"Han Yeo Reum..." Tae Ha menarik kursi yang diduduki Yeo Reum mendekat padanya lalu bertanya "Jika aku memintamu untuk putus dengan pria itu dan kembali padaku, apa kau akan melakukannya?"
Pertanyaan Tae Ha itu langsung membuat Yeo Reum menatapnya dengan bingung. Tae Ha berjanji jika Yeo Reum kembali padanya maka dia tidak akan membuat Yeo Reum menangis lagi.
Saat Yeo Reum menatapnya dengan keraguan, Tae Ha memberitahu bahwa sampai sekarang dia tidak pernah melupakan segala hal tentang Yeo Reum. Sejak saat hubungan mereka bermula di stasiun kereta api Jinju sampai saat hubungan mereka berakhir di tempat yang sama.
Flashback 10 tahun yang lalu di stasiun Jinju,
Setelah mereka turun dari kereta api, Tae Ha dan Yeo Reum saling berjabat tangan dan memperkenalkan nama masing-masing. Tapi saat tiba saatnya mereka untuk berpisah, mereka sama-sama enggan melepaskan jabatan tangan mereka. Tae Ha bahkan enggan pergi meninggalkan Yeo Reum.
Tae Ha baru pergi setelah Yeo Reum mempersilahkannya pergi. Tae Ha berjalan pergi tapi kemudian berbalik kembali untuk melihat Yeo Reum lagi. Yeo Reum yang saat itu tengah memandangi tangannya dengan sedih, langsung melambaikan tangannya pada Tae Ha dengan penuh semangat.
Yeo Reum tahu tempat tujuan Tae Ha setelah dia turun dari kereta, karena itulah saat Yeo Reum melihat Joon Ho dan Yoon Sol keluar dari stasiun, dia langsung berusaha merayu Joon Ho dengan aegyo agar Joon Ho mau mengubah tujuan mereka ke pulau Yeonha, pulau yang menjadi tempat tujuan Tae Ha.
Joon Ho akhirnya termakan rayuan Yeo Reum dan membeli 3 tiket dengan tujuan ke pulau Yeonha. Tapi sayangnya Yoon Sol bersikeras tidak mau ikut. Yeo Reum dan Joon Ho berusaha menyeret Yoon Sol naik ke kapal, tapi Yoon Sol terus memberontak dengan keras kepala karena saat ini yang paling Yoon Sol inginkan adalah bertemu dengan pacarnya sebelum sang pacar pergi wamil.
Kekeraskepalaan Yoon Sol membuat Yeo Reom bingung, kapal sudah mau berangkat tapi Yoon Sol tetap saja tidak mau naik kapal. Karena takut ketinggalan kapal, Yeo Reum langsung menyambar satu tiket dari tangan Joon Ho lalu cepat-cepat masuk ke kapal sendirian meninggalkan Joon Ho yang masih berusaha keras menyeret Yoon Sol naik ke kapal.
Yoon Sol tetap tidak mau naik kapal karena itulah dia langsung menggigit tangan Joon Ho lalu cepat-cepat melarikan diri. Joon Ho sekarang jadi bingung harus mengejar siapa, Yoon Sol atau Yeo Reum. Joon Ho bingung karena Yeo Reum tidak membawa uang tapi akhirnya dia memutuskan untuk mengejar Yoon Sol.
Di kapal, Yeo Reum berkeliling mencari keberadaan Tae Ha. Tak lama kemudian, Yeo Reum menemukannya sedang memberi makan snack pada burung-burung camar yang terbang mengantar kepergian mereka.
Yeo Reum pura-pura kaget bertemu lagi dengan Tae Ha, dia bahkan berpura-pura tidak tahu kalau Tae Ha mau pergi ke pulau Yeonha.
"Aku kan tadi sudah mengatakan padamu kalau aku akan pergi ke pulau Yeonha" ujar Tae Ha heran
Yeo Reum berbohong mengatakan kalau tadi dia tidak dengar Tae Ha mengatakan itu padanya. Yeo Reum menyebut pertemuan mereka ini sebagai takdir tapi Tae Ha berpendapat kalau ini cuma kebetulan saja.
"Awalnya, kebanyakan takdir dimulai dari kebetulan" ujar Yeo Reum
"Yah tergantung bagaimana kau melihatnya" jawab Tae Ha
"Kalau begitu, anggap saja ini adalah takdir"
Sesampainya di pulau Yeonha, barulah Yeo Reum menyadari kalau Joon Ho dan Yoon Sol tidak naik ke kapal bersamanya. Yeo Reum langsung cemas karena dia tidak membawa uang. Tae Ha bingung dengan sikap cemas Yeo Reum, apakah Yeo Reum sedang menunggu seseorang, bukankah sedari tadi Yeo Reum memang sendirian.
Tae Ha lalu memberi saran pada Yeo Reum tentang pemandangan indah di pulau Yeonha yaitu melihat matahari terbenam dari atas gunung. Setelah memberi saran singkat itu, Tae Ha langsung pergi meninggalkan Yeo Reum.
Karena tidak mengenal siapapun di pulau itu, Yeo Reum langsung membuntuti Tae Ha untuk meminta Tae Ha meminjaminya uang. Yeo Reum menjelaskan kalau dia butuh uang karena kapal itu adalah kapal terakhir sementara dia tidak punya uang untuk membayar penginapan dan tidak punya uang untuk membeli tiket pulang.
Tae Ha jadi curiga, jangan-jangan waktu Yeo Reum menyatakan cinta padanya di kereta api tadi cuma akal-akalan yang Yeo Reum ucapkan untuk mendapatkan uang darinya. Yeo Reum langsung protes karena pernyataan cintanya tadi sungguhan tapi Tae Ha tetap tidak mempercayainya.
Karena tidak punya pilihan lain, Yeo Reum akhirnya mengikuti Tae Ha naik gunung sambil berusaha menjelaskan bahwa sebenarnya dia datang bersama dengan temannya dan seorang oppa, dia mengira mereka berdua naik ke kapal bersamanya tapi ternyata tidak. Dan sekarang Yeo Reum benar-benar kebingungan karena dia benar-benar tidak membawa uang sama sekali.
Yeo Reum berjanji bahwa dia akan mengembalikan uang Tae Ha setelah dia kembali ke Seoul nanti, Yeo Reum juga berjanji jika Tae Ha meminjaminya uang maka dia tidak akan lagi mengikuti dan mengganggu Tae Ha.
"Kalau begitu aku tidak bisa meminjamimu uang" ujar Tae Ha dengan senyum nakal.
Yeo Reum langsung kesal tapi karena dia sangat butuh uang, akhirnya dia membuntuti Tae Ha lagi.
Tae Ha memotret berbagai pemandangan indah pulau itu dari atas jembatan sementara Yeo Reum yang ketakutan berpegangan erat-erat pada tali pagar jembatan sambil masih berusaha memohon agar Tae Ha meminjaminya uang.
Tae Ha mulai menanyakan berbagai hal tentang Yeo Reum, mulai dari berapa usia Yeo Reum dan dimana Yeo Reum kuliah, Tae Ha beralasan bahwa jika dia meminjami Yeo Reum uang maka dia perlu tahu data diri Yeo Reum. (haha alesan aja nih Tae Ha pasti dia cuma modus nyari tahu identitasnya Yeo Reum)
Dan setelah puas mendapatkan informasi tentang Yeo Reum, dengan liciknya Tae Ha menolak meminjami Yeo Reum uang. Tae Ha tampaknya suka sekali menggoda Yeo Reum bahkan dengan usilnya dia melompat-lompat sampai membuat jembatannya bergoyang-goyang dan membuat Yeo Reum jadi tambah ketakutan.
Mereka tiba di puncak gunung tepat saat matahari terbenam. Mereka tengah menikmati keindahan matahari terbenam saat Yeo Reum mengatakan bahwa hari ini dia mendapat pelajaran sangat penting dalam hidupnya yaitu...
"Aku tidak boleh mempercayai pria yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama"
Tae Ha langsung tertawa mendengarnya "Kenapa kau tidak menyimpan pikiran itu sendiri saja. Pikiran itu tidak akan terlalu berguna bagimu jika aku mengetahuinya"
Yeo Reum langsung mengangguk setuju. Berhubung sekarang mereka sudah selesai melihat-lihat pemandangan, Yeo Reum langsung meminta Tae Ha untuk meminjaminya uang. Tae Ha dengan tenangnya berkata bahwa dia tidak membawa uang tunai, jadi dia harus mengambil dulu di ATM dan masalahnya mesin ATM-nya berada di bawah gunung. Yeo Reum langsung berteriak marah pada Tae Ha, kenapa tidak sedari tadi saja Tae Ha mengambilkan uangnya.
"Apa kau sedang meneriakiku?"
Yeo Reum langsung sadar untuk mengubah sikapnya menjadi lebih baik dan lebih manis, ia lalu mengajak Tae Ha untuk turun gunung apalagi sebentar lagi akan gelap. Tapi Tae Ha dengan tenangnya mengatakan kalau dia akan turun gunung setelah memotret beberapa gambar dulu. Akhirnya, Yeo Reum hanya bisa berusaha menahan kekesalannya menunggu Tae Ha selesai memotret.
Sesampainya di mesin ATM, ternyata mesin ATM-nya sedang rusak dan baru bisa diperbaiki besok jam 2 siang. Yeo Reum lalu pergi membeli ramen tapi uangnya kurang 10 cent. Tae Ha tiba-tiba datang dan berbaik hati memberinya kekurangan 10 cent untuk membeli ramen.
Karena Tae Ha sudah berbaik hati memberinya kekurangan uang untuk membeli ramen, Yeo Reum pun berbaik hati membagi ramennya dengan Tae Ha. Saat Tae Ha kebingungan dimana mereka harus tidur, Yeo Reum bertanya pada seseorang tentang letak sekolah atau gereja terdekat. Tae Ha yang tidak mengerti kenapa Yeo Reum menanyakan hal itu, hanya bisa diam kebingungan.
Beberapa saat kemudian, Yeo Reum dan Tae Ha mendapatkan penginapan gratis di sebuah sekolah. Yeo Reum tengah menata 2 tempat tidur terpisah yang akan dia dan Tae Ha gunakan saat Tae Ha yang baru selesai mandi masuk lalu bertanya, bagaimana Yeo reum bisa tahu tentang mencari penginapan gratis seperti di sekolah atau gereja.
"Kau pasti akan tahu kalau kau dibesarkan oleh seorang ibu yang suka mengusirmu setiap kali dia merasa bosan" jawab Yeo Reum
Mereka saling memperingatkan untuk tidak dekat-dekat. Karena Yeo Reum sudah mengurus makan malam mereka dan juga penginapan, dia mengingatkan Tae Ha untuk meminjaminya uang besok setelah ATM-nya diperbaiki. Tae Ha bingung mereka harus sarapan apa besok selama menunggu jam 2 besok.
"Pasti ada cara" ujar Yeo Reum "Aku wanita yang bisa bertahan hidup bahkan sekalipun aku dibuang di tengah-tengah padang gurun"
Saat mereka hendak tidur, tiba-tiba mereka mendengar suara cicitan tikus. Yeo Reum langsung berteriak ketakutan sampai membuat Tae Ha tertawa geli. Tae Ha tidak menyangka kalau Yeo Reum akan takut pada tikus.
Tae Ha langsung kaget dan sepertinya dia mikir yang enggak-enggak. Tapi yang dimaksud Yeo Reum hanyalah mereka tidur saja, Yeo Reum bahkan berjanji kalau dia tidak akan melakukan apapun pada Tae Ha.
Setelah Yeo Reum mendorong alas tidurnya mendekat padanya, Tae Ha bertanya heran apakah Yeo Reum tidak takut pada pria.
"Apanya yang menakutkan dari pria, mereka kan manusia juga. Mereka jauh lebih baik daripada tikus" ujar Yeo Reum
"Kau yakin?" goda Tae Ha sambil mendekati Yeo Reum.
Yeo Reum langsung berusaha menjauh dari tae Ha sambil memperingatkan Tae Ha untuk tidak macam-macam dengannya karena dia menguasai Taekwondo.
Tapi saat dia mendengar suara cicitan tikur lagi, Yeo Reum langsung berteriak ketakutan. Saking takutnya, dia langsung meminta Tae Ha untuk menggenggam tangannya selama mereka tidur. Tae Ha pun langsung menurut dan menggenggam tangan Yeo Reum. Setelah beberapa saat bergandengan tangan, Yeo Reum jadi gelisah sampai tidak bisa tidur.
Yeo Reum lalu bertanya, apakah Tae Ha tidak merasakan suatu perasaan aneh, perasaan yang menggelitik, menyengat, hangat, lembut dan mulai bersemi. Tae Ha tersenyum mendengar semua perasaan yang Yeo Reum gambarkan itu.
"Kurasa ramen yang tadi agak aneh" Yeo Reum malah menyalahkan ramennya sebagai penyebab perasaan aneh yang baru dirasakannya itu.
Tae Ha langsung tertawa geli mendengarnya. Tae Ha lalu membenarkan bahwa perasaan yang Yeo Reum rasakan itu bukan karena ramen. Perasaan itu mungkin perasaan lain yang mulai tumbuh di hati Yeo Reum.
"Apanya yang mulai tumbuh?" tanya Yeo Reum tidak mengerti
"Biasanya para wanita menyebutnya sebagai cinta" jawab Tae Ha
Yeo Reum memandang Tae Ha dengan bingung mendengar jawaban Tae Ha. Sementara Tae Ha membalas tatapannya dengan senyum lebar.
Yeo Reum berusaha melepaskan genggaman tangan mereka, tapi Tae Ha langsung menarik tangan Yeo Reum kembali dan mengaku kalau dia suka menggenggam tangan Yeo Reum. Malam semakin larut saat Tae Ha sudah tertidur pulas tapi Yeo Reum sama sekali tidak bisa tidur, gelisah dengan perasaan yang baru pertama kali dirasakannya itu.
Kembali ke masa kini,
Tae Ha memberitahu Yeo Reum bahwa sampai sekarang dia masih mengingat segala kenangan indah mereka berdua. Tae Ha masih ingat betapa jujurnya Yeo Reum, betapa mudahnya Yeo Reum tersenyum, betapa manisnya Yeo Reum. Tae Ha menatap bibirnya Yeo Reum karena dia juga masih ingat bagaimana rasa bibir Yeo Reum.
"Aku masih mengingat semuanya dengan sangat jelas dalam pikiranku" ujar Tae Ha tulus
Yeo Reum jadi gelisah dengan ucapan Tae Ha itu. Saat Tae Ha memperhatikan kegelisahannya, Tae Ha malah tersenyum geli lalu menggoda Yeo Reum karena Yeo Reum gelisah dengan semua yang dikatakannya tadi padahal Yeo Reum kan tidak punya niat untuk kembali padanya.
Jika Yeo Reum sekarang sudah pacar dan tidak berniat untuk kembali padanya berarti tidak ada bagi Yeo Reum untuk menolak bekerja sama dengannya bukan?
Tae Ha meyakinkan Yeo Reum bahwa dia juga sama sekali tidak ada niat untuk kembali pada Yeo Reum dan dia ingin bekerja sama dengan Yeo Reum hanya karena dia merasa bahwa barang-barang mebel buatan Yeo Reum cocok dengan proyek barunya.
"Kuharap kau tidak mencampuk adukkan perasaan pribadi dengan bisnis. Pikirkan baik-baik lalu hubungi aku" ujar Tae Ha sebelum pergi
Dalam wawancaranya, Yeo Reum mengeluhkan kelakuan Tae Ha karena Tae Ha suka mempermainkan perasaan orang lain tapi Tae Ha sendiri selalu menyembunyikan perasaannya sendiri. 10 tahun yang lalu pun Tae Ha pernah melakukan itu.
Flashback 10 tahun yang lalu di pulau Yeonha,
Keesokan harinya setelah ATM-nya diperbaiki, Tae Ha akhirnya bisa mengambil uang tapi dia masih belum mau meminjami Yeo Reum uangnya. Yeo Reum langsung protes padahal kemarin Tae Ha bisa mendapat tempat untuk tidur berkat dia.
Sambil tersenyum nakal, Tae Ha beralasan kalau dia tidak mau meminjami Yeo Reum uang karena jika ia meminjaminya maka Yeo Reum pasti akan pergi pulang kembali ke Seoul. Tae Ha lalu pergi dan Yeo Reum langsung mengejarnya sambil memaki-makinya.
Kembali ke masa kini,
Tae Ha memberitahu dalam wawancaranya bahwa jika dia ingin mendapatkan apapun yang diinginkannya maka dia harus tahu caranya. Dan hanya ada satu cara untuk mendapatkan Yeo Reum kembali yaitu dengan cara menusuk harga diri Yeo Reum. Tae Ha yakin dengan cara itu, Yeo Reum pasti akan datang padanya sama seperti 10 tahun yang lalu.
Flashback lagi,
Tae Ha membeli makan siang untuk dirinya sendiri dan Yeo Reum dan setelah mereka melihat satu-satunya kapal yang bisa membawa mereka pulang ke Seoul berangkat, Tae Ha akhirnya bersedia meminjami Yeo Reum uang. Yeo Reum langsung mengeluh kesal memaki Tae Ha gila, kenapa Tae Ha baru meminjaminya sekarang setelah kapalnya berangkat.
Tae Ha tidak peduli dengan keluhan Yeo Reum malah meminta Yeo Reum untuk menghabiskan satu hari ini bersamanya. Tae Ha mengaku bahwa dia masih belum mau berpisah dengan Yeo Reum. Yeo Reum shock mendengarnya tapi dia menyukai ajakan itu dan karenanya dia menarik kembali makian yang tadi dia ucapkan pada Tae Ha.
Setelah selesai makan siang, Tae Ha dan Yeo Reum naik perahu melihat-lihat pemandangan laut pulau itu. Tae Ha menggoda Yeo Reum mengatakan bahwa Yeo Reum pasti sangat jatuh cinta padanya, mulai dari saat pertemuan mereka di kereta api sampai Yeo Reum mengikutinya kemari. Yeo Reum tidak menjawabnya dan berusaha menghindar tapi ombak yang menghantam perahu membuat Yeo Reum hampir terjatuh jika Tae Ha tidak cepat menangkapnya.
Setelah turun dari perahu, Tae Ha dan Yeo Reum berjalan-jalan sambil bergandengan tangan. Tae Ha tidak menyangka bisa bergandengan tangan dengan Yeo Reum. Saking bahagianya, sampai-sampai dia terus menerus memberitahu Yeo Reum kalau mereka sedang bergandengan tangan.
"Jadi kau benar-benar menyukaiku?" tanya Tae Ha
"Iya" jawab Yeo Reum
Tae Ha lalu memberi Yeo Reum hadiah sebuah batu berbentuk hati. Saat tengah mengagumi batu itu, tiba-tiba Yeo Reum melihat seekor bebek melaju didepannya, tapi waktu dia memberitahu Tae Ha kalau dia melihat bebek, Tae Ha malah tidak percaya karena Tae Ha tidak melihat apapun.
Yeo Reum sangat yakin kalau dia melihat bebek maka dia pun langsung berlari ke arah si bebek pergi, tapi anehnya bebek itu tiba-tiba menghilang.
Karena mereka tidak melihat bebek, Tae Ha langsung menuduh Yeo Reum berbohong. Yeo Reum jadi bingung padahal tadi dia yakin sekali kalau dia melihat bebek. Tae Ha tersenyum karena dia merasa Yeo Reum sangat manis, dia lalu mencium pelipisnya Yeo Reum. Kecupan itu membuat Yeo Reum langsung menutup wajahnya karena malu.
Sesampainya di bukit, mereka melihat 2 pohon yang tumbuh berdekatan sehingga tampak menyatu. Yeo Reum dengan bahagia mengangkat tangannya yang bergandengan dengan tangan Tae Ha dan menunjukkan pada Tae Ha bahwa mereka sekarang bersama seperti kedua pohon itu yang menyatu itu.
Yeo Reum memberitahu si pohon untuk selalu berada di tempat ini karena Yeo Reum menyukainya dan karena pohon itu membuat orang merasa nyaman. Yeo Reum berjanji jika nanti dia membuat barang-barang mebel maka dia akan membuat mebel yang bagus, Yeo reum berjanji bahwa dia tidak akan menyia-nyiakan pepohonan.
Yeo Reum memberitahu Tae Ha bahwa dia sudah merencanakan nama toko mebel yang nantinya akan dia bangun bersama temannya yang bernama Yoon Sol (Sol artinya pohon pinus), jadi nantinya toko mebel itu akan bernama Yeoreum dan Sonamu (musim panas dan pohon pinus).
Kembali ke masa kini lagi,
Dalam wawancaranya Tae Ha mengatakan bahwa dia yakin sekali rencananya itu akan berhasil, Yeo Reum pasti akan segera menghubunginya dan menerima ajakan kerja samanya. Tapi karena Yeo Reum adalah orang yang harga dirinya sangat tinggi mungkin Yeo Reum akan pura-pura tidak punya perasaan apapun padanya.
Di klinik Bom Bom, Ha Jin sedang bicara dengan pasiennya saat Joon Ho datang dan memberitahu kalau wanita yang Ha Jin cari-cari selama ini memang Ahn Ah Rim. Joon Ho memberitahu kalau Ah Rim masih belum kuliah karena masalah biaya dan karena itulah Ah Rim saat ini bekerja paruh waktu di 3 tempat berbeda termasuk mengantarkan minuman.
Joon Ho curiga apa sebenarnya hubungan Ha Jin dengan Ah Rim sampai Ha Jin harus mencarinya, apakah Ah Rim kenalan lamanya Ha Jin. Ha Jin bingung bagaimana harus menjawabnya, tapi beruntung saat itu Ha Jin tidak perlu menjawabnya karena Yeo Reum tiba-tiba datang berkunjung.
Yeo Reum menggoda Ha Jin bertanya apakah Ha Jin bisa mengubah wajahnya menjadi seperti Kim Tae Hee. Joon Ho langsung menertawai Yeo Reum dan menyuruhnya untuk pergi saja ke rumah sakit lain tapi Ha Jin dengan manisnya mengatakan bahwa Yeo Reum tidak perlu mengubah wajahnya menjadi seperti Kim Tae Hee karena Yeo Reum lebih cantik dari Kim Tae Hee.
"Aku mau muntah rasanya" keluh Joon Hoo mendengarkan percakapan kedua sejoli yang terlalu romantis itu.
Setelah Joon Ho pergi, Yeo Reum dan Ha Jin akhirnya bisa berduaan. Yeo Reum memberitahu Ha Jin bahwa dia datang karena dia ada pekerjaan di sekitar klinik. Ha Jin tiba-tiba berubah serius saat dia bertanya
"Bukankah rasanya menyenangkan jika ada seorang teman dekat yang menunggu kepulanganmu saat kau pulang ke rumah setelah bekerja keras sepanjang hari?"
"Iya" jawab Yeo Reum
Akan tetapi teman dekat itu tidak harus pulang ke rumahnya sendiri bahkan saat malam sudah semakin larut. Jadi kedua teman dekat ini bisa bermain sepanjang malam. Bahkan sekalipun kedua teman ini tidur bersama dalam satu ranjang, orang lain tidak akan mengganggap hal itu aneh. Kedua teman itu selalu bersama-sama setiap hari dan bahkan sekalipun kedua teman itu saling menempel setiap saat, orang lain tidak akan mengatakan apa-apa malah mereka pasti akan merasa cemburu pada kedua teman ini.
Yeo Reum mendengarkan semuanya dalam diam karena tidak mengerti apa maksud ucapan Ha Jin itu. Maka Ha Jin pun memberitahu bahwa semua itu adalah apa yang dia pikirkan tentang sebuah pernikahan. Ha Jin mengangkat tangan kiri Yeo Reum lalu memberinya kotak cincin.
Ha Jin berlutut didepan Yeo Reum "Menikahlah denganku"
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam