Zi Feng begitu terpana melihat Ya Nuo yang begitu cantik dalam dandanan wanita. Dia bahkan tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Ya Nuo selama Ya Nuo tampil sebagai peri di atas panggung dan tampak begitu lembut pada penonton anak-anak.
Bahkan saat Ya Nuo membagikan permen untuknya, Zi Feng terus terpesona menatapnya. Zhe Rui bisa melihat dengan jelas ketertarikan dalam tatapan Zi Feng dan Ya Nuo pada satu sama lain, dan fakta itu kontan membuatnya tak senang.
Bahkan saat Ya Nuo kembali ke dandanan prianya tak lama kemudian, Zi Feng tetap tak bisa mengalihkan pandangannya dari Ya Nuo, terpesona sekaligus bingung dengan perasaannya sendiri.
Apalagi melihat kelembutan Ya Nuo saat sedang memberi makan Xiao Fei bak seorang ibu menyusui anaknya sendiri. Begitu terpesonanya dia pada Ya Nuo sehingga dia langsung blak-blakan berkata, "kurasa hatiku akan tergerak karenamu." (Hah?)
Ya Nuo sontak membeku tegang mendengar pernyataan Zi Feng itu, "apa maksudnya? Bukankah kau bilang kau suka wanita?"
"Iya. Maksudku, jika kau wanita, kurasa aku akan menyukaimu dan mungkin aku akan mengejarmu."
Pfft! Ya Nuo jadi canggung mendengarnya, "untungnya aku pria, dan sangat jantan."
Zi Feng malah tambah mendekat yang jelas saja membuat Ya Nuo tambah tegang, "makanya aku bilang 'Jika'. JIKA!"
"Hahaha. Maaf, candaanmu itu tidak lucu."
"Aku serius. Kau bisa bertarung melawan orang bersamaku. Kau bisa berbincang tentang masalah pria bersamaku. Kau ramah, berbakti dan setia kawan. Jika ada wanita seperti ini, aku pasti akan tergerak olehnya."
Aww, Ya Nuo sontak terpesona mendengar ketulusan Zi Feng. Zi Feng lalu mengajaknya minum kopi di cafenya Qing Yang. Tapi tiba-tiba saja kaki Ya Nuo kesakitan. Gara-gara harus pakai sepatu high heels tadi, sekarang tumit kakinya jadi lecet. Haduh! Jadi wanita itu susah yah.
Zi Feng tanpa ragu langsung berlutut di hadapannya lalu menggunakan sapu tangannya sebagai perban untuk membebat kaki Ya Nuo, dia begitu lembut sehingga membuat Ya Nuo begitu terpesona padanya. Mereka tidak sadar kalau Zhe Rui sedang melihat mereka dari kejauhan dengan penasaran dan cemburu.
Kaki Ya Nuo sudah diperban, tapi tetap saja Ya Nuo kesakitan jalan pakai sepatu, maka Zi Feng pun berinisiatif mengajak Ya Nuo jalan nyeker.
Nana juga ada di cafenya Qing Yang. Tapi ternyata alasan Zi Feng pergi ke sana bukan cuma sekedar ngopi. Sejak insiden pengeroyokan di depan taman hiburan waktu dia dan Ya Nuo pertama kali bertemu dulu, Qing Yang diam-diam membantu Zi Feng menyelidiki masalah itu.
Sebenarnya, selama beberapa tahun sejak Keluarga Du mengelola bisnis taman hiburan, mereka sudah tidak lagi terlibat dengan bisnis bawah tanah. Mereka tidak pernah menyinggung siapa pun, makanya Zi Feng kaget saat dia tiba-tiba diserang waktu itu. Dia dan Qing Yang juga curiga kalau artikel majalah juga hasutan yang disengaja oleh seseorang.
"Maksud kalian, ada orang yang sengaja ingin mencelakai Zi Feng?" tanya Ya Nuo.
"Siapa pun yang berani menyentuhku, aku pasti akan menemukannya, tak peduli seberapa kuat lawanku itu."
"Aku akan membantumu," ujar Ya Nuo.
"Aku juga," timpal Qing Yang.
Nana kagum juga dengan persahabatan erat mereka, dia jadi iri. Zi Feng memberitahu bahwa dia dan Qing Yang adalah sahabat yang tumbuh bersama sejak kecil karena orang mereka berteman. Sedangkan Ya Nuo, mereka berdua sudah seperti saudara setelah melewati berbagai kejadian antara hidup dan mati.
Namun suasana seketika menjadi sendu saat Nana mulai menanyakan tentang orang tuanya Qing Yang... karena mereka berdua ternyata juga sama seperti Tuan Du yang hilang dalam perjalanan kapal menuju Pulau Shiyuan.
Prihatin, Nana langsung menyuruh Qing Yang mendekat padanya, lalu tiba-tiba saja dia merangkul lengan Qing Yang dan berkata, "aku bisa menjadi keluargamu." (Pfft!)
"Hah?"
"Kubilang aku bisa menjadi keluargamu. Aku akan tertawa bersamamu saat kau senang dan akan menangis bersamamu saat kau bersedih."
Zi Feng langsung setuju, ide Nana itu bagus. Tapi Qing Yang malah diam saja. Wah! Nana agak sedih dengan reaksi Qing Yang, dia biasanya tidak akan sembarangan menyatakan mau jadi keluarga pada sembarang orang loh. Aku sungguh berpikir kalau kau adalah orang baik.
Qing Yang akhirnya setuju juga, dan berhubung berempat saling terhubung, Ya Nuo menyimpulkan bahwa mereka berempat ini bisa dibilang satu keluarga.
Zi Feng langsung mengajak mereka berempat untuk lomba minum bir, siapa yang paling cepat menghabiskannya, dialah pemenangnya. Kecuali Nana, yang lain mampu menghabiskan dengan cepat.
Maka Qing Yang langsung bertindak bak seorang kesatria yang menyelamatkannya dengan menghabiskan birnya Nana. Ya Nuo geli melihat interaksi mereka, bagus, bagus, keluarga memang harus saling tolong menolong.
Zi Feng memberitahu bahwa weekend ini dia mau kemping sama Qing Yang dan mengajak mereka, Nana tanpa ragu setuju untuk ikut, tapi Ya Nuo malah ragu, soalnya selama ini dia belum pernah kemping.
Zi Feng jadi heran sama dia, "ini pertama kalinya lagi? Pi Ya Nuo, kau selalu memberikan 'pertama kali-mu' padaku."
Pfft! Omongannya kok agak menjurus. Ya Nuo sampai jadi canggung, "Kau ngomong apa sih?"
"Omonganku tidak salah kok. Pekerjaan resmi pertamamu, kemping pertamamu, berendam di pemandian air panas pertamamu, mengikat dasi pertamamu, dan pertama..."
Ya Nuo sontak heboh menghentikan kalimat terakhirnya, tapi Zi Feng tidak peduli, lagian ngapain juga malu, dia juga kan memberikan 'pertamanya' pada Ya Nuo. Duh! Mereka ngomong apaan sih, Nana kan jadi kepo.
Ya Nuo terus berusaha merahasiakannya, tapi Zi Feng masa bodoh dan santai saja memberitahu Nana bahwa dia dan Ya Nuo pernah ciuman. OMG! Nana tambah penasaran gimana rasanya cowok cium cowok?
"Jangan tanya, kau akan takut!" Heboh Ya Nuo, "Qing Yang, apa kau lapar? Akan kumasakkan mie instan untukmu."
"Nana, kukasih tahu yah. Dua cowok berciuman tuh rasanya seru banget..."
"Nana, bantu aku masak mie!" Heboh Ya Nuo sambil menyeret Nana pergi ke dapur bersamanya.
Keesokan harinya, Zi Feng mengajak Ya Nuo ke acara meeting tahunan tiga keluarga gangster. Keluarga Du, Keluarga Wei (Qing Yang) dan juga Keluarga Wu. Kepala Keluarga Wu adalah Paman Wu Wan Hao.
Paman Wu memiliki putra yang umurnya sepantaran Zi Feng dan Qing Yang yang bernama Wu Han Sheng, dan tampak jelas kalau hubungan Keluarga Wu cukup renggang dengan kedua keluarga lainnya.
Han Sheng pun sangat arogan dan tampak jelas dia iri dengki pada Zi Feng. Bahkan begitu datang, dengan angkuhnya dia langsung duduk di kursi pimpinan yang seharusnya kursinya Zi Feng.
Dia bahkan sengaja melempar HP-nya Zi Feng ke Ya Nuo. Untungnya Ya Nuo berhasil menangkapnya dengan mudah. Melihat keahlian Ya Nuo itu, Han Sheng langsung usul agar mereka bertarung dua lawan dua. Ya Nuo setuju.
Tak lama kemudian, para tetua datang: Kakak Feng yang datang bersama Zi Han, Paman Tian, dan Paman Wu ayahnya Han Sheng. Dari percakapan mereka, jelas Paman Wu juga mengincar posisi pimpinan milik Zi Feng untuk diberikan pada Han Sheng.
Tapi Kakak Feng jelas tidak setuju, bahkan secara halus menyindir Han Sheng yang jelas-jelas tidak memiliki kemampuan setara Zi Feng. Paman Tian juga setuju, Han Sheng itu orangnya tidak sabaran. Sifat seperti itu kurang bagus, jadi tidak baik terlalu terburu-buru untuk memberikan posisi itu pada Han Sheng. Paman Wu mengiyakannya saja, tapi jelas dia tidak akan menyerah begitu saja untuk mendapatkan posisi itu.
Pertarungan akhirnya dimulai tak lama kemudian, Zi Feng bersama Ya Nuo melawan Han Sheng dan seorang rekannya. Bahkan Paman Wu harus mengakui kalau kemampuan Ya Nuo memang cukup hebat.
Kerja sama Zi Feng dan Ya Nuo memang sangat apik dan saling melindungi satu sama lain... hingga mereka berhasil mengalahkan Han Sheng dan rekannya dengan cepat. Fakta itu jelas membuat Paman Wu tak tenang.
Bahkan setelah semua orang pergi tak lama kemudian, dia langsung fokus mendiskukan Ya Nuo. Apalagi dia bisa meramal wajah dan menurut ramalannya terhadap wajah Ya Nuo, Ya Nuo bukanlah orang biasa, Ya Nuo adalah orang yang bisa sukses jika dia jadi pebisnis dan bisa menduduki posisi tertinggi jika dia jadi politikus.
Jika Zi Feng memiliki Ya Nuo di sisinya, maka kekuatan dan kekuasaan Zi Feng akan semakin besar, dan Han Sheng tidak akan pernah bisa memiliki kesempatan untuk merebut posisi Zi Feng. Jadi yang harus Han Sheng lakukan adalah memikirkan cara untuk memisahkan Ya Nuo dari Zi Feng.
Malam harinya, Qing Yang menemui Nana di taman. Nana mengaku kalau rumah kontrakannya sedang bermasalah karena adanya pipa air yang bocor dari lantai atas, jadi untuk sementara waktu, dia harus tinggal di hotel. Masalahnya, dia takut ke sendirian, makanya dia meminta Qing Yang untuk menemaninya booking kamar.
Qing Yang punya usul yang lebih baik dan langsung mengajak Nana untuk tinggal di ruko di lantai atas cafenya. Kebetulan ada satu kamar kosong di sana. Lagipula, terlalu berbahaya bagi seorang gadis tinggal sendirian di hotel, lumayan mahal juga kalau harus tinggal di hotel. Nana langsung setuju.
Tapi saat dia berdiri, tiba-tiba dia langsung roboh lagi. Tapi dia tidak apa-apa kok, cuma anemianya kambuh lagi. Tapi tetap saja Qing Yang khawatir, maka dia langsung menawarkan punggungnya untuk menggendong Nana.
Nana bahagia dan jadi merasa bernostalgia karena dulu ibunya juga sering menggendongnya di punggungnya seperti ini. Setiap kali begitu, Nana pasti merasa aman dan hangat. Sudah lama dia tidak merasakan perasaan seperti itu.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam