Satu hal yang luput dari penyelidikan Xue Le, Wei Qing sebenarnya sejak awal sudah tahu tentang keterlibatan Wei An dalam kematian ayahnya. Wei An dulunya adalah seorang seniman miskin yang saking putus asanya dengan hidupnya, akhirnya terlibat dengan geng perampok lukisan-lukisan mahal.
Demi mencuri lukisan mahal ayahnya Wei Qing, dia menyamar dengan bekerja di galeri ayahnya Wei Qing. Namun yang tak disangkanya, ayahnya Wei Qing bisa melihat bakatnya dan tanpa ragu memberinya banyak uang agar dia bisa mengembangkan bakatnya.
Kebaikan ayahnya Wei Qing itulah yang menyentuh dan mengubah hati Wei An. Namun sayangnya, gengnya tetap menjalankan rencana itu. Dia berusaha mencegah perampokan yang dilakukan gengnya pada malam naas itu, namun sayangnya, dia terlambat. Saat dia tiba di sana, dia mendapati Wei Qing menangis meratapi kematian ayahnya.
Wei An sangat merasa bersalah sehingga biarpun dia tidak terlibat secara langsung dalam perampokan dan pembunuhan ayahnya Wei Qing, dia tetap menyerahkan diri ke polisi dan melaporkan gengnya, dan mengembalikan semua uang pemberian mendiang.
Beberapa waktu kemudian setelah dia keluar dari penjara, dia menemui Wei Qing dan menawarkan apa saja yang bisa dia lakukan untuk menebus dosanya pada mendiang ayahnya Wei Qing.
Sejak awal, Wei Qing tidak pernah marah padanya karena bagaimanapun, Wei An sudah menyerahkan dirinya dan sudah mendapat hukuman atas perbuatannya. Dia bahkan berbaik hati mempekerjakan Wei An, yang seorang mantan narapidana, untuk bekerja di galeri ayahnya. Dia beralasan bahwa hanya dengan cara inilah Wei An bisa menebus dosa Wei An pada ayahnya.
Kebaikan keluarga Wei inilah yang membuat Wei An menjadi sangat setia pada Wei Qing. Bahkan sejak awal Xue Le mendekatinya, dia selalu melaporkan segalanya pada Wei Qing, dan Wei Qing-lah yang memerintahkannya untuk mengikuti permainan Xue Le dengan berakting menjadi seorang pengkhianat.
Sekarang sandiwara mereka sudah selesai, Wei Qing pun memuji akting bagus Wei An dengan memberinya segelas wine lalu memukul telak Xue Le dengan memperlihatkan dokumen resmi yang menyatakan bahwa sekarang Wei Qing-lah pemegang saham terbesar Shangjue.
"Direktur Xue, selama hidup, jangan hanya melihat jalan di depan, tapi lihatlah jalan di belakang juga. Dan yang paling penting, jangan memilih lawan yang salah." nasihat Wei Qing lalu pergi.
Dia dan Wei An lalu pergi menemui Ming Cheng di rumahnya. Qiu Jing sudah mengetahui masalah ini dari suaminya, makanya dia menyarankan Wei Qing untuk segera memberitahu Zhou Shi tentang masalah ini secepatnya karena takutnya Zhou Shi akan sangat marah pada Wei Qing.
Wei Qing jadi khawatir, maka dia bergegas pulang dan menghias rumah dengan segala macam hiasan romantis untuk melamar Zhou Shi. Tapi bahkan sebelum dia sempat melamar dan memberitahukan masalah Xue Le padanya, Zhou Shi tiba-tiba ditelepon sama Xue Zi yang memberitahunya tentang apa yang dilakukan Wei Qing pada Xue Le.
Jelas saja Zhou Shi jadi marah besar pada Wei Qing karena menutupi perkara ini darinya. Dia tidak terima diperlakukan bagai orang bodoh sama Wei Qing. Wei Qing berusaha menjelaskan alasannya, tapi Zhou Shi tidak mau dengar apa pun.
Dia benar-benar kecewa pada Wei Qing dan jelas tidak mau menikah dengannya, untuk apa menikah jika tidak ada kejujuran dan kepercayaan di antara mereka. Zhou Shi pun langsung pergi meninggalkannya.
Xue Ning ada bersama Xue Zi saat Xue Zi menelepon Zhou Shi tadi. Hmm, entah apakah dia masih Xue Ning atau bukan karena sikapnya agak ambigu. Dia mengarahkan ponselnya ke arah Xue Zi dengan berlagak seolah dia cuma sedang nge-game, padahal jelas-jelas dia tidak sedang nge-game, melainkan merekam Xue Zi yang entah apa tujuannya.
Xue Zi punya rencana, jelas dia hanya sedang memanfaatkan Xue Ning untuk keuntungan pribadinya, tapi dia beralasan kalau rencananya ini akan bisa membuat semua orang menerima diri Xue Ning yang sekarang.
Atas perintah Xue Zi, Zhou Shi mendatangi Yunma keesokan harinya untuk mengurus pemindahan saham-saham Shangjue. Ming Cheng berusaha membantu membela Wei Qing dan menjelaskan alasan Wei Qing merahasiakan masalah ini darinya.
Tapi ujung-ujungnya malah Wei Qing sendiri yang merusaknya dengan memuji Qiu Jing yang menurutnya memiliki pemikiran yang luas karena bisa menerima masalah ini dan tetap percaya pada Ming Cheng.
Jelas saja Zhou Shi jadi kesal karena ucapan Wei Qing itu secara tak langsung menghina pemikirannya sempit. Yah, memang, pemikirannya memang sempit, makanya dia selalu khawatir kalau Wei Qing akan bunuh diri karena depresi.
Zhou Shi sebenarnya tidak masalah jika Wei Qing merahasiakan detil rencananya, tapi tidak seharusnya Wei Qing membiarkannya dalam kegelapan dan tidak tahu apa-apa. Setidaknya, seharusnya Wei Qing beritahu dia kalau Wei Qing sudah punya rencana biar dia tidak mengkhawatirkan Wei Qing terus-terusan.
Akuisisi Shangjue berakibat ke banyak hal, termasuk terputusnya aliran dana untuk dramanya Fei Fei. Syuting terpaksa dihentikan dan Fei Fei sekarang nganggur. Parahnya lagi, Xue Ning entah menghilang ke mana sekarang. Fei Fei merana.
Zhou Shi jadi tidak enak hati pada Fei Fei, padahal Fei Fei bahkan tidak marah padanya. Fei Fei sangat mengerti kalau masalah kedua perusahaan itu adalah masalah bisnis yang sama sekali tidak ada hubungan dengan mereka, jadi Zhou Shi tidak perlu minta maaf padanya.
Malam harinya, ketiga sahabat itu minum-minum bersama, tapi hanya Zhou Shi dan Fei Fei yang minum-minum sampai mereka mabuk. Karena sudah mabuk, Zhou Shi akhirnya bisa meluapkan segala isi hatinya dengan mengeluhkan segala kejelekan Wei Qing.
Apalagi saat kemudian Wei Qing benar-benar muncul di hadapannya, Zhou Shi sontak melabraknya habis-habisan. Wei Qing jelas tak senang, tapi terpaksalah dia membiarkan Zhou Shi menjelek-jelekkannya biar Zhou Shi puas.
Ming Cheng berusaha membantu meredakan suasana dengan mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Wei Qing, niatnya biar dia saja yang dihina-hina, tapi ujung-ujungnya malah Zhou Shi membanding-bandingkan Wei Qing yang penuh cela dengan Ming Cheng yang hampir tak punya cela.
Jelas saja Wei Qing jadi kesal sama Ming Cheng. Tidak tahan lagi, Wei Qing langsung membopong Zhou Shi. Tapi tentu saja perbuatannya itu membuat Zhou Shi jadi semakin marah dan melabraknya habis-habisan.
Tapi dari kemarahan Zhou Shi inilah, Wei Qing akhirnya mulai bisa memahami isi hati Zhou Shi dan menyesali segala perbuatannya. Wei Qing sontak memeluknya erat dan dengan penuh penyesalan meminta maaf atas perbuatannya... sampai akhirnya Zhou Shi luluh dan mau pulang bersamanya.
Keesokan harinya saat Zhou Shi mau masuk kantor, tiba-tiba dia didatangi oleh Xue Ning... Oh bukan, dia mengaku bahwa dia adalah Ning Fei, ingatannya sudah kembali. Dia mengaku bahwa ada hal penting yang harus dia bicarakan dengan Zhou Shi, tapi tidak bisa dia katakan di sini.
Maka Zhou Shi pun sengaja mencari-cari alasan pada Xue Zi untuk bolos kerja, lalu membawa Ning Fei pulang kembali ke rumah Fei Fei, memberitahu Fei Fei bahwa Ning Fei sudah kembali sekarang.
Dia meyakinkan bahwa Xue Ning benar-benar sudah kembali menjadi Ning Fei sekarang, dan dia sudah membuktikannya dengan menginterogasi Ning Fei sepanjang jalan tadi. Tapi tentu saja Fei Fei masih sangat sulit mempercayainya, mengira Xue Ning bersandiwara lagi untuk menipunya... sampai saat Ning Fei membuktikan dirinya benar-benar Ning Fei dengan mengeluh lapar dengan gaya Ning Fei dan meminta Zhou Shi untuk membuatkannya mie dengan toping telur goreng kesukaan Ning Fei.
Saat itulah Fei Fei akhirnya percaya kalau dia benar-benar Ning Fei dan langsung memeluknya dengan penuh haru. Saking bahagianya, Fei Fei bahkan mengizinkan Ning Fei untuk tidur sekamar dengannya, tapi tidak boleh seranjang, Ning Fei tidur di lantai.
Tapi di sisi lain, dia juga sebenarnya masih takut kalau-kalau Ning Fei akan lupa lagi setelah terbangun keesokan harinya seperti sebelumnya, makanya dia berusaha keras untuk tidak tidur biarpun dia sangat mengantuk.
Ning Fei dengan lembut menenangkannya sampai akhirnya Fei Fei memutuskan tidur bersama Ning Fei di lantai. Tapi keesokan harinya saat Fei Fei bangun, Ning Fei sudah tidak ada di rumah.
Yang tidak dia ketahui, Ning Fei sudah pergi ke Xue Zi untuk melaporkan kejadian kemarin. Ternyata inilah rencananya Xue Zi, menyuruh Xue Ning untuk pura-pura ingat dan menyamar menjadi Ning Fei. Saat dia bertanya apakah tidak ada orang yang curiga padanya, Xue Ning berpaling padanya dengan wajah dingin ala Xue Ning dan meyakinkannya bahwa tidak ada seorang pun yang mencurigainya.
Bersambung ke episode 22
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam