Recap Maybe It's Love (About is Love Season 2) Episode 19 & 20

Yang tidak Zhou Shi sangka, Wei Qing malah menolak lamarannya. Wei Qing tentu saja tidak mengatakan alasan spesifiknya, malah bersikap ambigu yang membuat Zhou Shi salah mengira kalau Wei Qing menolak lamarannya karena Wei Qing putus asa dengan hidupnya.

Ditambah dengan Fei Fei yang menakut-nakutinya bahwa Wei Qing kemungkinan depresi berat dan mungkin pada akhirnya akan bunuh diri, Zhou Shi jadi semakin khawatir dengan keselamatan hidup Wei Qing.


Bahkan keesokan harinya saat dia kembali ke rumah Wei Qing, dia mendapati Wei Qing menyembunyikan tangan kirinya dan menyembunyikan sebuah pisau. Sikapnya benar-benar ambigu dan mencurigakan yang jelas saja membuat Zhou Shi jadi mengira kalau Wei Qing mau bunuh diri dengan cara memotong urat nadinya.

Pfft! Padahal sih dia salah paham. Sebenarnya Wei Qing cuma mau mengupas apel, tapi malah tak sengaja melukai tangannya. Dia bersikap ambigu hanya karena takut malu kalau Zhou Shi sampai tahu dia tidak bisa mengupas apel.

Maka untuk membuat Wei Qing kembali ceria, dia sengaja mengumpulkan semua teman-temannya untuk berpesta bersama, melakukan apa saja untuk membuat Wei Qing bahagia.

Dia juga meminta Bi Qiu Jing untuk bicara berdua dengan Wei Qing dan menasehatinya. Tapi bahkan sebelum Qiu Jing dan Wei Qing bicara secara mendalam mengenai kondisi mental Wei Qing, Qiu Jing mendadak mual-mual. Wah! Sepertinya Qiu Jing hamil. Semua orang pun senang bukan main dan langsung rebutan ingin menjadi orang tua angkat anak itu nantinya.

 

Wei Qing awalnya agak bingung, tapi setelah dia menggabungkan segala keanehan Zhou Shi dan ucapan Qiu Jing tentang kondisi mentalnya, Wei Qing langsung mengerti kalau Zhou Shi mengkhawatirkannya. 

Tapi alih-alih menjelaskan, dia malah sengaja memanfaatkan kesempatan itu untuk membuat Zhou Shi semakin mengkhawatirkannya biar Zhou Shi mau pindah ke rumahnya. Tapi bahkan setelah tinggal serumah, Wei Qing tetap kurang mendapat perhatian karena Zhou Shi sibuk bekerja sepanjang hari.

Padahal Wei Qing sudah berusaha memasak sup ayam untuknya (diajari Ming Cheng), tapi Zhou Shi terus sibuk dengan pekerjaannya. Wei Qing jadi ngambek sampai Zhou Shi harus membujuknya kayak membujuk anak kecil.

 Tapi sayang, bujukannya gagal. Zhou Shi jadi tambah khawatir kalau-kalau Wei Qing ngambek sampai pingin bunuh diri. Maka kemudian, dia menyembunyikan semua benda yang bisa membahayakan nyawa lalu mengatur tempat di ranjangnya Wei Qing. 

Dia mencari-cari segala macam alasan biar Wei Qing mengizinkannya tidur bersamanya, pokoknya dia harus menemani dan menjaga Wei Qing malam ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Tapi saking capeknya, Zhou Shi jadi cepat tertidur. Tapi tidurnya tidak bisa tenang karena mimpi buruk Wei Qing bunuh diri dengan melompat dari atas gedung. Zhou Shi tersentak bangun dari mimpi buruk itu dengan terengah-engah.

Tapi saat dia berpaling ke samping, dia malah melihat Wei Qing berdiri di balkon yang kontan membuatnya ketakutan. Zhou Shi sontak memeluknya dari belakang sembari berusaha mencegahnya bunuh diri... padahal Wei Qing di sana cuma cari angin. Wkwkwk!

Lagian ini cuma lantai dua. Kalau dia mau bunuh diri, pastinya dia akan melompat dari gedung yang lebih tinggi. Dia di sini cuma karena tidak bisa tidur saja, sama sekali tidak ada pikiran aneh-aneh.

Tapi tetap saja Zhou Shi tidak bisa tenang dan cepat-cepat mendorongnya masuk kembali ke kamar. Dia bahkan terus memelototi Wei Qing sepanjang malam sampai Wei Qing risih sendiri ditatap terus-terusan seperti ini.

Wei Qing meyakinkannya untuk tidak khawatir, dia tidak selemah yang Zhou Shi pikir, apalagi sampai ingin bunuh diri. Lagipula, jika dia mati, maka tidak akan ada yang menghibur Zhou Shi jika Zhou Shi sedih dan tidak akan ada yang mengganggu Zhou Shi nantinya.


"Jangan khawatir, aku akan menemanimu menua perlahan-lahan, memberitahumu seperti apa pria tua yang bersemangat."

"Menurutku, kau ingin menggoda wanita tua."

"Tidak. Aku cukup memilikimu satu orang wanita tua, yaitu kau saja."

"Fasih sekali gombalanmu."


Zhou Shi berusaha membantu sebisanya dengan menyelidiki segala perbuatan licik Xue Le terhadap Yunma demi keuntungan perusahaannya sendiri. Yang tidak Zhou Shi ketahui, Wei Qing sebenarnya sedang menjalankan rencana balasan dengan dibantu Ming Cheng dengan menggunakan cara yang sama dengan yang dilakukan Xue Le.

Dengan alasan mencari pekerjaan baru di berbagai perusahaan lain, Ming Cheng sebenarnya mendatangi para pemilik perusahaan-perusahaan itu untuk menawarkan proposal akuisisi saham-saham yang mereka miliki di Shang Jue.

Ming Cheng melapor ke Wei Qing bahwa para pemegang saham Yunma sudah mulai tidak senang dengan Xue Le. Soalnya dia setiap hari datang ke Yunma, berlagak seolah dia presdir Yunma. Dialah yang selalu menetapkan segala keputusan yang ada di Yunma, jelas tujuannya untuk mengeruk Yunma sepenuhnya demi keuntungan perusahaannya sendiri. 

Padahal yang dimaui para pemegang saham untuk menjadi presdir Yunma hanya Wei An, tapi ternyata malah ada Xue Le, si penguasa dari belakang. Dari sini saja jelas mereka akan bisa menyingkirkan Xue Le dengan mudah.

Saat Wei Qing minta diajari memasak sama Ming Cheng lagi, dia sengaja membuatnya jadi vlog, menjadikan itu sebagai siasat biar dilihat Xue Le dan melemahkan pertahanan Xue Le. 

Saat Xue Le menonton siaran masaknya itu, Xue Le langsung sinis, mengira kalau Wei Qing cuma mau beralih profesi jadi vlogger makanan. Dia benar-benar merasa tenang karena mengira Wei Qing tidak punya strategi tersembunyi untuk menyerangnya.

Dia begitu percaya diri mengira dirinya sudah menang. Apalagi sekarang dialah yang hampir menguasai Yunma, dialah yang mengambil segala keputusan dan Wei An cuma jadi bonekanya. 

Saking percaya dirinya, dia bahkan mendatangi Xue Zi dan dengan angkuhnya menyatakan bahwa dia sudah menang atas Xue Zi. Xue Zi santai-santai saja menanggapinya, tentu saja, karena dia tahu betul bahwa Xue Le itu sebenarnya bodoh. Xue Le sama sekali tidak sadar bahwa Wei Qing dengan cepat berhasil mengambil alih saham-saham Shangjue. 

Fei Fei dan Xue Ning minum-minum bersama sampai mabuk. Dalam prosesnya, Fei Fei jadi kesal mengeluhkan Xue Ning yang melupakannya. Dia takut Xue Ning tidak akan bisa mengingatnya selamanya padahal mereka memiliki begitu banyak kenangan indah bersama, dan semua kenangan-kenangan itu sangat berharga bagi Fei Fei.

Dalam perdebatan mereka, Xue Ning tiba-tiba menyatakan cintanya lalu mencium Fei Fei secara paksa. Fei Fei sontak mendorongnya sehingga membuat Xue Ning menabrak meja lalu kepalanya terbentur lantai. 

Saat itulah, Xue Ning tiba-tiba teringat kejadian mengerikan 2 tahun yang lalu, yang membuat ingatannya hilang. Ingatan itulah yang akhirnya membuatnya kembali mengingat dirinya sebagai Ning Fei. 

Fei Fei begitu terharu dan bahagia, akhirnya Ning Fei-nya kembali. Ning Fei pun langsung menciumnya mesra dan kali ini Fei Fei tidak lagi melawannya.

Tapi anehnya, keesokan harinya, dia bukan Ning Fei, tapi malah kembali menjadi Xue Ning. Dia bahkan tidak ingat apa yang terjadi semalam. Hah? Fei Fei jelas bingung. Apa semalam dia mabuk berat dan mengkhayal ingatan Xue Ning sudah kembali? 

Tapi dia yakin semalam itu rasanya begitu nyata. Apa mungkin Xue Ning baru akan ingat dirinya adalah Ning Fei hanya jika dia mabuk? Meyakini dugaannya itu, Fei Fei pun dengan sengaja membuat Xue Ning mabuk lagi, dan begitu dia mabuk, Fei Fei langsung mencoba menanyakan apakah Xue Ning sudah mengingat masa lalu.

Sayangnya tidak, malah Xue Ning sekarang jadi sakit hati menyadari Fei Fei sengaja membuatnya mabuk hanya supaya dia ingat masa lalunya. Xue Ning jelas kesal menyadari Fei Fei ternyata masih belum bisa menerima dirinya yang sekarang. Saking sakit hatinya, dia malah nekat terus minum-minum sampai pingsan.


Xue Ning akhirnya harus dirawat di rumah sakit gara-gara itu. Dalam tidurnya, dia mulai mengingat kembali semua ingatan masa lalunya. Dirinya yang sekarang sebenarnya masih terus berusaha menghalangi ingatan-ingatan itu untuk muncul kembali, namun dirinya yang dulu mulai melawannya.

Dirinya yang dulu mengingatkan dirinya yang sekarang untuk berhenti menghindar karena ada tugas yang masih harus dia selesaikan, karena Fei Fei membutuhkannya, karena Zhou Shi dan Wei Qing membutuhkannya. Tapi sosok dirinya yang sekarang tetap bersikeras menolak dan terus melawan ingatan masa lalunya.


Entah apakah dia sudah benar-benar ingat kembali atau tidak. Saat dia terbangun, dia mendengar Fei Fei dan yang lain sedang membicarakan dirinya dan cara terbaik untuk mengembalikan ingatannya.

Hmm... tapi sepertinya dia masih Xue Ning, malah setelah mendengar semua itu, dia langsung kabur diam-diam. Semua orang langsung bergegas keluar mencarinya. Qiu Jing seorang yang memperhatikan arah kaburnya Xue Ning dan berniat mencarinya melalui jalur yang dilalui Xue Ning.


Tapi tiba-tiba saja kepalanya pusing lalu pingsan. Namun sayangnya, setelah dokter memeriksanya, ternyata Qiu Jing tidak hamil, dia pingsan cuma karena kadar gula darahnya rendah... simple-nya, dia pingsan cuma karena belum makan seharian. Qiu Jing dan Ming Cheng jelas kecewa mengetahui ternyata belum ada anak di antara mereka.

Xue Ning tidak ada di mana-mana, tidak pula di rumah. Fei Fei jadi semakin khawatir dan menyesal karena yang dia pikirkan selama ini hanya tentang bagaimana caranya ingatan Xue Ning bisa kembali, dia tidak pernah memikirkan perasaan Xue Ning.

Yang tidak semua orang ketahui, Xue Ning ternyata kembali ke Xue Zi, dan jelas saja Xue Zi senang adik kesayangannya akhirnya kembali padanya.

Xue Le kesal karena dana dari Yunma masih juga belum masuk-masuk sampai sekarang, sepertinya ini ulah Wei An. Maka dia langsung mengajak Wei An ketemuan di restoran, berniat mengonfrontasinya, dan sama seperti sebelumnya, dengan angkuhnya mengancam Wei An dengan menggunakan masa lalu Wei An. Namun alangkah terkejutnya dia saat menyadari Wei An tidak datang sendirian, melainkan bersama Wei Qing.

Bersambung ke episode 21

Post a Comment

0 Comments