Sinopsis Drama Taiwan Bromance Episode 7 - Part 1

Zi Feng jelas cemas karena targetnya kali ini bukan dirinya, melainkan Ya Nuo, orang-orang itu ingin memisahkannya dari Ya Nuo. Karena itulah, dia memperingatkan Ya Nuo untuk melindungi dirinya sendiri mulai sekarang. Ya Nuo harus tetap aman dan tidak boleh terluka karena Ya Nuo dan Qing Yang adalah teman dan saudara yang paling dia pedulikan.

 

"Oke. Aku tidak akan membiarkanmu menjadi Du Zi Feng yang kesepian dan tidak punya teman," janji Ya Nuo.

Tak lama kemudian, Zi Feng mendapat pesan dari Han Sheng. Zi Feng jadi curiga dan khawatir, karena itulah dia sengaja merahasiakannya dari Ya Nuo dan hanya menyuruh Ya Nuo balik duluan bersama Guang Chao.

Dia tahu resiko masuk ke kandang singa, tapi Zi Feng tetap pergi ke arena tinjunya Han Sheng sendirian, di mana Han Sheng terang-terangan mengaku kalau kejadian tadi ulah anak buahnya, tapi dia bersikap seolah hanya si anak buah yang salah dan dia tidak tahu apa-apa. Dia bahkan menghajar si anak buah dengan kejam.

Untungnya Zi Feng dengan cepat menghentikannya. Han Sheng yang kesal, sontak mengingatkan Zi Feng bahwa sekarang ini Zi Feng sedang berada di daerah kekuasaannya, biarpun Zi Feng adalah bos geng mereka, tapi Zi Feng tidak bisa menghentikannya untuk berbuat apa pun yang dia inginkan di daerah kekuasaannya ini.

"Benar, ini adalah daerah kekuasaanmu. Jika kau ingin menyentuhku, aku tidak akan bisa keluar. Tapi fakta kalau aku datang ke sini sendirian, kau pikir aku tidak memikirkan segalanya? Kali ini kulepaskan. Tapi siapa pun yang berani macam-macam dengan Pi Ya Nuo lagi, aku tidak akan melepaskannya," geram Zi Feng sembari meninggalkan jasnya yang ternoda cat merah tadi di arena tinju itu.

Zi Feng mengingatkan bahwa biarpun sekarang ini Keluarga Du sudah tidak lagi terlibat dengan bisnis ilegal, tapi bukan berarti mereka kehilangan kemampuan untuk melindungi orang-orang mereka.

"Jika Pi Ya Nuo sampai terluka di mana pun, akan kuhancurkan tempat itu," ancam Zi Feng lalu pergi. 

Tapi ancamannya itu jelas tidak mempan sama sekali, dan Han Sheng jelas akan tetap bertekad untuk melakukan segala cara untuk menghancurkan Zi Feng dan memisahkannya dari Ya Nuo.

Setelah itu, Zi Feng menceritakan segala kejadian tadi pada Qing Yang sembari bermain baseball di batting cage. Qing Yang jadi curiga kalau segala hal yang sedang mereka selidiki sekarang ini ada hubungannya dengan Han Sheng.


Ya Nuo dan Zi Feng lembur berdua malam itu. Saat Ya Nuo datang membawakan laporan, dia mendapati Zi Feng sedang sibuk mengikat dasinya. Ya Nuo langsung menaruh laporannya di pojok meja dan mendekat ke Zi Feng untuk membantunya mengikat dasinya, hitung-hitung buat latihan mengikat dasi seperti yang Zi Feng ajarkan waktu itu.

Dia santai saja mengikat dasi itu dalam jarak sangat dekat tanpa sadar kalau Zi Feng sedang menatapnya dengan penuh cinta, bahkan terlihat seperti ingin menciumnya. Tapi begitu Ya Nuo selesai, Zi Feng buru-buru memalingkan pandangannya yang dalam prosesnya membuatnya tak sengaja menyenggol laporan di pojokan meja dan gelas air terdekat.

Airnya jadi tumpah mengenai dokumennya. Zi Feng langsung minta tisu, tapi saat Ya Nuo menyodorkan tisunya, tangan Zi Feng malah tak sengaja menyentuh bo~~ngnya Ya Nuo. Pfft! Mereka jadi canggung gara-gara itu. Zi Feng minta maaf, dia tidak sengaja melakukannya.

"Tidak apa-apa. Aku tahu kau tidak sengaja. Kau tidak perlu mengeringkan laporannya, biar kucetak yang baru. Akan kuberikan padamu dalam waktu 10 menit," ujar Ya Nuo lalu bergegas pergi.

Usai lembur, Zi Feng mengantarkan Ya Nuo pulang. Tapi Ya Nuo sepertinya kecapekan sehingga tertidur sepanjang jalan bahkan sesampainya di rumah. Zi Feng jadi terpesona menatap wajah damai Ya Nuo dalam tidurnya.

Mumpung Ya Nuo lagi tidur, Zi Feng memanfaatkan saat itu untuk mendekat dan membelai wajah Ya Nuo. Tapi Ya Nuo mendadak bangun dan Zi Feng refleks pura-pura seolah dia barusan juga ngantuk.

Zi Feng bahkan mau membukakan pintu mobil untuk Ya Nuo bak cowok romantis membukakan pintu mobil untuk pacarnya. Tapi Ya Nuo yang bingung dengan sikapnya, santai saja membuka pintunya sendiri, mengingatkan Zi Feng kalau dia cuma asisten, dia tidak perlu diperlakukan secara istimewa sama bos.

Tepat saat itu juga, Xiao Jing mendadak muncul dan langsung heboh menggodai mereka. Zi Feng benar-benar seorang General Manajer yang sangat perhatian yah sampai mengantarkan asistennya pulang dengan selamat sampai rumah. 


Canggung, Zi Feng pun pamit. Tapi dia tidak segera pulang, melainkan menggalau ria di taman, bingung dengan perasaannya seharian ini. Dia benar-benar tidak mengerti kenapa dia begitu gugup tadi. Mungkin karena Ya Nuo tadi terlihat begitu feminin, hmm, pasti karena itu.


Tak lama kemudian di taman yang sama, Ya Nuo minum-minum berdua dengan Xiao Jing yang penasaran banget tentang perkembangan hubungan Ya Nuo dengan Zi Feng. Apakah Ya Nuo sudah memanfaatkan kesempatan untuk menyentuh Zi Feng?

Ya enggak lah! Tapi... hari ini Zi Feng menyentuh bo~~ngnya. Woah! Xiao Jing sontak heboh mendengarnya. Ya Nuo buru-buru menjelaskan kalau ini tidak seperti yang Xiao Jing pikirkan, Zi Feng tak sengaja melakukannya, sungguh tidak sengaja. Tapi tetap saja Xiao Jing heboh bukan main.

Eh tapi sebentar, kok rasanya ada yang aneh yah. Zi Feng kan masih mengira kalau Ya Nuo cowok. Dia melakukan semua itu pada Ya Nuo jangan-jangan... Zi Feng tuh g*y? Nganterin pulang dan menyentuh bo~~ng itu kan biasanya hanya dilakukan karena suka.

Xiao Jing jadi khawatir, jika nantinya Zi Feng tahu kalau Ya Nuo tuh aslinya cewek, akankah Zi Feng kecewa lalu kabur? Apalagi sebentar lagi Ya Nuo akan segera berulang tahun yang ke-26 tahun, saat bagi Ya Nuo untuk membuka penyamarannya dan kembali ke kodratnya sebagai wanita.

Benar juga. Ya Nuo jadi stres memikirkan ulang tahunnya yang akan datang. Bagaimana kalau Zi Feng marah padanya, mengira dia berbohong tentang gender aslinya? Apalagi demi mempertahankan image cowoknya ini, dia telah melakukan banyak kebohongan pada Zi Feng.

Ya Nuo bingung dan langsung menuntut Xiao Jing untuk memikirkan cara apa saja untuk mengatasi masalah ini. Xiao Jing punya beberapa ide. 

Ide pertama, setelah ultah Ya Nuo yang ke-26 nantinya, dia terus saja mempertahankan image cowoknya, buat Zi Feng jatuh cinta dulu dan pacaran dengannya. Setelah itu, dia bisa mengungkapkan kebenarannya pada Zi Feng. Dan berhubung mereka sudah pacaran, jadi Zi Feng sudah tidak bisa mundur lagi dong.

Ide kedua, setelah ultahnya nanti, Ya Nuo langsung saja ganti ke image ceweknya lalu tembak Zi Feng dan kencani dia. Ya Nuo tidak setuju dengan kedua idenya itu, takutnya Zi Feng akan marah setelah mengetahui identitas aslinya.

Kalau begitu ide ketiga, gunakan saja fakta kalau dia adalah penyelamatnya Zi Feng untuk menuntut Zi Feng berkencan dengannya sebagai balas budi. Hadeh! Ya Nuo lebih tidak setuju lagi dengan ide ketiga ini. Lagian dia sudah meminta Zi Feng untuk memperlakukannya bagai brother saja alih-alih sebagai penyelamatnya.

Kalau begitu, ide keempat, Ya Nuo menghilang saja setelah ultahnya, pura-pura melanjutkan studi di luar negeri lalu muncul kembali dengan pura-pura menjadi adiknya Ya Nuo. Ya Nuo kan pernah berbohong ke Zi Feng kalau dia punya adik cewek. Ya Nuo tetap tidak setuju dengan ide itu, selanjutnya!

Baiklah, ide kelima, Ya Nuo pukul saja kepala Zi Feng, buat Zi Feng amnesia lalu mulai segalanya dari awal dan buat Zi Feng jatuh cinta sama dia. Hadeh! Idenya kok makin lama makin absurd. Ya Nuo jelas tidak setuju dengan semuanya. Tapi dia harus bagaimana nanti setelah ultahnya yang ke-26? Ya Nuo galau.


Xiao Jing juga sudah kehabisan ide. Dia hanya bisa menyarankan, apa pun yang terjadi, pokoknya Ya Nuo tidak boleh melewatkan kesempatan apa pun untuk bisa dekat dengan Zi Feng. Lakukan segala cara sampai Zi Feng jatuh cinta padanya, setelah itu, segalanya akan lancar. Lagian kan Ya Nuo bukannya sengaja berbohong padanya.

Keesokan harinya, Qing Yang membawa Paman Tian menemui Nana di taman hiburan, tentu saja untuk meminta penjelasan atas sikap Nana terhadap Paman Tian. Paman Tian yakin kalau Nana salah paham padanya sehingga Nana menggugatnya ke pengadilan.

Tapi ucapannya itu malah membuat Nana jadi semakin marah padanya dan semakin bertekad untuk meneruskan gugatannya. Tapi segala emosinya tiba-tiba membuat Nana lemah hingga tiba-tiba saja dia pingsan. 

Saat inilah Paman Tian melihat kalung yang dipakai Nana dan dia langsung mengenali kalung berbentuk biji kopi itu, karena itu adalah kalung yang dulu pernah dia berikan kepada Xiao Mei. Paman Tian seketika curiga dengan identitas Nana.

Setelah Nana sadar, Qing Yang terus berusaha membujuknya untuk bicara dengan Paman Tian, namun Nana keukeuh menolak.


Qing Yang akhirnya meninggalkannya untuk menemui Paman Tian yang saat itu sudah berada di kantornya Zi Feng. Paman Tian sekarang sudah tahu kalau Nana adalah putrinya, tapi sungguh dia tidak pernah mengetahuinya sebelumnya.

Dulu... dia, ayahnya Zi Feng, ayahnya Qing Yang dan ayahnya Han Sheng adalah para pria populer pada masanya. Karenanya, mereka banyak dikelilingi banyak wanita muda dan cantik. Salah satunya adalah seorang gadis bernama Xiao Mei.

Dia seorang gadis yang istimewa bagi Paman Tian. Dia satu-satunya wanita yang pernah Paman Tian cintai. Tapi kemudian mereka putus karena Xiao Mei menginginkan hidup yang stabil, dia tidak mau Paman Tian terlibat dalam perkelahian antar geng dan menyuruhnya untuk meninggalkan teman-temannya.

Tapi waktu itu Paman Tian masih muda, ambisinya masih tinggi sehingga dia tidak bisa fokus pada kehidupan percintaannya. Dia tidak bisa meninggalkan sahabat-sahabat yang berjuang bersamanya. Mereka jadi sering bertengkar hebat karena masalah ini... hingga akhirnya Xiao Mei memutuskan pergi meninggalkannya. Xiao Mei pergi tanpa membawa apa pun kecuali kalung berbentuk biji kopi pemberiannya. 


Berdasarkan kalkulasi waktu, Ya Nuo memperkirakan Xiao Mei pasti sudah hamil waktu dia membuat permintaan itu pada Paman Tian. Paman Tian sungguh menyesal sekarang, dia menyakiti Xiao Mei saat Xiao Mei sedang hamil. Dia tidak pernah menepati janjinya pada Xiao Mei, dan membiarkan Xiao Mei melahirkan dan membesarkan anak mereka seorang diri. Paman Tian bahkan tidak sempat bertemu Xiao Mei pada saat-saat terakhirnya.

"Sekarang semua itu sudah berlalu, yang penting Paman sudah tahu kalau Paman punya seorang putri. Lakukanlah yang terbaik untuk menjaganya," ujar Zi Feng.

Ya Nuo juga turut menyarankan agar Paman Tian memikirkan cara agar Nana mau menerima Paman Tian terlebih dulu dan selesaikan kesalahpahaman di antara mereka. Nana gadis yang baik, Nana pasti akan memaafkan Paman Tian.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments