Sinopsis Who Rules The World Episode 32

Wu Yuan memang mengakui kalau giok itu milik keluarganya, tapi dia berbohong kalau giok itu sudah lama hilang sejak 10 tahun yang lalu dalam insiden kebakaran gara-gara seorang pencuri yang masuk rumahnya. 

Guru Bai jelas tak percaya, tapi dia mengiyakannya saja. Dia mengaku bahwa dia mendapatkan giok ini secara tak sengaja kkarenagiok ini ada hubungan dengan kematian seorang temannya yang merupakan seorang pelindung pelat.

Dia mengaku kalau dia juga pelindung pelat, dan saat menyelidiki pembuat pelat Xuanji palsu, dia menemukan giok ini. Kalau giok hilang dicuri dari rumahnya Wu Yuan, berarti... giok ini mungkin ada hubungannya sama pencuri yang masuk rumah Wu Yuan 10 tahun yang lalu.

Pura-pura bodoh, Wu Yuan berjanji akan membantu Guru Bai menyelidiki perkara ini. Padahal dalam hatinya dia sudah bertekad untuk membunuh Guru Bai karena Guru Bai sudah tahu terlalu banyak.

Guru Bai sepertinya juga sadar konsekuensi pertemuan dengan Wu Yuan ini, maka malam harinya, Guru Bai memanggil Bai dan berkata bahwa dia ingin pensiun dari dunia persilatan dan mundur dari posisi ketua sekte. 

Guru Bai sebenarnya menginginkan Bai yang menggantikannya sebagai ketua sekte karena Bai yang paling berkualifikasi. Namun dia sadar dia tidak bisa menahan Bai di sektenya karena identitas asli Bai. Karena itulah, Guru Bai memanggilnya untuk menanyakan pendapat Bai tentang siapa yang paling pantas menjadi ketua sekte menggantikannya.

Bai tanpa ragu menyarankan Lang Hua, tapi Guru Bai ragu karena anak gadisnya itu bahkan masih sangat kekanak-kanakan. Bai meyakinkan bahwa itu cuma karena Lang Hua masih muda, temperamennya belum matang.

Namun keahlian bela diri Lang Hua diturunkan langsung dari Guru Bai. Lang Hua juga dibesarkan di Sekte Tianshuang, jadi Lang Hua-lah yang paling memahami sekte ini. Wajar saja jika awalnya Lang Hua akan mengalami kesulitan, Bai sendiri pernah gagal waktu dia menggantikan Guru Bai memimpin sekte untuk sementara waktu saat Guru Bai terjebak di Gunung Wu.

Lagipula, Lang Hua tidak sendirian, ada Jiu Rong di sisinya. Jiu Rong bisa menjadi wakil ketua sekte. Jiu Rong anak yang penurut dan memiliki hubungan sosial yang baik, anak-anak sekte banyak yang menurut pada Jiu Rong. Lang Hua dan Jiu Rong adalah belahan jiwa yang saling melengkapi.

Benar juga, Guru Bai akhirnya menyetujui usulannya. Guru Bai juga penasaran apa rencana Bai selanjutnya, apa dia akan kembali ke Qingzhou untuk membantu prefekturnya dalam peperangan antar prefektur?

Bai menyangkal, dia yakin prefekturnya sekarang ini belum membutuhkanya, jadi dia akan pergi menemani Hei ke mana pun Hei pergi. Dia memang pada dasarnya tidak menyukai istana, namun dia memahami ambisi Hei.

Jika nantinya Hei naik tahta, asalkan Hei mencintainya sepenuh hati, melindungi dan memiliki cita-cita luhur untuk membawa perdamaian dunia, maka dia bersedia menemani Hei sampai akhir. 

"Tampaknya kau telah berpikir matang. Namun ada yang ingin kukatakan padamu. Kau harus waspada terhadap apa pun di dunia. Jangan lupakan akan bahaya dunia. Jangan sampai lengah. Selalu ingat hal ini," nasehat Guru Bai.

"Aku mengingatnya."

"Kau selalu memanggilku guru, aku selalu menganggapmu putriku sendiri. Kuharap kau bisa menemukan kebahagiaan sejati."

Itulah kata-kata indah terakhir yang Guru Bai ucapkan ke Bai, karena keesokan harinya, Lang Hua tiba-tiba saja menghunus pedang padanya dan menuduhnya membunuh ayahnya. OMG! Bai dan yang lain shock (kecuali Wu Yuan pastinya). Lang Hua yakin Bai pembunuhnya karena Bai-lah orang terakhir yang bertemu Guru Bai kemarin malam. 

Dia yakin kalau Bai membunuh Guru Bai dengan cara meracuninya karena kulit Guru Bai mengering dan keriput. Terkejut mendengar informasi itu, Hei berusaha membela Bai dan meyakinkan Lang Hua kalau dia salah paham.

Tapi Lang Hua ngotot menolak mempercayainya, malah menuduh mereka berdua bersekongkol. Para pendekar yang mempercayai Lang Hua, langsung ikutan menuduh Bai melakukan itu untuk merebut posisi ketua Sekte.

Bai berusaha meyakinkan Lang Hua kalau dia tidak pernah punya niatan seperti itu, Hei pun terus berusaha meyakinkan Lang Hua kalau dia akan membantu mereka mencari pelaku yang sebenarnya.

Hei mau membawa Bai pergi, namun dihalangi oleh para pendekar lain yang berniat menangkap dan mengurung mereka. Hei sontak melawan mereka. Namun dalam kekacauan ini, Lang Hua tiba-tiba saja terburu nafus menusuk Bai, padahal sedetik kemudian dia menyesalinya. 

Shock, Hei sontak murka pada semua orang. Namun Bai yang tahu betul bagaimana sifatnya, dengan lemah meminta Hei untuk tidak menyakiti siapa pun. Hei akhirnya membawa Bai pergi tanpa menyakiti siapa pun.


Lan Xi membawa Bai ke sebuah kuil kosong, memeluknya dengan sedih dan panik karena Bai sudah semakin sekarat. Untungnya di tengah kepanikan dan kesedihannya, tiba-tiba dia teringat Bunga Lanyin dan Biyue pemberian Master Taiyin dulu. Master Taiyin pernah bilang bahwa bunga ini mungkin bisa membantu jika mereka berada di persimpangan hidup dan mati.


Lan Xi langsung saja mencoba mengunyah satu helai kelopak bunga, dan seketika itu pula Lan Xi merasakan energi tubuhnya berubah menjadi lebih kuat. Dia langsung mencoba mengkultivasi tenaga dalamnya kembali... hingga akhirnya dia berhasil mengembalikan semua kekuatannya.


Dengan tenaga dalam barunya, Lan Xi pun bisa dengan mudah mencairkan kelopak bunga itu untuk menjadi obat bagi Bai. Tapi kondisi Bai terlalu lemah untuk meminum obatnya, maka Lan Xi pun memasukkan obat itu ke tubuh Bai lewat mulut ke mulut.

Lan Xi selalu setia menjaganya di sisinya... hingga akhirnya Bai pun siuman setelah koma 3 hari. Lan Xi pun senang. Terlepas dari apa yang dilakukan Lang Hua padanya, Bai tetap mengkhawatirkan Sekte Tianshuang. Lan Xi meyakinkan bahwa Sekte Tianshuang aman, Zhong Li diam-diam melindungi mereka. Guru Bai sudah dimakamkan dua hari yang lalu dan Lang Hua sekarang menjadi kepala sekte.

Alasan kenapa Lan Xi merasa kematian Guru Bai ini aneh dan tidak seserderhana yang mereka pikir adalah karena dia merasa kematian Guru Bai sama persis seperti kematian mendiang ibundanya Lan Xi.

Biarpun selama ini ibundanya ditetapkan mati karena sakit, namun sekarang dia yakin bahwa kasusnya tidak seperti itu. Lan Xi baru menyadarinya setelah melihat kondisi jasad Guru Bai yang sama persis seperti ibundanya dulu, yaitu tangan-tangan mereka sama-sama mengerut setelah mereka meninggal dunia. 

Kemungkinan besar, mereka berdua mati karena diracun dengan menggunakan jenis racun yang sama. Tujuan orang ini bukan hanya membunuh Guru Bai, tetapi juga menciptakan kekacauan di Sekte Tianshuang dan menjebak Bai. Lan Xi menduga kematian Guru Bai ada hubungannya dengan Pelat Xuanji palsu.

Tepat saat itu juga, Han Pu mendadak muncul. Dia diam-diam menyelinap keluar dari Sekte Tianshuang saking khawatirnya akan kondisi Bai. Dia memberitahu bahwa setelah Bai pergi, dia diam-diam menggunakan jarum perak untuk uji racun di jasad Guru Bai, tapi dia tidak menemukan jejak racun apa pun di jasad Guru Bai.

Tapi... ayahnya dulu pernah berkata bahwa ada satu racun yang bisa lolos dari uji jarum perak, namanya Racun Quanji. Itu racun langka yang diam-diam dibuat oleh keluarga kekaisaran Negara Dong, dan hanya sedikit orang di dunia ini yang mengetahui adanya racun itu. Keluarga Han bisa mengetahuinya karena leluhur mereka dulu adalah tabib kekaisaran.


Berarti kemungkinan kasus ini ada hubungannya dengan keluarga kekaisaran Negara Dong. Karena itulah, mereka memutuskan untuk pergi ke ibu kota Negara Dong. Namun sebelum pergi, Bai terlebih dulu berziarah ke makam Guru Bai.

Lan Xi mendapat kabar dari kabar dari anak buahnya di ibu kota bahwa racun Qianji kemungkinan ada di dalam Pasar Tersembunyi yang berada di ibu kota. Di Pasar Tersembunyi itu, ada seseorang yang dijuluki tabib hebat. Orangnya sangat berhati-hati dalam berbisnis dan hanya mau melakukan transaksi dengan pelanggan yang sudah mendapatkan rujukan dari kenalannya.

Pangeran Xie Yue sudah mendapat kabar tentang adiknya yang terluka dan entah menghilang ke mana sekarang. Walaupun sedikit tenang karena ada Lan Xi yang menemani Xi Yun, namun dia tetap memerintahkan anak buahnya untuk mencari Xi Yun secara diam-diam, ayahandanya tidak boleh tahu karena takut kabar itu akan semakin memperparah penyakit Raja Qingzhou.

Tabib kerajaan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memperpanjang umur Raja, namun dia tidak begitu optimis. Tabib memperkirakan waktu hidup Raja paling panjang adalah setengah tahun, dan paling sedikit... kurang dari sebulan. 

Raja Qingzhou sendiri sangat yakin waktunya sudah tidak lama. Karena itulah, Raja meminta Xie Yue untuk memanggil Xi Yun pulang, Raja ingin bertemu putrinya sebelum meninggal dunia.

Raja juga mewanti-wanti Xie Yue untuk selalu waspada terhadap Youzhou karena setelah pernikahan politik antara Youzhou dan Jizhou, sudah pasti Raja Youzhou akan memanfaatkan hubungan kekerabatan mereka untuk menyerang Qingzhou. Walaupun Qingzhou tidak pernah bernafsu untuk menguasai dunia, tapi jangan sampai Qingzhou jatuh ke tangan Youzhou. 

Chun Ran kesal pada Lan Xi, sekarang dia sadar kalau Lan Xi sejak awal tidak pernah ada niatan sedikit pun untuk menikahinya. Karena itulah, dia langsung memerintahkan pelayannya untuk membakar lukisan Lan Xi, tidak perlu mengingat siapa pun yang berani meninggalkannya. Biarpun Lan Xi juga bernafsu menguasai dunia, namun hanya suami Chun Ran yang akan menjadi penguasa dunia. 

Sesuai perkiraan semua orang, satu-satunya yang dipikirkan Raja Youzhou pasca pernikahan Chun Ran dan Huang Chao memang hanya masalah hubungan perpolitikan kedua prefektur. Raja Youzhou makin senang saat mendengar kabar bahwa sekarang Xie Yue-lah yang mengambil alih pemerintahan Qingzhou, yang itu artinya, kondisi Raja Qingzhou sudah semakin lemah.

Kemampuan Xie Yue tidak sebanding dengan kemampuan ayahandanya, karena itulah, ini adalah saat yang tepat bagi Youzhou untuk menyerang Qingzhou. Huang Chao seketika sadar apa maksud Wu Yuan tentang menunggu kesempatan jika dia mau menyerang Qingzhou, inilah kesempatan yang dimaksud Wu Yuan. Huang Chao pun langsung setuju untuk membantu Youzhou menaklukkan Qingzhou.

Bai dan Hei sudah tiba di Pasar Tersembunyi. Sebenarnya orang-orangnya sudah bebas bertransaksi karena sejak beberapa tahun yang lalu, istana sudah tidak memedulikan pasar itu lagi. 

Namun tetap saja tidak mudah untuk masuk ke pasar itu, orang-orang yang masuk ke dalam pasar itu harus pakai topeng demi menjaga kerahasiaan antara penjual dan pembeli. Setiap jenis topeng menentukan tingkatan pelanggan. 

Pelanggan baru yang belum pernah masuk ke lasar itu, pastinya akan sulit untuk bertransaksi di sana. Apalagi dengan tahun hebat yang dicari Bai dan Lan Xi. Untungnya Bai punya seorang kenalan bernama Bos Tie di sana yang bisa membantu mereka untuk memasuki pasar itu.

Bersambung ke episode 33

Post a Comment

0 Comments