Setelah mengingat masa lalunya (yang dipalsukan Sung Hyun), Frost
langsung berlari pergi mencari Sang Won dengan penuh amarah meninggalkan
Sung Ah yang tercengang bingung melihat sikap Frost yang tiba-tiba jadi
aneh.
Pada saat yang bersamaan, Sang Won sedang ditodong pistol oleh detektif
Nam yang menuduhnya sebagai orang yang telah menabrak putrinya sampai
mati. Sang Won langsung curiga, jangan-jangan detektif Nam pernah
bertemu dengan Sung Hyun. Sang Won berusaha menenangkan detektif Nam dan
mencoba membuatnya mengingat hubungan baik mereka selama ini. Tapi
ingatan akan putrinya, membuat detektif Nam jadi semakin emosi dan
langsung menembakkan pistolnya. Tapi untunglah tembakannya hanya
mengenai bahunya Sang Won.
Frost mencari Sang Won di kantornya, tapi tentu saja dia sedang tidak
ada. Frost mencengkeram pelat nama Sang Won dengan penuh amarah saat dia
mengingat semua kebaikan yang Sang Won lakukan padanya sejak kematian
kedua orang tuanya (mungkin Frost mengira semua kebaikan Sang Won itu
palsu). Sung Ah menyusulnya karena cemas saat tiba-tiba dia mendapat
kabar mengejutkan dari detektif Park tentang apa yang terjadi pada Sang
Won dan detektif Nam.
Mereka pun langsung pergi ke rumah sakit. Sementara Sung Ah bicara
dengan detektif Park, Frost langsung masuk ke ruang rawat Sang Won dan
langsung menuduh Sang Won membunuh kedua orang tuanya dan menjadikannya
subyek penelitian. Sang Won berusaha menjelaskan bahwa kematian kedua
orang tuanya adalah kecelakaan, kedua orang tua Frost sudah meninggal
saat dia tiba disana.
"Lalu kenapa ingatanku berbeda dengan ingatanmu?!" teriak Frost
Sang Won menyadari kalau Frost pasti sedang kebingungan karena ingatan
Frost telah terblokir selama 20 tahun lebih. Tapi Frost yang tidak
mempercayainya, langsung mengamuk dan membanting kursi. Sung Ah yang
terkejut mendengar kemarahan dan tuduhan Frost pada Sang Won, berusaha
menenangkannya. Tapi Frost langsung menampiknya lalu pergi dengan kesal.
Sung Ah mengejarnya dan berusaha meminta penjelasan akan sikap Frost
yang aneh barusan, tapi Frost dengan dinginnya menyuruh Sung Ah untuk
tidak ikut campur.
Frost ditelepon Sung Hyun yang memintanya bertemu. Saat dia melihat
ekspresi marah Frost, dia pura-pura bingung ada apa Frost sampai
terlihat semarah itu. Frost pun langsung memberitahu Sung Hyun kalau dia
sudah mengingat kecelakaan yang menewaskan kedua orang tuanya dan Sang
Won adalah orang yang telah menyebabkan kecelakaan itu. Sung Hyun
pura-pura shock mendengarnya.
Sementara itu, Sung Ah merawat Sang Won sembari menanyainya tentang
tuduhan Frost tadi, apakah Sang Won memang ada hubungannya dengan
kecelakaan mobil yang menewaskan kedua orang tua Frost? Sang Won
mengatakan bahwa kecelakaan mobil itu memang kesalahannya karena mereka
kecelakaan saat mereka mengendarai mobilnya.
Flashback,
Setelah Frost dan kedua orang tuanya pergi, salah seorang tetangga Sang
Won tiba-tiba menyapanya dan berkata kalau mobilnya Sang Won (yang
dipakai Frost dan keluarganya) sepertinya sudah diperbaiki. Sang Won
tidak mengerti maksud si tetangga, maka dia pun memberitahu kalau tadi
dia melihat seseorang sedang memperbaiki bagian ban mobilnya Sang Won.
Mendengar itu, Sang Won langsung curiga kalau ada orang yang sengaja
merusak mobilnya.
Cemas, Sang Won pun langsung pergi mengejar mobil yang ditumpangi Frost
sekeluarga. Tapi saat dia menemukan mobil itu, segalanya sudah
terlambat. Kedua orang tua Frost sudah meninggal, tapi untunglah dia
berhasil menyelamatkan Frost.
Kembali ke masa kini,
Gara-gara kecelakaan itu, Frost kehilangan sebagian ingatannya dan
emosinya yang membuat Frost tidak bisa merasakan simpati pada orang
lain. Sung Ah akhirnya menyadari kenapa Frost mempelajari psikologi, dia
menyesal telah salah mengira kalau Frost mempelajari psikologi hanya
karena Frost orang jenius.
Walaupun Sang Won tidak melakukan tuntutan pada detektif Nam dan
bersikeras kalau apa yang terjadi padanya hanya kecelakaan, tapi
detektif Nam tetap dimasukkan ke penjara. Detektif Cha datang membawakan
makanan untuknya tapi detektif Nam menolak makanan itu karena dia
sedang sangat frustasi dengan dirinya sendiri. Dia sama sekali tidak
ingat dengan semua kejadian selama 3 hari terakhir ini, hal terakhir
yang dia ingat hanya saat Kim Sung Hui menyerahkan diri ke kantor
polisi. Detektif Cha berjanji untuk membantu detektif Nam mencari tahu
apa yang terjadi.
Keesokan harinya, Sung Ah memandangi meja kerja Frost yang kosong sembari teringat percakapannya dengan Sang Won kemarin malam.
Flashback,
Sung Ah heran kenapa ingatan masa lalu Frost berbeda dari Sang Won? Sang Won menduga, mungkin Frost mengalami Retrograde Amnesia (amnesia yang disebabkan oleh trauma) yang membuat ingatan Frost salah.
"Anehnya, dia hanya mengingat kecelakaannya tapi tidak mengingat yang lainnya" ujar Sang Won
"Jadi maksud anda, dia harus mengingat kenangan yang lain juga?"
"Benar, dia harus mengingat ayahnya orang yang seperti apa, siapa ibunya dan apa yang dia rasakan pada saat kejadian itu"
Kembali ke masa kini,
Dengan tekad bulat, Sung Ah memutuskan untuk menyelidiki kasus
kecelakaan mobil yang terjadi 21 tahun yang lalu itu seorang diri.
Dengan meminta bantuan detektif Cha, Sung Ah akhirnya berhasil
mendapatkan copy laporan kecelakaan itu.
Dalam laporan itu, disebutkan bahwa polisi memutuskan kalau kecelakaan
itu adalah kecelakaan mobil biasa yang dikarenakan rem blong. Tapi Sang
Won meminta diadakan investigasi ulang dan bersikeras mengklaim kalau
ada seseorang yang dengan sengaja merusak mobilnya.
Dari laporan itu pula, Sung Ah berhasil menemukan dan menanyai tetangga
Sang Won yang menjadi saksi mata saat seseorang mengutak-atik mobilnya
Sang Won. Sung Ah merekam pernyataan sang saksi saat dia bercerita bawha
waktu itu, dia sedang membuang sampah saat dia melihat seseorang tampak
sedang memperbaiki ban mobilnya Sang Won. Tapi saat dia
memberitahukannya pada Sang Won, Sang Won malah langsung shock lalu
cepat-cepat pergi mengejar mobil itu.
Sepanjang malam, Sung Ah sibuk mengumpulkan semua data-data yang didapatkan.
Keesokan harinya, Sung Ah menyerahkan semua data yang dikumpulkannya itu
pada Frost. Tapi lagi-lagi Frost dengan dinginnya mengingatkan Sung Ah
untuk tidak ikut campur.
"Aku tahu kalau aku kelewatan. Tapi anda sendiri kan yang bilang, jangan
pernah melupakan rasionalitas dan logika" ujar Sung Ah "Polisi
memutuskan kalau kecelakaan itu adalah kecelakaan mobil biasa tapi
profesor Cheon meminta investigasi ulang karena dia yakin ada seseorang
yang sengaja merusak remnya"
"Siapa yang menyuruhmu menyelidiki kasus ini? Kuperingatkan kau sekali
lagi, kalau kau mengungkit masalah ini lagi dihadapanku..."
"Karena itulah aku mencari saksi mata waktu itu..."
"Hei, asisten Yoon!"
Sakit hati dengan kemarahan Frost, Sung Ah langsung mengomeli Frost
karena saat ini Frost bersikap seperti orang asing. Selama ini Frost
selalu mengomelinya karena dia mudah emosi, tapi saat ini Frost lah yang
terlalu emosional. Padahal saat ini seharusnya mereka menyelidiki
kenapa detektif Nam menembak Sang Won, seharusnya saat ini mereka
mencari tahu siapa yang telah menyebabkan Yoo Kyung bunuh diri.
Seharusnya saat ini mereka mencari si pelaku sebelum dia merencanakan
kejahatan lainnya.
"Kenapa pada saat seperti ini anda malah bersikap begini?" isak Sung Ah
"Menurutku kecelakaan itu... semua yang ingin kukatakan ada dalam
laporan ini" Sung Ah berlalu pergi dengan sedih.
Di kantor polisi, detektif Nam diinterogasi dan disuruh mengatakan apa
saja yang dia lakukan dan orang-orang yang dia temui sebelum kejadian
penembakan itu. Tapi detektif Nam sama sekali tidak bisa memberikan
sedikit pun jawaban karena dia sama sekali tidak bisa mengingat apapun.
Gara-gara omelan Sung Ah, Frost akhirnya mau membaca laporan kecelakaan
itu dan mendengarkan rekaman keterangan saksi. Dari situ, Frost akhirnya
menyadari adanya keganjilan dari kecelakaan mobil itu. Frost menduga
mungkin ada seseorang yang sengaja membuat kecelakaan itu dengan maksud
membalas dendam. Dari dugaannya itu, Frost kemudian mulai menghubungkan
kejadian kecelakaan itu dengan kasus penanamanan ingatan palsu dan kasus
Park Gyu Hwan 22 tahun yang lalu.
"Kasus Park Gyu Hwan terjadi 22 tahun yang lalu, kecelakaan mobil
terjadi setahun kemudian. Sasaran si pelaku bukan orang tuaku tapi
profesor Cheon. Mungkin semua ini..." pikir Frost
Keesokan harinya, di sekolahnya Sung Hyun. Song Sun hendak mengkonseling
salah seorang siswi bernama Jeong In yang menurut laporan menderita
klaustrofobia karena waktu kecil dia sering disiksa oleh ayahnya dan
dikurung di ruang bawah tanah. Tapi anehnya saat Jeong In datang, dia
malah terlihat sangat ceria bahkan tidak takut sama sekali dengan ruang
konseling yang tertutup.
Awalnya Song Sun merasa aneh tapi kemudian dia menduga mungkin Jeong In
sudah berhasil mengatasi fobianya. Saat dia menanyakan kemarahan yang
Jeong In rasakan pada ayahnya, Jeong In malah berkata kalau dia tidak
marah sama sekali pada ayahnya karena dia sama sekali 'tidak ingat' pada
apapun yang pernah ayahnya lakukan padanya. Seketika itu pula,
kekhawatiran Song Sun mulai muncul kembali walaupun dia tetap
menunjukkan senyum ceria pada Jeong In.
Frost mendatangi sebuah rumah sakit jiwa setelah dia mendapat info
keberadaan Park Dong Hui dari detektif Cha. Park Dong Hui ternyata
dirawat di rumah sakit jiwa karena di diagnosis menderita Schizophrenia (penyakit mental yang mengganggu kemampuan berpikir sehingga si penderita sulit membedakan antara kenyataan dan delusi).
Psikiater memberitahu Frost bahwa Dong Hui sering kali berdelusi dan mengatakan bahwa akan ada seorang teman bernama 'Park Dong Hui' yang akan datang mengunjunginya tapi nyatanya tidak pernah ada seorangpun yang datang berkunjung.
Saat mereka mendatangi ruang rawat Dong Hui, dokter memberitahu Dong Hui
kalau dia kedatangan tamu yang selama ini dia tunggu-tunggu. Tapi Dong
Hui langsung mengacuhkan Frost karena dia bukan Park Dong Hui.
"Apa kau menunggu Park Dong Hui?" tanya Frost
"Park Dong Hui itu pembohong. Dia bilang dia akan datang tapi ternyata
dia tidak datang. Aku berbohong mengatakan kalau aku Park Dong Hui. Aku
sebenarnya Moon Sung Hyun" ujar Dong Hui
"Apa kau bilang?" Frost kaget
Dong Hui langsung mencengkeram Frost dan berteriak-teriak mengatakan
kalau namanya yang sebenarnya adalah Moon Sung Hyun dan bukannya Park
Dong Hui, karena itulah dia menuntut mereka untuk mengeluarkannya dari
rumah sakit jiwa ini. Setelah Dong Hui berhasil ditenangkan, psikiater
memberitahu Frost bahwa biaya bulanan Dong Hui dibayar oleh seseorang
bernama Moon Sung Hyun. (OMG!)
Malam harinya, Song Sun mendatangi kantor Sung Hyun untuk melaporkan
keanehan saat dia mengkonseling Jeong In tadi. Tapi Sung Hyun malah
merasa hal itu sama sekali bukan hal buruk, menurutnya jika anak-anak
itu tidak mengingat trauma mereka maka mereka akan menjadi sama seperti
anak-anak biasa.
Song Sun tidak percaya mendengarnya "Sunbae, itu pemikiran yang berbahaya"
Menurut Song Sun, saat seseorang mengalami trauma, maka seharusnya
mereka seharusnya memastikan dulu apa masalahnya baru setelah itu mereka
mengobati orang itu dan membantu orang itu menjadi pribadi yang jauh
lebih dewasa. Sung Hyun tidak sependapat, menurutnya anak-anak itu tidak
akan punya harapan kalau mereka harus terus-menerus menanggung
penderitaan mereka.
Gara-gara hal itu, Song Sun mengunjungi Sang Won di rumah sakit. Dia
ingin menanyakan tentang peringatan yang pernah Sang Won berikan padanya
perihal Sung Hyun. Tapi pada akhirnya dia tidak jadi mengatakannya
supaya Sang Won bisa istirahat dengan tenang.
Sebelum Song Sun pergi, Sang Won menasehatinya "Seorang konselor harus
memahami diri mereka sendiri. Sebanyak apa mereka bisa menerima diri
mereka sendiri, sebanyak itu pula mereka bisa membantu klien. Diantara
semua murid-muridku, kaulah yang terbaik"
Frost mulai memikirkan kemungkinan siapa kira-kira pelaku penanaman
ingatan palsu, berbagai petunjuk yang didapatnya ditambah dengan semua
dugaan-dugaannya selama ini, Frost akhirnya menyadari kalau semuanya
menuju ke Moon Sung Hyun.
Frost lalu mengajak Sung Hyun bertemu untuk memancing reaksinya. Frost
berkata jika kecelakaan mobil itu tidak pernah terjadi, segalanya pasti
akan berbeda. Dia lalu memberitahu Sung Hyun bahwa tadi dia mengunjungi
rumah sakit jiwa dan bertemu dengan seseorang yang menarik, karena orang
itu mengaku kalau namanya Moon Sung Hyun.
"Moon Sung Hyun? Namanya sama denganku" Sung Hyun mulai terlihat tidak tenang tapi dia berusaha menutupinya
"Tapi nama orang itu bukan Moon Sung Hyun"
"Mungkin itu delusi"
"Dia memang memiliki gejala Schizophrenia. tapi ingatannya cukup akurat.
Karena jawaban yang dia berikan sama walaupun pertanyaannya diubah. Dia
bilang dia bertukar nama dengan seorang teman sekitar 20 tahun yang
lalu"
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam