Peng Peng ternyata pergi ke rumah bordir, tapi bos tempat itu langsung bisa mengetahui penyamarannya hanya dengan sekali lihat.
Peng Peng ngotot kalau dia itu pria. Tapi si bos tak percaya sama sekali dan langsung membuktikannya dengan menowel d~~anya.
Peng Peng kesal, ternyata drama-drama kerajaan dimana tokoh ceweknya nyamar jadi cowok itu bohong. Ternyata cewek nyamar jadi cowok itu bisa langsung ketahuan hanya dengan sekali lihat. (ya, iyalah. wkwkwk)
Si bos menduga kalau dia pasti mau menangkap kekasihnya yang lagi selingkuh atau semacamnya. Tapi Peng Peng menyangkal, dia datang sebagai pelanggan dan langsung menawarkan uang pada si bos yang langsung melotot dan mempersilahkannya masuk dengan senang hati.
Para wanita itu awalnya menari-nari dari balik tirai. Tapi bayangan mereka malah membuat Peng Peng jadi ngeri sampai Peng Peng berniat membatalkan niatnya dan berbalik pergi.
Tapi para wanita itu langsung memanggilnya dengan suara-suara manja mereka. Tirai dibuka dan Peng Peng langsung jelalatan dan batal pergi. Jadilah dia bermain-main bersama para wanita itu sambil minum-minum.
Sudah mabuk, Peng Peng berjalan sempoyongan ke toilet pria dan mulai membuka bagian bawah pakaiannya di salah satu bilik... tanpa menyadari orang di sebelahnya adalah Jiu Wang yang jelas saja langsung melongo melihatnya ada di sana.
Baru sedetik kemudian Peng Peng menyadari keanehan bagian bawah tubuhnya dan langsung keluar sambil bilang maaf pada Jiu Wang dalam Bahasa Inggris.
Lu Li heran, kenapa belakangan ini Peng Peng selalu memanggilnya 'baby'. Peng Peng tiba-tiba menarik Lu Li ke pangkuannya sambil memberitahu kalau baby adalah cara memanggil seseorang yang kita sukai. Lu Li terharu mendengarnya.
Tiba-tiba dua orang kasim datang dan Peng Peng langsung melepaskan Lu Li dari dekapannya. Mereka datang mengabarkan bahwa Ibu Suri mengadakan pesta penyambutan kembalinya Putera Mahkota di Aula Yen Chen dan Peng Peng diminta datang. Peng Peng shock mendengar Qi Sheng sudah balik.
Malam harinya, dia keluar untuk menyambut kedatangan Qi Sheng. Tapi begitu melihat para selir yang tampak cantik dan s~~si itu, insting playboy-nya langsung kumat.
Tapi kali ini, para wanita itu menatapnya dengan benci. Lu Li memberitahu Peng Peng bahwa selama ini, para wanita itu diet mati-matian biar terlihat cantik dan diperhatikan Qi Sheng.
Peng Peng tak peduli dan dengan santainya menyentuh0 para wanita itu sampai Lu Li harus menyeretnya menjauh dengan keheranan. Kenapa Peng Peng sekarang ingin dekat dengan para selir itu padahal sebelumnya tidak pernah.
Qi Sheng akhirnya datang tak lama kemudian dan para selir langsung heboh mengaguminya. Tapi tiba-tiba dia berhenti di depan Peng Peng dengan kedua tangan terbentang. Peng Peng bingung dan menduga kalau Qi Sheng pasti minta dipeluk.
Dengan keyakinan itu, Peng Peng langsung saja memeluknya sambil menepuk-nepuk punggungnya dan berkata. "Kau sudah bekerja keras, bro!"
Qi Sheng malah melotot kaget dan menjelaskan maksudnya yang sebenarnya adalah meminta Peng Peng untuk melepaskan benda yang dibawanya di punggung. Pfft! Peng Peng langsung berbalik membelakanginya saking malunya.
Peng Peng langsung berbisik kesal ke Lu Li, kenapa dia tidak bilang-bilang? Sebenarnya tadi Lu Li mau bilang, tapi Peng Peng malah langsung memeluknya.
Di dalam aula, Qi Sheng mendadak bersikap sangat baik dan perhatian pada Peng Peng. Membantunya duduk, menuangkan minuman untuknya, bahkan menyuapinya makanan sampai Peng Peng heran.
"Apa kau baik-baik saja? Apa cuaca mendadak berubah jadi hangat? Apa wajah dingin (Qi Sheng) meleleh karena bertemu dengan angin musim panas yang hangat?"
"Aku hanya pura-pura di depan Nenek. Jangan anggap serius."
Ibu Suri senang melihat betapa manisnya Qi Sheng pada Peng Peng. "Hanya dengan rumah tangga yang damai, kau bisa memerintah kerajaan dengan baik. Apa kau mengerti prinsip ini."
Di seberang mereka, Peng Peng kaget melihat Pangeran Zhao memakai topi hijau. Dia mencoba menarik perhatian Zhao dan memperingatkannya untuk melepas topi hijaunya itu. Tapi Zhao salah paham mengira Peng Peng memuji topinya.
Melihat interaksi mereka, Ibu Suri mulai memperhatikan topi hijaunya Zhao dan langsung memujinya. Zhao langsung membangga-banggakan topi hijaunya itu, dan Ibu Suri menyuruhnya untuk membuatkan yang sama untuk Qi Sheng.
Peng Peng langsung terkikik geli mendengarnya dan membisiki Qi Sheng untuk tidak memakai topi itu nanti. Qi Sheng heran, kenapa Peng Peng bicara seperti itu.
"Anggap saja hidup sudah cukup sulit jadi beberapa kebohongan lebih baik tidak diungkap. Pokoknya topi hijau itu tidak bagus (memakai topi hijau artinya istrinya selingkuh)."
Ibu Suri lalu pamit duluan. Semua orang bangkit dan membungkuk hormat kepadanya lalu duduk kembali. Tapi Qi Sheng dan Ying Yue tetap berdiri di sana, saling menatap dan tersenyum pada satu sama lain.
Zhao berusaha mengisyaratkan Ying Yue untuk duduk, tapi Ying Yue mengacuhkannya. Peng Peng langsung kesal, bisa-bisanya mereka flirting di siang bolong dan membuli Pangeran Zhao.
Tapi saat Pangeran Zhao berusaha memohon-mohon padanya, Peng Peng sendiri malah acuh dan tak mau ikut campur.
Jiu Wang berjalan masuk tak lama kemudian dengan gaya slow motion...dengan diiringi angin dan cahaya di latar belakang yang membuat sosoknya tampak begitu indah dilihat... sampai para selirnya Qi Sheng heboh mengaguminya bak fans yang mengagumi artis idolanya.
Peng Peng shock mengenalinya dan langsung berusaha menyembunyikan wajahnya dibalik lengan baju dan tanya ke Lu Li, pria itu siapa?
"Dia Pangeran Ke-9 yang menyelamatkan anda."
"Apa hubunganya dengan Qi Sheng?"
"Mereka bertengkar setiap kali bertemu."
"Terakhir kali aku keluar istana, aku bertemu dengannya."
Parahnya lagi, Jiu Wang malah menghampiri mejanya untuk menyambut kembalinya Qi Sheng dan mengajaknya bersulang. Dia lalu mengalihkan perhatiannya pada Peng Peng hingga terpaksa Peng Peng harus menunjukkan mukanya.
Dia juga mengajak Peng Peng untuk bersulang dengannya. Peng Peng berniat minum segelas saja, tapi Qi Sheng langsung menghentikan mereka sebelum Peng Peng sempat meminumnya dan menyuruh pelayan untuk membawakan lebih banyak arak. (Apa dia cemburu padahal dia sendiri menyukai wanita lain?)
Jadilah kedua pangeran itu lomba minum arak. Alih-alih menyemangati suaminya, para selirnya Qi Sheng malah heboh menyemangati Jiu Wang.
Tapi begitu para kasim mengingatkan kalau mereka istrinya Qi Sheng, mereka sontak pindah haluan. Bingung dengan semua ini, Peng Peng lebih memilih pergi dari sana.
Saat hendak keluar dari toilet, Peng Peng malah melihat Jiu Wang masuk padahal itu toilet wanita. Dia bergegas keluar tepat saat para selir juga mau masuk. Peng Peng kontan mencegah mereka masuk dengan alasan ada hantu di dalam. Para selir ketakutan dan langsung kaburrrr.
Dia lalu masuk kembali untuk melabrak Jiu Wang yang sudah salah masuk toilet. Canggung, Jiu Wang buru-buru keluar. Peng Peng mengejarnya untuk mengusulkan kesepakatan.
Lebih baik mereka saling melupakan kesalahan masuk toilet ini, Peng Peng akan menganggapnya sebagai bayaran karena Jiu Wang telah menyelamatkan nyawanya. Jiu Wang setuju, tapi... kenapa Peng Peng ada di rumah bordir waktu itu?
Bingung jawabnya, Peng Peng langsung balas melempar pertanyaan itu ke Jiu Wang. Dia sendiri ngapain di sana? Jiu Wang beralasan kalau dia ada bisnis di sana. Sungguh, Yang Yan bahkan ada di sana bersamanya waktu itu.
Tapi tentu saja Peng Peng tak percaya. Tapi tidak masalah, Peng Peng mengerti kok kalau pria biasanya memang pergi ke tempat semacam itu.
Tengah malam, Peng Peng berjalan di tengah hutan sambil mencari-cari Lu Li, mengira Lu Li mau kencan dengannya di tempat ini. Tapi tiba-tiba seorang pria membekapnya dari belakang lalu menariknya ke balik semak.
Dari tempat itu, mereka bisa mengintip Qi Sheng yang sedang bersama Ying Yue. Peng Peng langsung kesal, jadi dia diminta datang kemari untuk melihat Peng Peng bersama selingkuhannya.
Ying Yue ngambek, tak suka dengan sikap manis Qi Sheng pada Peng Peng di pesta waktu itu. Apa Qi Sheng mulai menyukai Peng Peng? Qi Sheng menyangkal, dia hanya pura-pura di hadapan Ibu Suri.
"Lalu kenapa kau mencegahnya minum arak?"
"Itu cuma alasan. Aku hanya menggunakan alasan itu untuk mempermalukan Pangeran Ke-9."
"Kau pernah bilang bahwa kau akan selalu bersamaku seumur hidup. Apa kau masih ingat?"
"Tentu saja."
"Jangan pernah lupa untuk menepati janjimu."
Dengan alasan kedinginan, Ying Yue memeluk Qi Sheng. Peng Peng dan pria itu, Yang Yan, malah keasyikan nonton mereka. Yang Yan malah nonton sambil nyemil dan bersorak. "Ci~m! Ci~m! Ci~m!"
Puas makan, Yang Yan santai saja menepuk-nepuk tangannya untuk membersihkan sisa jajannya. Tapi kali ini Qi Sheng mendengar suaranya dan langsung curiga.
Dia langsung menyuruh Ying Yue pulang duluan lalu pergi untuk menangkap para pengintipnya. Yang Yan dengan ahlinya memanjat pohon bak monyet. tapi saking cepatnya, clananya sampai melorot.
Peng Peng berusaha kabur secepatnya, tapi Qi Sheng menangkapnya dengan mudah. Sedang apa Peng Peng di sini? Peng Peng beralasan kalau dia sedang memandang bulan. Tapi Langit dengan cepat mengungkap kebohongannya saat kilat dan petir mendadak menggelegar dengan dahsyatnya.
Kesal, Qi Sheng menyuruhnya untuk pulang dan mengurung diri di sana. Dia langsung pergi tanpa mempedulikan protesnya Peng Peng.
Dari atas pohon, Yang Yan mewek meminta Peng Peng untuk mengambilkan celananya yang terjatuh. Tapi Peng Peng lagi sebel sama dia dan langsung pergi mengabaikannya.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam