Sinopsis Someday or One Day Episode 5 - Part 3

Di pertandingan, dia bermain dengan sangat ahli dan terus menerus berhasil memasukkan bola. Zi Wei dan Jun Jie yang juga baru selesai bermain basket, ikut menonton dan langsung tercengang melihat Yun Ru bermain basket.

Zi Wei bahkan langsung terpesona, dan jadi cemburu saat melihat beberapa siswa cowok menggosipkan Yun Ru, tentang bagaimana anehnya Yun Ru yang dulu, tapi sekarang mereka justru suka sama Yun Ru. 

Saking cemburunya, dia sengaja berdiri di depan mereka dan terus bergoyang-goyang ke kanan dan ke kiri untuk menghalangi pandangan mereka dari Yun Ru. Yang tidak disadarinya, di pinggir lapangan ada seorang gadis yang naksir dia, dan jelas saja gadis itu kesal dan cemburu menyadari Zi Wei suka sama Yun Ru.

 

Tanpa mereka semua sadari, si siswa aneh dan mencurigakan yang mukanya mirip Dr. Xie di masa depan (Err... atau mungkin, dia yang nantinya akan menjadi Dr. Xie?) juga menonton pertandingan itu. Tapi matanya hanya fixed ke satu orang, Yun Ru. (Iiiih! Beneran deh, tatapan matanya kelihatan seram dan menakutkan, kayak maniak)

Chen Yun Ru (yang asli), yang biasanya dikenal pendiam dan penyendiri, sekarang (berkat Yu Xuan) mulai didekati teman-temannya yang memuji-muji kehebatannya dalam bermain basket. Si gadis yang naksir Zi Wei jadi semakin cemburu, apalagi kemudian mereka melihat Zi Wei dan Jun Jie datang dan menyeret Yun Ru keluar kelas entah untuk membicarakan apa.

Ternyata mereka cuma penasaran dengan kehebatan permainan basketnya Yun Ru, soalnya selama ini mereka tidak pernah melihat Yun Ru bermain. Yu Xuan santai saja mengaku bahwa dia pernah ikut klub basket di tahun awal sekolah. 

Jelas informasi itu aneh bagi mereka, Zi Wei sudah ikut klub basket sejak awal sekolah, tapi dia tidak pernah dia melihat Yun Ru. Canggung, Yun Ru buru-buru mengubah sedikit kalimatnya bahwa dia dari dulu ingin ikut klub basket, makanya dia bermain diam-diam.

Tapi tetap saja kedua lelaki itu penasaran banget dengan perubahan Yun Ru yang bisa dibilang sangat ekstrem belakangan ini. Bahkan sekarang ini Yun Ru punya teman ngobrol di kelas. Padahal Yun Ru yang dulu sangat amat pendiam, tidak pernah punya teman, dan tidak mudah pula bagi mereka berdua untuk mengakrabkan diri dengannya.

Tapi sejak insiden waktu itu, Yun Ru benar-benar berubah total. Dia jadi lebih terbuka, punya lebih banyak teman, dan bahkan bisa bermain basket.


"Sejujurnya... sejak lama aku curiga kalau kau bukan Chen Yun Ru," ujar Zi Wei. Wah! Kayaknya dia serius nih mencurigai Yu Xuan, Yu Xuan sampai tegang dibuatnya. Tapi kemudian dia malah berkata, "melainkan seseorang yang punya dua kepribadian seperti di film-film! Halo! Apa Chen Yun Ru ada di dalam," canda Zi Wei sampai mengetuk jidatnya Yu Xuan.

Yu Xuan yang awalnya tegang, mendadak berubah kesal mendengar candaannya. Yu Xuan beralasan bahwa dia berubah lebih menunjukkan diri seperti ini sebenarnya bertujuan untuk memancing si pelaku penyerangannya.

Coba pikir, si pelaku pasti tahu kalau dia lupa dengan kejadian itu, makanya dia merasa aman. Chen Yun Ru yang dulu sangat pendiam dan mudah dibuli. Si pelaku pasti berpikir kalau dia akan diam saja bahkan sekalipun dia mengingat segalanya.

Tapi sekarang dia sudah berubah, dia punya banyak teman dan lebih diperhatikan orang banyak. Yu Xuan yakin kalau si pelaku pasti takut dengan kemungkinan bahwa dia mengingat sesuatu. Makanya Yu Xuan sengaja melakukan ini untuk memancing si pelaku, dia ingin si pelaku itu muncul dan menyerangnya lagi.

Tapi Jun Jie dan Zi Wei sontak kompak tidak menyetujui rencananya yang terlalu berbahaya ini. Kalau dia sampai ditangkap dan diserang lagi, mungkin kali ini dia akan mati beneran. Kalaupun si pelaku muncul, kenapa dia tidak melaporkannya saja ke polisi?


"Ya ampun, tolong deh kalian berdua tuh jangan jadi bodoh. Kalian, anak-anak sungguh tidak mengerti. Polisi tidak akan menanggapi kasus ini. Jika aku mati, baru ini akan jadi kasus pembunuhan. Tapi sekarang aku baik-baik saja dan hanya hilang ingatan. Polisi hanya akan melakukan investigasi sepintar lalu melupakannya. Bukankah ini juga alasan yang membuat Jun Jie dicurigai sebagai tersangka? Menurut ingatan Chen Yun Ru... err, ingatanku yang tersisa, si pelaku ini adalah seseorang dari sekolah kita."

Bukan berarti dia sudah ingat sih, hanya saja, ada kilasan ingatan bahwa si penyerang itu memakai seragam sekolah ini. Hanya ini saja yang dia ingat. Jika dia tidak bisa menangkap si pelaku ini sebelum kelulusan, maka akan jauh lebih sulit lagi untuk menangkapnya, dia sendiri juga tidak akan bida lulus dengan tenang sebelum penjahatnya tertangkap.

Yu Xuan tidak mengutarakannya pada mereka, namun dia berpikir bahwa mungkin kasus ini adalah kunci dari kasus kematian Yun Ru di tahun 1999 nanti. Zi Wei dan Jun Jie jadi khawatir mendengar semua ini.

Tak lama kemudian saat Zi Wei dan Jun Jie sedang piket, Yu Xuan mendadak mendatangi Jun Jie, dia bertele-tele membahas tentang nilai kuisnya Jun Jie yang bagus banget dan otaknya sendiri yang banyak lupa akan banyak hal termasuk pelajaran. 

Dia bahkan belum mengutarakan intinya apaan, tapi Jun Jie langsung paham kalau dia mau diajari dan Jun Jie langsung setuju tanpa ragu. Mereka pun sepakat bahwa Jun Jie akan mengajarinya matematika di toko kaset nanti. 

Wah! Yu Xuan senang banget. Dia lalu mengalihkan perhatiannya ke Zi Wei dan mencoba mengajaknya ikut belajar bersama juga sambil mengejek nilainya Zi Wei yang jauh lebih buruk darinya.


Tapi saat itu pula tiba-tiba Yu Xuan mengingat percakapan antara Yun Ru dengan Zi Wei tentang Zi Wei yang akan pergi ke Kanada setelah lulus SMA. Tapi Yu Xuan lupa kalau dia seharusnya merahasiakan ini dari Jun Jie, jadi dia asal saja mengungkit hal itu.

Untungnya Zi Wei secepat kilat memberinya isyarat untuk diam sebelum dia sempat menyelesaikan ucapannya. Tapi Jun Jie sudah terlanjur mendengarnya dan jadi penasaran, memangnya apa yang akan Zi Wei lakukan setelah lulus SMA?

Zi Wei dengan canggung mengklaim bahwa setelah lulus SMA, dia bisa melakukan hal lain selain kuliah. Untungnya Yun Ru memahami isyaratnya dan mengiyakan ucapan Zi Wei lalu buru-buru pamit.


Di kelas, para siswa lagi heboh melihat-lihat foto-foto pertandingan basket waktu itu. Namun foto yang paling menarik perhatian semua orang adalah fotonya Yun Ru yang sekarang semakin menarik perhatian kaum adam. Para siswa cowok langsung rebutan meminta fotonya Yun Ru... termasuk si siswa aneh dan mencurigakan yang mirip Dr. Xie itu.

Yang tak disangka, ternyata dia ketua kelas. Dia kelihatan lugu dan polos, tapi jelas itu cuma topeng. Saat dia kembali ke mejanya, dia langsung celingukan memastikan tidak ada seorang pun yang memperhatikannya lalu membuka bukunya, pura-pura seolah dia sedang belajar, padahal di tengah halaman bukunya, sebenarnya dia menyimpan fotonya Yun Ru yang pernah dia ambil diam-diam. Iiiiih! Oke fix 100%, dia memang pelaku penyerangan Yun Ru.


Foto itu kontan membuatnya teringat (Err... aku sebenarnya nggak yakin ini ingatan atau khayalan atau halusinasi atau apa) akan Yun Ru, pada malam hujan lebat waktu itu, Yun Ru menatapnya dan berkata... 

"Kau menginginkanku, kan? Kalau kau menginginkanku, maka bunuhlah aku. Kalau kau membunuhku, maka aku akan menjadi milikmu. Kau bisa melakukan apa pun yang kau inginkan padaku."


Dan ingatan (kayaknya khayalan deh) itu kontan membuatnya tersenyum gila penuh napsu dengan tatapan mata menakutkan. (Anjay! Psikopat!)

Bersambung ke episode 6

Post a Comment

0 Comments