Sinopsis Who Rules The World Episode 13

Keempat murid Pejabat Pei disiksa dan diinterogasi habis-habisan. 3 di antaranya keukeuh menegaskan bahwa mereka tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa tentang cheat sheet itu, namun Song Si Han akhirnya menyerah lalu menuduh guru mereka-lah pelakunya.

Song Si Han mengaku bahwa pada malam sebelum ujian, Pejabat Pei memanggil keempat muridnya di ruang pribadinya dan mengusir pelayan lalu memberi mereka cheat sheet itu. Dia bahkan punya bukti berupa kertas bertuliskan topik soal ujian yang merupakan tulisan tangan Pejabat Pei sendiri.

Dia dengan lancarnya menyebutkan bagaimana gurunya menyusun segala rencana, termasuk rencana jika mereka ketahuan, yaitu dengan mengkambinghitamkan seorang penjual cheat sheet dari luar.

Keterangan dari para pelayan di Kediaman Pei juga membenarkan tentang pertemuan malam itu. Namun menurut keterangan dari 3 murid Pejabat Pei lainnya, yang diberikan Pejabat Pei malam itu hanya kata-kata penyemangat dan bukan cheat sheet.

Namun karena kesaksian dan bukti yang diberikan Song Si Han jauh lebih kuat daripada kesaksian ketiga murid yang tidak punya bukti, akhirnya Pejabat Pei ditangkap dan dipenjara.


Lan Xi sebenarnya sudah sejak awal tahu bahwa Bangsawan Liang bukan pelakunya. Aneh saja karena segala bukti yang mengarah ke Bangsawan Liang terlalu lancar. Namun walaupun dia sadar kalau ini jebakan, Lan Xi sengaja diam saja dan membiarkan dirinya dikurung demi menurunkan kewaspadaan Ratu Baili. 

Dengan begini, Ratu akan mengira rencananya sudah berhasil dan dia bisa menebak apa rencana Ratu berikutnya, yaitu memusnahkan bukti. Maka sekaranglah kesempatan bagi pihak Lan Xi untuk menemukan bukti yang sebenarnya. Dia langsung memerintahkan para anak buahnya untuk menyelidiki si pengurus kediaman Bangsawan Liang itu karena dia yakin orang itu adalah kunci kasus ini.


Tebakannya benar, tak lama kemudian, dia mendapat update bahwa ada satu orang yang belakangan ini berhubungan dekat dengan si pengurus kediaman Bangsawan Liang, orang itu adalah Lu Xiu Mu, seorang pejabat pengawas akademi.

Feng Ju baru pulang dari acara perjamuan enam prefektur dan Ratu Baili langsung memerintahkannya untuk membunuh Lu Xiu Mu, tapi dia harus pakai orang luar agar tidak dicurigai.

Dan orang yang mereka dapatkan untuk melaksanakan misi itu adalah Gu Yu yang kebetulan sedang kebingungan mencari pinjaman uang di sana-sini, bukan untuk melunasi hutangnya, malah buat judi lagi.

Tinggal memancingnya dengan uang dengan syarat Gu Yu harus membunuh orang yang jahat, Gu Yu dengan bodohnya menyetujui permintaan mereka dengan mudah.


Malam itu juga, Gu Yu beraksi membunuh Lu Xiu Mu dan para anak buahnya Lan Xi gagal melindunginya. Beberapa dari mereka langsung mengejar Gu Yu, sedangkan Chuan Yun sempat mendengar Xiu Mu mengucap 'Mulan' (Bunga Magnolia) sebelum dia meninggal dunia.

Di tengah pelariannya, Gu Yu tiba-tiba dihadang Bai yang jelas penasaran dengan apa yang Gu Yu lakukan. Tapi tidak ada bicara karena para pengejarnya Gu Yu semakin dekat. Bai langsung menyembunyikan diri dan menyaksikan orang-orang itu menangkap Gu Yu, dan jelas heran karena dia mengenali mereka sebagai anak buahnya Hei.

Diam-diam dia membuntuti Chuan Yu dan semakin keheranan saat melihatnya masuk ke kediaman Pangeran Yongping. Apa sebenarnya hubungan Paviliun Air Yinquan dengan Pangeran Yongping? Apa hubungan Hei Feng Xi dengan Feng Lan Xi? Nama mereka hanya beda satu kata. Jangan-jangan...

Esok malamnya, Bai menyelinap masuk ke kediaman Pangeran Yongping dengan sangat mudah dan berhadapan langsung dengan Pangeran Yongping yang selama ini dia kenal sebagai Hei Feng Xi. Sekarang dia mengerti kenapa seorang Hei Feng Xi bisa mendirikan dan membesarkan Paviliun Air Yinquan dalam waktu beberapa tahun saja, ternyata Hei Feng Xi memang bukan orang biasa.

"Aku tidak berniat menutupinya darimu, aku hanya belum menemukan waktu yang tepat."

"Aku tahu. Jika tidak, aku juga tidak akan ada di sini sekarang. Tidak ada seorang pun yang menghalangiku di luar."

"Kau mencariku demi masalah Gu Yu, kan?"

Benar sekali. Dia yakin kalau Gu Yu tidak mungkin membunuh orang tanpa alasan, apalagi orang itu pejabat istana, Gu Yu pasti dimanfaatkan orang. Lan Xi menjelaskan segalanya padanya, namun tak lama kemudian, mereka mendapat kabar bahwa Gu Yu mati bunuh diri dengan racun sebelum diinterogasi.

Kaget, Bai yakin kalau Gu Yu tidak mungkin bunuh diri. Prihatin, Lan Xi berjanji akan menyelidiki perkara ini dengan jelas. Namun tentu saja matinya Gu Yu membuat petunjuk yang mereka miliki terputus. Satu-satunya yang bisa mereka lakukan sekarang hanya mencari bukti Lu Xiu Mu mencuri soal ujian.

Tapi yang membuat Lan Xi pusing adalah memikirkan bagaimana caranya Lu Xiu Mu mencuri soal ujian itu padahal soal itu aman tersegel sampai dikeluarkan pada hari ujian.


Bai langsung menawarkan diri untuk membantu menyelidiki perkara ini. Dia tahu bahwa dia tidak seharusnya ikut campur dalam masalah perseteruan istana Yongzhou ini, tapi adik seperguruannya terlibat dan mati karenanya, jadi dia harus ikut campur.

Lan Xi pun memperlihatkan soal ujian itu padanya. Sekilas memang tidak tampak ada yang aneh, namun setelah diperhatikan baik-baik, Bai menyadari ada sesuatu yang tidak disadari Lan Xi... tinta segel raja dalam kertas soal ujian itu tampak pudar, padahal tinta segel raja biasanya adalah tinta kualitas tinggi yang tidak mudah pudar.

Bai langsung mengerti, kertas soal ujian yang ini adalah salinan yang disalin dengan menggunakan ilmu tenaga dalam bernama Tapak Penyalin (semacam fotokopi tapi pakai ilmu tenaga dalam, gitu).

Keesokan harinya, Lan Xi menyerahkan urusan ini ke Qi Wu untuk disampaikan ke Raja seolah Qi Wu-lah yang menemukan fakta tentang salinan soal ujian itu. Ini bukti jelas bahwa Lu Xiu Mu-lah pencuri soal ujian dan Lan Xi tidak pernah berniat memfitnah Bangsawan Liang demi melindungi Pejabat Pei. Pasti ada orang yang sengaja mengirim kabar palsu pada Lan Xi. Karena itulah, Qi Wu memohon pada Raja untuk menyegel dan menyelidiki Kediaman Lu. Raja mengizinkan.


Ratu Baili mendapat kabar itu tak lama kemudian. Walaupun perdana Menteri Wang sudah pernah melihat sendiri bukti-bukti dihancurkan oleh Lu Xiu Mu, namun Ratu tetap khawatir kalau-kalau Xiu Mu sebenarnya masih menyembunyikan jejak. 

Karena itulah dia tetap mengirim para anak buahnya untuk menyelidiki apakah Lu Xiu Mu memiliki kediaman lain atau tidak. Takutnya dia menyimpan bukti di kediamannya yang lain. Jka benar-benar ada, maka mereka harus menghancurkan kediaman Lu Xiu Mu itu terlepas dari ada atau tidaknya bukti di dalamnya.

Gara-gara insiden Gu Yu, Sekte Tianshuang ditahan dan dijaga oleh pengawal kerajaan untuk sementara waktu di penginapan mereka. Namun malam harinya, Bai berhasil menyelinap masuk ke kediaman Lu Xiu Mu dan bertemu dengan Lan Xi di sana.

Lan Xi datang untuk mengecek petunjuk tentang 'Mulan' yang disebut Xiu Mu sebelum meninggal dunia, tapi dia tidak menemukan apa pun. Akan tetapi, dipikir-pikir lagi, Xiu Mu sebenarnya berasal dari suku pengembara.

Maka kata 'Mulan' itu mungkin artinya bukan Bunga Magnolia, melainkan Terompet Tanduk Rusa. Lan Xi jadi ingat tentang informasi dari paviliunnya bahwa Xiu Mu memiliki sebuah paviliun di luar kota yang biasanya dia gunakan untuk menyimpan peralatan berburu. Maka mereka pun bergegas pergi ke sana.


Para anak buah Ratu juga sudah menemukan paviliun itu dan langsung bergerak cepat untuk membakar tempat itu. Namun untungnya pasukan Paviliun Air Yinquan datang tepat waktu menghentikan dan menangkap mereka.

Saat Lan Xi dan Bai tiba di sana, Chuan Yun sudah menemukan Tanduk Terompet Rusa itu dan di sanalah mereka menemukan soal ujian yang asli itu. Lan Xi pun memerintahkan agar bukti ini diserahkan ke Qi Wu agar Qi Wu yang menyerahkan bukti itu ke Raja.

Keesokan harinya setelah Qi Wu menyerahkan bukti itu padanya, Raja akhirnya mencabut penahanan Lan Xi. Pejabat Pei dan para pelajar yang tidak bersalah dibebaskan, dan hanya Song Si Han yang tetap dipenjara. Dia menyesalinya, tapi sudah terlambat dan tidak ada maaf dari Pejabat Pei untuknya.

Lan Xi berusaha menuntut Raja untuk terus menyelidiki kasus ini walaupun pelakunya sudah mati, karena mereka tahu betul bahwa dalang yang sebenarnya di balik kasus ini bukan Ziu Mu dan orang itu melakukan ini untuk mencelakainya.

Tapi Raja bersikeras mau menutup kasus ini sampai di sini dengan kesimpulan bahwa pelakunya hanya Lu Xiu Mu dan dia sudah mati. Tentu saja Raja juga tahu siapa dalang kasus ini, namun Raja bersikeras meyakini bahwa kestabilan negara mereka jauh lebih penting daripada kasus kecil semacam ini.

Setelah itu Raja langsung mendatangi Ratu Baili untuk memarahinya. Tapi Ratu Baili langsung berakting mewek, mengklaim bahwa dia benci sama Lan Xi karena Lan Xi mengingatkannya pada Ratu Yige dan rasa sakitnya berpisah dengan Raja karena Raja harus menikahi Ratu Yige dulu. Akting dramatisnya sukses membuat Raja mengasihaninya dan akhirnya tak lagi mempermasalahkan masalah ini.

Bersambung ke episode 14

Post a Comment

0 Comments