Sinopsis Someday or One Day Episode 5 - Part 1

Dalam flashback, kita melihat Wang Quan Sheng pernah membawa Huang Yu Xuan ke sebuah pohon besar. Yups, itu adalah pohon besar yang sama, di mana Zi Wei membawa Yu Xuan (yang berada di dalam tubuh Yun Ru) untuk curhat tentang hubungan mereka bertiga dengan Jun Jie. 

(Hmm, kebetulan kah kedua pria itu membawa Yu Xuan ke tempat yang sama? Kalau tidak kebetulan, berarti Quan Sheng di masa depan, memang Zi Wei. Tapi kok bisa? Zi Wei kan lebih tua sepuluh tahun dari Quan Sheng? Apa mungkin Quan Sheng dan Zi Wei itu sama seperti Yu Xuan dan Yun Ru, dua orang berbeda namun memiliki wajah yang sama lalu mereka bertukar tempat karena jiwa mereka melakukan time travel? Hmm...)

Quan Sheng memberitahu Yu Xuan bahwa dulu dia selalu datang ke pohon ini setiap kali dia measa tidak senang untuk curhat dan mengungkapkan segala kegundahan hatinya ke lubang yang ada di pohon, lalu menyuruh Yu Xuan untuk mencobanya juga.

Yu Xuan awalnya ragu, soalnya kayaknya absurd banget dan kelihatan bodoh curhat sama pohon. Tapi karena Quan Sheng terus mendesak, akhirnya dia menurut juga lalu berbisik ke lubang pohon tentang sebuah rahasia yang bahkan Quan Sheng saja tidak tahu.

Rahasianya adalah waktu dia lagi kesal sama Quan Sheng kemarin, dia menggunakan sikat giginya Quan Sheng untuk menggosok toilet. Pfft! Dan Quan Sheng sama sekali tidak mengetahuinya.

Usai pemakaman Quan Sheng, Yu Xuan juga kembali ke pohon itu, melakukan hal yang sama, membisikkan kegundahan hatinya pada lubang pohon.

Tahun 1998...

Zi Wei terbangun dan langsung berhadapan dengan tatapan mata Yun Ru/Yu Xuan. Mereka bersitatap cukup lama sebelum kemudian Zi Wei sadar dan buru-buru bangkit dengan canggung, tidak ingat kapan dia mulai tertidur.

Ya mana Yu Xuan tahu? Eh tapi katanya Zi Wei mau menceritakan apa masalahnya? Tapi kejadian baruan jelas memengaruhi Zi Wei sehingga dia tidak mau mengulangi apa yang dia ucapkan dan mengajaknya pulang saja dengan alasan sudah terlalu sore.

Mereka pun berjalan bersama ke sepeda motornya Zi Wei, namun saat Zi Wei berbalik, Yu Xuan tiba-tiba melihat sosok Quan Sheng dalam diri Zi Wei yang kontan membuatnya membeku di tempat... sampai saat Zi Wei menegurnya untuk menyadarkannya.

Zi Wei sendiri masih canggung sama dia. Bahkan saat Yu Xuan berpegangan pada pinggangnya, Zi Wei refleks berjengit kaget. Dia benar-benar tidak fokus sehingga dia bingung kenapa motornya tidak mau jalan... dan baru sadar sedetik kemudian kalau dia lupa belum menyalakan mesinnya. Pfft!

Yu Xuan benar-benar galau dan bingung memikirkan Zi Wei yang memiliki banyak kemiripan dengan Quan Sheng. Tapi sudahlah, lebih baik lupakan itu sekarang, lebih baik dia memikirkan bagaimana caranya bisa kembali ke tahun 2019.

Yu Xuan tiba-tiba ingat ucapan Paman Wu bahwa Yun Ru akan mati pada tahun 1999, lebih tepatnya, pada malam tahun baru 1999... Dengan cara dibunuh oleh seseorang. (OMG! Siapa pelakunya? Si Dokter Xie itukah? Kayaknya dia mencurigakan deh)

Fakta tentang betapa miripnya wajah Yu Xuan dan Yun Ru dan juga pengakuan Yu Xuan tentang mimpi time traveling sebagai Yun Ru di masa lalu, membuat Paman Wu berpikir bahwa Yu Xuan dan Yun Ru pastilah memiliki ikatan yang sulit dijelaskan. Dan mungkin saja, ikatan ini bisa mengubah masa lalu dan bisa mencegah terbunuhnya Yun Ru.


Tapi... sekarang ini saja sudah bulan November 1998, berarti hanya tinggal dua bulan menjelang kematian Yun Ru. Yu Xuan jadi khawatir, kalau dia tidak segera menemukan cara kembali ke masa depan, takutnya dialah yang akan terbunuh pada malam tahun baru nanti.

Malam itu, Paman Wu datang mencari Yun Ru, dia khawatir karena Yun Ru seharian ini tidak datang ke toko dan tidak ke sekolah juga. Tapi bahkan sebelum dia sempat mengucap apa pun, Yu Xuan mendadak muncul dan langsung cerewet menanyai Si Yuan tentang bagaimana cara menyambungkan internet. Karena jaman itu internet masih harus pakai modem dan Yu Xuan jelas tidak pernah memakai internet pakai cara itu.

Saat akhirnya dia bisa menyambungkannya, dia sontak emosi tingkat tinggi gara-gara koneksinya yang selambat keong. Bahkan saking emosinya, dia tanpa sadar nyerocos lantang tentang cara kembali ke tahun 2019. Paman dan Si Yuan yang mendengarnya, jelas bingung dan penasaran.

Yu Xuan tiba-tiba ingat pengakuan Paman Wu (di masa depan) bahwa Paman Wu mempercayai Yu Xuan karena dulu Yu Xuan sendiri yang bilang padanya bahwa dia bukan Yun Ru, melainkan Yu Xuan yang berasal dari masa depan. Dulu Paman Wu tak percaya, tapi setelah bertemu Yu Xuan versi masa depan, dia akhirnya percaya.

Maka sekarang, Yu Xuan memutuskan untuk mengatakan segalanya pada Paman Wu. Tapi terlebih dulu dia mengusir Si Yuan dengan cara menyuruh Si Yuan membelikannya makanan.

Sama seperti yang Paman Wu bilang di masa depan, Paman Wu yang sekarang memang sulit mempercayai omongannya yang terdengar tidak masuk akal itu. Paman Wu bahkan berpikir kalau Yun Ru pasti sudah tidak waras gara-gara pukulan di kepalanya waktu itu, dan langsung mengajak Yun Ru untuk memeriksakan diri ke rumah sakit. Mereka tidak sadar bahwa waktu itu, Si Yuan sudah kembali dan tak sengaja mendengarkan setengah dari percakapan mereka.

Dengan ditemani neneknya, Jun Jie dibawa ke kantor polisi karena dia dicurigai sebagai tersangka dalam kasus penyerangan Yun Ru. Beberapa bukti memang cukup memberatkannya, seperti misalnya: alat bantu dengar yang terbukti sebagai milik Jun Jie, dan juga, Jun Jie terekam kamera CCTV saat dia membuntuti Run Yu dan Zi Wei pulang malam itu. (Nggak mungkin dia kan? Semoga bukan dia)

Saat Jun Jie datang ke sekolah keesokan harinya, teman-temannya, terutama si siswa yang pernah mereka tonjok dulu, langsung sinis menghinanya sebagai penjahat. Yah, berita dia dibawa ke kantor polisi sudah tersebar. 

Hanya Zi Wei seorang yang tidak tahu apa-apa dan jelas bingung mendengar tuduhan semua orang. Parahnya lagi, si siswa rese itu malah menuduhnya terlibat juga, jelas saja Zi Wei langsung emosi.

Mereka hampir saja berkelahi kalau saja pak guru tidak muncul melerai mereka. Pak guru langsung memanggil Jun Jie ke kantor, dan di sana, mereka ternyata memaksa Jun Jie untuk keluar dari sekolah, padahal Jun Jie bahkan belum terbukti bersalah.

Jun Jie jelas menolak dan menegaskan kalau dia tidak bersalah. Tapi para guru tidak mau tahu, lagipula jika Jun Jie terbukti bersalah, maka dia sudah pasti akan di-DO.

Zi Wei yang diam-diam mendengarkan segalanya dari luar, sontak lari dari sekolah untuk menjemput Yun Ru/Yu Xuan yang hari ini, lagi-lagi, tidak sekolah. Mereka bergegas kembali ke sekolah, tepat saat Jun Jie sedang diejek anak-anak yang lain. 

Jun Jie dengan mata berkaca-kaca meyakinkan Yun Ru/Yu Xuan bahwa dia bukan pelakunya, lagipula tidak ada alasan baginya untuk menyakiti Yun Ru. Tapi Yu Xuan terdiam ragu. Samar-sama dia teringat si pelaku juga seorang siswa. Tapi di sisi lain, dia juga ingat betapa baik dan manisnya Jun Jie terhadap Yun Ru.

Jun Jie jelas patah hati melihat diamnya Yun Ru, tapi tiba-tiba Yu Xuan membuat keputusan lalu mengajak kedua lelaki itu ke kantor polisi dan meyakinkan Detektif bahwa penyerangnya bukan Jun Jie walaupun dia mengaku belum ingat siapa penyerangnya. 

Berhubung dia tidak bisa menjelaskan tentang bagaimana alat bantu dengarnya Jun Jie bisa ada di TKP, akhirnya dia berbohong bahwa dialah yang sebenarnya tak sengaja menjatuhkan alat itu waktu dia diserang. Dia berbohong bahwa dia menemukan alat itu setelah Zi Wei mengantarkannya pulang dan sebelum penyerangan itu terjadi.

Dia mengaku bahwa dia berniat mengembalikannya malam itu, namun dia ingat bahwa Zi Wei agak sensitif jika diungkit masalah pendengarannya, makanya dia memutuskan menyimpannya buat dikembalikan ke Jun Jie keesokan harinya. Dia bahkan meyakinkan bahwa Jun Jie membuntuti mereka pulang waktu itu, pasti cuma untuk menanyakan alat bantu dengarnya yang hilang. 

Baik Zi Wei dan Jun Jie agak terkejut mendengar kebohongannya, tapi Jun Jie cepat-cepat membenarkan semua pernyataan Yun Ru. Detektif tampak masih agak ragu awalnya, tapi melihat Yun Ru sama sekali tidak tampak gugup atau mencurigakan saat mengucap semua itu, akhirnya dia memutuskan untuk mempercayainya dan menyatakan bahwa Jun Jie tidak akan diadili sebagai tersangka, akan tetapi, namanya tidak bisa dihapus begitu saja dari daftar tersangka.

Tapi intinya dia sudah bebas dari kecurigaan. Ketiga teman akhirnya bisa lega dan langsung tersenyum pada satu sama lain. Tapi, hmmm... apakah Detektif benar-benar percaya sepenuhnya? Entahlah, saat ketiga teman itu saling tersenyum pada satu sama lain, Detektif justru menatap Yun Ru/Yu Xuan dengan penasaran.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments