Saat Qi Sheng masuk, dia mendapati Peng Peng berdiri di tengah-tengah cahaya lilin yang semakin memancarkan pesona kecantikan Peng Peng hingga Qi Sheng terpana dibuatnya.
Tapi Peng Peng bingung, kenapa Qi Sheng datang. Loh, Qi Sheng jadi bingung, kan Peng Peng yang memanggilnya kemari? Katanya Peng Peng mau mendiskusikan hal penting dengannya. Kenapa Peng Peng berpakaian seperti itu?
"Ibu Suri yang menyuruhku memakainya."
"Seharusnya kau membuat alasan yang lebih masuk akal."
"Baju ini dibuat khusus oleh Ibu Suri dan beliau ingin aku mencobanya. Beliau bahkan mencarikan pelukis wanita untukku. Beliau mau aku dilukis dan menyuruhku menunggu di sini."
"Bagaimana dengan lilin-lilinnya?"
"Beliau bilang kalau lilin-lilin ini untuk menyempurnakan warna gaunnya."
Qi Sheng langsung sadar kalau ini pasti ulahnya Ibu Suri. Pantas saja tadi Kasimnya Ibu Suri yang bilang padanya kalau Peng Peng ingin bertemu untuk mendiskusikan hal penting.
Peng Peng tak menyangka kalau mereka sudah diperdaya oleh Ibu Suri. Qi Sheng tak terima dengan pilihan kata Peng Peng. Ibu Suri bukan memperdayai mereka, beliau hanya mengkhawatirkan cucu-cucunya.
"Pantas saja beliau bilang kalau kau itu keledai," komentar Peng Peng.
Qi Sheng tidak terima dikatai keledai. Kalau dia keledai, lalu Peng Peng apa? Tentu saja Peng Peng itu kuda liar.
Menyadari maksud Ibu Suri, Qi Sheng tiba-tiba mengambil selimut dan melemparkannya ke lantai. Peng Peng kepedean mengira Qi Sheng mau tidur di lantai, udaranya lagi dingin loh.
"Kau yang tidur di lantai," perintah Qi Sheng.
"Aku? Yah, baiklah. Aku akan tidur di lantai karena kau adalah tamuku."
Ibu Suri dan yang lain mencoba mengintip. Berhubung tidak ada suara-suara, Ibu Suri mengira metodenya sudah sukses dan mengingatkan Kasim Qiang dan Lu Li bahwa mereka tidak boleh diganggu.
"Jangan khawatir, Yang Mulia. Kalau ada yang mau menghancurkan niat baik kita, akan kubunuh dia!" Kata Lu Li terlalu antusias sampai Kasim Qiang harus membungkam mulutnya.
Qi Sheng terbangun tengah malam dan terpesona memperhatikan sosok Peng Peng yang tidur membelakanginya. Suasana sangat romantis...
Sampai saat Peng Peng kentut sekeras-kerasnya dan baunya busuk minta ampun sampai Qi Sheng terbatuk-batuk dan menutupi seluruh kepalanya pakai selimut.
Tak lama kemudian, Kasim Qiang kembali. Tapi dia membawa kabar buruk dan terpaksa membangunkan mereka. Sesuatu terjadi di Istana You Lan dan Ying Yue. Mendengar itu, Qi Sheng langsung menoleh ke Peng Peng seolah minta izin.
Peng Peng tampak sedih, tapi dia pura-pura tak peduli dan menyuruh Qi Sheng pergi saja dengan alasan kalau Qi Sheng pergi, dia bisa tidur nyaman di kasurnya lagi.
Keesokan harinya, Yang Yan datang pagi-pagi untuk menyerahkan pemberian Jiu Wang pada Peng Peng. Isinya ternyata sebuah segitiga emas yang melambangkan persetujuan Jiu Wang untuk bekerja sama dengannya. Tapi kenapa Jiu Wang tidak mengantarnya sendiri?
Soalnya Jiu Wang sibuk setiap hari mengurusi pengiriman express, mana ada waktu dia untuk menemui Peng Peng.
"Aku akan menerima ini, aku mengerti hatinya sekarang. Pergi dan sampaikan padanya. Pekerjaan pengiriman express perlahan akan berjalan dengan benar. Bilang padanya jangan bekerja terlalu keras. Kalau dia ada waktu, aku akan datang menemuinya."
Setelah Yang Yan pergi, Lu Li yang keenakan tidur semalam, penasaran apakah Kaisar masih di tempat tidur? Tidak, dia sudah dipanggil ke Istana You Lan semalam. Lu Li kaget, kok bisa? Semalaman kan dia berjaga di luar.
"Kau itu Dewi Tidur dan kau bilang menjagaku? Benda ini datang pada saat yang tepat"
"Yang Mulia, apa maksudnya ini?"
Peng Peng mengaku bahwa tadi saat dia memikirkan kejadian semalam, Peng Peng menyadari niatan Qi Sheng yang sebenarnya. Dia pasti akan menjadikan Ying Yue sebagai istrinya cepat atau lambat.
Karena itulah, Peng Peng harus membuat rencana untuk dirinya sendiri. Jika tidak, sama artinya dia menunggu mati. Lu Li tak mengerti, apa hubungannya hal itu dengan segitiga ini?
"Jiu Wang mengirimiku segitiga ini, sama seperti memberiku pil penenang. Mulai sekarang, Jiu Wang dan aku adalah sekutu dalam pertarungan ini."
Qi Sheng mendatangi Ying Yue yang tampaknya benar-benar lagi sakit. Dia menyuruh Ying Yue untuk fokus menyembuhkan diri saja dan tidak perlu memikirkan hal lain.
Tapi Ying Yue punya permintaan. Dia mengklaim kalau belakangan ini dia sering merasa tak enak badan, tapi dia merasa lebih baik begitu melihat Qi Sheng. Jadi dia meminta agar Qi Sheng lebih sering menyempatkan waktu untuk mengunjunginya setiap hari.
Qi Sheng setuju. Lagipula dia memang bertanggung jawab menjaga Ying Yue. Jika tidak, dia akan dianggap dingin dan tak punya hati.
Ying Yue langsung kepedean memuji-muji Qi Sheng dan membahas hubungan masa lalu mereka. Tapi Qi Sheng menyela dengan cepat dan menegaskan agar Ying Yue tidak memmbahas masa lalu.
Ying Yue mencoba menggenggam tangan Qi Sheng, tapi Qi Sheng dingin menarik tangannya lalu pergi dengan alasan masih banyak pekerjaan yang harus diurusnya.
Peng Peng bingung harus menggantung segitiga emasnya itu di mana. Lu Li heran kenapa Peng Peng malah ingin memamerkan segitiga itu alih-alih disembunyikan.
"Baby, kau tidak mengerti yah? Ini namanya Wo Xin Chang Dan (terus menerus mengingatkan diri sendiri untuk bekerja keras). Benda ini akan mengingatkanku akan tujuan hidupku. Ini adalah cahaya penuntunku."
Tepat saat itu juga, Qi Sheng datang. Peng Peng sontak menyembunyikan segitiganya dan untunglah Qi Sheng tidak mencurigai apapun. Peng Peng langsung nyinyir, apa Qi Sheng semalam tidur nyenyak dan sekarang dia datang kemari untuk tidur siang sebentar?
"Bisa tidak kau jangan se-sarkartis itu?"
"Maaf, Paduka. Jika anda ingin mendengarkan kata-kata manis nan menggoda itu, maka sebaiknya anda belok kiri menuju Istana You Lan. Saya sungguh tidak tahu bagaimana harus melakukannya (berkata manis)."
"Aku ingin meminta maaf padamu. Ada masalah mendesak semalam hingga aku harus pergi, aku tak punya pilihan. Karena kau seperti ini, aku pergi saja."
Lu Li langsung cemas, bagaimana bisa Peng Peng bicara seperti itu pada Qi Sheng. Peng Peng tak peduli, Qi Sheng sendiri yang tidak punya hati. Masa dia harus tetap berbaik hati pada Qi Sheng? Kalau begitu, dia akan menjadi orang paling bodoh sedunia.
Suatu malam, Qi Sheng tampak sedih... memikirkan kejadian hari ini. Ternyata saat dia mengunjungi Ying Yue tadi, dia diberitahu kalau Ying Yue hamil anaknya Qi Sheng. What?
Saat dia mengetahui kehamilannya, Ying Yue mencoba bunuh diri dengan menyayat lengannya. Dengan berlinang air mata dia mengklaim kalau dia merasa bersalah karena kehadiran anak ini hanya akan membuat masalah bagi Qi Sheng.
Apalagi anak ini takkan diterima siapapun. Dia akan menjadi anak tanpa nama dan status. Anak malang yang takkan diakui oleh ayahnya.
Walaupun shock dan sedih, tapi Qi Sheng meyakinkan Ying Yue untuk tidak cemas. Dia akan membantu Ying Yue melindungi anak ini. Bagaimanapun, anak ini adalah darah dagingnya, jadi Qi Sheng takkan membiarkannya hidup menderita. Dia sendiri yang akan memberitahu Peng Peng.
Qi Sheng sekarang galau. Dia tiba di kediaman Peng Peng tak lama kemudian, tapi melarang Kasim Qiang saat dia hendak mengumumkan kedatangannya.
Qi Sheng tak ingin masuk karena dia tak tahu bagaimana harus menjelaskan masalah ini pada Peng Peng. Dia pasti akan sangat terluka jika mengetahui kehamilan Ying Yue. Karena itulah dia ingin membiarkan Peng Peng tenang dan bahagia lebih lama.
Peng Peng dan Lu Li sedang asyik main saat tabib istana datang untuk pemeriksaan rutinnya Peng Peng. Tapi begitu mengecek nadinya Peng Peng, Tabib Zhang langsung kaget. Dia mengecek sekali lagi dan kali ini dia tersenyum lalu tercengang menatap Peng Peng. Peng Peng sampai heran, apa dia punya penyakit serius?
"Selamat, Yang Mulia! Anda mengandung!"
Shock dan tak percaya, Peng Peng sontak menempeleng Tabib Zhang yang malang. Lu Li bahagia banget sampai guling-guling di lantai. Peng Peng masih tak percaya, Tabib Zhang mungkin saja salah.
Tabib Zhang malah nyerocos panjang lebar tentang istilah-istilah medis yang intinya Peng Peng benar-benar sedang mengandung. Dia akan memberikan resep untuk menguatkan kandungannya.
Masih sulit mempercayai semua ini, Peng Peng ngambek dan memutuskan untuk mengubur dirinya di dalam selimut.
Lu Li kembali tak lama kemudian dengan membawa sebuah buntelan. Dia mencoba menyembunyikannya dari Peng Peng, tapi Peng Peng penasaran dan langsung merampas buntelan itu darinya.
Isinya ternyata baju bayi kiriman dari keluarga Zhang. Peng Peng jelas heran, dia baru saja mengetahui kalau dia mengandung, bagaimana bisa sudah ada baju bayi sekarang? Jelaskan!
Terpaksa Lu Li akhirnya mengaku bahwa Peng Peng sebenarnya tidak hamil. Tabib Zhang itu dibayar oleh keluarga Zhang untuk mengklaim Peng Peng hamil.
Peng Peng jelas lega dan senang mendengarnya dan terus menuntut Lu Li untuk menjelaskan lebih lanjut. Kenapa keluarga Zhang melakukan hal ini?
Lu Li memberitahu bahwa keluarga Zhang merasa ada yang aneh saat tabib dipanggil ke Istana You Lan waktu itu. Karena itulah mereka menyelidikinya dan mengetahui kalau Ying Yue hamil.
Keluarga Zhang takut kalau Ying Yue akan semakin susah dikendalikan sekarang karena dia mengandung, karena itulah mereka menyuap Tabib Zhang untuk menyatakan kalau Peng Peng juga hamil. Dengan begini, mereka bisa punya kesempatan untuk menyingkirkan janinnya Ying Yue.
"Kau sangat kejam. Ternyata memang benar, racun paling mematikan adalah hati wanita."
Peng Peng menegaskan agar lain kali masalah seperti ini harus mereka diskusikan dulu denganya. Masa istri sah memalsukan kehamilan? Kalau sampai dia ketahuan, dialah yang akan berada dalam bahaya.
Dia lalu menyuruh Lu Li untuk menyampaikan pesannya pada ibunya. Pertama, janin Ying Yue harus dilindungi, dia punya rencana lain untuk itu.
Kedua, Qi Sheng itu bukan orang bodoh, jadi suruh mereka membuat rencana bagaimana caranya untuk menghilangkan masalah kehamilan palsunya ini dengan cara sempurna.
Malam harinya, dia pergi menemui Qi Sheng yang mengaku kalau dia sudah diberitahu tabib istana tentang kehamilan Peng Peng.
Tapi Peng Peng malah menyemangati Qi Sheng untuk tidak mengabaikan Ying Yue hanya karena dirinya hamil. Ying Yue juga membutuhkannya, kan? Dia sudah tahu kok, tak ada yang bisa disembunyikan di istana ini.
Tentu saja karena bukan dia yang hamil, tapi dia tidak mengatakan itu pada Qi Sheng. Dia malah berkata bahwa alangkah bagusnya jika dia dan Ying Yue sama-sama melahirkan bayi perempuan dan bayi lelaki, mereka bisa jadi teman bermain dan Qi Sheng bisa memiliki putra dan putri sekaligus.
Qi Sheng mulai kesal mendengarnya dan memperingatkan Peng Peng untuk berhenti bicara. Tapi Peng Peng mengabaikan peringatannya dan terus nyerocos menasehati Qi Sheng untuk tidak terlalu dingin pada Ying Yue hanya karena dirinya. Pokoknya jangan khawatir dan jaga saja dia.
Kesal, Qi Sheng sontak membanting gelas tehnya dan pergi tanpa sepatah kata. Lu Li sampai cemas kalau Peng Peng terluka gara-gara itu.
"Aku tidak apa-apa. Qi Sheng hanya melampiaskan amarah pada dirinya sendiri."
Peng Peng melamun sementara Lu Li sibuk sendiri mengagumi baju-baju bayi itu. Dia bertanya-tanya apakah Peng Peng sungguh tak ingin melahirkan bayi?
"Kau mau aku melahirkan anak? Sekalian saja kau suruh aku mati."
"Jika anda benar-benar punya anak, anda pasti takkan bicara seperti ini."
Peng Peng cemas kalau beberapa orang mungkin akan cemas mendengar tentang berita kehamilannya. Lu Li merasa kalau Ying Yue pasti benci setengah mati pada Peng Peng.
"Yang kumaksud bukan dia. Aku sama sekali tidak peduli dengan apa yang dipikirkan Nyonya Jiang itu. Jiu Wang pasti galau sekarang. Aku baru saja bersekutu dengannya dan sekarang berita kehamilanku tersebar."
Peng Peng harus bertemu Jiu Wang. Karena itulah dia menyuruh Lu Li untuk pergi ke kediamannya Jiu Wang dan sampaikan pesan kalau dia ingin bertemu Jiu Wang.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam