Alih-alih mencarikan rumah kontrakan untuk Zi Wei, Paman Wei memutuskan untuk menampung Zi Wei di kamar atas coffee shop-nya. Dengan begini, Zi Wei bisa lebih hemat uang sewa dan fokus pada ujian masuk universitasnya.
Zi Wei pun mulai menata kamar barunya dan menghiasnya dengan foto-foto kenangannya bersama Jun Jie dan Yu Xuan di masa lalu. Selama beberapa waktu kemudian, Zi Wei pun mulai mengikuti kursus seni rupa, dia benar-benar belajar dengan tekun, beda banget dari dirinya semasa SMA dulu.
Dia juga bekerja paruh waktu di coffee shop. Kesibukannya membuatnya begitu lelah sampai-sampai dia menyapa pelanggannya tanpa semangat. Namun saat dia mendongak, ternyata pelanggannya kali ini adalah Yu Xuan.
Zi Wei langsung sumringah saking senangnya bisa melihatnya lagi. Dia bahkan hampir tidak fokus dengan pekerjaannya dan sulit mengalihkan pandangan dari Yu Xuan, walaupun tentu saja, Yu Xuan belum mengenalnya. Dia bahkan tak segera melepaskan tangannya saat Yu Xuan hendak mengambil kopinya, dan langsung joget-joget gaje setelah Yu Xuan pergi.
Pada waktu ujian, Zi Wei seorang yang belum mengerjakan lukisannya karena belum mendapat inspirasi. Namun saat dia berusaha menenangkan dirinya, saat itulah dia teringat kembali saat pertama kali dia menyadari perasaan cintanya pada Yu Xuan, dulu, saat mereka kehujanan dalam perjalanan ke toko kaset.
Itulah inspirasi yang akhirnya Zi Wei dapatkan dan dia pun mulai menggambar sosok punggung Yu Xuan yang berjalan di bawah derasnya hujan, sama seperti sketsa yang pernah dia gambar dulu.
Namun kali ini dia membayangkan sesuatu yang berbeda dari kejadian waktu itu. Alih-alih cuma mengejar Yu Xuan seperti kejadian aslinya, dia mengkhayal dirinya menarik Yu Xuan ke dalam pelukannya.
"Aku tahu keajaiban terjadi di dunia ini bukan tanpa alasan. Aku tahu apa yang terjadi sekarang adalah kesempatan kedua dari Tuhan. Kata-kata yang tidak bisa kuucapkan dulu, kali ini akan kukatakan padanya."
Zi Wei dengan mantap menyatakan perasaannya pada Yu Xuan lalu menciumnya mesra. "Kali ini, aku sangat tidak ingin lagi membuat kesalahan lagi. (Ini adegan yang kita lihat di opening episode 1 yang ternyata cuma khayalannya Zi Wei)
Suatu hari, Paman Wu sedang menjaga cafe 32 saat dia baru ingat kalau sekarang pengumuman ujian masuk universitas tapi Zi Wei malah belum kelihatan batang hidungnya. Dia jadi bertanya-tanya apakah Zi Wei gagal terus sekarang terlalu malu untuk menampakkan diri?
Namun sedetik kemudian, tiba-tiba Zi Wei muncul sambil berteriak heboh memanggil nama Paman Wu lalu memeluk dan menggoyang-goyang Paman Wu seolah memeluk anak kecil sambil mengumumkan bahwa dia berhasil diterima di universitasnya Yu Xuan lalu langsung keluar lagi sambil jejeritan heboh.
Paman Wu sampai heran kenapa Zi Wei harus sebahagia itu hanya karena masuk universitas. Tapi bagaimanapun, Paman Wu turut bahagia dan bangga untuknya sehingga dia memutuskan untuk syukuran dengan cara menggratiskan semua kopi pelanggan khusus hari ini.
Hari pertama masuk universitas, Zi Wei bingung gonta-ganti memilih baju terbaik untuk pertemuan pertama dengan Yu Xuan nanti. Dia juga bingung bagaimana harus menyapa Yu Xuan nanti dan langsung mencoba mengucap kalimat sapaan dengan berbagai macam gaya.
Mulai dari gaya sopan, gaya sok playboy, gaya sok romantis, gaya sok SKSD. Tapi nggak ada satu pun yang benar. Kalau dia sok SKSD atau sok romantis, Yu Xuan mungkin akan menganggapnya cowok mesum.
Sudah waktunya berangkat, Zi Wei pun memutuskan untuk memikirkan masalah itu nanti saja kalau dia sudah bertemu Yu Xuan, dia pasti akan tahu apa yang harus diucapkannya nanti.
Sesampainya di kampus, Zi Wei awalnya berniat mau mencari fakultasnya. Namun sedetik kemudian dia berubah pikiran, malah memutuskan untuk mencari fakultasnya Yu Xuan dulu. Dia mencoba mencari-cari di sekitar gedung fakultasnya Yu Xuan... Hingga akhirnya dia mendapati Yu Xuan sedang berjalan keluar gedung.
Zi Wei pun langsung lari mengejarnya. Tapi saat akhirnya dia berhasil mengejar dan menepuk pundak Yu Xuan, dia baru sadar kalau dia masih belum memikirkan apa yang harus dia katakan pada Yu Xuan dan sekarang dia bingung sendiri.
Dan setelah beberapa detik ngegalau, Zi Wei akhirnya cuma pura-pura menanyakan jalan menuju ke gedung fakultasnya. Tapi saat Yu Xuan memberinya arahan jalan, Zi Wei sama sekali tidak mendengarnya, malah terus menerus menatap Yu Xuan. Dia bahkan sampai tidak sadar kalau Yu Xuan sudah selesai bicara.
Biar bisa lama-lama sama Yu Xuan, Zi Wei berbohong kalau dia tidak paham dengan arahan jalan Yu Xuan barusan, maka Yu Xuan akhirnya berbaik hati mengantarkan Zi Wei ke sana.
Zi Wei mesam-mesem sepanjang jalan. Yu Xuan heran apakah Quan Sheng begitu bahagia bisa masuk universitas ini? Zi Wei membenarkan, dia memang bahagia bisa masuk universitas ini. Namun yang paling membuatnya bahagia adalah... "Kau."
Sontak saja langkah Yu Xuan langsung terhenti mendengar kata-kata gombal itu. Maksudnya apa? Baru sadar dengan ucapannya sendiri, Zi Wei mendadak bingung bagaimana harus menjelaskannya, dan akhirnya cuma beralasan bahwa maksudnya dia bahagia karena Yu Xuan sudah berbaik hati mengantarkannya ke gedung fakultasnya. Jika tidak, dia mungkin masih akan tersesat. Dia sangat beruntung bertemu dengan kakak tingkat baik hati di hari pertamanya masuk universitas.
Dia masih belum ingin berpisah sebenarnya, tapi tentu saja Yu Xuan tidak memahami keinginannya. Karena urusannya mengantarkan Quan Sheng sudah selesai, Yu Xuan pun pamit lalu pergi.
Zi Wei sontak berubah sedih dan kehilangan semangat. Namun semenit kemudian, dia mendadak punya ide bagus lalu langsung pergi mencari Yu Xuan lagi, dan menemukannya di perpustakaan.
Yu Xuan sedang baik tangga saat Zi Wei meneriakkan namanya, lalu tiba-tiba saja Zi Wei menyatakan cinta dan menembaknya saat itu juga. (Wkwkwk! Ngebet amat) Yu Xuan jelas bingung ditembak oleh orang yang bahkan baru dia temui beberapa menit.
Apalagi Zi Wei pakai kata-kata yang terdengar gombal banget, mengklaim bahwa dia sudah lama menyukai Yu Xuan, bahkan jauh sebelum mereka bertemu sekarang. Yah, memang itu benar sih. Tapi kan Yu Xuan masih belum tahu itu dan jelas kesal digombali oleh orang asing.
Yu Xuan tegas menolak, terlepas Zi Wei serius atau cuma ngegombal, tapi Yu Xuan mengaku bahwa dia sudah punya pacar. Hah? Zi Wei kaget karena dulu dia tidak pernah mendengar apa pun tentang pacarnya Yu Xuan yang lain, makanya sekarang Zi Wei terlalu sulit mempercayainya, dia bahkan mengira kalau Yu Xuan cuma mengarang alasan untuk menolaknya.
Namun tepat saat itu juga, pacarnya Yu Xuan mendadak muncul. Dia seniornya Yu Xuan dari jurusan yang sama, dan Yu Xuan langsung menggamit mesra lengan pria itu dan memperkenalkannya pada Zi Wei sebagai pacarnya.
Pasangan itu lalu pergi meninggalkan Zi Wei yang langsung tertunduk lesu. Saat dia sedang melakukan daftar ulang tanpa semangat, saat itulah Zi Wei bertemu dengan Chen Cai Yu.
Zi Wei tentu saja tidak mengenalnya, namun Cai Yu mengenal Wang Quan Sheng karena mereka berasal dari kampung halaman dan sekolah SMA yang sama. Cai Yu antusias banget bisa bertemu dengan teman dari sekolah dan kampung halaman yang sama.
Keantusiasannya agak lebay, Zi Wei pun jadi kurang nyaman berinteraksi dengannya. Dia bahkan tidak terlalu fokus mendengarkan saat Cai Yu mengajaknya untuk kencan buta dengan beberapa mahasiswi baru dari jurusan perdagangan internasional.
Zi Wei menolak awalnya, namun sedetik kemudian dia baru sadar kalau dia diajak kencan dengan mahasiswi dari jurusan yang sama dengan Yu Xuan. Seketika itu pula semangat Zi Wei mendadak bangkit kembali dan langsung menerima ajakan kencan buta itu.
Malam harinya, mereka bertemu di restoran. Tentu saja Zi Wei tidak minat dengan acara kencan butanya, dia hanya memanfaatkan kesempatan ini untuk menanyai para mahasiswi baru itu tentang apakah mereka mengenal Yu Xuan.
Sayangnya tidak ada satu pun yang kenal. yah jelas lah, mereka mahasiswi baru, jangankan kakak tingkat, teman-teman seangkatan saja belum mereka kenal semua. Tapi ngomong-ngomong tentang kakak tingkat, ketiga gadis itu mendadak antusias membahas satu mahasiswa yang paling berkesan bagi mereka, yang tak lain tak bukan, adalah pacarnya Yu Xuan. Bah! Zi Wei langsung sebal mendengarnya.
Cai Yu mau pesan lagi dan langsung memanggil pelayan. namun alangkah terkejutnya Zi Wei saat si pelayan datang dan ternyata dia Yu Xuan yang bekerja paruh waktu di sana.
Bersambung ke part 3
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam