Sinopsis Leh Ratree Episode 7 - Part 2

 

Pat mendapati beberapa lembar uang didalam dompet yang ketinggalan itu. Dia pun berniat menyembunyikannya dulu dibalik pot tanaman untuk dia ambil nanti. Tapi Paet tiba-tiba muncul dan memergoki perbuatannya.

Pat berusaha menghalanginya, tapi dia kalah tenaga dan Paet langsung mengambil dompet itu. Pat terus berusaha merebutnya sambil mengklaim dompet itu miliknya, tapi tentu saja Paet tak percaya dan langsung membuktikannya dengan mengambil KTP si pemilik dompet yang jelas-jelas bukan Pat.

"Apa kau mencuri?"

"Aku tidak mencuri. Seseorang menjatuhnya dan aku memegangnya saja" Pat berusaha merebutnya kembali tapi Paet langsung membawanya masuk.


Sementara itu didalam cafe, si pemilik dompet datang untuk mengambil dompetnya yang dia yakin ketinggalan di sini. Paet kembali saat itu dan langsung mengembalikannya sebelum Pat sempat melakukan apapun.

Setelah mengecek dokumen-dokumennya masih lengkap di dalam, pelanggan itu  lega dan berterima kasih pada mereka. Walaupun kecewa, tapi Pat terpaksa tersenyum pada pelanggan itu.


Saat Nun mengetahui perbuatan Pat, dia langsung mengomeli Pat. Tapi Pat sama sekali tidak merasa bersalah. Dia beralasan kalau dia mau mengambil uang itu demi membiayai perawatan ayahnya dan bukannya untuk dia hambur-hamburkan sendiri. 

Nun tak setuju dengannya. Walaupun mereka sangat membutuhkan uang, tapi mereka tidak boleh mengambil milik orang lain.

Saat Pat masih saja nyolot, Nun langsung menyindir Pat yang sama persis seperti Pattapon. Dulu Pattapon juga selalu berpikir bahwa tidak akan ada seorangpun yang akan tahu tentang perbuatannya yang menggelapkan uang perusahaan.

Tapi lihatlah sekarang apa yang terjadi, Kate yang harus membayar hutangnya Pattapon itu. Pat malah mendengus sinis mendengarnya. Menurutnya Kate sama sekali tidak menderita karena dia tinggal di rumah orang kaya dan hidup nyaman.


Dia sama sekali tidak tahu kalau Kate sedang bekerja keras di luar rumah Keluarga Suttagarn demi mencari biaya perawatan ayah mereka. 

Hari ini Kate lagi-lagi harus menjalani pemotretan, untungnya pakaian hari ini tidak terlalu s~~si.

Si agen masih cemas, bukan cuma karena jenis pemotretan yang harus Kate jalani tapi karena si Lisa itu g~rmo yang suka menjual modelnya pada orang kaya. 

Tentu saja kate jadi cemas mendengarnya. Tapi si agen berjanji kalau Lisa tidak akan bisa menyentuh Kate karena Kate bukan modelnya Lisa.


Saat Sake pulang, dari kejauhan dia melihat Kate diam-diam menyeret kedua pembantunya ke belakang. Penasaran, diam-diam dia membuntuti mereka dan mencuri dengar pembicaraan mereka. 

Kate memberitahu kedua pembantunya bahwa hari ini dia mendapatkan 10,000 baht dari hasil kerjanya jadi total semua uangnya 50,000 baht. Dia meminta mereka untuk mengirim uang itu pada ibunya besok.

A dan Bee langsung penasaran dengan pekerjaannya Kate yang bisa langsung menghasilkan banyak uang itu. Dengan lugunya mereka menyatakan diri mau membantu Kate mengerjakan pekerjaannya itu. 

Tapi tentu saja Kate menolak dan mengaku kalau pekerjaan ini bukan pekerjaan yang baik. A dan Bee semakin penasaran pekerjaan macam apa itu.

Sake pun juga penasaran, tapi tiba-tiba hapenya berbunyi. Mereka bertiga langsung berlari ke tempat persembunyian Sake, tapi Sake sudah menghilang saat itu. 

Kesal, Bee langsung mengutuki si penguping itu. Mereka pun cepat-cepat pergi tanpa menyadari Sake sebenarnya bersembunyi dibalik pohon.


Keesokan harinya, A dan Bee mengantarkan uangnya Kate itu pada Nun. Semua itu adalah uang gaji bulanan Kate dari Khun Ying, hasil penjualan cupcake dan juga pekerjaan spesial Kate yang lain. 

Pat yang melihat banyaknya uang itu langsung iri. Sesaat kemudian dia menyeret A dan Bee keluar untuk menanyai mereka tentang apa sebenarnya pekerjaan Kate di rumah Keluarga Suttagarn.

Dia mengira Kate mengerjakan pekerjaan yang sangat mudah tapi bayarannya banyak, jadi dia juga mau seperti itu. Dia terus menuntut jawaban sampai akhirnya Bee memberitahunya bahwa pekerjaan Kate adalah mengandung anaknya Sake.


Mendengar itu, Pat malah jadi semakin iri pada Kate. Dia juga mau mengandung anaknya pria tampan dan kaya, dia malah yakin sekali kalau ayah dan ibunya sengaja melakukan ini untuk menjadikan Kate istrinya Sake.


Anak buahnya Master Ad menunjukkan beberapa foto model-model cantik. Tidak ada satupun yang menarik perhatian Master Ad sampai saat dia melihat fotonya Kate. 

Anak buahnya Master Ad langsung pergi mendatangi Lisa, mereka bahkan bersedia menawarkan bayaran 3 kali lipat demi mendapatkan Kate. Mendapat tawaran sebanyak itu, tentu saja Lisa langsung setuju.


Khun Ying membanting surat tuntutan Id dengan remeh. Biar saja Id menuntut dan menghabiskan semua uangnya untuk membayar pengacara. 

Pa mengusulkan agar sebaiknya mereka memberikan sejumlah uang saja pada Id, dia itu kan cewek mata duitan. Tapi Khun Ying tidak setuju, wanita seperti Id tidak akan puas dengan jumlah yang sedikit. Pokoknya dia tidak mau berkompromi dengan Id.

Pak pengacara melapor bahwa saat ini mereka tengah mengumpulkan bukti-bukti, jika semua bukti sudah cukup maka mereka pasti akan memenangkan kasus ini. Tapi untuk sementara waktu ini, ia menyarankan agar sebaiknya mereka menunda program bayi tabung.


Setelah mendengar program bayi tabungnya ditunda, Kate lega dan bersyukur. Awalnya dia merasa takut saat diberitahu dia harus mengandung bayi. 

Lagipula saat ini yang dia inginkan hanyalah bekerja dan membuat banyak uang untuk membantu biaya perawatan ayahnya. Kalau dia hamil maka dia tidak akan mendapat pekerjaan. Dia tidak sadar kalau Sake mendengarnya dan jadi semakin penasaran dengan pekerjaan sampingan Kate itu.


Kate dan manager agensinya mendatangi studionya Lisa atas permintaan Lisa. Sesampainya di sana, Lisa langsung menyeret Manager kedalam kantornya dan meninggalkan Kate sendirian di studio. Lisa menawarkan cek sejumlah 50,000 baht pada Manager dengan syarat Kate mau makan malam dengan Master Ad.

Tapi Manager menolak, dia tahu kalau makan malam yang Lisa maksud itu tidak mungkin cuma sekedar makan malam, lagipula Kate sudah pasti tidak akan mau melakukannya. 

Lisa langsung memperingatkannya, sebaiknya dia membujuk Kate untuk mau melakukannya atau dia harus berurusan dengan Master Ad yang mungkin saja akan membunuhnya.

Lagipula dia dengar Kate sedang membutuhkan uang untuk membiayai pengobatan ayahnya, kapan lagi dia bisa mendapat pekerjaan mudah dan menghasilkan bayaran besar seperti ini.


Ad menelepon tak lama kemudian untuk menanyakan Kate. Lisa meyakinkannya kalau dia sudah membicarakannya dengan Managernya Kate dan sebentar lagi mereka pasti akan mendapat kabar baik. Tapi ternyata Ad sudah tidak sabar dan kesal dengan kelambatan Lisa.

Lisa meyakinkan Ad untuk tidak cemas. Memang agak susah mendapatkan Kate karena dia masih muda dan belum pernah melakukan pekerjaan seperti ini sebelumnya. Kate juga sedang berada di studionya sekarang jadi begitu dia mendapat jawabannya, maka dia pasti akan segera menghubungi Ad.

Tapi begitu mendengar Kate ada di sana, Ad langsung memutuskan untuk pergi ke sana sekarang untuk bicara langsung dengan Kate, kebetulan dia juga sudah tiba di depan studionya Lisa sekarang. 

Lisa langsung panik. Dari balkon dia melihat tak ada siapa-siapa, padahal mobilnya Ad sudah masuk ke parkiran yang tak terlihat dari balkon.


Mengira Ad belum datang, Lisa buru-buru masuk kembali ke studio untuk mengusir Kate sebelum Ad datang. Tapi Kate malah tidak ada di studio. Lisa jadi semakin panik berlari kembali ke kantornya tanpa menyadari kalau Kate baru saja lewat di belakangnya setelah keluar dari toilet. 

Lisa cepat-cepat memperingatkan kedatangan Ad pada Managernya Kate. Panik, Manager langsung menelepon Kate dan menyuruhnya untuk segera keluar dari studio sekarang juga.


Kate bingung mendengarnya. Tapi saat dia berbalik pergi, Ad sudah ada di sana menghadangnya dan mencegahnya pergi dengan mengambil tasnya Kate. 

Tentu saja Kate sama sekali tidak mencurigai apapun dan berusaha mengambil tasnya dengan sopan. Tapi Ad malah semakin mendekat dan anak-anak buahnya menutup pintu.

Kate mulai ketakutan dan berusaha menghindar tapi Ad semakin memojokkannya sampai kate terjatuh ke sofa dan memperlakukan Kate seolah dia wanita yang mudah dibeli dengan uang, menawari Kate uang atau apapun yang Kate inginkan, tinggal sebut saja maka dia akan memberikan segalanya asalkan Kate jadi gadis baik.


Dan saat Kate terdiam ketakutan, Ad langsung berusaha mencq~mnya. Kate cepat menghalanginya dan mendorongnya, tapi Ad berhasil mencegahnya melarikan diri. 

Kate berteriak-teriak minta tolong, tapi Ad malah jadi semakin agresif. Untunglah si Manager cukup berani melawan anak-anak buahnya Ad hingga dia berhasil masuk untuk menyelamatkan Kate.


Lisa dan Manager yang ketakutan berusaha meredam amarah Ad dengan meminta maaf dan beralasan kalau dia tidak bermaksud mengganggu hanya saja dia ada urusan dengan Kate. Ad akhirnya mau melepaskan Kate dan pergi tapi dia berjanji kalau mereka akan bertemu lagi lain kali.


Begitu Ad pergi, Kate langsung menuntut penjelasan Manager, siapa sebenarnya pria itu dan kenapa pria itu bersikap seperti itu padanya. Manager akhirnya memberitahukan semua kebenarannya pada Kate, jelas Kate marah padanya dan mengira kalau Manager membawanya kemari untuk dijual ke pria itu. 

Manager langsung menyangkalnya, dia benar-benar menolak tawaran Lisa, hanya saja dia tidak menyangka kalau Ad akan datang sekarang.

Kate langsung menangis frustasi. Orang tuanya menjualnya pada Keluarga Suttagarn dan sekarang dia malah mau dijual ke orang lain. Dia tidak mengerti kenapa semua orang memperlakukannya bagai barang dagangan yang bisa diperjualbelikan.

"Memangnya dia pikir aku ini apa? Boneka yang tak bernyawa dan tak punya hati, tidak bisa merasakan rasa sakit atau malu?"


Sake dan Pa datang ke sebuah pesta kenalan mereka. Kebetulan pesta itu juga dihadiri oleh Ad. Tuan rumah memperkenalkan mereka pada Ad. Mereka menyapa Ad dengan sopan. 

Tapi saat Sake mengajak Ad salaman, Ad malah meremehkannya dan memperlakukan Sake seolah Sake jauh lebih rendah darinya dengan cara memberikan gelasnya pada Sake dan bukannya menyambut uluran tangannya.

Jelas Pa juga kesal kakaknya diperlakukan seperti itu. Sake berpikir mungkin Ad meremehkan mereka karena mereka masih muda dan menyarankan Pa untuk tidak usah mempedulikan orang kasar seperti Ad.


Mereka memutuskan untuk pergi saja. Tapi dalam perjalanan keluar, tak sengaja mereka bertubrukan dengan anak buahnya Ad. 

Gara-gara hape si anak buah terjatuh. Sake membantu mengambilkan hapenya, tapi malah kaget mendapati ada foto Kate di hape itu. Sake langsung menuntut dari mana dia mendapatkan foto itu.


Si anak buah langsung tertawa mendengar pertanyaan Sake "Anda menyukainya? Sayang sekali anda terlambat. Wanita ini sudah ada yang punya. Dia wanita barunya Master Ad. Dia masih kecil tapi karena ini pula Master Ad menyukainya. Dia membayar mahal di muka sampai dia bisa mendapatkan wanita ini"


Kesal, Sake langsung pergi merenung ke balkon. Memikirkan apa yang didengarnya malam itu, saat Kate mendapatkan uang cukup banyak dari pekerjaan sampingannya, Sake jadi salah paham sekarang. 

Pa tak percaya, mana mungkin Kate akan melakukan pekerjaan semacam itu. Dia tidak percaya kalau Kate akan menjual dirinya hanya demi uang.

Tapi Sake sangat yakin, Kate sangat mencintai ayahnya dan rela melakukan apapun demi keluarganya. Jika Kate rela menjual dirinya pada keluarga mereka, maka dia juga pasti bisa menjual dirinya pada orang lain. Saking yakinnya, Sake mau pulang sekarang juga untuk mengkonfrontasi Kate tentang masalah ini.


Tapi saat dia melewati tempat pesta, Ad tiba-tiba memanggilnya. Dia sudah diberitahu anak buahnya kalau Sake tertarik pada Kate. 

Sambil menatap Sake dengan tatapan meremehkan, Ad mengklaim kalau Kate adalah miliknya. Pa berusaha menenangkan Sake, tapi Sake langsung lepas kontrol begitu mendengar ucapan Ad dan langsung menghajarnya saat itu juga.


Suasana pesta seketika jadi ribut gara-gara itu. Anak-anak buah Ad bahkan langsung mengeluarkan pistol mereka. Tapi Ad menghentikan mereka, hanya karena menghormati tuan rumah lah dia memutuskan untuk tidak melawan Sake. Dia lalu pergi dan anak buahnya langsung mengurus seorang reporter yang tadi memotret insiden itu.


Ad marah besar begitu kembali ke rumah. Walaupun menyadari tidak akan mudah balas dendam pada Keluarga Suttagarn, tapi Ad bersumpah tidak akan membiarkan Sake begitu saja. 

Dia lalu memerintahkan anak buahnya untuk mencari tahu apa sebenarnya hubungan Sake dengan Kate hingga Sake berani menghajarnya hanya karena wanita itu.

Bersambung ke episode 8

Post a Comment

0 Comments