Sinopsis Dr. Frost Episode 10 - Part 1

Episode Terakhir: Ingatan yang hilang (bagian 2)



Setelah mengingat masa lalunya (yang dipalsukan Sung Hyun), Frost langsung berlari pergi mencari Sang Won dengan penuh amarah meninggalkan Sung Ah yang tercengang bingung melihat sikap Frost yang tiba-tiba jadi aneh.


Pada saat yang bersamaan, Sang Won sedang ditodong pistol oleh detektif Nam yang menuduhnya sebagai orang yang telah menabrak putrinya sampai mati. Sang Won langsung curiga, jangan-jangan detektif Nam pernah bertemu dengan Sung Hyun. Sang Won berusaha menenangkan detektif Nam dan mencoba membuatnya mengingat hubungan baik mereka selama ini. Tapi ingatan akan putrinya, membuat detektif Nam jadi semakin emosi dan langsung menembakkan pistolnya. Tapi untunglah tembakannya hanya mengenai bahunya Sang Won.


Frost mencari Sang Won di kantornya, tapi tentu saja dia sedang tidak ada. Frost mencengkeram pelat nama Sang Won dengan penuh amarah saat dia mengingat semua kebaikan yang Sang Won lakukan padanya sejak kematian kedua orang tuanya (mungkin Frost mengira semua kebaikan Sang Won itu palsu). Sung Ah menyusulnya karena cemas saat tiba-tiba dia mendapat kabar mengejutkan dari detektif Park tentang apa yang terjadi pada Sang Won dan detektif Nam.


Mereka pun langsung pergi ke rumah sakit. Sementara Sung Ah bicara dengan detektif Park, Frost langsung masuk ke ruang rawat Sang Won dan langsung menuduh Sang Won membunuh kedua orang tuanya dan menjadikannya subyek penelitian. Sang Won berusaha menjelaskan bahwa kematian kedua orang tuanya adalah kecelakaan, kedua orang tua Frost sudah meninggal saat dia tiba disana.

"Lalu kenapa ingatanku berbeda dengan ingatanmu?!" teriak Frost


Sang Won menyadari kalau Frost pasti sedang kebingungan karena ingatan Frost telah terblokir selama 20 tahun lebih. Tapi Frost yang tidak mempercayainya, langsung mengamuk dan membanting kursi. Sung Ah yang terkejut mendengar kemarahan dan tuduhan Frost pada Sang Won, berusaha menenangkannya. Tapi Frost langsung menampiknya lalu pergi dengan kesal.


Sung Ah mengejarnya dan berusaha meminta penjelasan akan sikap Frost yang aneh barusan, tapi Frost dengan dinginnya menyuruh Sung Ah untuk tidak ikut campur.



Frost ditelepon Sung Hyun yang memintanya bertemu. Saat dia melihat ekspresi marah Frost, dia pura-pura bingung ada apa Frost sampai terlihat semarah itu. Frost pun langsung memberitahu Sung Hyun kalau dia sudah mengingat kecelakaan yang menewaskan kedua orang tuanya dan Sang Won adalah orang yang telah menyebabkan kecelakaan itu. Sung Hyun pura-pura shock mendengarnya.


Sementara itu, Sung Ah merawat Sang Won sembari menanyainya tentang tuduhan Frost tadi, apakah Sang Won memang ada hubungannya dengan kecelakaan mobil yang menewaskan kedua orang tua Frost? Sang Won mengatakan bahwa kecelakaan mobil itu memang kesalahannya karena mereka kecelakaan saat mereka mengendarai mobilnya.



Flashback,
Setelah Frost dan kedua orang tuanya pergi, salah seorang tetangga Sang Won tiba-tiba menyapanya dan berkata kalau mobilnya Sang Won (yang dipakai Frost dan keluarganya) sepertinya sudah diperbaiki. Sang Won tidak mengerti maksud si tetangga, maka dia pun memberitahu kalau tadi dia melihat seseorang sedang memperbaiki bagian ban mobilnya Sang Won. Mendengar itu, Sang Won langsung curiga kalau ada orang yang sengaja merusak mobilnya.


Cemas, Sang Won pun langsung pergi mengejar mobil yang ditumpangi Frost sekeluarga. Tapi saat dia menemukan mobil itu, segalanya sudah terlambat. Kedua orang tua Frost sudah meninggal, tapi untunglah dia berhasil menyelamatkan Frost. 


Kembali ke masa kini,
Gara-gara kecelakaan itu, Frost kehilangan sebagian ingatannya dan emosinya yang membuat Frost tidak bisa merasakan simpati pada orang lain. Sung Ah akhirnya menyadari kenapa Frost mempelajari psikologi, dia menyesal telah salah mengira kalau Frost mempelajari psikologi hanya karena Frost orang jenius.


Walaupun Sang Won tidak melakukan tuntutan pada detektif Nam dan bersikeras kalau apa yang terjadi padanya hanya kecelakaan, tapi detektif Nam tetap dimasukkan ke penjara. Detektif Cha datang membawakan makanan untuknya tapi detektif Nam menolak makanan itu karena dia sedang sangat frustasi dengan dirinya sendiri. Dia sama sekali tidak ingat dengan semua kejadian selama 3 hari terakhir ini, hal terakhir yang dia ingat hanya saat Kim Sung Hui menyerahkan diri ke kantor polisi. Detektif Cha berjanji untuk membantu detektif Nam mencari tahu apa yang terjadi.


Keesokan harinya, Sung Ah memandangi meja kerja Frost yang kosong sembari teringat percakapannya dengan Sang Won kemarin malam.


Flashback,
Sung Ah heran kenapa ingatan masa lalu Frost berbeda dari Sang Won? Sang Won menduga, mungkin Frost mengalami Retrograde Amnesia (amnesia yang disebabkan oleh trauma) yang membuat ingatan Frost salah.

"Anehnya, dia hanya mengingat kecelakaannya tapi tidak mengingat yang lainnya" ujar Sang Won

"Jadi maksud anda, dia harus mengingat kenangan yang lain juga?"

"Benar, dia harus mengingat ayahnya orang yang seperti apa, siapa ibunya dan apa yang dia rasakan pada saat kejadian itu"


Kembali ke masa kini,
Dengan tekad bulat, Sung Ah memutuskan untuk menyelidiki kasus kecelakaan mobil yang terjadi 21 tahun yang lalu itu seorang diri. Dengan meminta bantuan detektif Cha, Sung Ah akhirnya berhasil mendapatkan copy laporan kecelakaan itu.

Dalam laporan itu, disebutkan bahwa polisi memutuskan kalau kecelakaan itu adalah kecelakaan mobil biasa yang dikarenakan rem blong. Tapi Sang Won meminta diadakan investigasi ulang dan bersikeras mengklaim kalau ada seseorang yang dengan sengaja merusak mobilnya.

Dari laporan itu pula, Sung Ah berhasil menemukan dan menanyai tetangga Sang Won yang menjadi saksi mata saat seseorang mengutak-atik mobilnya Sang Won. Sung Ah merekam pernyataan sang saksi saat dia bercerita bawha waktu itu, dia sedang membuang sampah saat dia melihat seseorang tampak sedang memperbaiki ban mobilnya Sang Won. Tapi saat dia memberitahukannya pada Sang Won, Sang Won malah langsung shock lalu cepat-cepat pergi mengejar mobil itu.



Sepanjang malam, Sung Ah sibuk mengumpulkan semua data-data yang didapatkan.


Keesokan harinya, Sung Ah menyerahkan semua data yang dikumpulkannya itu pada Frost. Tapi lagi-lagi Frost dengan dinginnya mengingatkan Sung Ah untuk tidak ikut campur.

"Aku tahu kalau aku kelewatan. Tapi anda sendiri kan yang bilang, jangan pernah melupakan rasionalitas dan logika" ujar Sung Ah "Polisi memutuskan kalau kecelakaan itu adalah kecelakaan mobil biasa tapi profesor Cheon meminta investigasi ulang karena dia yakin ada seseorang yang sengaja merusak remnya"



"Siapa yang menyuruhmu menyelidiki kasus ini? Kuperingatkan kau sekali lagi, kalau kau mengungkit masalah ini lagi dihadapanku..."

"Karena itulah aku mencari saksi mata waktu itu..."

"Hei, asisten Yoon!"

Sakit hati dengan kemarahan Frost, Sung Ah langsung mengomeli Frost karena saat ini Frost bersikap seperti orang asing. Selama ini Frost selalu mengomelinya karena dia mudah emosi, tapi saat ini Frost lah yang terlalu emosional. Padahal saat ini seharusnya mereka menyelidiki kenapa detektif Nam menembak Sang Won, seharusnya saat ini mereka mencari tahu siapa yang telah menyebabkan Yoo Kyung bunuh diri. Seharusnya saat ini mereka mencari si pelaku sebelum dia merencanakan kejahatan lainnya.

"Kenapa pada saat seperti ini anda malah bersikap begini?" isak Sung Ah "Menurutku kecelakaan itu... semua yang ingin kukatakan ada dalam laporan ini" Sung Ah berlalu pergi dengan sedih.


Di kantor polisi, detektif Nam diinterogasi dan disuruh mengatakan apa saja yang dia lakukan dan orang-orang yang dia temui sebelum kejadian penembakan itu. Tapi detektif Nam sama sekali tidak bisa memberikan sedikit pun jawaban karena dia sama sekali tidak bisa mengingat apapun.


Gara-gara omelan Sung Ah, Frost akhirnya mau membaca laporan kecelakaan itu dan mendengarkan rekaman keterangan saksi. Dari situ, Frost akhirnya menyadari adanya keganjilan dari kecelakaan mobil itu. Frost menduga mungkin ada seseorang yang sengaja membuat kecelakaan itu dengan maksud membalas dendam. Dari dugaannya itu, Frost kemudian mulai menghubungkan kejadian kecelakaan itu dengan kasus penanamanan ingatan palsu dan kasus Park Gyu Hwan 22 tahun yang lalu.

"Kasus Park Gyu Hwan terjadi 22 tahun yang lalu, kecelakaan mobil terjadi setahun kemudian. Sasaran si pelaku bukan orang tuaku tapi profesor Cheon. Mungkin semua ini..." pikir Frost


Keesokan harinya, di sekolahnya Sung Hyun. Song Sun hendak mengkonseling salah seorang siswi bernama Jeong In yang menurut laporan menderita klaustrofobia karena waktu kecil dia sering disiksa oleh ayahnya dan dikurung di ruang bawah tanah. Tapi anehnya saat Jeong In datang, dia malah terlihat sangat ceria bahkan tidak takut sama sekali dengan ruang konseling yang tertutup.

Awalnya Song Sun merasa aneh tapi kemudian dia menduga mungkin Jeong In sudah berhasil mengatasi fobianya. Saat dia menanyakan kemarahan yang Jeong In rasakan pada ayahnya, Jeong In malah berkata kalau dia tidak marah sama sekali pada ayahnya karena dia sama sekali 'tidak ingat' pada apapun yang pernah ayahnya lakukan padanya. Seketika itu pula, kekhawatiran Song Sun mulai muncul kembali walaupun dia tetap menunjukkan senyum ceria pada Jeong In.


Frost mendatangi sebuah rumah sakit jiwa setelah dia mendapat info keberadaan Park Dong Hui dari detektif Cha. Park Dong Hui ternyata dirawat di rumah sakit jiwa karena di diagnosis menderita Schizophrenia (penyakit mental yang mengganggu kemampuan berpikir sehingga si penderita sulit membedakan antara kenyataan dan delusi).

Psikiater memberitahu Frost bahwa Dong Hui sering kali berdelusi dan mengatakan bahwa akan ada seorang teman bernama 'Park Dong Hui' yang akan datang mengunjunginya tapi nyatanya tidak pernah ada seorangpun yang datang berkunjung.

Saat mereka mendatangi ruang rawat Dong Hui, dokter memberitahu Dong Hui kalau dia kedatangan tamu yang selama ini dia tunggu-tunggu. Tapi Dong Hui langsung mengacuhkan Frost karena dia bukan Park Dong Hui.


"Apa kau menunggu Park Dong Hui?" tanya Frost

"Park Dong Hui itu pembohong. Dia bilang dia akan datang tapi ternyata dia tidak datang. Aku berbohong mengatakan kalau aku Park Dong Hui. Aku sebenarnya Moon Sung Hyun" ujar Dong Hui

"Apa kau bilang?" Frost kaget

Dong Hui langsung mencengkeram Frost dan berteriak-teriak mengatakan kalau namanya yang sebenarnya adalah Moon Sung Hyun dan bukannya Park Dong Hui, karena itulah dia menuntut mereka untuk mengeluarkannya dari rumah sakit jiwa ini. Setelah Dong Hui berhasil ditenangkan, psikiater memberitahu Frost bahwa biaya bulanan Dong Hui dibayar oleh seseorang bernama Moon Sung Hyun. (OMG!)


Malam harinya, Song Sun mendatangi kantor Sung Hyun untuk melaporkan keanehan saat dia mengkonseling Jeong In tadi. Tapi Sung Hyun malah merasa hal itu sama sekali bukan hal buruk, menurutnya jika anak-anak itu tidak mengingat trauma mereka maka mereka akan menjadi sama seperti anak-anak biasa.

Song Sun tidak percaya mendengarnya "Sunbae, itu pemikiran yang berbahaya"

Menurut Song Sun, saat seseorang mengalami trauma, maka seharusnya mereka seharusnya memastikan dulu apa masalahnya baru setelah itu mereka mengobati orang itu dan membantu orang itu menjadi pribadi yang jauh lebih dewasa. Sung Hyun tidak sependapat, menurutnya anak-anak itu tidak akan punya harapan kalau mereka harus terus-menerus menanggung penderitaan mereka.


Gara-gara hal itu, Song Sun mengunjungi Sang Won di rumah sakit. Dia ingin menanyakan tentang peringatan yang pernah Sang Won berikan padanya perihal Sung Hyun. Tapi pada akhirnya dia tidak jadi mengatakannya supaya Sang Won bisa istirahat dengan tenang.


Sebelum Song Sun pergi, Sang Won menasehatinya "Seorang konselor harus memahami diri mereka sendiri. Sebanyak apa mereka bisa menerima diri mereka sendiri, sebanyak itu pula mereka bisa membantu klien. Diantara semua murid-muridku, kaulah yang terbaik"


Frost mulai memikirkan kemungkinan siapa kira-kira pelaku penanaman ingatan palsu, berbagai petunjuk yang didapatnya ditambah dengan semua dugaan-dugaannya selama ini, Frost akhirnya menyadari kalau semuanya menuju ke Moon Sung Hyun.


Frost lalu mengajak Sung Hyun bertemu untuk memancing reaksinya. Frost berkata jika kecelakaan mobil itu tidak pernah terjadi, segalanya pasti akan berbeda. Dia lalu memberitahu Sung Hyun bahwa tadi dia mengunjungi rumah sakit jiwa dan bertemu dengan seseorang yang menarik, karena orang itu mengaku kalau namanya Moon Sung Hyun.

"Moon Sung Hyun? Namanya sama denganku" Sung Hyun mulai terlihat tidak tenang tapi dia berusaha menutupinya


"Tapi nama orang itu bukan Moon Sung Hyun"

"Mungkin itu delusi"

"Dia memang memiliki gejala Schizophrenia. tapi ingatannya cukup akurat. Karena jawaban yang dia berikan sama walaupun pertanyaannya diubah. Dia bilang dia bertukar nama dengan seorang teman sekitar 20 tahun yang lalu"

"Menarik. Teman itu, siapa namanya?"

"Park Dong Hui" Frost menatap tajam Sung Hyun


Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments