Bisa dibayangkan betapa kagetnya Yuan Shuai saat Jiang Jun muncul di kantor keesokan harinya sebagai pegawai baru. Bukan hanya dia, ketiga karyawan baru yang sebelumnya wawancara dengan Jiang Jun juga kaget melihatnya.
Dari Su Chang, Yuan Shuai mengetahui bahwa Jiang Jun berhasil masuk berkat rekomendasi dari Lin Tai Mo. Dan jelas saja kabar bahwa Jiang Jun bisa masuk MH karena punya koneksi itu langsung membuat dua pegawai baru lainnya bersikap sinis pada Jiang Jun dan menyindirnya secara terang-terangan. Hanya satu pegawai baru yang bersikap netral dan justru menyemangati Jiang Jun.
Tetap bertekad mengusir Jiang Jun dari industri ini, satu-satunya yang bisa Yuan Shuai lakukan sekarang adalah memperlihatkan pada Jiang Jun tentang betapa kejamnya industri ini dengan harapan Jiang Jun akan mundur sendiri secara sukarela.
Dia langsung memanggil Jiang Jun dan memberinya tugas membuat laporan uji tuntas tentang perusahaan Farmasi Crown. Selesaikan secepatnya. Jika butuh pertanyaan, Jiang Jun bisa tanya sama Su Chang.
Jiang Jun harus ingat bahwa dia sekarang masih dalam masa percobaan, jika dia melakukan kesalahan 3 kali, maka dia akan dianggap tidak lulus. Adanya kesalahan dalam laporan atau laporan tidak selesai, maka akan dianggap 1 kesalahan.
Baiklah, Jiang Jun dengan penuh percaya diri menerima tantangan itu, dan meyakinkan Yuan Shuai bahwa dia pasti akan menyelesaikan pekerjaan ini dengan sangat serius untuk membuktikan bahwa dia bisa masuk MH bukan karena bekingan siapa pun, sekaligus memberikan tamparan pada Yuan Shuai.
Yuan Shuai santai mengingatkan Jiang Jun tentang hukum timbal-balik. Jika Jiang Jun menamparnya, maka bukan hanya wajahnya yang sakit, tapi tangan Jiang Jun juga akan ikut sakit.
Dia mengingatkan Jiang Jun bahwa dia dan Jiang Jun bagaikan roda dan semut. Jiang Jun adalah semut yang merangkak perlahan-lahan, sedangkan dia adalah roda yang menggelinding ke depan dengan cepat.
Jiang Jun sinis mendengarnya, "bagus sekali. Kuharap kau melakukan sesuai perkataanmu."
"Segera tulis laporan uji tuntas sampai selesai. Jangan membiarkanku mendesakmu."
"Baik, Tuan Roda. Aku akan berusaha sepenuhnya."
"Nona Semut, aku punya firasat. Waktumu di MH, tidak akan lebih dari dua minggu."
"Kau tetap ingin mengeluarkanku dari MH?"
"Penilaianku sangat akurat. Dengan kondisimu sekarang, mungkin tidak akan bertahan di MH sampai 2 minggu."
Jiang Jun kesal, "Aku merasa kondisiku sekarang seperti granat yang siap meledak. Batu sandungan yang sangat keras pun tidak akan bisa menghalangiku."
"Apa kau tahu betapa konyolnya perkataanmu sekarang. Karanglah kata-katamu itu jadi lagu dan bernyanyilah untukmu sambil menangis selama dua minggu."
"Bermimpilah, Tuan Roda. Semoga banmu cepat meledak."
Yuan Shuai benar-benar mengawasi Jiang Jun dengan ketat. Bahkan di jam makan siang, dia sudah mengecek perkembangan Jiang Jun dan mengkritiki segala kesalahannya dalam jarak fisik yang sangat dekat hingga membuat Jiang Jun terpana, lalu kemudian dia seenaknya menyuruh Jiang Jun membelikannya kopi di cafe lantai bawah. Apa boleh buat, sebagai karyawan baru, Jiang Jun terpaksa harus mau disuruh-suruh.
Xu Li baru pertama kali jadi kasir dan belum mengerti betul bagaimana cara menggunakan mesin kasir, makanya dia agak kesulitan dan kelabakan saat tiba-tiba mendapat pelanggan. Apalagi dia sendirian.
Untungnya si cowok cakep muncul saat itu dan langsung sigap membantunya. Xu Li jadi semakin terpesona padanya. Sama seperti sebelumnya, pria itu datang hanya untuk wifi dan hanya membayar untuk penggunakan wifi. Saat pria itu sibuk berkutat dengan laptopnya, Xu Li pun diam-diam memotretnya.
Saking sibuknya, Jiang Jun tidak bisa langsung pulang dan melanjutkan pekerjaannya di perpustakaan cafe. Dia santai saja update status di sana tanpa sadar bahwa Du Lei membaca statusnya.
Du Lei langsung pergi ke perpustakaan cafe itu, berakting seolah mereka tak sengaja bertemu di sana. Jiang Jun tidak curiga apa pun padanya, malah memperlihatkan pekerjaannya padanya dan meminta bantuannya.
Du Lei berbaik hati membantunya mulai sore sampai petang, mengajari Jiang Jun tentang beberapa ilmu perbankan investasi, tapi tentu saja dia tidak memberitahu Jiang Jun tentang siapa dirinya yang sebenarnya.
Bahkan saat hujan mendadak turun saat Jiang Jun hendak pulang, dia dengan manisnya memberikan payung untuk Jiang Jun. Namun yang tidak Jiang Jun sadari, Du Lei mendekatinya sejatinya hanya untuk memanfaatkannya untuk mengalahkan Yuan Shuai.
Keesokan harinya, Yuan Shuai sudah membaca laporan uji tuntasnya Jiang Jun. Namun laporan itu hanya berisi data-data, sama sekali tidak ada hasil penyelidikan dan kebenaran paling penting yang seharusnya Jiang Jun ketahui.
Dia memberitahu bahwa direktur perusahaan Farmasi Crown pernah diduga mentransfer aset perusahaan. Dan orang yang sebelumnya ingin mengekspos hal ini, dipecat. Yang harus Jiang Jun lakukan adalah selidiki dan temukan orang yang dipecat ini. Selidiki masalah ini dengan jelas dan tulis satu salinan laporan lagi.
Ah, dan karena laporan pertama Jiang Jun dianggap tidak sesuai standar, jadi Yuan Shai menganggap itu sebagai kesalahan pertama Jiang Jun. Jadi sekarang, Jiang Jun hanya punya dua kesempatan tersisa.
Iiish! Nyebelin banget. Tapi Jiang Jun pantang menyerah. Gagal di satu cara, dia akan langsung ganti cara kedua. Apa pun akan dia lakukan untuk terus maju dan melawan penindasnya.
Dia bahkan rela melakukan apa pun untuk bisa bertemu dan mendapatkan perhatian Direktur Deng dari perusahaan Farmasi Crown demi mendapatkan arsip personalia perusahaan itu.
Direktur Deng bersikeras menolak dengan berbagai alasan, tapi Jiang Jun pantang menyerah, bahkan mengancam Direktur Deng secara halus, memperingatkan Direktur Deng tentang segala kerugian yang akan dialami Crown jika mereka tidak mau bekerja sama.
Direktur Deng akhirnya menyerah dan memutuskan untuk memenuhi permintaan Jiang Jun dengan menyuruh Jiang Jun untuk mengambilnya sendiri di ruang arsip perusahaannya. Tapi dengan sinis dia memberitahu Jiang Jun bahwa setibanya di sana nanti, Jiang Jun akan tahu bahwa permintaannya ini terlalu bodoh dan sia-sia.
Setibanya di sana, Jiang Jun mendapati Su Chang sudah ada di sana duluan, dia datang untuk membantu Jiang Jun. Namun yang paling tidak Jiang Jun sangka, arsipnya ternyata sangat amat banyak, satu ruangan penuh. Jadi ini yang dimaksud Direktur Deng?
Bahkan sampai malam tiba, mereka tetap belum selesai-selesai juga. Yuan Shuai datang menyusul saat itu. Su Chang langsung meminta Yuan Shuai menggantikannya soalnya dia mau ke toilet.
Biarpun tempat itu berantakan, tapi Jiang Jun mengingat semua yang sudah dia baca. Hasilnya, dia mendapati ada satu berkas karyawan yang mengundurkan diri yang hilang. Mungkin sengaja disembunyikan oleh pihak perusahaan ini. Namun Jiang Jun percaya diri kalau dia bisa menemukan orang itu karena ada namanya di berkas jaminan sosial.
Saat dia menyerahkan beberapa berkas ke Yuan Shuai, Jiang Jun memperhatikan dahi Yuan Shuai sekarang sudah ada kerutan. Tapi Yuan Shuai malah memperingatkan Jiang Jun jika Jiang Jun terlalu memperhatikan penampilan, maka sebaiknya dia mengundurkan diri. Kerja yang benar, jangan cuma memikirkan penampilan.
"Setelah tidak bertemu 10 tahun, rabun jauhmu semakin hebat," sinis Jiang Jun.
Dia mau pergi, tapi Yuan Shuai sontak menariknya sangaaaaat dekat, "siapa yang rabun jauh? Lihatlah wajahku, apa ada kerutan?"
Jiang Jun jadi tegang ditatap sedekat ini... saat tiba-tiba saja listrik mati yang itu artinya mereka terkunci di dalam karena pintunya menggunakan sistem kunci eletrik. Sebenarnya ini ulah anak buahnya Direktur Deng yang melakukannya atas perintah Direktur Deng.
Yuan Shuai malah santai saja memanfaatkan momen ini untuk menggoda Jiang Jun. Tapi tiba-tiba saja perut Jiang Jun sakit. Hadeh! Datang bulan di saat yang tidak tepat. Bagaimana ini?
Yuan Shuai yang awalnya masih terus menggodai Jiang Jun, akhirnya mulai memperhatikan wajah pucat Jiang Jun dan jadi khawatir karenanya. Jiang Jun hanya mengaku kalau dia sakit perut hanya karena belum makan, tapi Yuan Shuai bisa membacanya dengan baik dan tahu betul kalau dia sakit perut karena hal lain lalu dengan manisnya memberikan mantelnya untuk menutup pinggang Jiang Jun.
Yuan Shuai akhirnya menemukan pemutus sirkuit cadangan dan mereka pun berhasil keluar berkat itu. Tapi di tengah jalan, tiba-tiba tali sepatunya Jiang Jun terlepas, dan Yuan Shuai langsung sigap berlutut dan membantu menalikan kembali sepatunya. (so sweet)
"Apa kau belum bisa mengikat tali sepatu sampai sekarang?"
"Siapa bilang aku tidak bisa?"
"Berapa kali sudah aku mengajarimu? Ikat simpul hidup dulu, silangkan, tarik dari tengah. Mudah kan?"
Jiang Jun jadi canggung teringat bagaimana Yuan Shuai selalu mengajarinya cara mengikat tali sepatu sejak mereka masih kecil.
Bersambung ke episode 4
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam