Sinopsis Love Between Fairy and Devil Episode 4 - Part 2

Lalu setelah kuenya matang, Lan Hua mulai menambahkan gambar pria gendut, jelek, botak yang dia bilang Dongfang Qing Chang. Pfft! Dia bahkan menggambarkan Qing Chang kalah karena ditusuk pedang Gadis Chidi.

Hadeh! Qing Chang benar-benar murka mendengar semua sejarah yang telah terdistorsi itu sampai matanya menyala merah menakutkan. Tapi begitu melihat wajah ketakutan Lan Hua, dia sontak berusaha menahan emosinya dan memberitahu Lan Hua sejarah yang sebenarnya adalah Gadis Chidi menusuk dirinya sendiri dan bukannya menusuk Dongfang Qing Chang. Gadis Chidi tidak pernah benar-benar mengalahkan Qing Chang.

Lan Hua tak percaya, tapi dia iyain aja daripada Da Qiang marah lagi. Eh tapi katanya Da Qiang tidak tahu tentang sejarah perang besar, tapi kok dia bisa tahu tentang detil sepele itu?

"Itu bukan detil sepele!"

Tapi dengan cepat dia menahan mulutnya biar tidak keceplosan tentang identitasnya yang sebenarnya. Jadi dia beralasan kalau dia mengetahuinya dari membaca buku sejarahnya Lan Hua. 

Ah! Dia juga sudah melihat gambar milik Lan Hua robek. Dia jadi penasaran siapa orang yang ada pada gambar robek itu? Tapi Lan Hua terlalu takut untuk menjawab, jadi dia langsung cari-cari alasan untuk menghindar.


Qing Chang kesal banget. Satu hari tersia-sia gara-gara si siluman bunga itu menunda memperbaiki buku kehidupan Gadis Chidi. Untungnya si siluman bunga itu tidak tahu tentang kehebatan segel sihir Xilan ini. Kalau si siluman bunga itu sampai tahu, mungkin dia bakalan benar-benar jadi budaknya si siluman bunga itu.

Qing Chang yakin kalau dia pasti akan bisa menemukan cara untuk mematahkan mantra sihir ini, dan setelah dia berhasil melakukannya nanti, dia akan membunuh si siluman bunga itu. 

Karena itulah, dia kemudian memerintahkan Shang Que untuk mencari tusuk konde Cangxin. Tapi sebelum Shang Que pergi, Qing Chang tiba-tiba menyuruhnya untuk menyiapkan air mandi. Pfft! Dia mau mandi gara-gara ucapan Lan Hua tadi.


Ironisnya, saat Qing Chang punya pikiran buruk terhadap Lan Hua, Lan Hua justru berpikir positif tentang Qing Chang. Walaupun menurutnya Da Qiang itu mudah marah, narsis, dan otaknya rada bermasalah, tapi Lan Hua yakin kalau Da Qiang sebenarnya tidak begitu buruk. Mungkin Da Qiang seperti ini cuma karena terlalu lama dikurung di Menara Haotian. Karena itulah dia memaklumi dan bersimpati pada Da Qiang.

Keesokan harinya, Lan Hua akhirnya mencoba memperbaiki buku kehidupan itu. Tapi karena buku kehidupan itu rusak parah dan Lan Hua sendiri masih sangat lemah, tiba-tiba saja dia pingsan. Qing Chang yang awalnya kesal, sekarang langsung berubah cemas. Dia langsung memanggil Shang Que untuk memeriksa kondisi Lan Hua. 

 

Menurut Shang Que, kemungkinan energi Lan Hua banyak terkuras waktu dia tak sengaja melancarkan mantra di Menara Haotian, diperparah dengan kejadian yang terjadi di Kota Laut dan juga karena dipaksa memperbaiki buku kehidupan.

Kondisi internal Lan Hua sangat buruk sehingga menurut Shang Que, kemungkinan penyembuhannya akan butuh waktu sangat lama, mungkin butuh satu tahun atau mungkin pula, puluhan... atau malah ratusan tahun. Ditambah lagi, karena Lan Hua adalah Klan Xilan, kemungkinan susunan tubuhnya beda dari makhluk lain. 

 

Tapi Qing Chang tidak sabaran menunggu, jadi dia nekat saja untuk mencoba memperbaiki sendiri buku kehidupan itu, tapi ternyata gagal. Shang Que mengingatkannya bahwa buku kehidupan hanya boleh dilihat oleh Si Ming, jadi masalah sukses atau gagalnya memperbaiki buku kehidupan itu hanya bisa ditentukan oleh Si Ming dan muridnya, dan sebaiknya Qing Chang jangan lagi coba-coba ikut campur dengan buku kehidupan atau dia akan menghadapi konsekuensi yang sangat berat.

Shang Que sendiri sedang sibuk memikirkan cara memecahkan mantra sihir itu, jadi terpaksa Qing Chang sendiri yang harus merawat Lan Hua. Baiklah, Qing Chang yakin kalau dia bisa melakukannya karena... apa sulitnya sih memelihara tanaman? Iya kan?


Tapi saat mereka mulai mencari informasi di Kaidah Xilan tentang cara merawat tanaman Klan Xilan, ternyata caranya rumit juga. Pfft! Tanaman Klan Xilan suka kehangatan dan tidak suka kedinginan, suka tempat yang sedikit teduh dan tidak suka terpapar sinar matahari, menyukai sinar matahari yang baru terbit di pagi hari, dan juga tidak boleh memindahkan akarnya selain pada hari musim semi yang dingin, cerah dan hujan.

Juga tidak boleh sampai kekurangan air, jika tidak, maka akarnya akan menyusut, layu, daunnya mudah gosong dan mengikal. Jika pertumbuhannya buruk, maka kesadaran peri akan sulit dibuka. Dan yang paling penting, tanaman Klan Xilan harus disiram dengan air tanpa akar... yaitu, air embun pagi.


Dih! Qing Chang tidak sudi harus mengambil tetesan embun satu per satu hanya demi si siluman bunga rendahan itu. Kalau bukan karena dia butuh demi Buku Kehidupan dan Mantra Penyatuan Hati, sudah dia bunuh tuh siluman bunga dari kemarin.

 

Di tempat lain, Chang Heng sedang mengerahkan kekuatan sihirnya untuk membuat sebutir pil obat. Rong Hao dan pelayannya Chang Heng penasaran untuk siapa pil itu. Namun Chang Heng diam saja, menolak menjawab.

Hmm... tapi di sampingnya ada bunga anggreknya Lan Hua... bunga yang kontan mengingatkannya pada kenangannya bersama Lan Hua 500 tahun yang lalu.

Dari flashback ingatannya 500 tahun yang lalu, jelas saputangannya Chang Heng yang sekarang hilang itu sebenarnya milik Lan Hua. Waktu dia terluka waktu itu, Lan Hua menggunakan saputangan itu untuk membalut lukanya. 

Karena kekuatan Lan Hua waktu itu sangat lemah, jadi satu-satunya yang bisa dia lakukan hanya menghentikan pendarahannya Chang Heng dengan saputangannya. Semasa itulah, mereka juga berdua saling mengenal satu sama lain, dan jelas Chang Heng mulai jatuh cinta padanya sejak saat itu. 

( Terus kenapa Chang Heng bersikap seolah mereka tidak saling mengenal padahal dia masih cinta sama Lan Hua? Karena perjodohannya? Kenapa Lan Hua berpikir kalau Chang Heng tidak mengenalnya, malah mengingatkan Chang Heng tentang jasa Chang Heng padanya 1500 tahun yang lalu alih-alih mengingatkan Chang Heng akan pertemuan mereka 500 tahun yang lalu? Kenapa Lan Hua bisa lupa?Apa yang sebenarnya terjadi pada Lan Hua sampai dia lupa?)

Jelas obat itu dia peruntukkan untuk Lan Hua untuk membantu Lan Hua agar bisa menyelesaikan ujian perinya dengan baik. Dia benar-benar tekun mulai dari pagi sampai petang... hingga akhirnya, pil obat itu jadi juga.


Besok paginya... Qing Chang sudah berdiri berjam-jam di bawah pohon menunggu tetesan embun jatuh satu demi satu ke dalam mangkok besar. (Wkwkwk! Katanya nggak sudi?) Menunggunya lama banget pastinya, tangannya sampai pegal, tapi dia tetap berusaha sabar dan menunggu dengan tekun walaupun dia sebenarnya kesal banget. 

Pokoknya begitu berhasil mematahkan mantra sihir ini, dia pasti akan menghancurkan seluruh Langit Shuiyun ini, membunuh si siluman bunga itu, menghancurkan tulang belulang Dewa Yunzhong lalu membuatnya jadi arak.


Pada saat yang bersamaan, Chang Heng baru tiba di depan Kuil Si Ming. Tapi bahkan sebelum dia sempat membunyikan bel, tiba-tiba saja dia dipanggil pelayannya yang mengabarkan bahwa Chang Heng dipanggil Dewa Yunzhong, Kaisar Langit, kakaknya Chang Heng.

Chang Heng sebenarnya ingin sekali menemui Lan Hua sebentar saja sebelum pergi, tapi si pelayan mendesaknya untuk pergi sekarang karena ini panggilan penting. Chang Heng galau, tapi akhirnya... dia lebih memilih pergi memenuhi panggilan kakaknya dulu.


Sementara itu, Lan Hua baru bangun dan langsung mencari Da Qiang, tapi tidak menemukannya di seluruh sudut rumah. Dia tidak sadar bahwa dia baruuuuu saja melewatkan Chang Heng yang barusan pergi. Da Qing tidak ada. Wah! Lan Hua senang, Da Qiang pasti sudah pergi. Akhirnya!

Bersambung ke episode 5

Post a Comment

0 Comments