Won Jae menyindir Woo Seok karena kesal dan iri dengan pengangkatan jabatan Woo Seok. Dia berusaha meminta dukungan Do Jin tapi Do Jin sendiri punya masalah pribadi yang menganggu pikirannya sampai dia tidak peduli dengan masalah perusahaan. Hari ini dia harus segara pergi untuk kencan makan siang bersama Bo Kyung, dan karena ibunya juga akan ikut hadir jadi dia tidak bisa menghindar.
Setelah Woo Seok, Joo Hee dan Do Jin pergi. Won Jae ditelepon Joo Ran, karena masih kesal dengan sikap Joo Ran yang kemarin marah-marah dan juga karena kesuksesan Woo Seok, Won Jae langsung memarahi istrinya dan menyuruhnya untuk menjauh dari Tae San untuk sementara waktu.
Joo Ran yang sedang menenami Dan Shim, sangat shock mendengar pengangkatan jabatan Woo Seok. Setelah mematikan teleponnya, dia berusaha curhat dan memberitahu Dan Shim bahwa Joo Hee menyukai seorang duda beranak satu. Dan sebagai satu-satunya kakak, dia tidak boleh membiarkan adiknya tersesat. Entah apakah Dan Shim mengerti dengan curhatannya atau tidak karena satu-satunya tanggapan Dan Shim terhadap curhatannya hanya manggut-manggut.
Stres karena tidak bisa curhat pada ibunya, Joo Ran pun langsung beranjak pergi. Tapi Dan Shim langsung mencegahnya dan memaksa Joo Ran untuk membeli seikat daun bawangnya seharga 3000 won. Frustasi, Joo Ran asal memberikan 1000 won pada Dan Shim. Tapi Dan Shim malah kesal karena cuma diberi 1000 won, dengan marah dia melempari Joo Ran dengan daun bawangnya dan memaksa Joo Ran untuk memberikannya sisa 2000 won.
Aeng Ran memasukkan foto pohon (pohon yang pernah digali Bok Nyeo bersama tuan Park) kedalam sebuah amplop yang dialamatkan ke Woo Seok, lalu menyuruh Wol Han untuk mengantarkan amplop itu kantor pos sebelum pergi menghadiri acara makan siang bersama Do Jin dan Bo Kyung.
Do Jin makan siang bersama Bo Kyung dan kedua ibu mereka. Keluarga Bo Kyung tampaknya sudah menetapkan Do Jin untuk menjadi menantu mereka, ibunya Bo Kyung bahkan langsung memanggil Do Jin dengan sebutan 'menantu' dan menyarankan supaya mereka segera mengadakan pesta pertunangan Do Jin dan Bo Kyung.
Do Jin tentu saja langsung protes. Mereka belum saling mengenal dengan baik, bagaimana bisa mereka langsung tunangan? Dia berusaha meminta pendapat Bo Kyung, tapi Bo Kyung malah setuju-setuju saja dengan rencana ibunya.
Ibunya Bo Kyung berusaha membujuk Aeng Ran dengan cara yang tidak akan bisa ditolak Aeng Ran. Dia tahu kalau Aeng Ran pasti ingin Do Jin menjadi pewaris Shinhwa Group, apalagi Do Hyun sudah meninggal. Jika Do Jin menikah dengan Bo Kyung maka Samwon Retail pasti akan memberikan dukungan penuh untuk Do Jin.
Saat mereka cuma berdua, Do Jin langsung marah-marah pada Bo Kyung tapi Bo Kyung dengan muka polosnya mengaku kalau dia sendiri yang menginginkan pertunangan ini dan dia sendiri pula yang meminta ibunya untuk untuk mengizinkan mereka tunangan. Do Jin benar-benar tidak mengerti kenapa Bo Kyung ingin bertunangan dengannya?
"Aku kan sudah bilang, aku menyukaimu"
"Tapi kenapa kau menyukaiku? Jangan mengatakan sesuatu yang absurd seperti 'karena mataku'. Jawab yang sejujurnya" tuntut Do Jin.
"Kurasa kau bisa mengerti segalanya, Do Jin-ssi" jawab Bo Kyung
"Apa yang harus kumengerti?"
Sesaat Bo Kyung tampak ragu tapi kemudian dia mengatakan bahwa dia akan mengatakan semuanya kapan-kapan.
Mi Oh dan Kang Ddang menunggu cukup lama sampai dia mengira jangan-jangan mereka lupa dengan janji mereka. Tapi tepat saat itu juga, Bo Nyeo, Poong Geum dan Soo In akhirnya datang. Keempat wanita itu langsung saling berpelukan penuh haru dan Poong Geum menceritakan keterlambatan mereka gara-gara masalah yang Soo In alami.
Mereka kemudian pergi makan siang bersama. Soo In, Poong Geum dan Mi Oh sangat menikmati makanannya tapi Bok Nyeo hanya melihat mereka tanpa makan sedikitpun. Bok Nyeo sudah kenyang dan bahagia hanya dengan melihat ketiga putrinya makan. Sekarang setelah Soo In sudah meninggalkan toko roti, otomatis dia tidak punya tempat tinggal dan karenanya dia berencana untuk tinggal sementara di sauna sembari mencari pekerjaan. Sementara Mi Oh berencana untuk tinggal sementara bersama Kang Ddang di penampungan ibu tunggal sampai dia mendapat pekerjaan.
Poong Geum sebenarnya ingin mengajak mereka tinggal bersamanya, tapi kamar asramanya sangat kecil jadi tidak mungkin dia bisa menampung mereka. Bok Nyeo juga bingung karena dia sendiri numpang di rumah orang. Soo In berusaha menenangkan mereka dan meyakinkan mereka untuk tidak cemas.
Di hotel Shinhwa, Woo Seok mengemasi barang-barangnya dan membuat semua chef kaget dengan pengangkatan jabatannya. Saat dia memasukkan beberapa dokumen ke kardus, ada sebuah poster yang terjatuh. Poster itu adalah poster kontes membuat kue. Chef yang lain pun memberitahu Woo Seok bahwa kontes itu adalah kontes adalah kontes pertama yang diadakan asosiasi baker Korea dan pemenangnya akan mendapat hadiah 10 juta won.
Saat Joo Hee baru pulang, Joo Ran langsung menyeretnya untuk bicara berdua dan menanyainya, apakah Joo Hee yang meminta Tae San untuk memberi Woo Seok pekerjaan di kantor pusat?
"Kenapa? Apa kau merasa terancam karena dia dipindahkan ke kantor pusat?" sindir Joo Hee
"Kau kira aku menentangnya hanya karena cemburu?" balas Joo Ran "Apa kau pikir hanya karena ayah menyukainya, kau bisa menikahinya dan mengambil alih perusahaan bersamanya nanti?"
Saat Joo Hee tidak menyangkalnya, Joo Ran langsung memukulinya dengan kesal dan mengingatkan Joo Hee bahwa dia hanya berusaha melindungi Joo Hee karena setelah Do Hyun meninggal dan ibu mereka sakit, hanya dia seorang yang bisa melindungi Joo Hee.
Joo Ran tidak mengerti kenapa Joo Hee menyukai duda beranak satu, lagipula istrinya Woo Seok meninggal dalam kecelekaan mobil yang Joo Hee kendarai. Bagaimana kalau suatu saat nanti putrinya Woo Seok sampai tahu dan menuduh Joo Hee membunuh ibunya? Joo Hee langsung marah dengan peringatan Joo Ran.
Malam harinya, Bok Nyeo dan ketiga putrinya turun di halte bis. Mereka berat untuk berpisah lagi. Karena merasa kalau dia berhasil menemukan harta karun (Wol Han yang dia kira Do Jin), Poong Geum langsung berjanji pada mereka bahwa dia akan segera membelikan apartemen yang besar supaya mereka bisa tinggal bersama. Bok Nyeo curiga jangan-jangan Poong Geum mau jualan obat ilegal lagi. Poong Geum tentu saja langsung menyangkalnya.
Saat mereka hendak berpisah, Bok Nyeo membekali Soo In dan Mi Oh dengan uang tabungannya tapi Soo In dan Mi Oh langsung menolak karena mereka juga punya uang tabungan sendiri. Soo In mengembalikan buku tabungan itu, tapi Bok Nyeo tidak mau menerimanya kembali dan memaksa mereka untuk menggunakannya.
Tuan Park yang sedang jalan-jalan bersama Byeol, kebetulan melihat mereka dan langsung menghampiri mereka dan mengundang mereka untuk mampir ke rumahnya dan makan malam bersama.
Sesampainya di rumah, tuan Park membelikan sebuah ikan besar dan menyuruh Bok Nyeo memasaknya untuk ketiga putri Bok Nyeo. Bok Nyeo sangat berterima kasih atas kebaikan tuan Park, tapi tuan Park senang-senang saja melakukannya. Karena jika ketiga wanita itu adalah putrinya Bok Nyeo maka itu artinya ketiga wanita itu adalah putrinya juga.
"Apa mereka punya tempat untuk tinggal?" tanya tuan Park
"Yang paling tua tinggal di area dekat tempat ini. Yang kedua dan ketiga masih belum punya tempat tinggal"
Tuan Park prihatin mendengarnya, apalagi Mi Oh punya anak yang masih sangat kecil. Bok Nyeo langsung terisak sedih mengingat nasib kedua putrinya, tapi apa boleh buat mereka memang tidak punya pilihan lain selain tinggal sementara di sauna.
Gara-gara hal itu, tuan Park berinisiatif untuk mengajak kedua putri Bok Nyeo untuk tinggal di rumahnya. Tapi sebelum dia mengatakan apapun, dia menunggu kedatangan Woo Seok untuk menyampaikan niatnya dan memita pendapat Woo Seok. Woo Seok langsung tersenyum senang dengan ide tuan Park itu, walaupun dia pura-pura menakut-nakuti tuan Park tentang betapa ributnya rumah mereka nanti jika wanita-wanita itu tinggal satu atap dengan mereka.
Tuan Park sama sekali tidak keberatan dengan hal itu, menurutnya jika rumah mereka berisik maka rumah mereka akan tampak seperti rumah yang benar-benar dihuni oleh satu keluarga.
"Aku pernah mengajar mereka selama setahun jadi aku tahu kalau mereka makannya banyak sekali. Anda akan mengeluarkan banyak biaya untuk memberi mereka makan" ujar Woo Seok
Tuan Park punya ide bagus lainnya untuk mengatasi masalah biaya itu, yaitu menyuruh Woo Seok untuk membayar biaya bulanan padanya.
Keempat wanita itu sontak kaget mendengar tuan Park mengizinkan mereka tinggal di rumahnya. Dengan sikap sok dewasanya, Byeol memprotes keputusan tuan Park ini karena keputusan ini tuan Park ambil tanpa meminta pendapatnya terlebih dulu. Byeol dengan polosnya mengaku kalau dia tidak menyukai ketiga ahjumma itu terutama Soo In (karena Soo In pernah mendorongnya sampai terjatuh di rumah sakit dulu). Tapi karena dia menyukai Kang Ddang, akhirnya Byeol setuju tinggal bersama mereka.
Saat Poong Geum pulang ke asramanya, dia melihat ada seorang pengantar jajangmyeon yang menaruh pesanan Wol Han didepan kamarnya. Karena Wol Han belum mengambil jajangmyeonnya, tiba-tiba Poong Geum punya ide licik untuk balas dendam pada Wol Han. Dia mengambil jajangmyeon itu kedalam kamarnya lalu memakannya sendiri sampai habis.
Wol Han yang masih belum tahu tentang jajangmyeon-nya, memutuskan untuk menunggu pesanannya datang sambil menelepon Poong Geum dan mengajak Poong Geum kencan ke villa miliknya. (Pfft!) Poong Geum setuju dengan ajakannya itu.
Setelah selesai menelepon Poong Geum, perut Wol Han berbunyi nyaring. Dia bingung kenapa pesanannya masih belum datang juga. Dia lalu menelepon pihak restoran untuk menanyakan pesanannya, tapi malah diberitahu kalau mereka sudah mengantar pesanannya sedari tadi.
Wol Han langsung curiga, jangan-jangan wanita penghuni sebelah kamarnya yang mengambil pesanannya. Saat dia keluar kamar, dia melihat mangkok jajangmyeonnya sudah kosong. Dengan kesal, dia langsung menggedor pintu kamar Poong Geum dan berteriak-teriak marah sampai membuat penghuni yang lain protes. Poong Geum yang sudah kekenyangan, sama sekali tidak mempedulikannya.
Saat Mi Oh dan Kang Ddang sudah tidur, Soo In dan Bok Nyeo bicara berdua. Soo In sebenarnya tidak enak setelah menerima tawaran tuan Park untuk tinggal bersama mereka, tapi Bok Nyeo meyakinkan Soo In untuk tidak mencemaskan masalah itu. Tidak apa-apa menerima bantuan orang lain saat sedang kesulitan, Soo In bisa membalas kebaikan mereka jika suatu saat nanti Soo In sudah bisa bangkit lagi. Bok Nyeo lebih tenang melihat mereka tinggal di rumah ini daripada di sauna, kalau mereka tinggal di sauna, Bok Nyeo tidak akan bisa tidur dengan tenang.
Soo In lalu menemui Woo Seok untuk berterima kasih atas bantuan Woo Seok mengeluarkannya dari penjara dan mengizinkannya tinggal di rumah ini. Tapi Soo In heran, kemana ibunya Byeol karena sedari tadi dia tidak melihat ibunya Byeol. Woo Seok memberitahu bahwa ibunya Byeo sudah pergi ke surga. Soo In langsung kaget dan meminta maaf.
Sebagai ungkapan terima kasih, Soo In bangun pagi-pagi dan membantu tuan Park membuka toko laundry-nya dan menyapu halamannya. Nyonya Bae heran saat dia datang dan melihat tuan Park bicara akrab dengan seorang wanita muda tak dikenalnya.
Soo In dengan ceria memperkenalkan dirinya yang sekarang tinggal bersama tuan Park di rumahnya. Sontak, nyonya Bae langsung shock. Nyonya Bae lebih histeris lagi saat dia mengetahui bahwa wanita yang tinggal di rumah tuan Park bukan cuma satu tapi tiga.
"Apa yang terjadi semalam? Ini kan rumah 2 pria single, kenapa sekarang jadi penuh dengan wanita-wanita asing?" teriak nyonya Bae histeris
Setelah nyonya Bae pergi, semua orang kembali melakukan kegiatan mereka masing-masing. Woo Seok hendak mandi saat Byeol tiba-tiba menerobos masuk karena mau buang air. Tapi karena dia sudah besar, jadi Byeol tidak mau Woo Seok melihatnya. Woo Seok akhirnya masuk shower dan membiarkan Byeol melakukan kegiatan sendiri.
Setelah Byeol keluar kamar mandi, Soo In yang sedang mengepel lantai mengira kamar mandinya kosong. Maka dia pun langsung masuk untuk mencuci kain pelnya tanpa menyadari kalau Woo Seok baru saja selesai mandi.Soo In berteriak kaget saat melihat Woo Seok baru keluar dari shower.
Woo Seok hendak keluar dari kamar mandi dengan panik tapi dia malah terpeleset sabun. Soo In berusaha menolongnya supaya Woo Seok tidak terjatuh, sayang usahanya terlambat. Dia malah ikut terjatuh menimpa Woo Seok dan bibir mereka tak sengaja bersentuhan.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam