Sinopsis Drama Taiwan Bromance Episode 14 - Part 2

Keesokan harinya di kantor, Ya Nuo baru kembali ke ruangannya tapi malah mendapati ada Guang Chao yang sedang cengengesan gaje kayak orang kesurupan. Dia lagi di atas awan gara-gara Zi Han yang sekarang mulai menunjukkan perhatian dan kepedulian padanya. Akhirnya, cintanya mulai bersemi.

 

Guang Chao bahkan yakin banget kalau dia akan bisa segera mendapatkan Zi Han dan cintanya akan terbalas. Dia bahkan mulai kepikiran untuk resign, soalnya Zi Feng kan tidak suka office romance. Hah? Ya Nuo heran mendengarnya, siapa bilang kalau Zi Feng tidak suka office romance? 

Guang Chao yakin kalau Zi Feng tidak setuju dengan office romance, buktinya Zi Feng marah waktu dia memeluk Ya Nuo di hari ultahnya kemarin. Pfft! Geli, Ya Nuo mendadak punya ide mengalihkan perhatian Guang Chao dengan mengklaim Zi Han lewat, dan begitu perhatian Guang Chao teralih, Ya Nuo langsung memencet interkom ke kantornya Zi Feng.

Zi Feng yang saat itu sedang nyantai di ruangannya, sontak kaget mendengar suara Ya Nuo dan Guang Chao di interkom seperti sebelumnya. Ya Nuo dengan lantang berkata bahwa dia yakin kalau Zi Feng tidak keberatan dengan office romance.

Kalau yang masalah pelukan mereka yang waktu itu, sebenarnya tidak masalah bagi pria untuk saling peluk dan rangkul, tapi kan ini kantor, tempat kerja, tidak etis, jadi lebih baik berhati-hati.

"Berarti kau dan General Manager, sebagai saudara tersumpah, kalian juga tidak boleh saling peluk dan rangkul di kantor juga dong?"

"Dia boleh."

"Kenapa?!"

"Karena aku membutuhkannya. Aku butuh Du Zi Feng."

Jantung Zi Feng sontak berdebar kencang mendengar pernyataan cinta Ya Nuo itu, tapi Guang Chao langsung mual-mual mendengarnya, mengira kalau Ya Nuo cuma sedang menjilat Zi Feng.

Nana baru kembali dari rumah sakit bersama Paman Tian. Dia masih mengira kalau Qing Yang masih belum mengetahui penyakitnya. Padahal begitu dia naik ke kamarnya, Paman Tian diam-diam memberitahu Qing Yang bahwa Nana sudah diatur untuk melakukan operasi.

Di kamar, Nana kaget melihat ada seekor kelinci, hadiah dari Qing Yang untuknya. Nana senang, tapi reaksinya kalem, tidak ada suara sama sekali sehingga Paman Tian dan Qing Yang jadi bingung dan penasaran apakah Nana suka atau tidak dengan hadiahnya.

Qing Yang akhirnya memutuskan untuk mengecek ke kamar. Namun saat dia masuk, Nana sengaja bersembunyi di balik pintu, lalu tiba-tiba mengejutkannya dengan back hug.

"Matahari kecilku, terima kasih. Padahal awalnya aku cuma asal bicara, tidak disangka kalau Qing Yang justru memberinya hadiah sebagus ini. Terima kasih."

Kakak Feng gugup dan antusias banget untuk menyambut kedatangan Tuan Du, dia bahkan memasakkan semua makanan kesukaan Tuan Du, tapi khawatir banget kalau-kalau rasanya tidak akan sama dan tidak seenak dulu. Zi Han sampai harus memeluknya dan meyakinkannya bahwa rasa semua makanan ini masih sama seperti dulu.

Tak lama kemudian, Tuan Du datang bersama Zi Feng dan Ya Nuo. Tuan Du tidak ingat rumah ini, namun saat dia mulai mencicipi masakan Kakak Feng, dia mengingatnya, dia mengingat rasa makanan itu. Akhirnya, ada sesuatu yang dia ingat. Kakak Feng begitu terharu mendengarnya hingga matanya berkaca-kaca. Semua orang pun senang.

Usai makan malam, Ya Nuo menemani Tuan Du jalan-jalan di taman dan bertanya apakah Tuan Du mengingat sesuatu di rumah ini. Sayangnya tidak, tapi Tuan Du menyadari bahwa selama 7 tahun ini, semua anggota keluarga ini sudah bekerja keras untuk mempertahankan semua yang dia bangun. 

Satu-satunya yang bisa dia lakukan untuk mereka sekarang adalah berusaha keras untuk menerima mereka dan berusaha keras untuk mengembalikan ingatannya yang hilang.

"Sebenarnya, yang bisa Paman lakukan untuk mereka bukan hanya mengingat masa lalu, Paman juga bisa menciptakan kenangan baru bersama mereka."

Ya Nuo memberitahu Tuan Du bahwa sebenarnya Tuan Du dan Kakak Feng pernah berjanji untuk melakukan foto ulang pernikahan mereka di hari ultah pernikahan mereka yang ke-30. Karena kecelakaan Tuan Du, Kakak Feng sempat mengira kalau janji itu tidak akan bisa terpenuhi. 

Tapi karena sekarang Tuan Du sudah kembali, Zi Feng ingin memberikan kejutan untuk Kakak Feng. Jadi, apakah Tuan Du bersedia membantu Zi Feng untuk mewujudkan janji itu untuk Kakak Feng? Tuan Du langsung setuju tanpa ragu.

Tepat saat itu juga, Zi Feng dan Kakak Feng datang membawakan jaket untuk Tuan Du. Ya Nuo langsung cepat-cepat pamit bersama Zi Feng biar Kakak Feng dan Tuan Du bisa berduaan, selain itu, memang ada yang mau dia bicarakan dengan Zi Feng.

Tuan Du benar-benar kagum sekaligus merasa bersalah pada Kakak Feng. 7 tahun ini pasti sangat berat bagi Kakak Feng. Dia harus menghadapi insiden itu seorang diri dan harus mengurus anak-anak mereka.

Kakak Feng terharu mendengarnya. Dia bisa mengatasinya kok. Malah sebenarnya, anak-anak mereka mampu menghadapi masalah ini dengan kuat agar tidak membuatnya khawatir, dan semua itu berkat didikan Tuan Du. Anak-anak-lah yang sebenarnya mengurusnya dan bukan sebaliknya.

"Kudengar dari Zi Feng bahwa setiap tahun kau membawa anak-anak ke Pulau Shiyuan tempat aku menghilang."

"Karena itu satu-satunya cara bagiku untuk menghibur diriku sendiri dan berpikir bahwa kau tidak pernah pergi meninggalkan kami."

"Apa kau sangat ingin aku pulang? Katakan saja terus terang, aku juga ingin tahu."

"Aku memang sangat berharap kau pulang. Karena hanya jika kau pulang, keluarga kita akan lengkap."

Di kamarnya Zi Feng, Ya Nuo memberitahu bahwa Tuan Du sudah bersedia melakukan pemotretan pernikahan. Zi Feng senang dna langsung memeluk Ya Nuo. Dia benar-benar berterima kasih atas semua yang Ya Nuo lakukan untuknya.

Tiba-tiba Ya Nuo dengan malu-malu menyatakan bahwa ada satu hal lagi yang bisa membuat tubuh Zi Feng senang lalu menyuruh Zi Feng naik ke kasur, buka baju dan berbaring. Pfft! Jelas saja Zi Feng langsung mikir aneh-aneh.

Apalagi kemudian Ya Nuo merangkak naik seperti mau menggodanya. Zi Feng jadi tambah gugup, kayaknya progress hubungan mereka terlalu cepat deh. 

Tapi tiba-tiba saja Ya Nuo membalik badannya lalu menyikut punggungnya keras-keras sampai Zi Feng menjerit kesakitan. Wkwkwk!

Ternyata Ya Nuo cuma mau memijat Zi Feng, tapi pijatnya pakai sikut yang jelas saja sakit sampai Zi Feng harus menggigit selimut keras-keras menahan sakitnya. Dia benar-benar tidak tahan lagi dan langsung menyuruh Ya Nuo berhenti dan duduk saja di kasur.

Ya Nuo menurutinya dan Zi Feng langsung berguling menyandarkan kepalanya ke pangkuan sambil mengeluhkan pijatan Ya Nuo yang terlalu keras dan menyakitkan. Eh tapi bukan berarti dia tidak suka kok. Dia bahkan langsung menyuruh Ya Nuo memijat lengannya saja.

"Di masa depan, jika aku membutuhkanmu, apakah kau akan memberiku pijatan?"

"Kebutuhan yang mana? Kebutuhan yang itu atau kebutuhan yang ini?"

"Aku butuh semuanya."

Zi Feng langsung saja menciumnya... tepat saat Kakak Feng mendadak menerobos masuk yang sontak saja membuat mereka kelabakan turun dari kasur. Kakak Feng pun jadi canggung menyadari apa yang tengah terjadi.

Dia cuma mau bilang kalau Tuan Du mau pulang dan meminta Zi Feng mengantarkannya. Dia tidak mengatakan apa pun tentang kejadian barusan dan cuma menatap Ya Nuo dengan canggung dan tanpa kata lalu pergi.

Ya Nuo jadi tidak enak dan khawatir, jangan-jangan Kakak Feng marah. Zi Feng santai meyakinkan kalau ibunya itu sama sekali tidak marah. Ibunya itu jenis orang yang kalau tidak menyukai sesuatu, dia akan langsung blak-blakan mengutarakannya.

Keesokan harinya, Guang Chao terburu-buru mendatangi Zi Han di sebuah restoran. Khawatir mengira terjadi sesuatu pada Zi Han, soalnya di telepon tadi, Zi Han bilang ada situasi darurat.

Padahal jelas-jelas Zi Han tidak kenapa-kenapa dan dia memanggil Guang Chao kemari cuma karena dia ingin Guang Chao menemaninya makan. Yang tidak Guang Chao sangka, makanan yang Zi Han pesankan untuknya adalah kue tart.

Soalnya waktu perayaan ultah Guang Chao kemarin, Guang Chao tidak bisa memakan kuenya karena dirusak untuk menjahili Guang Chao. Makanya hari ini Zi Han mentraktirnya kue tart sebagai pengganti kue ultahnya kemarin. Wah! Guang Chao senang banget. Bahkan saking senangnya, dia makan sedikit demi sedikit, biar tidak cepat habis, kue ultah dari Zi Han kan sangat berharga soalnya.

Hari ini Zi Feng dan Zi Han membawa Kakak Feng ke toko bridal, beralasan bahwa mereka ke sini cuma untuk memilih gaun bridesmaid buat Zi Han pakai di pernikahan temannya. Di antara semua gaun pernikahan di sana, yang paling menarik perhatiannya adalah gaun pengantin yang terpajang di manekin, tidak sadar bahwa gaun itu adalah gaun pilihan Ya Nuo untuknya. Kakak Feng menatap gaun pengantin cantik itu dengan sedih, pastinya dia tengah memikirkan pemotretan yang seharusnya dilakukannya dengan Du. 

Tepat saat dia berpikir dan menerima kenyataan bahwa rencana itu mungkin tidak akan terlaksana, Tuan Du mendadak muncul di hadapannya, sudah siap untuk melakukan pemotretan ultah pernikahan mereka yang ke-30.

Tuan Du mengaku bahwa dia diberitahu anak-anak. Zi Feng yang merencanakan semua ini untuk memberikan kejutan untuk Kakak Feng, dan gaun pengantin ini dipilihkan oleh Ya Nuo. Kakak Feng sungguh terharu dan berterima kasih pada Zi Feng dan Ya Nuo.

Tapi sebenarnya dia masih agak ragu untuk memakai gaun pengantin ini, takutnya Tuan Du tidak mau melakukannya. Namun yang tak disangkanya, Tuan Du dengan agak malu-malu bertanya, "bersediakah kau memakai gaun pengantin ini untukku?"

Kakak Feng sontak berlinang air mata penuh haru mendengarnya, "aku bersedia."

Tak lama kemudian, Kakak Feng dan Tuan Du memulai pemotretan ulang pernikahan mereka. Awalnya berdua saja, tapi kemudian Kakak Feng juga mengajak kedua anaknya. Tapi saat mereka hendak foto keluarga, Kakak Feng tiba-tiba mengajak Ya Nuo juga. Ya Nuo jelas tidak enak dan menolak soalnya ini kan foto keluarga mereka.

Tapi Kakak Feng dengan ramah menggenggam tangan Ya Nuo dan berkata, "justru karena ini foto keluarga, jadi kau harus ikut juga, karena kau adalah bagian dari keluarga kami." (Aww, Kakak Feng so sweet)

Ya Nuo terharu mendengarnya. Tentu saja dia langsung ikut foto bersama mereka, di samping Zi Feng.

Setelah itu, Zi Feng dan Ya Nuo mengantarkan Tuan Du pulang ke rumah Nona Lu. Baru setibanya di rumah, Tuan Du menyadari bahwa cufflink tuxedo yang dia pakai tadi, ketinggalan di sakunya. Dia langsung menyerahkannya ke Zi Feng untuk dikembalikan ke toko bridal.

Cufflink itu tiba-tiba mengingatkan Tuan Du akan cufflink lain yang selama ini dimilikinya. Tuan Du langsung memperlihatkan cufflink itu ke Zi Feng dan memberitahu bahwa saat dia diselamatkan dulu, cufflink itu ada di dalam genggamannya.

Tuan Du tidak ingat apa-apa tentang cufflink itu, namun setiap kali melihat cufflink itu, dia selalu merasakan perasaan yang tidak enak. Hmm, yang pasti, Zi Feng yakin kalau cufflink ini bukan milik Tuan Du karena Tuan Du tidak pernah pakai cufflink. Berarti kemungkinan besar... cufflink ini ada hubungan dengan insiden kapal 7 tahun yang lalu.

Bersambung ke episode 15

Post a Comment

0 Comments