Sekarang karena identitas Du Lei sudah terungkap, Jiang Jun dengan terpaksa harus menyudahi hubungan guru dan murid mereka dengan mengirim chat perpisahan pada Du Lei. Du Lei kecewa dan sedih karenanya.
Saat dia tengah mencoba dasi pemberian Jiang Jun, Linda tiba-tiba muncul dalam keadaan agak mabuk pasca minum-minum dengan klien. Linda langsung memperhatikan dasi barunya Du Lei dan jelas tidak suka karena itu bukan dasi pemberiannya. Dia bahkan langsung seenaknya mengganti dasi itu, dan Du Lei cuma bisa diam saja terpaksa membiarkannya.
Jelas dia mengetahui perasaan Linda terhadapnya, tapi dia tidak memiliki perasaan yang sama dan langsung tegas menarik batas di antara mereka dan mengusir Linda secara halus. Linda jelas kecewa dan agak kesal dengan sikap Du Lei itu.
Di kantor keesokan harinya, salah seorang senior marah-marah mengomeli dan mengkritiki hasil kerja keempat pegawai baru yang menurutnya banyak kekurangan. Dia bahkan mengancam akan menulis laporan penilaiannya tentang kinerja mereka di akhir masa magang mereka nanti.
Tapi berbeda dengan si senior, Yuan Shuai justru seorang senior dan pemimpin yang teladan. Alih-alih cuma memarahi mereka, dia justru mengajak keempat pegawai baru untuk ikut proyek baru bersamanya agar kemampuan mereka semakin terasah. Jelas saja keempat pegawai baru langsung semangat 45 untuk bersiap pergi bersamanya.
Proyek kali ini adalah perusahaan grup hiburan Wanxing, mereka adalah klien penting MH yang sudah bekerja sama dengan mereka selama 5 tahun. CEO perusahaan ini baru meninggal minggu yang lalu, dan CEO baru mereka adalah Wan Shan.
Setibanya di Wanxing, Jiang Jun tiba-tiba kebelet, jadi dia terpaksa harus berpisah dari rombongan. Namun setibanya di toilet, dia malah mendengar suara teriakan seorang gadis yang terkurung di bilik toilet.
Jelas gadis itu adalah korban pembulian entah karena apa. Namun anehnya, saat Jiang Jun menawarkan bantuan untuk memanggilkan polisi untuknya, gadis itu tampak ketakutan dan menolak, bahkan menyuruh satpam untuk menahan Jiang Jun sehingga Jiang Jun ditahan di ruang keamanan karena dikira paparazzi. Hmm... mungkin gadis itu melakukannya biar Jiang Jun tidak bisa melaporkan masalahnya pada atasan perusahaan ini.
Dalam perjalanan kembali ke ruang latihan, gadis itu tak sengaja menubruk Wan Shan yang sedang berjalan bersama rombongan MH. Hmm, entah mengapa dia tampak benar-benar ketakutan, bahkan melirik Yuan Shuai seolah ingin minta bantuan tapi tidak berani.
Begitu kembali ke ruang latihan, gadis itu dibuli lagi secara terang-terangan oleh ketiga pembulinya di hadapan trainee lainnya. Dan anehnya, tidak ada satu pun yang menolong gadis itu. Dan lebih anehnya lagi, gadis itu diam saja tak melawan sedikit pun.
Dari omongan mereka, sepertinya gadis itu ada hubungan dengan Wan Shan dan trio pembuli menuduhnya menggoda Wan Shan. Entah tuduhan mereka benar atau tidak, namun gadis itu diam saja dengan mata berkaca-kaca.
Sementara Yuan Shuai cs memulai rapat, Jiang Jun malah mengakrabkan diri dengan para satpam. Dia bahkan asyik minum-minum dengan mereka sepanjang hari sampai mabuk, tapi itu pun dia lakukan demi mencari informasi seputar perusahaan ini.
Dari bocoran para satpam yang sudah mulai mabuk, Jiang Jun mengetahui bahwa Wan Shan membuat ruang istirahat di kantor. Tapi, para satpam curiga kalau ruang istirahat itu tidak digunakan untuk istirahat pasca lembur. Karena mereka pernah mendapati seorang gadis keluar dari kantornya Wan Shan jam 3 dini hari. Hmm... berarti Wan Shan tidak sebaik image yang dia tampilkan di muka umum.
Tapi bahkan sebelum Jiang Jun sempat mengetahui siapa identitas gadis itu, Yuan Shuai mendadak muncul dan mau menyeretnya pergi. Tapi para satpam langsung heboh menahannya, soalnya permainan minum-minum mereka belum selesai dan memaksa Jiang Jun untuk menghabiskan birnya dulu.
Hadeh! Terpaksalah Yuan Shuai mengorbankan diri menenggak habis tiga kaleng yang tersisa dengan penuh amarah lalu menyeret Jiang Jun pulang sambil bertengkar seperti biasanya sepanjang jalan.
Tapi saat Jiang Jun ketiduran sampai menyandarkan kepala ke bahu Yuan Shuai dengan nyaman, kemarahanYuan Shuai mendadak sirna dan berubah menjadi senyum bahagia.
Hubungan Du Lei dengan ayah angkatnya jelas kurang baik. Saat Du Lei datang bersama Linda pada pesta ultahnya, Tuan Du malah terang-terangan menyindir Du Lei. Tuan Du bahkan tidak repot-repot memperkenalkannya pada para kenalannya, menganggapnya seolah dia tak ada di sana.
Namun dalam acara itu, Du Lei tak sengaja bertemu dengan Wan Shan dan langsung menghasutnya untuk berpindah ke perusahaannya dan secara ambigu memberinya peringatan bahwa Yuan Shuai itu tidak mudah dibohongi. Hmm, apakah Du Lei mengetahui sesuatu tentang Wan Shan?
Li Xiao Chuan membawa Xu Li makan steak, tapi alih-alih langsung makan, Xu Li malah menghias steak-nya dengan menggunakan sayuran sebagai mata dan mulut, memberikan steak yang sudah dia hias dan dia potong-potong itu ke Xiao Chuan lalu memesan yogurt untuk dijadikan saus cocolan steak. Aneh? Tapi yang tak Xiao Chuan sangka, ternyata rasanya enak.
Xu Li senang banget bisa makan bersama orang yang dia sukai, dan langsung mencoba mengajak Xiao Chuan makan bersamanya lagi lain kali. Tapi Xiao Chuan langsung menolak tanpa ragu, karena baginya, makan bersama ini cuma untuk bisnis, bukan kencan.
Dia mentraktir Xu Li makan kali ini cuma karena dia butuh bantuan Xu Li untuk mengisi survei. Pfft! Xu Li kecewa. Dari percakapan mereka, Xu Li baru mengetahui kalau Xiao Chuan ternyata masih mahasiswa pascasarjana. Hmm, berarti Xiao Chuan berondong dong?
Dan sayangnya, Xiao Chuan tidak ada romantis-romantisnya jadi cowok. Xu Li berusaha menarik perhatiannya dengan mematahkan satu heel sepatunya. Maksudnya biar Xiao Chuan membopongnya dengan romantis kayak di drama-drama gitu, eeeeh, Xiao Chuan malah menyelesaikan masalah dengan mematahkan kedua heel sepatunya. Wkwkwk!
Belum menyerah juga, kali ini Xu Li pura-pura kakinya sakit, dan akhirnya Xiao Chuan mau juga membopongnya. Err... nggak ding, bukan membopong, tapi menggotong Xu Li kayak gotong galon. Wkwkwk! Tidak sesuai harapan sih, tapi boleh lah, yang penting kan digendong Xiao Chuan. Tapi dia cukup bertanggung jawab juga dengan membelikan sandal baru untuk Xu Li sebagai ganti sepatunya Xu Li yang dia patahkan tadi.
Keesokan harinya, Yuan Shuai mengomentari hasil laporan keempat karyawan baru, tapi hanya laporannya Shen Xin yang dia omeli habis-habisan karena laporannya yang paling buruk dan bermasalah.
Laporannya Jiang Jun juga sama buruknya sebenarnya, namun perlakuan Yuan Shuai terhadap Jiang Jun beda. Dia sengaja mengusir yang lain dulu sebelum kemudian mengomeli Jiang Jun secara pribadi.
Hmm, Sheng Xin ini sepertinya iri dan curiga pada Jiang Jun. Makanya saat Qiao Na lewat, dia sengaja melaporkan Jiang Jun yang sedang berduaan dengan Yuan Shuai. Itu sukses membuat Qiao Na langsung melesat ke ruang kerja Yuan Shuai dan mendapati kedua orang itu lagi ngobrol dalam jarak fisik yang sangaaaaaat dekat.
Qiao Na jelas cemburu dan sontak menatap Jiang Jun dengan tatapan seram sampai Jiang Jun ketakutan dan langsung kabuuuuuuurrrr. Padahal tadinya Jiang Jun dan Yuan Shuai cuma sedang membahas gosip seputar Wan Shan yang Jiang Jun dapatkan dari obrolannya dengan para satpam.
Bahkan sejak saat itu, Qiao Na jadi memperlakukan Jiang Jun dengan dingin, mengawasinya dengan ketat, bahkan menghasut karyawan baru lainnya untuk tidak membantu Jiang Jun. Duh! Jiang Jun jadi serba salah dan ketakutan.
Gara-gara itu, Jiang Jun jadi harus selalu jaga jarak dengan Yuan Shuai. Bahkan saat menyerahkan laporan ke Yuan Shuai, dia melakukannya dengan secepat kilat dan langsung melesat keluar lagi. Pokoknya jangan sampai dia terlihat dekat-dekat dan berduaan di dalam ruangan dengan Yuan Shuai. Dia bahkan menolak traktiran makan malamnya Yuan Shuai, padahal mereka tidak akan makan berduaan saja. Yuan Shuai jadi heran dan bingung dibuatnya.
Saat tengah merevisi laporannya, Jiang Jun melihat foto gadis yang diselamatkannya waktu itu di sebuah majalah. Dia jadi curiga hubungan gadis itu dengan gosip yang didengarnya dari satpam.
Kebetulan dia bertemu Du Lei lagi, hubungan mereka jadi canggung sekarang. Du Lei meminta maaf karena tidak jujur padanya tentang identitasnya dan berharap mereka masih bisa berteman.
Jiang Jun setuju untuk tetap berteman dengannya karena bagaimanapun, dia tidak merasa perlu untuk bermusuhan dengan orang yang berprofesi sama. Du Lei senang, bahkan santai saja menepuk bahu Jiang Jun saat dia memberi saran untuk Jiang Jun untuk mengikuti perasaannya saja jika dia menghadapi masalah apapun dalam menyelesaikan pekerjaannya. Mereka tidak sadar kalau Shen Xin kebetulan melihat itu dan langsung memotretnya.
Saat Jiang Jun baru tiba di rumah, dia malah mendapati Yuan Shuai sudah menunggunya di depan hanya untuk mengonfrontasi sikapnya yang belakangan ini selalu menghindarinya.
"Apa karena kau tidak bisa menahan perasaan cintamu padaku, tapi kau merasa rencah diri, makanya kau menghindariku untuk memancing perhatianku?" goda Yuan Shuai.
"Apa kau tumbuh dewasa dengan mengandalkan hipnotis diri sendiri? Kalau sudah tidak ada urusan, aku pulang dulu."
Tentu saja Yuan Shuai belum selesai. Dia tahu kalau Jiang Jun sedang marah, dia pasti suka menggambar domba di kertas. Karena itulah, untuk membantu meredakan amarah Jiang Jun, Yuan Shuai sudah menyiapkan peralatan melukis di mana Jiang Jun bisa melukis di dinding lorong apartemen ini.
Hah? Jiang Jun jelas menolak. Dia bisa dimarahi pemilik properti. Yuan Shuai santai beralasan kalau dia sudah memberitahu pihak properti, dia yang akan menanggung segalanya.
Ooooh.... baiklah. Jadilah mereka berdua sama-sama menggambar hewan-hewan yang merupakan representasi diri mereka masing-masing. Jiang Jun menggambar domba, sedangkan Yuan Shuai menggambar serigala.
Yuan Shuai mengaku bahwa setelah tanggal 13 Juni, dia tidak pernah menggambar lagi. 13 Juni adalah tanggal perpisahan mereka dulu. Dia akui bahwa awalnya dia memang merasa Jiang Jun belum tentu cocok di industri ini, namun sekarang dia menyadari penilaiannya salah, itu termasuk prestasi bagi dirinya sendiri.
"Orang lain memiliki lingkaran cahaya (halo), tapi kau sendiri yang memiliki pompa, sangat membengkak (berlagak)."
"Apa kau pernah bertemu pompa setampan aku?"
"Hah!!!"
Keesokan harinya, mereka serius kembali membahas tentang perusahaan Wanxing dan keanehan yang Jiang Jun yakini seputar Wan Shan. Tapi Yuan Shuai menolak mempercayai dugaannya jika dia tidak punya bukti.
Tiba-tiba Yuan Shuai mendapat kiriman foto pertemuan Jiang Jun dengan Du Lei yang tampak akrab kemarin dan jelas saja dia jadi tambah kesal mengomeli Jiang Jun, dan mengingatkan Jiang Jun bahwa siapa pun yang memotret dan mengirim foto ini, jelas memiliki dua kemungkinan tujuan, mau menjatuhkan Du Lei atau mau menjatuhkan Jiang Jun, jadi sebaiknya Jiang Jun berhati-hati dalam berteman dengan siapa pun. Jika sampai foto ini dikirim ke para atasan lainnya, lalu bagaimana Jiang Jun akan menjelaskannya nanti?
Saking kesalnya, dia langsung mengusir Jiang Jun, tapi Jiang Jun malah tiba-tiba saja memberinya simbol heart yang kontan saja membuat senyum Yuan Shuai merekah bahagia. Jiang Jun mengerti kalau Yuan Shuai mengatakan semua itu demi kebaikannya, tapi kan bisa diucapkan dengan cara baik-baik. Jangan marah lagi, ya.
Jiang Jun benar-benar tidak bisa berhenti memikirkan segala keanehan Perusahaan Wanxing dan gadis yang dibuli itu. Tiba-tiba dia kepikiran sarannya Du Lei untuk mengikuti perasaannya saja jika dia menghadapi masalah dalam pekerjaan.
Maka Jiang Jun pun memutuskan untuk nekat kembali ke Wanxing, dan untungnya dia bertemu dengan salah satu satpam yang kemarin yang membantunya masuk karena mempercayai kebohongannya mau mencari gelangnya yang hilang di sini.
Di ruang latihan, lagi-lagi dia melihat gadis itu dibuli. Untungnya Jiang Jun cepat mencegahnya dan mengancam akan melaporkan perbuatan mereka yang mungkin akan memengaruhi penilaian MH terhadap Wanxing.
Jiang Jun lalu membawa gadis bernama Nona Tang itu pergi bersamanya dan mencoba mewawancarainya tentang Wan Shan dan pembulian terhadapnya. Namun anehnya, lagi-lagi, Nona Tang tampak sangat ketakutan entah karena apa.
Jiang Jun jadi curiga dengan fakta bahwa semua orang di perusahaan terkesan membiarkan pembulian terhadap Nona Tang, pasti karena ada atasan di perusahaan yang ingin mempersulit Nona Tang. Mungkinkah orang itu... Wan Shan?
Reaksi shock Nona Tang sudah cukup sebagai jawaban jelas bagi pertanyaan Jian Jun yang sontak mendesak Nona Tang untuk jujur saja padanya agar dia bisa membantu. Tapi Nona Tang pesimis karena dia yakin kalau dia tidak akan bisa mengalahkan Wan Shan.
"Bagaimana kau tahu tidak bisa sebelum melawan? Jika kau terus menerima tindakan seperti ini, mungkin hal itu akan terjadi lagi padamu. Mungkin orang lain akan mengalami perlakuan buruk yang sama sepertimu," ujar Jiang Jun.
Dia meyakinkan Nona Tang bahwa jika dia bisa membuktikan kejahatan Wan Shan, maka itu akan sangat memengaruhi penilaian perusahaan dan para dewan direksi lainnya pasti akan memaksa Wan Shan untuk turun dari jabatannya. Mendengar itu, Nona Tang akhirnya terbujuk juga dan langsung menceritakan kronologinya.
Waktu itu, dia tiba-tiba dipanggil ke kantornya Wan Shan saat dia tengah mengikuti acara Debut Girl Band. Dia sama sekali tidak ada pikiran apa-apa waktu itu dan tidak curiga apa-apa saat Wan Shan memberinya minuman.
Namun setelah dia meminumnya, dia langsung pingsan. Dan saat dia terbangun, dia mendapati dirinya terbaring di ruang istirahat rahasianya Wan Shan dalam keadaan awut-awutan dan Wan Shan berbaring di sampingnya.
Dan bahkan setelah itu, Wan Shan masih terus mencarinya. Dia punya bukti rekaman saat Wan Shan mengancamnya secara halus untuk menyenangkannya atau Wan Shan akan membuatnya semakin sengsara.
Jiang Jun jelas marah mendengar semua itu, dia kira Wan Shan cuma pengusaha serakah yang suka memeras uang dari trainee. Sungguh tidak disangka ternyata Wan Shan lebih bejat dari yang dia kira.
Tapi Jiang Jun berjanji pada Nona Tang untuk membantu Nona Tang mencari solusi dari masalahnya ini. Sayangnya mereka tidak menyadari ada orang yang diam-diam sedang mengawasi dan memotret mereka.
Tapi dalam perjalanan pulang, Jiang Jun tiba-tiba menyadari ada orang yang sedang membuntutinya yang jelas saja membuatnya jadi ketakutan. Jiang Jun sontak mempercepat langkahnya, tapi malah tak sengaja bertubrukan dengan Du Lei yang kebetulan juga ada di sana.
Karena bersama Du Lei jelas lebih aman, Jiang Jun akhirnya memutuskan menerima tawaran pulang Du Lei. Du Lei berkata bahwa dia di sekitar sana tadi untuk mengunjungi Wan Shan. Dia mengklaim kalau dia lumayan akrab sama Wan Shan, dan jelas saja pernyataannya itu langsung membuat Jiang Jun semangat mau mencari informasi tentang Wan Shan dari Du Lei dengan alasan kalau dia sangat mengagumi Wan Shan karena selalu berhasil mengorbitkan idola sampai jadi terkenal.
Tapi Du Lei jelas menolak memberitahu apa pun yang dia ketahui tentang Wan Shan, dan hanya memberi Jiang Jun peringatan untuk tidak dekat-dekat dengan Wan Shan. Setibanya di depan apartemennya Jiang Jun, Du Lei meminta Jiang Jun untuk menghubunginya saja jika lain kali dia butuh bantuan apa pun, dia bersedia dengan senang hati untuk menjadi supirnya Jiang Jun.
Kebetulan Yuan Shuai baru kembali setelah membawa Wangcai jalan-jalan dan jelas kesal melihat pemandangan itu. Setelah Jiang Jun masuk, Yuan Shuai sontak mengingatkan Du Lei untuk menjauh dari Jiang Jun. Tapi Du Lei santai balas mengingatkan Yuan Shuai untuk menjaga Jiang Jun dengan baik jika Yuan Shuai begitu peduli pada Jiang Jun.
Keesokan harinya, Jiang Jun tiba-tiba dipanggil Wan Shan. Hmm, jelas orang yang membuntutinya kemarin adalah orangnya Wan Shan, dan sekarang Wan Shan memanggilnya hanya untuk menghasutnya untuk tidak mempercayai apa pun yang diucapkan Nona Tang, mengklaim bahwa trainee seperti Noan Tang itu biasanya memiliki banyak tekanan sehingga suka berucap sembarangan.
Dan saat Jiang Jun cuma diam menatapnya dengan tajam, Wan Shan tiba-tiba saja mengeluarkan seamplop uang yang sangat tebal untuk menyogoknya. Jiang Jun tentu saja menolaknya lalu buru-buru pergi dengan gerakan yang kentara jelas sedang melindungi tasnya yang pastinya di dalamnya ada ponselnya.
Wan Shan jelas curiga kalau Jiang Jun merekam percakapan mereka barusan dan langsung memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan ponselnya Jiang Jun dan memberi Jiang Jun pelajaran.
Dan sayangnya Jiang Jun tidak memperkirakan kemungkinan bahaya dari perbuatannya barusan dan santai saja berjalan pulang malam harinya melewati gang sepi yang jelas saja memudahkan si orang misterius untuk menghadangnya.
Bersambung ke episode 9
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam