Keesokan harinya, Yeo Reum dengan sengaja menggunakan kamar mandinya Joon Ho dan dengan sengaja pula dia melepaskan cincin pasangannya dihadapan Joon Ho. Joon Ho akhirnya terpaksa menjadi perantara komunikasi antara Yeo Reum dan Ha Jin.
Di klinik, Joon Ho mengembalikan dompetnya Ha Jin yang semalam dipegang Yeo Reum dan juga cincin pasangan yang dilepas Yeo Reum. Bahkan hari-hari berikutnya pun, dia dengan setia menjadi perantara. Memberitahu Ha Jin kalau Yeo Reum tidak mau makan apapun selama 3 hari terakhir ini, padahal sebenarnya Yeo Reum sudah menghabiskan satu mangkok nasi.
Ha Jin meminta Joon Ho untuk menanyakan masalah Seungbuk-dong pada Yeo Reum tapi Yeo Reum menyuruh Joon Ho untuk memberitahu Ha Jin kalau dia menangis sangat keras jika dia harus membicarakan masalah kejadian di Seungbuk-dong. Joon Ho pun melakukan apa yang disuruh Yeo Reum itu.
Tapi lama-kelamaan Joon Ho capek sendiri sampai wajahnya kusut dan muncul lingkaran hitam di bawah matanya. Kesal dengan Yeo Reum, Joon Ho langsung mengatai Yeo Reum rubah licik yang mempermainkan anak polos (Ha Jin). Yeo Reum mengaku kalau dia memang rubah lalu memberikan sebuah kotak berisi barang-barang kenangannya bersama Ha Jin pada Joon Ho. Yeo Reum menyuruh Joon Ho untuk memberikan kotak itu pada Ha Jin.
Joon Ho yang lelah dengan hubungan Yeo Reum dan Ha Jin, langsung menolak bahkan mengancam kalau dia akan menggigit lidahnya saja sampai mati. Yeo Reum langsung memukulinya dan melemparinya dengan sandal sampai Joon Ho mau menurutinya.
Setelah kotak itu sampai ke Ha Jin, dia memandangi foto mesranya dengan Yeo Reum dengan penuh kerinduan.
Keesokan harinya di klinik, Ha Jin menyuruh Joon Ho untuk memberikan bubur buatannya untuk Yeo Reum. Joon Ho hampir menangis karena terus dipaksa jadi perantara padahal dia sudah sangat lelah sampai mau mati rasanya. (poor Joon Ho, niatnya jadi teman yang baik tapi malah menderita sendiri)
Di rumah, Yeo Reum memakan bubur dari Ha Jin dengan lahap sementara Joon Ho mencaci makinya, mengatainya gadis jahat karena mempermainkan pria sebaik Ha Jin. Gara-gara takut bertemu wanita selicik Yeo Reum, Joon Ho jadi tidak mau berkencan dengan siapapun.
"Apa kau tahu Ha Jin itu pria yang sangat baik?" gerutu Joon Ho. Yeo Reum langsung menggangguk setuju sambil angkat jempol.
Yeo Reum diwawancara lagi, kali ini dia memberitahu bahwa berkat Tae Ha, dia jadi mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak pernah ia ketahui. Ia mengetahui bahwa dalam hubungan cinta wanita tidak seharusnya yang bergerak duluan, wanita harus membuat pria yang bergerak duluan.
"Dengan begitu kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan dalam berpacaran"
Dal sesi wawancaranya sendiri, Tae Ha menunjukkan foto Yeo Reum yang dia ambil saat pertama kali dia bertemu dengan Yeo Reum.
Flashback 10 tahun yang lalu di sebuah kereta api,
Dia hendak masuk ke gerbong tempat duduknya tapi dia berhenti sebentar untuk memotret dengan kamera polaroidnya saat Yeo Reum tiba-tiba muncul dari gerbong depan dan kamera polaroidnya malah memotret gambar Yeo Reum. Saat kejadian itu terjadi, secara tak sengaja tiketnya Tae Ha terjatuh.
Yeo Reum memungut tiket itu dan setelah membacanya, dia mengetahui kalau tempat duduk Tae Ha bersebelahan dengannya. Yeo Reum memperingatkan Tae Ha kalau di tempat duduk mereka itu sangat ribut karena ada seorang pria dan wanita yang sedang bertengkar. Sebelum pergi, Yeo Reum menyuruh Tae Ha datang ke cafetaria kalau dia merasa tidak tahan dengan keributan di tempat duduknya.
Wanita dan pria yang bertengkar itu adalah Yoon Sol dan Joon Ho. Mereka duduk berhadapan tepat dengan Tae Ha. Mereka bertengkar gara-gara Yoon Sol melarikan diri dari rumah setelah dicampakkan oleh pacarnya. Belum 5 menit duduk bersama mereka, Tae Ha langsung tiddak tahan dan memutuskan untuk pergi saja.
Dia pergi ke cafetaria lalu duduk disebelah Yeo Reum. Tae Ha melihat Yeo Reum sedang menggambar rancangan kursi. Tae Ha langsung menebak apakah Yeo Reum adalah mahasiswa jurusan kerajinan kayu. Yeo Reum kagum bagaimana Tae Ha bisa menebak dengan benar. Senang dengan koneksi mereka yang langsung nyambung, mereka langsung ber-high five.
Selama beberapa saat kemudian, mereka saling terdiam, tersenyum sambil melirik malu-malu. Yeo Reum baru menyadari perasaan 'ini' ketika dia melihat Tae Ha. Sebuah perasaan yang membuatnya malu dan panas-dingin.
"Kurasa aku jatuh cinta padamu" ujar Yeo Reum pada Tae Ha.
Yeo Reum yakin dengan perasaan cintanya karena dia melihat Tae Ha memancarkan aura yang bercahaya. Pengakuan cintanya yang dadakan itu langsung membuatnya malu sendiri sampai dia harus menutupi wajahnya dengan tangannya. Tae Ha langsung tersenyum geli mendengar pernyataan cinta Yeo Reum, apakah Yeo Reum tertarik padanya karena Yeo Reum merasakan cinta pada padangan pertama.
"Iya" jawab Yeo Reum terus terang
"Iya?" tanya Tae Ha bingung
"Iya" jawab Yeo Reum yakin
"Sungguh?"
"Iya" jawab Yeo Reum sambil menutpi telinganya karena malu.
Kembali ke masa kini,
Dalam wawancaranya, Tae Ha mengatakan bahwa dulu Yeo Reum adalah seorang wanita yang ceria, cantik dan manis saat dia menyatakan cinta pada pandangan pertamanya. Yeo Reum juga sangat cantik selama mereka berpacaran dulu bahkan sekarang pun Yeo Reum masih cantik tapi dulu adalah masa tercantik Yeo Reum. Sampai sekarang pun setiap kali melihat kereta, Tae Ha selalu teringat kembali kejadian waktu itu.
Yeo Reum mengatakan dalam wawancaranya bahwa saat itu (waktu dia menyatakan cintanya pada Tae Ha) mungkin dia sedang buta. Padahal wajah Tae Ha sama sekali tidak cukup tampan untuk jatuh cinta pada pandangan pertama. Yeo Reum sama sekali tidak mau mengingat kejadian di kereta waktu itu apalagi 5 tahun yang lalu mereka putus di stasiun kereta api.
Flashback 5 tahun yang lalu,
Yeo Reum dan Tae Ha duduk berdampingan di sebuah kereta api dalam perjalanan liburan bersama. Yeo Reum berusaha membuat percakapan dengan Tae Ha tapi Tae Ha malah mengacuhkannya. Saat penumpang yang duduk dihadapan mereka turun, Tae Ha langsung pindah tempat duduk. Bahkan saat Yeo Reum menawarinya untuk nonton film bersama, Tae Ha langsung menolaknya.
Saat Tae Ha tertidur, Yeo Reum menyadari kalau Tae Ha sekarang sudah berubah, saat itu pula Yeo Reum menyadari kalau hubungannya dengan Tae Ha sudah berakhir. Yeo Reum bisa merasakan semua itu di seluruh tubuhnya dan karenanya hatinya terasa sakit.
"Saat itu aku benar-benar membutuhkan seseorang untuk bersandar" Yeo Reum menangis
Setelah mereka turun dari kereta. Tae Ha melihat Yeo Reum yang sedang menangis tapi dia sama sekali tidak tertarik untuk mencari tahu kenapa Yeo Reum menangis. Sedih dan kesal dengan sikap Tae Ha, Yeo Reum berteriak marah-marah karena Tae Ha tidak peduli pada perasaannya.
Tae Ha berusaha membela diri bahwa akhir-akhir ini dia juga mengalami saat-saat yang sulit, dia bahkan hanya bia tidur 3 jam sehari gara-gara kesibukan kerjanya. Tapi dia tetap mau pergi liburan demi menghibur Yeo Reum yang sedang depresi.
Tae Ha ingin mereka bersenang-senang dalam acara liburan mereka ini tapi Yeo Reum memutuskan sebaiknya mereka berhenti saja. Yeo Reum tidak mengerti kenapa mereka pacaran. Tae Ha berkata bahwa dia juga sama, dia juga bingung kenapa mereka pacaran. Selama 3 tahun mereka saling mencintai tapi 2 tahun terakhir ini, mereka selalu saja bertengkar. Jadi kenapa mereka masih meneruskan hubungan mereka.
"Kau menemuiku untuk tidur bersamaku" jawab Yeo Reum
Selain tidur bersama mereka tidak pernah melakukan hal lainnya. Mereka bahkan tidak pernah kencan di luar karena setiap kali Yeo Reum mengajak, Tae Ha terlalu lelah untuk keluar. Tidak ada yang mereka lakukan di rumah selain tidur bersama dan hal itu membuat Yeo Reum merasa harga dirinya terluka.
Tae Ha berusaha menjelaskan kalau Yeo Reum salah paham dan memeluknya, tapi Yeo Reum langsung mundur menjauh dan minta putus. Yeo Reum lelah dengan hubungan mereka sekarang, hubungan yang membuatnya merasa sangat kesepian. Bahkan saat mereka bersama, Yeo Reum merasa kesepian.
"Kau bilang kau mencintaiku, lalu kenapa kau membuatku merasa sangat buruk? Kita putus saja. Karena hubungan kita bermula disini jadi mari kita akhiri disini pula"
Yeo Reum lalu mengambil tas punggungnya yang dibawa Tae Ha lalu pergi meninggalkan Tae Ha.
Tae Ha mengejarnya untuk menuntut penjelasan karena dia tidak mengerti kenapa mereka harus putus. Yeo Reum mengatakan mereka harus putus karena Tae Ha tidak tahu apa alasannya dan karena Tae Ha tidak pernah peduli kenapa dia mengalami saat-saat sulit.
Tae Ha tidak mengerti kenapa itu yang jadi masalah, semua orang juga sama. Semua orang juga pasti mengalami saat-saat sulit. Mereka sudah pacaran selama 5 tahun, setiap hubungan pasti akan mengalami pasang surut. Saat ini Tae Ha sangat sibuk jadi bukankah Yeo Reum seharusnya mengerti akan keadaannya.
"Kalau begitu fokus saja ke hal-hal yang lebih penting bagimu" ujar Yeo Reum
Marah dengan ucapan Yeo Reum, Tae Ha langsung membanting tasnya dan berteriak frustasi. Tae Ha memperingatkan Yeo Reum bahwa jika mereka berpisah maka Yeo Reum tidak akan bisa melihatnya lagi. Yeo Reum tahu itu karena itulah selama ini dia merasa sulit mengatakan putus karena dia tahu betul mereka tidak akan pernah bertemu lagi setelah mereka berpisah.
Karena itulah selama ini Yeo Reum berusaha menunggu dan bersabar, tapi teryata tidak berhasil. Hubungan mereka sekarang sudah berakhir. Setelah mengucapkan itu, Yeo Reum langsung berjalan pergi meninggalkan Tae Ha yang langsung berteriak marah menyuruh Yeo Reum untuk pergi saja. (jadi intinya mereka ini putus cuma masalah komunikasi)
Kembali ke masa kini,
Tae Ha mengembalikan foto Yeo Reum kedalam koper. Sampai sekarang Tae Ha sama sekali tidak mengerti kenapa mereka mereka putus. Hubungan mereka yang telah terjalin selama 5 tahun memang mendingin sedikit tapi Tae Ha merasa hal itu tidak cukup dijadikan alasan putus.
Yeo Reum bingung sendiri kenapa Tae Ha masih tidak mengerti apa alasan mereka putus. Bukankah mereka sudah mengatakan semuanya saat mereka putus. Alasan mereka putus adalah karena Tae Ha tidak mengerti dan tidak peduli perasaannya dan juga karena Tae Ha pacaran dengannya cuma supaya Tae Ha bisa tidur dengannya.
Tae Ha langsung kesal Yeo Reum menuduhnya seperti itu. Sebenarnya Tae Ha tidak mau memberitahukan masalah ini tapi jika Yeo Reum menuduhnya seperti itu maka Tae Ha memutuskan untuk mengatakan kebenaran tentang Yeo Reum. Kebenaran yang Tae Ha ungkapkan adalah setelah mereka putus, Yeo Reum terus meneleponnya karena tidak mau putus.
Flashback,
Yeo Reum menangis meminta maaf pada Tae Ha bahkan berjanji tidak akan mengatakan kata putus lagi. Yeo Reum bahkan mendatangi apartemen Tae Ha, menggedor-gedor pintu apartemen Tae Ha memohon supaya Tae Ha membukakan pintu untuknya.
Di lokasi proyek, Tae Ha membaca pesan Yeo Reum, dalam pesannya Yeo Reum marah-marah menuduh Tae Ha membuatnya mengatakan kata putus padahal sebenarnya Tae Ha lah yang ingin putus.
Tae Ha ternyata anak pemilik perusahaan konstruksi dan dia mewarisi perusahaannya yang sekarang dari ayahnya. Tapi walaupun dia anak bos tapi salah satu pegawai ayahnya selalu memperlakukannya layaknya pegawai biasa. Bahkan jika Tae Ha membuat kesalahan, dia pasti akan memarahi Tae Ha habis-habisan.
Yeo Reum meneleponnya tepat setelah Tae Ha masih kesal karena barusan dimarahi atas kelalaiannya. Frustasi dengan segala hal yang terjadi dalam hidupnya baik dalam hal cinta dan pekerjaan, Tae Ha langsung membanting ponselnya sambil berteriak marah.
Kembali ke masa kini,
Yeo Reum berkata bahwa dulu dia merasa Tae Ha adalah pria jahat dan sekarang pun dia masih berpikir sama. Tapi mungkin juga karena waktu itu dia tidak tahu tentang bagaimana cara menangani seorang pria.
Ha Jin masih belum pulang saat Yeo Reum masuk ke rumahnya yang sangat berantakan. Yeo Reum menyadari kalau Ha Jin mengalami masa-masa sulit karena pertengkaran mereka. Yeo Reum lalu membersihkan apartemennya Ha Jin lalu memakai lipstik warna kesukaan Ha Jin sebelum Ha Jin pulang. Dia mendengar suara pintu dibuka lalu dia cepat-cepat bersembunyi.
Saat Ha Jin masuk rumah, dia melihat lipstik di mejanya dan tahu kalau Yeo Reum pasti berada di rumahnya. Ha Jin langsung celingukan mencari keberadaan Yeo Reum. Dia menemukan Yeo Reum sedang bersembunyi didalam lemari.
"Hai" sapa Yeo Reum "Aku hanya datang untuk membersihkan rumahmu"
"Kau tidak datang karena kau merindukanku?"
"Tidak"
"Terima kasih sudah membersihkannya. Apa kau mau kuantar pulang?"
Yeo Reum langsung kesal kenapa Ha Jin tidak mengatakan saja apa yang ada dalam pikirannya. Menurut Ha Jin seharusnya Yeo Reum yang melakukan hal itu karena Yeo Reum lah yang berbuat kesalahan. Yeo Reum bersikeras tidak mau mengaku bersalah. Ha Jin kesal apa Yeo Reum selalu ingin menang sendiri.
"Iya, kalau kau suruh aku pergi, aku akan pergi" ujar Yeo Reum keras kepala
Ha Jin langsung mendesah kalah "Tidak bisakah kau membiarkanku menang kali ini?"
Yeo Reum kan sudah datang bukankah itu berarti dia sudah membiarkan Ha Jin menang. So they kiss dan make up and spend the night together.
Keesokan harinya, Yeo Reum pulang ke rumah sambil membawa kotak yang pernah dia berikan pada Ha Jin. Saat dia mengembalikan barang-barangnya kembali, Joon Ho dan Yoon Sol melihatnya dari belakang. Joon Ho kasihan pada Ha Jin karena lagi-lagi dia terperdaya oleh Yeo Reum.
"Pacaran memang gila" ujar Yoon Sol
"Memangnya siapa yang tidak gila saat sedang pacaran?" Joon Ho menyindir Yoon Sol.
Yoon Sol meyakinkan Joon Ho kalau kegilaannya itu hanya terjadi di masa lalu. Dia sekarang sudah tidak pernah bersikap bodoh sejak dia pacaran dengan Eun Gyu. Sejak pacaran dengan Eun Gyu, Yoon Sol sudah berubah menjadi lebih cool.
Yoon Sol menunggu kedatangan pacarnya, Eun Gyu, di sebuah restoran sambil membawa kotak hadiah untuk Eun Gyu. Saat Eun Gyu datang, Yoon Sol mengajak Eun Gyu untuk liburan bersama akhir pekan ini. Yoon Sol lalu memberikan kotak hadiahnya dan meminta Eun Gyu untuk memakai apa yang ada di dalam kotak hadiah itu kalau Eun Gyu mau pergi berlibur bersamanya.
Eun Gyu membuka kotak hadiahnya dan menemukan sebuah celana dalam motif macan. Eun Gyu langsung tertawa bingung karena Eun Gyu tidak merasa hubungan mereka cukup dekat untuk berlibur bersama. Karena Yoon Sol tidak mengerti apa maksudnya, Eun Gyu menjelaskan kalau baginya Yoon Sol hanyalah yeoja-chingu yang artinya Yoon Sol hanyalah teman-wanita bukan pacar.
Yoon Sol langsung shock "Apa?"
"Cuma teman. Just a friend"
Setelah keluar dari restoran, Yoon Sol diwawancara dan mengatakan kalau dia orang yang cool kalau menyangkut hubungan percintaan. Dia mengira kalau dia dan Eun Gyu pacaran tapi kalau Eun Gyu tidak merasakan hal yang sama dengannya yah tidak apa-apa. Maka dia pun memutuskan untuk membuang hadiahnya.
Tapi beberapa saat kemudian, Yoon Sol pergi ke tempat parkir untuk mencegat mobilnya Eun Gyu. Yoon Sol tidak mengerti kenapa mereka cuma teman setelah semua yang mereka lakukan bersama. Sebelum Eun Gyu mendapat pekerjaan, mereka minum kopi bersama, ke perpustakaan bersama setiap akhir pekan, nonton film bersama, makan bersama bahkan minum-minum bersama. Apa semua itu namanya bukan pacaran.
Selama 2 tahun, mereka selalu melakukan segalanya bersama bahkan dia adalah orang pertama yang Eun Gyu beritahu saat Eun Gyu mendapatkan pekerjaan. Dengan semua itu, Eun Gyu bilang mereka tidak pacaran?
"Apa masuk akal kalau kita cuma teman?" Yoon Sol menangis menuntut jawaban Eun Gyu
Ada satu alasan kenapa Eun Gyu tidak pernah berpikir kalau mereka pacaran "Kita kan tidak pernah tidur bersama"
Saat Yoon Sol pulang ke rumah, dia langsung menangis sesenggukan, wajahnya berlinang air mata yang ternoda maskara. Sementara kedua teman serumahnya memandanginya dengan simpati. Joon Ho kasihan pada Yoon Sol, padahal selama ini Yoon Sol selalu membuatkan kimbab untuk Eun Gyu.
"Dasar breng**k!" Yeo Reum mencaci Eun Gyu
Yeo Reum kesal karena Eun Gyu mencampakkan Yoon Sol setelah dia mendapat pekerjaan. Joon Ho langsung marah lalu beranjak pergi untuk melabrak Eun Gyu. Yeo Reum cepat-cepat mencegahnya, Yeo Reum bingung kenapa Joon Ho emosi. Apa Joon Ho suka sama Yoon Sol.
Joon Ho dengan canggung menyangkal tuduhan Yeo Reum itu lalu membuat-buat alasan kalau dia mau pergi hanya untuk membelikan minuman keras untuk Yoon Sol karena Yoon Sol selalu berubah menjadi bodoh setiap kali hubungan cintanya berakhir. Perkataan Joon Ho itu membuat tangisan Yoon Sol jadi semakin keras.
Joon Ho langsung merasa bersalah "Sol-ah, aku tarik kembali kata-kataku tentang kau berubah menjadi bodoh"
Tapi tangisan Yoon Sol malah semakin menjadi-jadi. Yoon Sol tidak mengerti, memangnya sejak kapan tidur bersama menjadi syarat dalam pacaran. Apakah perbedaan pertemanan dan pacaran ditentukan dengan tidur bersama. Joon Ho dan Yeo Reum langsung serempak menjawab dengan anggukan kepala. Jawaban mereka sukses membuat Yoon Sol menangis makin keras.
Seorang supir taksi (supir taksi ini yang nganterin Yeo Reum pulang dari rumahnya Tae Ha) berkata (dalam wawancara) bahwa tidur bersama sudah menjadi sebuah syarat dalam hubungan cinta. Bahkan beberapa hari yang lalu dia mengantarkan seorang wanita pulang tapi wanita itu bahkan tidak tahu dimana dia berada, pak supir yakin kalau wanita itu pasti sudah bermalam dengan seorang pria (wanita yang dimaksud pak supir adalah Yeo Reum).
Pak supir itu berkendara melewati area motel, pak supir mengatakan bahwa bahkan siang bolong, pasti ada beberapa pasangan yang keluar dari motel. Biasanya mereka itu adalah mahasiswa dan orang tua mereka biasanya mengira kalau mereka tidak pulang semalaman karena belajar di perpustakaan.
Dia melihat sepasang kekasih keluar dari motel lalu menjadikan pasangan itu sebagai contoh mahasiswa yang suka menghabiskan malam di motel tapi tiba-tiba dia menyadari kalau si wanita adalah putrinya sendiri. Pak supir langsung ngamuk memukuli pasangan kekasih itu dengan penuh kemarahan.
Di kantornya, Tae Ha sedang mengikuti rapat yang membahas masalah studio interior furniture yang akan mereka ajak kerja sama. Dari sekian banyak pilihan perusahaan, tidak ada satupun yang menarik perhatian Tae Ha sampai saat dia melihat sebuah nama studio interior furniture bernama Yeoreum & Sonamu (musim panas & pohon cemara). Setelah dia melihat foto pemilik studionya adalah fotonya Yeo Reum, Tae Ha langsung memutuskan untuk memilih studionya Yeo Reum itu.
Di studio, Yoon Sol tengah berbaring di atas meja sementara Yeo Reum sedang menghitung berapa banyak pengeluaran mereka. Tiba-tiba Tae Ha muncul bersama dengan anak buahnya. Yoon Sol dan Yeo Reum menyapa Tae Ha dengan dingin, dan hal itu membuat anak buahnya langsung mengerti kalau Tae Ha dan kedua wanita itu saling mengenal dan karena itulah kenapa Tae Ha memilih tempat ini. Yoon Sol menjelaskan pada anak buahnya Tae Ha tentang status hubungan mereka bertiga.
Tae Ha datang untuk mengajak Yeo Reum bekerja sama bersama mereka membuat furniture interior sebuah wine bar. Yoon Sol langsung setuju tapi Yeo Reum tidak, dia tidak mau terlibat dengan Tae Ha lagi.
Karena Yeo Reum sedang tidak bisa diajak membicarakan masalah pekerjaan dan juga untuk memberi Yeo Reum kesempatan bicara berdua dengan Tae Ha, Yoon Sol langsung menyeret anak buahnya Tae Ha agar dia bisa membicarakan masalah pekerjaan dengannya saja.
Yeo Reum berterus terang kalau dia tidak mau bekerja sama dengan mantan pacarnya karena dia masih marah pada Tae Ha. Setiap kali melihat Tae Ha, dia selalu teringat pada semua kenangan buruk yang berhubungan dengan Tae Ha.
"Aku hanya teringat pada semua kenangan indah" ujar Tae Ha
"Jadi apa yang harus kulakukan?"
Tae Ha menatap Yeo Reum "Han Yeo Reum..."
Tae Ha lalu menarik kursinya Yeo Reum mendekat padanya lalu bertanya "Apa kau akan memilihku kalau aku menyuruhmu untuk putus dengannya dan kembali padaku? Kalau kembali padaku, aku tidak akan membuatmu menangis"
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam