Feng Chang jadi depresi gara-gara desakan ibunya dan fakta bahwa semua orang di dunia ini meremehkannya dan hanya ingin memanfaatkannya, bahkan Lan Xi, adik kesayangannya itu menyembunyikan banyak hal darinya.
Saat Lan Xi datang mengunjunginya tak lama kemudian, Feng Chang tiba-tiba menyerangnya dan Lan Xi refleks menghindarinya yang jelas menunjukkan kalau dia memang benar-benar memiliki ilmu bela diri hebat yang kontan saja membuat Feng Chang semakin sakit hati, menuduh Lan Xi sama saja seperti orang lain.
Menyadari apa yang diketahui Feng Chang, Lan Xi sontak panik berusaha menjelaskan bahwa dia tidak ada maksud membohongi Feng Chang dan bahwa dia sama sekali tidak pernah berniat memanfaatkan Feng Chang. Tapi Feng Chang tak percaya sedikit pun dan dingin mengusirnya.
Lan Xi jadi merasa sangat bersalah. Di saat seperti ini, dia jadi merindukan Bai Feng Xi, entah bagaimana kabarnya sekarang. Lan Xi benar-benar merasa kesepian, tapi inilah jalan yang harus dia lalui demi mencapai tujuan besarnya.
Keesokan harinya, dia mendapat kabar dari Chuan Yu tentang kuda-kuda militer yang sekarang harganya melambung selangit itu. Tentu saja Lan Xi tahu itu perbuatan siapa. Lan Xi jelas tidak mau beli biarpun dia mampu membeli semuanya dengan memakai semua uang dari Paviliun Air Yinquan dan Paviliun Ruyu.
Jika dia nekat melakukan itu, maka Raja pasti akan curiga tentang asal-usul uang itu. Rahasianya bisa-bisa akan terbongkar. Tapi dia punya ide lain dan langsung mengirim surat ke Chuan Yun dan Chuan Yu.
Tak lama setelah itu, Chuan Yun dan Chuan Yu berjalan-jalan di pasar sembari berdiskusi agak lantang tentang masalah pembelian kuda yang sekarang mahalnya minta ampun itu. Tak berapa lama kemudian, muncullah seseorang yang mendekati mereka dan menawari mereka kuda-kuda peternakannya sendiri dengan harga miring.
Dia mengklaim bahwa kuda yang dia jual kualitasnya bagus dan membuktikannya dengan membawa mereka ke peternakan kudanya. Kedua saudara itu pura-pura mempercayainya padahal mereka bisa melihat dengan jelas jejak kaki kuda-kuda itu tidak biasa, lalu melakukan tawar-menawar dengan si penjual... hingga akhirnya mereka mencapai kesepakatan.
Si penjual itu pastinya orang bayarannya Feng Ju, dan untungnya mereka sama sekali tidak sadar bahwa Chuan Yun dan Chuan Yu hanya berakting sesuai arahan Lan Xi.
Kuda-kuda yang mereka kirim itu adalah kuda-kuda militer yang mereka pinjam dari Paman Ning yang kemudian mereka lepas ladamnya, lalu Wang Ming Hai mendatangi Raja untuk menuduh Pangeran Yongping-lah melakukan korupsi kuda dengan mengklaim bahwa kuda-kuda yang Pangeran Yongping beli adalah kuda-kuda bekas kuda militer, dibuktikan dengan bekas ladam khusus kuda militer di kaki-kaki kuda-kuda itu.
Namun alangkah terkejutnya Wang Ming Hai saat mereka semua mengeceknya ke Divisi Militer, si pejabat yang mengecek semua kuda-kuda itu malah menyatakan bahwa semua kuda itu bukan kuda militer dan tidak ada bekas ladam khusus militer sama sekali.
Malah kuda-kuda yang dibeli Yongping itu kualitasnya jauh lebih bagus daripada kuda-kuda militer yang dimiliki Yongzhou. Pfft! Wang Ming Hai jelas bingung dan panik sekarang. Bagaimana semua ini bisa terjadi?
Tentu saja semua ini terjadi berkat bantuan Tuan Ma, dulu Lan Xi membantu melindungi Keluarga Ma dari Sekte Duanhun, jadi sekarang Tuan Ma balas budi membantu Lan Xi mendapatkan kuda-kuda terbaik.
Bukan itu saja, Lan Xi juga memiliki bukti konkret korupsi dana pembelian kuda yang dilakukan Wang Ming Hai. Bukti itulah yang membuat Raja langsung memerintahkan agar Wang Ming Hai dijebloskan ke penjara.
Setelah berhasil menjebloskan Wang Ming Hai ke penjara, Lan Xi lalu mengirim Chuan Yu ke barak militer Yongzhou untuk menemui Paman Ning untuk mengembalikan kuda-kuda militernya Paman Ning. Lalu dengan menggunakan kuda-kuda militer yang diselundupkan Paman Ning itu, dia mengancam Paman Ning secara halus untuk memilih berpihak padanya atau memihak Ratu Baili. Paman Ning seketika sadar bahwa pangeran yang selama ini terkenal lemah itu, ternyata lawan yang kuat.
Begitu Feng Ju mendengar kabar ini, alih-alih bersimpati, dia dengan dinginnya memerintahkan agar Wang Ming Hai dibunuh secara diam-diam tanpa sepengetahuan dan tanpa seizin ibunya agar tidak ada bukti dan saksi yang melibatkan dirinya.
Tak lama setelah itu, Perdana Menteri Wang mendapat kabar bahwa adiknya itu mati bunuh diri. Perdana Menteri Wang jelas tak percaya kalau adiknya itu akan bunuh diri. Tapi dia sama sekali tidak berpikir pelakunya adalah Feng Ju, melainkan mengira kalau ini perbuatan Ratu Baili si wanita licik dan munafik itu.
Padahal Ratu Baili sendiri bingung dan kaget mendengar kabar itu. Dia juga mendapat kabar bahwa ada pedagang kuda yang mengirim banyak kuda pesanan Lan Xi dari Xinjiang Timur ke ibu kota Yongzhou.
Ratu Baili jelas tidak akan membiarkan itu terjadi karena jika sampai Lan Xi berhasil mengirim kuda-kuda itu dengan selamat, maka Lan Xi akan semakin dekat dengan tahta. Karena itulah dia langsung mengirim orang untuk merebut kuda-kuda itu.
Namun dia tidak tahu kalau Lan Xi bisa menduga tindakannya itu. Malah saat orang-orangnya Ratu Baili hendak menyerang, orang-orangnya Lan Xi langsung menyerang mereka duluan.
Yang tidak Lang Hua sangka, di lubang gua itulah, akhirnya dia bertemu dengan ayahnya yang ternyata juga terjebak di sana. Siapa pun yang tidak lolos ujian, akan terkurung di tempat ini. Tapi jelas Master Taiyin tidak ada maksud jahat dan hanya akan mengurung mereka untuk sementara waktu, terbukti dengan banyaknya sumber makanan dan air di tempat ini. Satu-satunya yang bisa mereka lakukan sekarang hanyalah menunggu seseorang yang bisa lolos ujian, baru mereka akan bisa keluar dari tempat ini.
Dalam rintangan kedua yang mereka temui, yaitu menyeberangi jurang dengan hanya seutas rantai yang terbentang dari ujung ke ujung, hanya Bai dan Wu Yuan yang berhasil melaluinya. Huang Chao sebenarnya hampir berhasil, namun karena perbuatan Master Taiyin yang menyabotase rantainya, Xue Kong jadi terpeleset yang membuatnya tergelincir ke jurang, Huang Chao akhirnya lebih memilih menyelamatkan Xue Kong.
Sementara Bai dan Wu Yuan melanjutkan perjalanan, Huang Chao dan Xue Kong bertemu dengan Sekte Tianshuang dan para pendekar lain yang terjebak di gua.
Pada akhirnya, Bai dan Wu Yuan juga memasuki gua yang penuh jalan berliku itu. Awalnya mereka bersama, namun kemudian Wu Yuan mengusulkan untuk berpencar untuk mencari jalan keluar.
Bai setuju. Namun saat inilah, Wu Yuan yang selama ini tampak seperti orang baik dan suci, mulai menunjukkan wajahnya yang sebenarnya ular berkepala dua. Dengan liciknya dia diam-diam menggunakan tenaga dalamnya untuk membuat gua itu gempa yang membuat Bai terjebak dan para pendekar lainnya keruntuhan bebatuan.
Untungnya mereka semua adalah pendekar sehingga bisa saling bahu-membahu menolong satu sama lain, dan berkat kehebatan Huang Chao yang berhasil memecah bebatuan besar dengan tenaga dalamnya, mereka semua berhasil selamat.
Tidak ada seorang pun di antara mereka yang kepikiran bahwa gempa barusan adalah perbuatan seseorang. Hanya Master Taiyin satu-satunya yang mengetahuinya dan jelas kesal karena perbuatan Wu Yuan barusan merusak tatapan jebakan yang disusunnya di sepanjang gua.
Wu Yuan terlalu kejam dan licik, karena itulah, Master Tianyin menghukum Wu Yuan dengan menjebaknya di Formasi Yangui yang bagaikan labirin tak berujung dan sulit dipecahkan.
Begitu Lan Xi mendengar kabar gempa itu, dia langsung pergi ke Gunung Wu dan menggunakan elangnya untuk menemukan keberadaan Bai. Untungnya di tempat Bai terjebak, ada lubang cukup besar yang membuat si elang berhasil menemukannya.
Tiba-tiba terjadi gempa susulan, untungnya kali ini Lan Xi tiba tepat waktu dan langsung mengeluarkan Bai dari sana. Tangan Bai lecet gara-gara gempa itu, dan Lan Xi mengobatinya dengan lembut dan penuh perhatian hingga dia membuat Bai terpesona.
Keesokan harinya, mereka kembali ke gua tersebut dan bertemu dengan rintangan pertama berupa patung-patung raja-raja dan kaisar Negara Dong terdahulu yang harus mereka pecahkan. Yaitu mereka harus menyatukan ukiran-ukiran kata-kata di lantai dengan tiap-tiap patung para raja dan kaisar.
Dari sinilah kita mengetahui bahwa Bai Feng Xi sebenarnya adalah Tuan Putri Feng Xi Yun yang selalu dikagumi oleh Lan Xi, namun Lan Xi masih belum mengetahui identitas Bai yang sebenarnya.
Dan berkat pengalaman Bai dan Lan Xi yang pernah mendatangi aula leluhur para raja dan kaisar Negara Dong terdahulu, mereka pun berhasil memecahkan teka-teki patung-patung itu dengan mudah, dan berkat kerja sama mereka yang apik, mereka pun berhasil menyatukan ukiran-ukiran di lantai dengan patung-patung tersebut.
Mereka pun berhasil melewati rintangan tersebut, lalu tiba-tiba terdengar suara Master Taiyin yang menyapa mereka dan memberitahu mereka bahwa jika mereka ingin menyelamatkan semua orang yang terjebak di gunung ini, maka mereka harus berhasil memiliki ajaran Lanyin dan Biyue, dan untuk mendapatkan ajaran itu, mereka harus bisa melewati ujian darinya.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam