Terlepas dari masalah ini, kebiasaan buruk Ferit yang suka main wanita, sama sekali tidak berubah. Dia keluar rumah, bukannya intropeksi diri, malah main wanita, tapi bukan dengan pacarnya, Pelin. Hadeh! Hadeh!
Tak lama kemudian, mereka akhirnya mendapatkan hasil dari penyelidikan mereka. Wanita yang menyelinap masuk itu ternyata adalah cleaning service yang pernah bekerja di rumahnya Pelin dan mencuri dengar percakapan mereka tentang cara menyelinap masuk ke kamarnya Ferit.
Tapi walaupun sekarang mereka bisa saja membuktikan kalau Ferit tidak bersalah, tapi Ferit tidak yakin kalau mereka akan bisa mengubah keputusan Kakek tentang masalah pernikahannya.
Dia memang benar. Biarpun masalah wanita itu sudah beres, tapi Halis Aga tetap keukeuh untuk melanjutkan rencana pernikahan Ferit dan tidak ada seorang pun yang berani membantahnya. Ya, terpaksa deh, mau tidak mau, suka atau tidak suka, Ferit harus menikah dengan wanita asing.
Biarpun Ferit yang tampaknya paling bermasalah di keluarga itu, namun setidaknya dia melakukan kenakalannya secara terang-terangan. Beda dengan beberapa anggota keluarga lainnya.
Ya, ternyata anggota Keluarga Korhan bukan cuma Ferit yang bermasalah. Ayahnya, Orhan, ternyata diam-diam punya affair dengan kakak iparnya sendiri, Ifakat. Mereka bahkan berani bermesraan di rumah keluarga itu, lebih tepatnya, di kamarnya Ifakat. Mereka mengira tidak ada seorang pun yang tahu, padahal sebenarnya Gulguen mengetahuinya, hanya saja Gulguen memutuskan untuk diam saja.
Bahkan Halis Aga pun tampak tergoda saat Ifakat datang ke kamarnya dengan memakai gaun tidur yang seksi, namun Halis Aga bisa menahan diri dan hanya menyuruh Ifakat untuk membantunya membasuh kakinya, hmm... sepertinya Halis Aga sakit, tangannya tampak gemetaran hebat.
Fuat dan Asuman masih belum memiliki keturunan sampai sekarang karena ternyata Asuman menderita kista. Dokter memberitahunya bahwa kistanya sekarang semakin besar sehingga dia harus melakukan operasi, dan kemungkinan, dia juga harus melakukan operasi pengangkatan rahim, yang itu artinya, dia tidak akan bisa hamil. Asuman benar-benar sangat sedih karena hal ini. Namun di sisi lain, dia beruntung karena Fuat adalah suami yang baik dan manis.
Lalu ada Sultan, dia pelayan wanita yang seumuran ibunya Ferit, seluruh keluarganya juga bekerja di sana, memiliki seorang putri yang seumuran Ferit yang juga bekerja sebagai pelayan dan seorang putra yang masih kecil.
Apa masalahnya Sultan?... Dia menyukai Ferit (Beuh!). Latif yang paling tahu tentang itu. Latif bahkan pernah memergoki Sultan tidur di kasurnya Ferit saat kamar Ferit sedang kosong, mungkin sambil membayangkan dirinya bermesraan dengan Ferit.
Latif sontak menampar Sultan dan dengan tegas memperingatkan Sultan untuk sadar diri dan berhenti memimpikan sesuatu yang mustahil dia miliki. (Intinya, baik Keluarga Korhan maupun Keluarga Kazim, sama-sama bermasalah dan nggak beres)
Seorang mak comblang mendatangi kediaman kazim untuk mengabarkan tentang Keluarga Korhan di Istanbul yang sedang mencari menantu dari Kota Gaziantep. Kazim jelas senang banget dan langsung menyuruh si mak comblang untuk berdiskusi dengan Bibi, dia sendiri harus keluar rumah sekarang.
Suna antusias banget dengan kedatangan mak comblang, akhirnya harapannya untuk segera menikah akan terkabul sebentar lagi. Namun Seyran masa bodo dan cepat-cepat memanfaatkan kesempatan ini untuk keluar sebentar menemui Yusuf.
Berbeda dengan Yusuf yang sangat touchy, Seyran justru tidak nyaman dengan sentuhan Yusuf walaupun cuma sekedar memegang tangannya, apalagi Yusuf memegang tangannya di ruang publik. Seyran risih kalau sampai dilihat orang.
Yusuf sama sekali tidak mengerti dengan sikap Seyran ini, dia yakin betul kalau dia akan bisa melamar dan menikahi Seyran nantinya, makanya dia tidak merasa bahwa menyentuh Seyran adalah sesuatu yang salah.
Kalau ayahnya Seyran tidak menyetujui hubungan mereka, maka dia akan membawa Seyran kabur bersamanya. Namun rencana Seyran jelas tidak sejalan dengannya. Satu-satunya yang ada di pikiran Seyran hanyalah menyelesaikan studinya dan melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi.
Seyran pulang tak lama kemudian bersamaan dengan mak comblang yang baru saja pergi dari rumah mereka setelah mencapai kesepakatan dengan Bibi tentang perjodohan Suna dan cucu Keluarga Korhan.
Tentu saja Suna tidak langsung disodorkan begitu saja pada Ifakat. Dia dan Seyran dibawa ke sebuah sauna di mana Ifakat bisa melihat dan menilai Suna. Sebenarnya gadis pertama yang paling menarik perhatian Ifakat adalah Seyran karena hanya Seyran yang duduk diam dan tidak tertarik untuk menari bersama gadis-gadis lain. (Ini sauna apa diskotik sih? Wkwkwk!)
Namun dengan cepat perhatian Ifakat teralih ke Suna berkat si mak comblang yang dengan gigih mempromosikan Suna sebagai gadis yang baik, kalem, berasal dari keluarga yang baik, tidak pernah disentuh cowok dan lain sebagainya. Pokoknya intinya, Suna yang paling cocok dan sesuai kriteria untuk menjadi menantu Keluarga Korhan.
Suna bahkan langsung dipresentasikan pada Ifakat dengan cara ditel~~~ngi (buset!), dan Ifakat langsung setuju setelah melihat dan menilai kepantasan fisik Suna.
Suna benar-benar antusias dan penuh harap, apalagi dia sudah meng-googling tentang Ferit dan langsung kesengsem melihat fotonya Ferit yang tampan. Dia berusaha memperlihatkan foto itu ke Seyran, tapi Seyran ogah melihatnya.
Fakta bahwa Suna mau dijodohkan dengan orang asing yang sama sekali tidak mereka ketahui bagaimana sifat aslinya, jelas membuat Seyran tidak setuju sedikit pun dengan perjodohan ini. Siapa tahu kalau pria itu ternyata bukan orang baik? Kalau dia cowok tampan, kemungkinan ceweknya banyak, mungkin Suna bukan satu-satunya. Tapi Suna tak peduli, dia punya firasat baik kali ini.
Ferit benar-benar frustasi dengan situasi ini, bahkan tidur dengan Pelin pun sama sekali tidak bisa membuat pikirannya jadi lebih tenang. Mereka jadi bertengkar karena masalah ini, namun jelas mereka tidak akan putus biarpun Ferit sudah menikah nantinya.
Parahnya lagi, Orhan kemudian mengabarkan bahwa Ifakat sudah menemukan calon istri yang cocok untuknya. Orhan mengerti kalau semua ini pasti sangat sulit bagi Ferit, apalagi menikah di usia semuda ini, tapi... Orhan tetap meminta agar Ferit memberi kesempatan pada calon istrinya, berusaha untuk mencintainya sepenuh hati dan memulai pernikahan mereka mereka dengan indah. (Pfft! Dia sendiri selingkuh sama kakak iparnya)
"Ayah, apa Ayah pernah memimpikan kehidupan lain?" tanya Ferit.
Orhan sontak memalingkan wajah dengan sedih dan mendengus miris, "kita hanya bisa bermimpi, nak. Ayah tidak memiliki kekuatan untuk melakukan hal lain."
Hmm, bisa dimaklumi sih. Halis Aga memang terlalu menguasai hidup semua anggota keluarga dan memaksa semua orang untuk menuruti apa pun kehendaknya tak peduli mereka suka atau tidak. Ferit benar-benar frustasi, tapi tak ada yang bisa dilakukannya selain menurut.
Lalu tak lama kemudian di Kota Gaziantep, Keluarga Kazim mendapat kabar baik, Keluarga Korhan tak lama lagi akan datang untuk melamar Suna. Suna dan yang lain senang banget... kecuali Seyran. Dia senang sih Suna akhirnya menikah sesuai impiannya, hanya saja, bukan dengan cara seperti ini yang dia harapkan.
Bahkan saking senangnya, Kazim langsung memeluk Suna. Tumben banget. Suna dan Seyran sampai tercengang dibuatnya. Seyran bahkan jadi iri ini pertama kalinya Suna dipeluk ayah mereka, dia sendiri belum pernah dan tidak tahu bagaimana rasanya dipeluk ayah mereka.
Tengah malam, Orhan, Gulguen dan Ferit tiba di hotel tempat Ifakat menginap. Esok paginya, Orhan membiarkan Ferit jalan-jalan keliling kota bersama Abidin biar dia tidak terlalu stres karena besok malam mereka akan mendatangi rumah keluarga Kazim untuk melamar Suna.
Pada saat yang bersamaan, Seyran disuruh keluar untuk memesan Baklava untuk acara lamaran besok malam. Setibanya di toko, Seyran tak sengaja menjatuhkan sekeranjang kacang.
Saat pelayan toko keluar sebentar untuk memanggil bosnya, Seyran memunguti kembali kacang-kacang yang dia jatuhkan. Kebetulan saat itu, Ferit juga masuk toko, berniat mau beli kacang pistacio.
Namun karena hanya ada Seyran di sana, sedang memunguti kacang, Ferit jadi salah mengira kalau Seyran adalah pelayan toko. Seyran sontak kesal sama dia, mengira dia tidak sopan dan langsung ketus membentaknya. Namun biarpun ketus, tapi wajah cantik dan sikapnya yang pemberani itu jelas membuat Ferit jadi tertarik sama dia.
Bersambung ke part 3
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam