantai. Dia tidak kenapa-kenapa sebenarnya, cuma tergores sedikit, tapi begitu Yin Zheng muncul, Song Wu sontak mewek lebay bin dramatis seolah lukanya parah banget hanya supaya Yin Zheng memperhatikannya.

Dia bahkan sengaja memanggil Yin Zheng dengan panggilan yang manja bin romantis 'Zheng gege' (Mas Zheng). Yin Zheng jelas tak senang dengan cara bicaranya itu, apalagi di hadapan Li Wei. Dia tetap menuruti keinginan Song Wu untuk membantunya mengoles obat, tapi dia sengaja melakukannya dengan kasar yang sontak membuat Song Wu teriak heboh.

"Kenapa kau tiba-tiba tidak bisa bicara dengan baik?" tegur Yin Zheng.

"Aku memang selalu bicara seperti ini kok. Sebaliknya, Zheng gege kenapa tidak memberitahuku dan tiba-tiba menikahi selir jelek ini, bahkan tinggal di kamar kesukaanku. Kau tidak menyayangiku lagi?"

Tapi alih-alih membelanya, Yin Zheng lebih peduli untuk menjelaskan tentang siapa Song Wu pada Li Wei dan memberitahu Li Wei bahwa Song Wu ini adalah 'adik' mereka berdua. Dia memang agak keras kepala, jadi dia harap Li Wei memakluminya.

Jelas saja Song Wu jadi protes tambah heboh, tidak terima karena Yin Zheng bahkan tidak membelanya sedikit pun. Li Wei tadi mendorongnya.

"Kalau kau tidak membuat masalah di kamar kami, tidak akan mendorongmu." (Pfft! Dia bilang kamar kami)

Song Wu sontak tambah heboh tidak terima kamar kesukaannya ini diberikan pada Li Wei. Tapi protesnya itu membuat Li Wei mendadak punya ide bagus, maka dia langsung saja mengajak Song Wu untuk tidur sekamar dengannya biar dia ada alasan untuk menghindari tidur dengan Yin Zheng. Wkwkwk!

Yin Zheng tentu saja tahu betul alasan Li Wei melakukan itu, tapi dia memutuskan untuk mengalah saja dan keluar dari kamar itu.

Bahkan saking senangnya bisa punya alasan untuk menghindari Yin Zheng, Li Wei mau-mau sjaa menuruti apa pun kemauan Song Wu, termasuk saat Song Wu menyuruhnya tidur di lantai.

Tapi gara-gara Li Wei menyetujui permintaannya dengan begitu mudah, itu malah membuat Song Wu curiga sama Li Wei, mengira Li Wei sebenarnya punya niat buruk padanya, mencari-cari kesalahannya lalu melaporkannya ke Yin Zheng. Li Wei sontak menyangkal, tapi Song Wu tak percaya, akhirnya Song Wu memutuskan agar mereka tidur sekasur saja. 

Namun yang tidak disadari Song Wu, tidur sekasur dengan Li Wei ternyata sebuah pengalaman yang buruk. Sepanjang malam Li Wei terus menerus mengigau tentang makan, menendang Song Wu dengan tenaga besarnya, dan parahnya lagi, dia mengira tangan Song Wu tuh makanan dan langsung saja menggigitnya keras-keras. Wkwkwk!

Tangan Song Wu sampai harus diperban gara-gara itu, dan jelas saja pengalaman buruk semalam membuat Song Wu kapok dan tidak mau lagi sekamar sama Li Wei. Wah! Tidak bisa! Li Wei sontak heboh memohon-mohon padanya untuk terus tidur sekamar dengannya, dia bahkan rela melakukan apa pun asalkan Song Wu mau tetap tidur dengannya.

Song Wu jelas heran dengan ucapannya itu, tapi... baiklah kalau memang Li Wei rela melakukan apa pun. Kalau begitu, Li Wei harus mau jadi pelayannya.

Li Wei jelas mau, apa saja boleh deh. Tapi masalahnya, lagi-lagi, menjadikan Li Wei sebagai pelayannya juga sebuah pengalaman buruk. Saat Li Wei memijatnya dengan lembut, Song Wu protes kurang kuat. 

Tapi saat Li Wei memijatnya dengan kuat, Song Wu malah menjerit kesakitan. Saat dia menyuruh Li Wei memakaikan tusuk konde ke rambutnya, Li Wei malah tak sengaja menusuk kepalanya. Iiish! Song Wu kesal.

 

Di istana, 7 pangeran datang memberi hormat pada ayahanda mereka. Dari percakapan mereka, sepertinya Pangeran Ke-3 (yang tidak hadir di sini) adalah pangeran yang sering berulah. Bahkan kemarin Permaisuri sakit juga gara-gara pusing memikirkan ulah Pangeran Ke-3.

Dari kisahnya, Pangeran Ke-3 ini sejak kecil sudah kehilangan ibu kandung, makanya dia dibesarkan oleh Permaisuri. Tapi mungkin karena dia terlalu dimanja, makanya dia sekarang suka berbuat seenaknya.

Yin Song menyarankan agar Raja sebaiknya memanggil kembali Pangeran Ke-3 ke istana. Dengan begitu, Pangeran Ke-3 bisa selalu berada di bawah pengawasan Raja. Selama ini Pangeran Ke-3 berada di bawah pengawasan Yin Song, tapi Yin Song merasa gagal untuk membujuk Pangeran Ke-3.

Para pangeran lain tidak ada yang mau berurusan dengan Pangeran Ke-3, maka Yin Zheng memutuskan untuk menawarkan diri untuk mencoba membujuk Pangeran Ke-3 kembali ke istana dengan sendirinya tanpa perlu diperintah. Raja setuju.


Tak lama kemudian, Yin Zheng hendak berangkat dan berniat mengajak Li Wei bersamanya, tapi malah mendapati Li Wei sedang memayungi Song Wu. Li Wei mengeluh kecapekan dan kepanasan. tapi Song Wu masa bodoh.

Namun tiba-tiba Li Wei oleng, untungnya Yin Zheng sigap menangkapnya dan langsung saja membopong Li Wei dengan mudah (karena Li Wei cuma pura-pura pingsan sebenarnya) dan membawanya pergi bersamanya. 

Baru setelah sudah cukup jauh, Yin Zheng akhirnya menegurnya, "jangan pura-pura lagi, bangunlah."

"Bagaimana kau tahu kalau aku cuma pura-pura?"

"Aku tadi membopongmu tanpa tenaga. Jelas kau pura-pura."

"Mungkin aku memang ringan."

Eh tapi, Yin Zheng mau mengajaknya ke mana? Yin Zheng mengaku bahwa dia mau pergi membujuk kakak ketiganya untuk kembali ke istana. Dia sengaja membawa Li Wei agar kedatangan mereka terkesan seolah mereka hanya sedang mengunjungi sanak saudara setelah menikah.

Li Wei ingat kalau Hao Jia pernah bilang bahwa Pangeran Ke-3 itu adalah pangeran yang paling tampan dan keren di antara para pangeran lainnya dan sangat terkenal di kalangan wanita, bahkan katanya dia menamai para wanitanya dengan 24 istilah matahari. 

Li Wei jadi tidak sabaran ingin bertemu dengannya. Tapi anehnya, entah kenapa ekspresi wajah Yin Zheng saat Li Wei bilang kalau kakak ketiganya sangat tampan, malah tampak canggung dan aneh.

Hmm... alasan kenapa Yin Zheng bereaksi seperti itu baru ketahuan saat mereka akhirnya bertemu dengan sang Pangeran Ke-3 (namanya Yin An) yang katanya tampan luar biasa itu ternyata sama sekali tidak ada tampan-tampannya, tapi orangnya narsis gila, mengira dirinya yang paling tampan rupawan sealam semesta menembus langit ke-7 dan seterusnya. Wkwkwk! 

Bisa dimaklumi kenapa beredar gosip kalau Pangeran Ke-3 sangat tampan, soalnya dia memang selalu melukis gambar anime dirinya dengan wajah yang sangat tampan. Rumahnya penuh dengan lukisan anime dirinya yang sebenarnya tidak sesuai dengan wajah aslinya. 

Dia bahkan punya pelukis pribadi untuk melukis dirinya dalam berbagai pose lalu membagikan satu lukisan dirinya pada Li Wei bak selebritis yang dengan senang hati memberikan fotonya bertandatangan secara cuma-cuma pada penggemarnya.

Li Wei yang awalnya antusias, sontak berubah jijik setelah melihatnya, tapi dia berusaha untuk menjaga sopan santun dengan tetap menerima lukisan itu dengan ekspresi canggung.

Pangeran Ke-3 punya satu istri resmi yang bernama Dong Haitang. Haitang sebenarnya disuruh oleh Yin An untuk tidak bicara dengan Li Wei karena Yin An tidak ingin dan tidak berani bertentangan dengan Yin Song yang tidak pernah menyukai Yin Zheng.

Tapi semakin dilarang, Haitang malah semakin masa bodoh, dia malah menyambut Li Wei dengan hangat, memutuskan untuk berteman dengannya, lalu memperkenalkan Li Wei pada para selirnya Yin An yang... Beuh! jumlahnya bejibun.

Bersambung ke episode 4

Post a Comment

0 Comments