Sinopsis Someday or One Day Episode 7 - Part 3

Yu Xuan penasaran apakah Jun Jie juga tidak mempercayainya. Jun Jie berkata bahwa dia akan mempercayai Yun Ru jika itu yang Yun Ru inginkan. Dia akan percaya jika itu bisa membuat Yun Ru bahagia.

Selain itu, ada bagian dari dirinya yang ingin mempercayai ucapan Yun Ru. Karena dengan begitu, dia bisa tetap menyukai Chen Yun Ru yang lama dan tidak akan terlalu patah hati.

Yu Xuan senang mendengar jawabannya dan memutuskan untuk tidak lagi memedulikan masalah mereka percaya padanya atau tidak. Setidaknya dia sudah lega dan tidak perlu lagi merasa menyembunyikan sesuatu dari mereka.

Dipikir-pikir, pikiran Jun Jie cukup dewasa juga untuk orang seusianya. Di tahun 2019, pria kayak dia tuh biasanya disebut pria yang hangat, pria yang baik dan penuh perhatian, pria idaman banyak wanita. Dia jadi heran, kenapa Chen Yun Ru malah lebih menyukai si bodoh Li Zi Wei itu alih-alih Jun Jie. Chen Yun Ru pasti sudah buta.

Salah satu siswi baru tiba di kelas. Waktu dia masuk, kelas masih tertutup rapat sebenarnya, namun dia melihat Cai Wen Rou sudah ada di mejanya dalam posisi seperti tertidur. Si siswi awalnya tidak berpikir-pikir macam-macam, tapi dipanggil beberapa kali, Wen Rou sama sekali tidak menjawab.

Bingung, dia mencoba membangunkan Wen Rou dengan menarik badannya tapi malah shock mendapati Wen Rou sudah mati terbunuh. Sontak saja teriakan si siswi langsung menggema ke seluruh penjuru gedung.

Tak lama kemudian, para polisi sudah tiba di kelas untuk menyelidiki TKP dan menginterogasi si siswi. Namun kejadian tadi masih terlalu traumatis baginya hingga dia sulit menjawab pertanyaan apa pun.

Yun Ru baru tiba di depan kelas saat itu. Namun kemudian dia melihat dua temannya Wen rou tampak ketakutan padanya lalu buru-buru kabur. Bingung dan penasaran, Yu Xuan pun bergegas mengejar mereka tanpa menyadari Detektif Yang (Detektif yang menginteragasi Jun Jie waktu itu) sedang memperhatikannya dengan keheranan.


Di depan toilet, Yu Xuan menguping percakapan kedua teman Wen Rou itu. Mereka mengira kalau Yun Ru yang membunuh Wen Rou, balas dendam pada Wen Rou karena foto-foto itu. Buktinya foto-foto di mading itu menghilang. Mereka jadi takut kalau Yun Ru juga akan melakukan sesuatu ke mereka. Yu Xuan sontak mengonfrontasi mereka dan menuntut penjelasan.

Gara-gara kejadian ini, semua kelas pun diliburkan. Dalam perjalanan mencari Zi Wei dan Jun Jie, Yu Xuan tak sengaja bertabrakan dengan si ketua kelas psikopat dan jelas kaget mengenali wajahnya. 

Dia hampir saja memanggilnya Dr. Xie, namun saat si ketua kelas bertanya apakah Yu Xuan mengenalnya, Yu Xuan buru-buru menyangkal lalu bergegas pergi tanpa menyadari si ketua kelas masih terus mengawasinya dengan senyum tipis menakutkan.


 Yu Xuan memberitahu kedua lelaki itu bahwa ada yang harus dia bicarakan dengan mereka, tapi tidak bisa di sini. Mereka pun bergegas keluar sekolah tanpa menyadari Detektif Yang sedang memperhatikan mereka dengan penasaran.

Begitu sudah aman di kamar rumahnya Li Zi Wei, Yu Xuan memberitahu mereka tentang pengakuan kedua temannya Cai Wen Rou tadi. Yu Xuan merasa ini aneh, Wen Rou dan kedua temannya memasang foto-fotonya di mading kemarin malam, tapi paginya, semua foto itu menghilang dan Wen Rou terbunuh. Makanya Yu Xuan curiga kalau kasus ini ada hubungannya dengannya.

Zi Wei jadi curiga kalau pembunuhnya Wen Rou adalah orang yang sama dengan yang menyerang Yun Ru dulu. Jun Jie tiba-tiba mendekatkan wajahnya pada Yu Xuan dengan muka seram saat dia menduga bahwa si pelaku mungkin berpikir bahwa Yun Ru adalah miliknya seorang, jadi hanya dia seorang yang boleh menyakiti Yun Ru.

Zi Wei sontak menaboknya pakai bantal, "bisa tidak kau jangan mengucap hal menyeramkan dengan ekspresi seperti itu?" protes Zi Wei, "itu membuatmu terlihat seolah kau adalah pelakunya."

"Aku hanya mencoba berpikir seperti apa yang dipikirkan oleh si pelaku!"

Tapi jika dipikirkan dari sudut pandang lain, mungkin saja si pembunuh adalah komplotannya Wen Rou, mungkin pelakunya juga seorang perempuan. Yu Xuan tidak setuju dengan teori yang ini. Biarpun ingatannya samar-samar, namun dia yakin betul kalau penyerangnya Yun Ru adalah pria yang memakai seragam sekolah mereka.

Mereka jadi semakin bingung, tidak ada kesimpulan apa pun yang bisa mereka ambil dari semua teori yang bisa mereka pikirkan. Jika polisi masih belum bisa mendapatkan petunjuk juga, maka yang bisa mereka lakukan hanya menunggu pergerakan selanjutnya dari si pelaku.

Jun Jie tiba-tiba menyatakan bahwa dia masih ada pelajaran lalu bergegas pergi. Baru beberapa detik kemudian Zi Wei baru sadar kalau Jun Jie sebenarnya tidak ada pelajaran tambahan dan sengaja pergi duluan biar Zi Wei dan Yu Xuan bisa berduaan.

Mereka berdua mendadak jadi canggung berduaan di dalam kamar. Maka Zi Wei buru-buru keluar kamar dengan alasan mau mengambilkan minuman untuk mereka berdua.

Gabut sendirian di kamar, Yu Xuan pun iseng melihat-lihat gambar-gambar sketsa buatan Zi Wei... hingga dia mendapati satu gambar sketsa yang sontak membuatnya tercengang karena itu adalah gambar sketsa yang sama persis dengan gambarnya Wang Quan Sheng, sketsa sosok punggung murid perempuan berambut pendek yang Quan Sheng bilang cinta pertamanya.


Yu Xuan akhirnya sadar dan yakin bahwa Li Zi Wei adalah Wang Quan Sheng. Namun tepat saat Zi Wei kembali, Yu Xuan tiba-tiba merasa lemas... lalu tiba-tiba saja dia kembali ke masa depan. Itu karena dia tiba-tiba dibangunkan oleh Kun Bu.

Baru satu hari berlalu di masa depan, Kun Bu cemas setengah mati karena Yu Xuan tidak masuk kerja dan tidak bisa dihubungi seharian ini. Makanya dia minta bantuan pemilik rumah kontrakan Yu Xuan ini untuk mendobrak masuk rumah Yu Xuan.

Tapi penemukan tentang Zi Wei adalah Quan Sheng itu masih memenuhi pikiran Yu Xuan hingga dia mengabaikan Kun Bu dan langsung pergi ke cafe 32 menemui Paman Wu dan menginterogasinya terkait identitas Wang Quan Sheng dan Li Zi Wei. Apa Zi Wei sama seperti dirinya yang melakukan perjalanan waktu dan berakhir di tubuh Wang Quan Sheng? 

"Biar aku yang menjawabnya," ujar Zi Wei (yang sekarang) yang akhirnya muncul menampakkan dirinya di hadapan Yu Xuan.

Yu Xuan sontak berlinang air mata melihatnya, "kau Li Zi Wei... atau Wang Quan Sheng?"


Bagaimana sebenarnya kisah Zi Wei sehingga dia menjadi Quan Sheng? Marilah kita flashback ke tahun 2003. Zi Wei baru pulang dari Kanada setelah 3 tahun lamanya dia meninggalkan Taiwan, saat itu dunia sedang dilanda wabah virus SARS, makanya orang-orang memakai masker.

Begitu tiba di bandara Taipei, dia langsung menyewa mobil untuk kembali ke Tainan. Tempat pertama yang dia tuju sesampainya di Tainan adalah... penjara? (Siapa yang dipenjara?)

Setelah beberapa lama menunggu, petugas penjara malah memberitahunya bahwa tahanan yang ingin ditemuinya, menolak bertemu dengannya. Maka Zi Wei pun akhirnya memutuskan untuk menitipkan barang untuk si tahanan, dan kemudian kita melihat dia menulis nama tahanan tersebut adalah Mo Jun Jie. (Dia kenapa dipenjara? Masa dia yang bunuh Yun Ru?)

 

Hidup Zi Wei tampak jelas banyak berubah dan tidak seceria dulu. Dalam perjalanan kembali, dia mengeluarkan walkman yang dulunya milik Yun Ru dan berkendara sambil mendengarkan lagu Last Dance. 

Jalanan yang dilaluinya sangat sepi dan berliku-liku khas jalanan pegunungan. Dia jadi agak ngantuk sehingga dia tidak fokus dan terlambat melihat adanya papan peringatan di depan. Zi Wei jadi kehilangan kendali setirnya sehingga mobilnya meluncur turun dari atas bukit sebelum kemudian terbalik.

Walkman itu terbanting keluar dan agak pecah, dan sempat terhenti berputar selama beberapa detik, namun kemudian alat itu mulai menyala lagi secara ajaib, dan headset-nya masih terpasang di telinga Zi Wei yang pingsan.


Kita kemudian melihat seorang murid SMA yang wajahnya mirip Zi Wei, tenggelam di laut. Namun tiba-tiba terdengar suara lagu Last Dance dan sedetik kemudian , si murid itu membuka mata, seketika dia kaget menyadari dirinya tenggelam, maka dia langsung berenang ke permukaan dan menyelamatkan dirinya.

 

Si murid itu kemudian terbangun di rumah sakit. Ibu yang menjaganya langsung memanggilnya Quan Sheng, lega melihatnya sudah siuman. Tapi murid itu malah bingung dengan nama itu. Dari gelang rumah sakit yang dipakainya, dia membaca namanya adalah Wang Quan Sheng.

Kebingungan, dia langsung masuk ke kamar mandi untuk melihat bayangannya di cermin dan langsung shock. "Tidak mungkin... Wang Quan Sheng?" ucap Li Zi Wei yang sekarang mendiami tubuh Wang Quan Sheng.

Bersambung ke episode 8

Post a Comment

0 Comments