Sinopsis Someday or One Day Episode 5 - Part 2

Usai dari kantor polisi, ketiga teman itu makan mie di kedai. Jun Jie benar-benar berterima kasih atas bantuan Yun Ru. Tapi Yu Xuan justru menyuruhnya untuk mengucap terima kasih pada Zi Wei, karena kalau Zi Wei tidak datang mencarinya, maka dia tidak akan tahu kalau Jun Jie mengalami masalah ini.

Berkat ini, hubungan Zi Wei dan Jun Jie yang sempat tegang, akhirnya bisa mencair dan kembali akrab seperti sedia kala. Yu Xuan agak menyesal juga karena seharusnya dia menjelaskan masalah ini sejak saat polisi mendatanginya di toko kaset. Dengan begitu, Jun Jie pasti tidak akan dicurigai sebagai tersangka. 

Zi Wei jadi penasaran, siapa pelaku yang sebenarnya dan kenapa dia menarget Yun Ru? Pertanyaan Zi Wei itu tiba-tiba membuat Yun Ru berpikir bahwa mungkin dia harus menemukan pembunuhnya dan mengubah masa lalu, baru dia akan bisa pulang.

"Pulang? Pulang ke mana?" tanya Zi Wei. Jun Jie juga menatapnya dengan penasaran.

"Tidak ada. Makan saja mie kalian, makan."

Mengalihkan perhatiannya kembali ke mie-nya, Zi Wei langsung menambahkan lebih banyak cuka hitam ke mie-nya. Yu Xuan sampai heran, kenapa Zi Wei suka menambahkan cuka hitam banyak banget ke mie-nya?

"Kau tahu apa? Ini style-ku," ucap Zi Wei dengan santainya.

Namun kalimat sederhana itu kontan membuat Yu Xuan membeku... karena Wang Quan Sheng juga punya kebiasaan yang sama saat makan mie dan pernah mengucap hal yang sama persis seperti yang diucapkan Zi Wei.

Tercengang melihat cara makan Zi Wei dan cara bicaranya yang sama persis dengan Quan Sheng, Yu Xuan tiba-tiba berinisatif menceritakan sebuah lelucon. Leluconnya bercerita tentang Roti Daging dan Mie, mereka bersahabat baik. 

Namun suatu hari, mereka berkelahi karena perbedaan di antara mereka. Tapi karena Roti Daging ini lemah, jadi dia mudah dikalahkan. Jadi keesokan harinya, si Roti Daging datang dengan membawa Roti Daging Goreng dan Roti Daging Kukus untuk berdebat dengan Mie.

Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan Mie Instan. Mereka tidak tahu beda Mie dengan Mie Instan, jadi mereka memukuli si Mie Instan. Si Mie Instan lalu tanya kenapa mereka memukulinya, lalu si Roti Daging menjawab...

"Mie, jangan kira hanya karena kau mengubah gaya rambutmu, aku tidak akan mengenalimu. Lucu, kan?"

Krik-krik-krik... cuma gitu doang? Tidak ada satu pun yang tertawa, tapi Jun Jie tetap berusaha menyenangkannya dengan berkomentar bahwa itu lumayan lucu. Tapi Zi Wei dengan jujur dan blak-blakan berkata kalau itu sama sekali tidak lucu.


Yu Xuan jadi kecewa dan kesal hingga dia jadi tidak nafsu makan lagi dan langsung pamit pergi mau beli Americano. Hah? Americano? Zi Wei langsung keheranan karena biasanya Yun Ru hanya minum teh.

Sambil menunggu pesanan Americano-nya, Yu Xuan teringat masa lalunya bersama Quan Sheng. Sebenarnya, dulu dia mendengar lelucon ini dari Quan Sheng. Makanya dia mengatakan lelucon itu tadi untuk mengetes kecurigaannya tentang apakah Zi Wei adalah Quan Sheng atau bukan. 

Dulu menurut Quan Sheng, lelucon itu sangat lucu, malah Yu Xuan yang awalnya tidak merasa itu lucu. Tapi sekarang setelah melihat reaksi Zi Wei yang lempeng aja, Yu Xuan jadi yakin kalau Zi Wei bukan Quan Sheng.


Di toko kaset, Ibunya Yun Ru curhat sama Paman Wu tentang perubahan ekstrem putrinya itu. Belakangan ini Yun Ru bukan hanya suka bolos sekolah, tapi juga langsung pergi bersama teman cowoknya begitu dijemput, Yun Ru juga berani meninggikan suara padanya. Ibu benar-benar tidak tahu bagaimana harus menghadapinya, makanya Ibu minta tolong pada Paman untuk bicara pada Yun Ru.


Paman Wu setuju untuk membantunya, maka malam itu juga, Paman Wu pergi menemui Yu Xuan untuk bicara empat mata dengannya. Paman Wu mengaku errr... atau lebih tepatnya, berbohong, bahwa dia mempercayai ucapan Yu Xuan tentang dirinya yang bukan Yun Ru. 

Yu Xuan memang sangat berbeda dari Yun Ru. Hanya saja, Paman Wu penasaran, jika dia bukan Yun Ru, maka di mana Yun Ru yang asli sekarang berada? Sejujurnya, Yu Xuan mengaku tak tahu, mungkin Yun Ru menggantikannya di masa depan. 

Eh nggak ding, tidak mungkin, waktu terakhir kali dia kembali ke masa depan, dia baru bangun tidur waktu itu. Intinya, dia tidak tahu di mana Yun Ru yang asli sekarang berada. Tapi Yu Xuan yakin bahwa Yun Ru yang asli pasti akan kembali jika dia kembali ke tahun 2019.

Paman Wu jelas masih belum percaya sama dia, tapi dia memutuskan untuk play along ajalah daripada ribut. Dia bahkan memanggilnya Nona Huang dan berkata bahwa dia akan membantu Yu Xuan sebisanya agar Yu Xuan bisa kembali ke tahun 2019 dan membantu Yu Xuan merahasiakan hal ini.

Tapi, dia juga butuh bantuan Yu Xuan. Jadi begini, Paman Wu hanya minta tolong agar selama Yu Xuan masih tinggal di sini, dia tetap harus melakukan yang terbaik sebagai Yun Ru. Bagaimanapun, sekarang ini Yu Xuan hidup sebagai Yun Ru, jadi Yu Xuan tetap harus bertanggung jawab untuk melanjutkan hidup Yun Ru seperti biasanya.

Jika Yu Xuan tidak mau melakukan itu, maka jika Yun Ru yang asli kembali, maka dia akan kaget mendapati hidupnya dikacaukan oleh Yu Xuan. Yun Ru adalah siswa SMA, cita-citanya adalah menyelesaikan ujian masuk universitas.

Kalaupun Yu Xuan bisa menghentikan pembunuhan Yun Ru di tahun 1999 tapi malah membuatnya gagal dalam ujian masuk universitas, maka itu akan sangat buruk bagi Yun Ru, mungkin akan lebih buruk daripada kematian.

Makanya, sekarang Paman Wu meminta Yu Xuan untuk kembali belajar dengan giat dan masuk sekolah besok. Paman Wu lalu buru-buru beranjak pergi sebelum Yu Xuan sempat memprots apa pun.

Ternyata di luar pintu, Si Yuan menguping sedari tadi. Dia langsung tanya apakah Paman Wu sungguh-sungguh percaya dengan semua ucapan Yun Ru/Yu Xuan? 

Jelas tidak lah, Paman Wu yakin kalau otak Yun Ru agak geser gara-gara insiden pemukulan waktu itu. Sistem kerja otak manusia itu kan rumit yah, makanya Paman Wu yakin kalau Yun Ru hanya amnesia, meyakini dirinya adalah orang lain yang berasal dari masa depan.

Paman memutuskan untuk pura-pura percaya saja daripada memaksa Yun Ru untuk perawatan ke dokter, takutnya kondisinya akan jadi lebih parah kalau mereka memaksa Yun Ru. Yang harus mereka lakukan adalah mengawasi Yun Ru, siapa tahu penyakitnya jadi lebih parah, jadi mereka bisa segera membawanya ke rumah sakit.

Tapi... Si Yuan justru percaya dengan ucapan kakaknya itu. Soalnya kakaknya yang sekarang ini sangat berbeda total dari kakaknya yang dulu. Tapi Paman Wu keukeuh tak percaya, tapi dia juga memperingatkan Si Yuan untuk tidak memberitahukan hal ini pada ibu mereka. Kalau ibu mereka sampai tahu putra dan putrinya berubah jadi aneh, maka ibu mereka pasti akan menggila.


Di rumahnya sendiri, Zi Wei baru saja membuat ramen. Namun saat dia melihat bentuk ramennya, tiba-tiba dia teringat lelucon garingnya Yu Xuan tadi siang. Dan kali ini setelah dia memikirkan kembali lelucon itu, baru dia merasa lelucon itu memang lucu.

Dan itu kontan membuatnya mulai termenung memikirkan Yun Ru... err, atau lebih tepatnya Yu Xuan dan senyumnya yang sangat cantik. Tapi sedetik kemudian dia sadar dan keheranan dengan dirinya sendiri, kenapa belakangan ini dia sering memikirkan Yun Ru?


Berkat nasehat Paman Wu, Yu Xuan akhirnya, mau tak mau, harus pergi ke sekolah keesokan harinya. Namun yang tak disangkanya, hari ini ada kuis matematika, dan Yu Xuan kesulitan mengerjakannya. Tapi berhubung itu soal abc, jadi Yu Xuan akhirnya memutuskan untuk menjawab asal-asalan saja.

Bahkan saking kesal dan emosinya, dia langsung teriak sangat lantang menyatakan kalau dia benci di sini dan mau pulang yang jelas saja langsung membuat seluruh kelas berpaling menatapnya.

Di tengah rasa frustasinya, tiba-tiba dua siswi mengajaknya main basket. Tidak masalah biarpun dia tidak bisa main, mereka cuma perlu menambahkan jumlah anggota. Yang tidak mereka sangka, Yun Ru/Yu Xuan langsung setuju ikut tanpa ragu, padahal sebelumnya Yun Ru tidak pernah mau ikut kegiatan apa pun.

Dia bahkan meyakinkan mereka bahwa dia pasti akan memenangkan pertandingan ini untuk tim mereka karena dia paling tidak suka kalah... dan dia benar-benar membuktikan perkataannya.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

0 Comments