Frost kecil duduk seorang diri di lantai perpustakaan sambil membaca berbagai macam buku saat Sung Hyun remaja mendekatinya karena takjub dengan rambut putihnya Frost.
"Aku bukan Albino" ujar frost kecil
"Aku tahu, kalau kau Albino maka alis dan pupil matamu juga pasti putih. Sepertinya kau sering ditanyai seperti itu (dikira Albino). Orang-orang memang selalu melihat sesuatu dan menghakimi orang lain semau mereka sendiri. Menyebalkan" ujar Sung Hyun remaja dengan getir. Sung Hyun remaja melihat buku-buku yang dibaca Frost adalah buku-buku isinya yang saling terkait, dari situ Sung Hyun menduga kalau Frost membaca semua buku-buku itu supaya Frost bisa lebih cepat paham. Melihat buku-buku yang dibaca Frost adalah buku-buku psikologi manusia, Sung Hyun remaja pun bertanya, apakah Frost sudah bisa memahami manusia setelah membaca buku-buku itu?
Saat Frost kecil hanya diam, Sung Hyun remaja langsung menepuk bahunya "Tidak apa-apa, memang tidak ada yang tahu. Manusia biasanya salah satu dari dua jenis. Salah memahami apa yang mereka ketahui atau cuma berbohong"
"Lalu bagaimana denganmu, Hyung? Apa itu artinya kau juga tidak tahu?"
"Jauh lebih baik seandainya aku tidak tahu" desah Sung Hyun dengan sedih
Sung Hyun remaja lalu bangkit untuk mencarikan buku lain untuk Frost baca, saat dia hendak kembali ke Frost dengan membawa buku yang dia rekomendasikan, dia melihat Frost sedang bicara dengan Sang Won. Seketika itu pula, senyum Sung Hyun langsung menghilang.
Kembali ke masa kini, Di kantornya, Sung Hyun memikirkan peringatan Sang Won yang mengancamnya untuk tidak macam-macam dengan Frost dan Song Sun. Dengan senyum licik, Sung Hyun bertanya-tanya apa yang akan Sang Won lakukan?
Di kantor polisi, detektif Nam dan detektif Cha hendak keluar untuk makan bersama saat mereka dikejutkan oleh kedatangan seorang wanita bernama Kim Sung Hui yang membawa pisau berlumuran darah dan mengaku kalau dia baru saja membunuh orang.
"Siapa yang kau bunuh?" tanya detektif Nam
"Orang yang membunuh putraku, Yoon Jae. Sekarang semuanya sudah berakhir" jawab Kim Sung Hui sambil mengulurkan kedua tangannya yang berlumuran darah untuk diborgol.
Detektif Nam dan anak buahnya lalu pergi ke TKP dimana mereka menemukan mayat seorang pria bernama No Jin Soo. Detektif Nam lalu memerintahkan detektif Cha untuk mencari saksi mata disekitar TKP dan menyuruh detektif Park untuk mencari tahu hubungan antara korban dan pelaku.
Keesokan harinya di kantor konseling, Frost memuji konseling Sung Ah yang berjalan dengan baik. Melalui terapi yang diterapkannya, sekarang phobia sosial kliennya Sung Ah sudah mulai membaik. Dan hari ini adalah konseling terakhir, dalam konseling terakhir ini Kim Wook akan menyatakan cintanya pada Dal Hye.
Detektif Nam tiba-tiba datang berkunjung dan memberitahu Frost tentang pembunuhan yang dilakukan Sung Hui. 3 tahun yang lalu ada sebuah kasus penculikan anak, anak itu adalah anaknya Sung Hui. Saat ditemukan anak itu sudah mati dan pelakunya tidak pernah tertangkap.
Sung Hui berkata bahwa yang dia bunuh adalah penculik sekaligus pembunuh anaknya. Akan tetapi 3 tahun yang lalu, No Jin Soo pergi ke luar negeri dalam rangka perjalanan bisnis, jadi tidak mungkin No Jin Soo menculik anaknya Sung Hui.
Tapi karena Song Hui terus menerus ngotot kalau No Jin Soo adalah penculik anaknya, maka sekarang detektif Nam datang meminta bantuan Frost supaya Frost mencari tahu apakah Song Hui sudah gila atau cuma pura-pura gila.
Setelah itu detektif Nam mendatangi kantornya Sang Won. Sang Won memanggil detektif Nam ke kantornya untuk meminta bantuan detektif Nam, tapi dia meminta supaya detektif Nam merahasiakannya dari Frost.
Saat diinterogasi, Sung Hui terus menerus mengulangi perkataannya bahwa No Jin Soo adalah pembunuh putranya. Dari mana Sung Hui bisa tahu kalau No Jin Soo adalah pembunuh putranya? tanya Frost. Song Hui dengan penuh keyakinan berkata bahwa dia melihat sendiri kalau pria itu adalah orang yang menculik putranya 3 tahun yang lalu.
"Sekarang semuanya sudah berakhir" Sung Hui mendesah lega
Melihat tidak ada tanda-tanda kebohongan dalam ekspresi wajahnya. Frost memutuskan untuk memeriksa detak nadi Sung Hui sembari menginterogasi Sung Hui sekali lagi. Dari semua pengamatannya terhadap Sung Hui (mulai dari ekspresi wajah, perkataannya bahkan detak jantungnya) Frost yakin kalau Sung Hui tidak berbohong.
Detektif Nam jadi frustasi sendiri, No Jin Soo tidak mungkin pelaku penculikan itu karena waktu itu No Jin Soo bahkan tidak sedang berada di korea.
"Aku tidak bilang kalau No Jin Soo pelakunya. Aku bilang ingatan Kim Sung Hui salah"
"Jadi maksudmu Kim Sung Hui tidak gila atau pura-pura gila? Maksudmu dia membunuh seseorang karena ingatannya keliru? Wah, kau kau benar-benar membuatku mau gila"
Frost menanyakan keluarganya Sung Hui, detektif Nam berkata bahwa Sung Hui punya seorang suami. Dia lalu menyuruh detektif Cha untuk menyerahkan kontak suaminya Sung Hui pada Frost. Lalu setelah itu detektif Nam pergi untuk menangani kasus lain.
Sementara itu Sung Ah menemani Kim Wook ke sebuah cafe yang akan menjadi tempat kencan antara Kim Wook dan Dal Hye. Kencan mereka ini sekaligus konseling terakhir bagi Kim Wook. Kim Wook sudah berhasil menelepon dan mengajak Dal Hye bertemu, jadi jika kali ini Kim Wook berhasil mengatasi kecemasannya berarti konseling ini sukses sepenuhnya. Sung Ah berjanji akan mengawasinya dari dekat.
"Jangan gugup, semangat!" Sung Ah menyemangati Kim Wook
Beberapa saat kemudian, Dal Hye akhirnya datang. Tapi begitu melihatnya, Kim Wook tiba-tiba sakit perut lagi. Dengan frustasi, Kim Wook langsung berlari ke toilet. Sung Ah yang mengawasi meja terdekat, langsung mendesah frustasi juga.
Saat menoleh, Dal Hye melihat Sung Ah yang langsung cepat-cepat berusaha menyembunyikan wajahnya dibalik sebuah majalah. Sayang usahanya gagal saat Dal Hye menghampirinya.
"Sedang apa kau disini?" tanya Dal Hye
"Oh, Dal Hye. Aku sedang membaca majalah" jawab Sung Ah canggung
Tapi Dal Hye tidak percaya "Apa yang sebenarnya sedang kau rencanakan, Yoon Sung Ah?"
Sung Ah akhirnya menyerah lalu memberitahukan semuanya pada Dal Hye.
Saat Kim Wook kembali dari toilet, dia langsung mendesah kecewa karena tidak melihat Dal Hye dimanapun. Tapi Dal Hye tiba-tiba menyapanya dari belakang dan pura-pura mengomeli Kim Wook. Kim Wook sangat terkejut saat Dal Hye tiba-tiba berinisiatif mengajaknya makan bersama.
Saking bahagianya, Kim Wook langsung membungkuk dalam-dalam pada Sung Ah lalu berteriak kencang "Terima kasih, sunbaenim!"
Seorang pria setengah baya bernama Song Ho Chul, memasuki sebuah restoran yang dikelola oleh seorang pensiunan polisi bernama Kim Sang Dong. Karena restoran belum waktunya buka, jadi Sang Dong mengusir Ho Chul dengan sopan. Sang Dong yang sedang sibuk membersihkan meja sama sekali tidak menyadari tatapan Ho Chul padanya yang tampak penuh dengan kebencian. Tapi pada saat yang bersamaan Ho Chul juga terlihat linglung dan bergerak bagai sebuah robot saat tiba-tiba dia mengambil sebuah panci lalu menghantamkannya ke kepala Sang Dong.
Tak lama kemudian, istrinya Sang Dong baru keluar dari dapur saat dia melihat seorang pria sedang berjalan keluar dari restoran. Dia hendak menanyai suaminya tapi malah melihat suaminya terkapar berlumuran darah di lantai.
Frost menemui suaminya Sung Hui di sebuah taman bermain yang dulu sangat disukai putra mereka. Suaminya Sung Hui berkata bahwa sejak kepergian putra mereka, Sung Hui sering datang dan duduk termenung menatap taman bermain itu.
"Apakah belakang ini ada sesuatu yang aneh dengan istri anda?" tanya Frost
Tidak, jawab suaminya Sung Hui. Dulu Sung Hui memang selalu menangis setiap hari. Tapi sejak setahun yang lalu, dia mengikuti sebuah konseling dan berkat konseling itu keadaan Sung Hui mengalami perkembangan yang baik. Konseling yang diikuti Sung Hui adalah konseling via internet tapi terkadang anggotanya saling bertemu.
"Apa nama situsnya?" tanya Frost
Sementara itu, detektif Nam pergi ke divisi informasi untuk menemui rekannya yang membantunya mencari informasi tentang Moon Sung Hyun. Detektif Nam mencari info tentang Moon Sung Hyun atas permintaan Sang Won. Walaupun katanya Sung Hyun baru kembali dari Korea sekitar satu atau dua bulan yang lalu, tapi dari hasil penyelidikannya di kantor imigrasi, dia mendapati bahwa Sung Hyun sebenarnya sering keluar masuk Korea sejak setahun yang lalu.
Bahkan ada catatan yang menunjukkan kalau Sung Hyun sering datang ke Korea beberapa kali sebulan. Tapi dia tidak bisa menyelidiki apa saja yang dilakukan Sung Hyun setiap kali dia pulang ke Korea.
Pertemuan mereka terpotong dengan cepat saat detektif Nam mendapat kabar mengejutkan dari detektif Cha yang memberitahukannya tentang pembunuhan Sang Dong. Detektif Nam sangat sedih dengan kematian Sang Dong yang merupakan teman lama. Sesampainya di TKP, ia berteriak frustasi menuntut siapa yang telah membunuh Sang Dong. Detektif Park memberitahunya kalau wajah si pelaku tertangkap kamera CCTV dan sekarang mereka sedang mencarinya.
Tak lama kemudian, mereka mendapat kabar tentang lokasi si pelaku. Mereka kemudian pergi ke sebuah jembatan layang dimana Ho Chul saat itu berniat bunuh diri dan mengancam para polisi untuk tidak mendekatinya.
Saat detektif Nam datang dan bertanya apa alasannya membunuh Sang Dong. Ho Chul berkata kalau dia membunuh Sang Dong karena Sang Dong adalah orang yang telah menghancurkan hidupnya. Ho Chul mengklaim kalau Sang Dong telah menipunya dan membawa lari semua uangnya. Gara-gara masalah itu, istri dan anaknya bunuh diri.
"Apa maksudmu? Katakan padaku pelan-pelan. Siapa yang melakukan penipuan?"
"Karena orang itu, hidupku jadi seperti ini. Sekarang... aku bisa pergi ke keluargaku" ujar Ho Chul sambil memandang langit dengan lega. Ho Chul berusaha melompat tapi detektif Cha dan detektif Nam berhasil menangkapnya.
Frost dipanggil untuk mengawasi proses interogasi Ho Chul. Sama dengan Sung Hui, Ho Chul juga salah membunuh orang. Sang Dong bukan pelaku penipuan itu karena pada saat penipuan itu terjadi, Sang Dong sedang dirawat di rumah sakit. Tapi Ho Chul tetap bersikeras dengan keyakinannya.
"Omong kosong yang dia katakan sama dengan yang dikatakan Sung Hui" detektif Nam memberitahu Frost "Dia ditipu dan semua keluarganya bunuh diri dan dia satu-satunya yang selamat"
Dari kedua kasus pembunuhan yang tampak serupa itu, Frost tiba-tiba teringat kasus bunuh diri berantai yang terjadi karena eksperimen penanaman ingatan palsu. Dari dugaan itu, Frost meminta detektif Nam untuk menyelidiki apakah Sung Hui dan Ho Chul pernah mendapat telepon dari nomor yang sama. Frost juga meminta detektif Nam menyelidiki hubungan antara kedua korban, No Jin Soo dan Kim Sang Dong.
"Kurasa ingatan palsu ditanamkan pada kedua orang itu" kata Frost
"Jadi seseorang menanamkan ingatan palsu pada Kim Sung Hui dan Song Ho Chul dan karena ingatan palsu itulah kedua orang itu melakukan pembunuhan. Kalau begitu... Apakah (pelakunya) orang yang dulu itu?"
"Ini baru dugaan" jawab Frost. Baik Sung Hui maupun Ho Chul sama-sama memiliki trauma kehilangan anggota keluarga mereka. Secara psikologi, orang-orang yang lemah biasanya mudah dipengaruhi dan karenanya ingatan palsu juga bisa ditanamkan dengan mudah kedalam otak mereka.
"Pelakunya pasti orang gila itu kan?"
"Kalau pelakunya memang orang itu, dia tidak gila. Dia sudah memperhitungkan semuanya dengan tepat" ujar Frost. Tapi yang jadi pertanyaan besar adalah kenapa orang itu mentarget No Jin Soo dan Kim Sang Dong. Frost punya firasat buruk, mungkin perkara ini masih belum selesai.
Detektif Nam sepertinya mencurigai Sung Hyun tapi karena dia ingat kalau Sang Won memintanya merahasiakan masalah ini dari Frost, detektif Nam akhirnya memutuskan untuk tetap diam.
Sung Hyun membawa Song Sun ke sekolah yang dibangunnya dan menunjukkan 3 orang remaja yang sedang berlatih akting dengan ceria. Sung Hyun memberitahu Song Sun bahwa walaupun ketiga remaja itu sekarang tampak sangat ceria, tapi sebenarnya mereka adalah anak-anak yang bermasalah.
Dong Min, salah satu diantara ketiga remaja itu adalah seorang Risker (orang yang sering kali mencelakai dirinya sendiri). Sementara Jeong In pernah dikurung saat dia kecil yang membuatnya menderita klaustrofobia.
Melihat ketiga remaja itu sekarang tampak sangat ceria, Song Sun jadi takjub dengan kehebatan Sung Hyun dalam menangani masalah-masalah ketiga remaja itu. Sung Hyun tersenyum malu-malu mendengar pujian Song Sun. Ketiga remaja itu keluar dan langsung berbincang akrab pada Song Sun walaupun mereka baru berkenalan, Song Sun sepertinya menyukai anak-anak itu.
Frost sedang merenung memikirkan kasus penanaman ingatan palsu ini saat Sung Ah datang dengan ceria memberitahukan kesuksesan konselingnya. Tapi senyumnya langsung menghilang seketika saat dia mengetahui Frost sedang menyelidiki kasus penanaman ingatan palsu, kasus yang membuat Yoo Kyung bunuh diri.
"Dia yang membuat Yoo Kyung mati. Apa orang itu akan melakukan sesuatu lagi?"
"Masih belum pasti"
"Dia harus ditangkap. Tangkap dia dan tanyakan kenapa dia melakukan hal seperti itu. Dan pastikan dia tidak bisa lagi mengulangi perbuatannya" pinta Sung Ah
Sung Hyun mengantarkan Song Sun kembali ke kampus. Sebelum berpisah, Sung Hyun memberikan file informasi murid-murid sekolahnya. Lalu setelah itu, Sung Hyun mendatangi kantornya Frost.
Frost dan Sung Ah sedang menyelidiki situs konseling online yang pernah diikuti Sung Hui tapi sekarang situs itu sudah ditutup. Frost menduga, si pelaku pasti menutup situsnya demi melindungi dirinya sendiri yang berniat melakukan kejahatan.
"Apa mungkin pelakunya adalah seorang psikolog?" Sung Ah bertanya-tanya
Belum sempat memikirkan dugaan mereka lebih lanjut, tiba-tiba mereka kedatangan tamu. Sung Hyun yang menyapa Frost dengan ceria "Nam Bong-ah"
Sung Ah langsung bingung sendiri "Tidak ada orang yang bernama itu disini"
"Hyung" Frost membalas sapaan Sung Hyun
Frost pun saling memperkenalkan Sung Hyun dan Sung Ah lalu cepat-cepat mengajak Sung Hyun bicara di luar. Setelah mereka pergi, Sung Ah tersenyum geli mengetahui nama asli Frost.
Di luar, Sung Hyun berkata kalau asistennya Frost orang yang menarik karena dia orang yang sangat berbeda dari Frost. Frost setuju dengan Sung Hyun, Sung Ah memang menarik.
"Kau tahu apa itu menarik?" tanya Sung Hyun heran
Tidak, Frost tidak tahu menarik itu apa. Tapi biasanya orang bilang, orang yang punya kepribadian seperti Sung Ah adalah orang yang menarik. Bagi Frost, Sung Ah menarik karena Sung Ah memiliki emosi yang jauh lebih kuat daripada orang biasa. Sung Hyun kagum mendengar Frost bisa memuji seseorang seperti itu.
"Tapi apa ada sesuatu yang terjadi? Sepertinya tadi kalian sangat serius" tanya Sung Hyun
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam