Sinopsis Jao Sao Jam Loey (Defendant Bride) Episode 3 - Part 1

2 jam lebih Jan ngetem di kamar mandi. Mandinya sih cepat, ngegalaunya yang lama, bingung bagaimana caranya menyelamatkan dirinya dari malam pertamanya ini. Sichon mulai tidak sabaran gara-gara dia kelamaan dan langsung menggedor pintu, dia sendiri juga mau mandi soalnya.

Haduh, bagaimana ini?... Ah, Jan mendadak punya ide bagus. Dia langsung menuang sabun ke lantai lalu pura-pura jatuh dan keseleo sambil teriak-teriak heboh banget seolah dia bakalan mati. Wkwkwk!

Sichon sontak panik dan khawatir mendengar teriakannya. Tapi saat dia mau memeriksa lukanya, Jan malah heboh melarangnya dan ngotot menolak pergi ke dokter. Sichon lama-lama jadi curiga dan setelah memperhatikan Jan baik-baik, dia langsung sadar kalau Jan cuma berakting.


Maka dia langsung saja membopong Jan lalu membantingnya ke kasur, lalu bersikap seolah dia mau ngapa-ngapain Jan yang jelas saja membuat Jan panik bukan main. Tapi tidak, Sichon cuma menggodanya saja kok, dia malah geli melihat reaksi Jan lalu melepaskan diri dan memberitahu bahwa dia akan tidur di sofa sambil mengklaim kalau dia tidak bernafsu sama cewek kayak Jan.


Biarpun rencana menghancurkan pernikahan Sichon gagal, tapi Thip tetap bertekad untuk membantu Petch mendapatkan pengantin barunya Sichon karena dia sendiri sebenarnya sudah muak bersama Petch dan satu-satunya cara baginya untuk terlepas dari cengkeraman Petch adalah dengan membuat Petch memiliki Jan.

 

Seharian Thanom masih terus bolak-balik ke kamar mandi, Tungpang tahu betul kalau ini adalah perbuatan Jom. Dia jadi kesal dan berniat balas dendam. Maka malam itu juga, dia diam-diam pergi mencari Jom. Dia membuntuti Jom sampai ke rumahnya, entah mau merencanakan apa. Eeeeh, setibanya di sana, dia malah mengintip Jom lagi ganti baju yang sontak saja membuatnya heboh menutup mata. Pfft!

Tapi kemudian dia melihat Jom masuk kamar mandi. Kesempatan nih! Thungpang langsung masuk diam-diam lalu menyelipkan sebuah kantong berisi ranting pohon yang banyak semutnya di bawah kasur. Niatnya mau bikin Jom gatal-gatal. 


Tapi ujung-ujungnya dia sendiri kena getahnya dan sekarang badannya gatal-gatal. Dia jadi heboh menggaruki badannya sehingga dia tanpa sadar menginjak tangga terlalu keras dan pastinya didengar oleh Jom dari dalam kamar mandi.

Jom sontak keluar kamar mandi untuk mengecek keadaan, tapi tidak melihat ada siapa-siapa (karena Thungpang sudah menyembunyikan diri di balik tembok), tapi aneh, dia mendapati pintunya terbuka. Perasaan tadi sudah dia tutup, masa dia lupa sih?

Bingung, Jom pun menutup pintunya tanpa banyak pikir lalu naik ke kamarnya tanpa curiga apa pun. Akhirnya! Thungpang punya kesempatan untuk keluar rumah itu. Namun dia tetap di luar, menunggu hasil dari perbuatannya.

Tak berapa lama kemudian, akhirnya dia mendapatkan apa yang dia inginkan saat dia mendengar suara teriakan heboh Jom gara-gara semut-semut nakal itu menggigiti itunya. Wkwkwk! Thungpang puas, rasain tuh! Thungpang pun memutuskan pulang sambil terus menggaruki yang badannya yang juga gatal.

Saat Sichon keluar dari kamar mandi, dia mendapati Jan sudah pulas tapi sambil menggenggam lampu tidur buat senjata pertahanan diri, siapa tahu Sichon mendadak nakal. Geli, Sichon dengan lembut melepaskan benda itu dari tangan Jan biar Jan tidur lebih nyaman. Namun semakin lama dia menatap Jan, dendam lamanya mulai muncul kembali. 

Dia ingat betapa paniknya Jan dulu saat Jan pertama kali siuman dan mendapati matanya tidak bisa melihat. Sichon yang prihatin dengan kondisinya, memutuskan untuk tetap tinggal hanya demi menjaga Jan. Waktu itu, Leo berkomentar bahwa ini pastilah takdir mereka berdua.

Namun sekarang, Sichon dengan penuh dendam meyakini kalau ini bukan takdir, ini cuma kebohongan yang diciptakan untuk dirinya yang waktu itu masih sangat polos dalam percintaan.

"Satu tahun setelah ini, akulah yang akan menentukan hidup wanita ini. Aku akan menyakitinya seperti bagaimana dia menyakitiku."

 

Saat Jan terbangun keesokan paginya, dia malah mendapati Sichon tidur di sampingnya. Loh? Katanya Sichon tidur di sofa? Sichon santai mengeluh bahwa punggungnya sakit tidur di sofa, lagian apa salahnya dia tidur di kasur, kasurnya lebar kok, muat berdua.

Tapi tepat saat itu juga, ponselnya Jan berbunyi, dari P'Mek yang baru saja mendapat kabar tentang pernikahan Jan dan sekarang dia terdengar heboh dan panik banget. Hmm... Jelas si P'Mek ini suka sama Jan, makanya dia terdengar panik mendengar Jan sudah menikah dengan pria lain, apalagi pria itu baru saja dia kenal. 

Dia jadi curiga dengan pernikahan dadakan Jan ini dan yakin banget kalau Sichon itu pasti punya agenda tersembunyi. Karena itulah dia mewanti-wanti Jan untuk berhati-hati.

Tapi Jan sepertinya tidak sadar kalau P'Mek menyukainya dan hanya berpikir kalau P'Mek mengkhawatirkannya. Dia meyakinkan P'Mek untuk tidak mengkhawatirkannya dan berjanji akan berhati-hati. Sichon yang sedari tadi menguping percakapan mereka, sontak cemburu 

 

Tapi sepertinya P'Mek dan Sichon pernah bertemu, mungkin di Milan dulu, malah sebenarnya P'Mek tahu kalau Sichon adalah Nam. Setelah dia menelepon Jan, dia langsung menelepon Sichon dan to the point mengonfrontasi niatan Sichon menikahi Jan, dia bahkan mengancam akan memberitahu Jan kalau Sichon adalah Nam.

Hah? Kok aneh. Terus kenapa tidak sedari tadi saja dia memberitahu Jan? P'Mek mengklaim kalau dia punya alasannya sendiri dan dia akan pastikan Sichon akan mengetahuinya suatu hari nanti.

Tapi tentu saja Sichon tidak gentar sedikit pun dengan ancaman P'Mek. Tak lama kemudian, dia memberikan selembar kontrak yang menyebutkan persyaratan apa saja yang harus Jan lakukan selama satu tahun menjadi istrinya. Salah satu syarat adalah tidak boleh ada yang tahu tentang kawin kontrak mereka. Jika sampai ada orang yang tahu, maka waktu kawin kontrak mereka akan dimulai dari awal.

Hmm... tapi dia tidak berpikir bagaimana jika ada orang mengetahuinya dari mulut Sichon sendiri, dan celah inilah yang langsung dimanfaatkan Jan untuk menuntut pembatalan kawin kontrak jika Sichon sendiri yang keceplosan. Pfft! Dan Sichon terpaksa menyetujuinya.

Syarat kedua, Jan harus selalu bersikap sebagai istrinya dalam setiap situasi. Jan setuju untuk melakukan apa pun... kecuali untuk urusan aktifitas kamar tidur. 

"Kau yakin kau bisa melakukan apa pun?" goda Sichon.

Sichon lalu membawa Jan berkeliling perkebunan anggurnya. Jan memperhatikan perkebunan itu sangat mirip dengan perkebunan anggur di Tuscany, dan berkomentar bahwa Sichon pastilah sangat menyukai Tuscany sehingga dia membuat kebun anggurnya ini semirip mungkin dengan Tuscany.

Sichon membenarkannya sembari menatap Jan dengan tajam, "karena di sana menyimpan kenangan indah... sekaligus kenangan buruk."

Ucapannya kontan mengingatkan Jan akan kenangannya sendiri di Tuscany. Dia memberitahu Sichon bahwa dia juga sama seperti Sichon, memiliki kenangan indah sekaligus kenangan buruk yang ingin sekali dia lupakan tentang tempat itu. 

Tentu saja kenangan yang dimaksudnya adalah kenangan tentang Nam. Dia masih mengingat kenangan indah mereka semasa dia buta di rumah sakit, namun dia terus menerus berusaha memaksa dirinya sendiri untuk melupakan kenangan itu dan melupakan orang itu. (Hmm... kenapa dia berpikir buruk tentang Nam? Kayaknya dia dihasut sama si P'Mek, tapi dia dihasut bagaimana sama si P'Mek sampai dia dendam banget sama Nam selama bertahun-tahun?)


Sichon sendiri jadi emosi saat mendengar Jan berkata tentang kenangan buruk yang ingin dilupakannya, maka dia langsung menyeret paksa Jan ke kebun anggurnya dan secara sepihak mengumumkan pada para pekerja kebunnya bahwa mulai sekarang, Jan akan ikut bekerja di perkebunan ini.

Jan kan menolak melakukan tugasnya di ranjang, jadi Jan harus melakukan pekerjaan buruh tani sebagai gantinya untuk menebus hutang-hutang Jan padanya. Jika Jan menolak, Sichon mengancam akan merebut perusahaan perhiasaan Jan. 

Seandainya Jan mau melakukan tugasnya sebagai istri, maka Sichon pasti tidak akan memaksanya untuk bekerja jadi buruh tani seperti ini. Iiish! Jan kesal banget, dia lebih memilih jadi buruh tani daripada jadi istrinya Sichon!

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam