Sinopsis Who Rules The World Episode 12

Seorang pelajar bernama Xu Yu Xin ketahuan membuka cheat sheet dalam ujian negara. Biarpun sudah ada bukti jelas, namun saat diinterogasi, dia mengaku bahwa dia sebenarnya tidak pernah membawa contekan, cheat sheet itu sudah ada di mejanya sejak awal.

Saat dia tinggal di penginapan, dia bertemu dengan seorang penjual yang tanpa banyak basa-basi menawarinya bantuan untuk menyediakan cheat sheet untuknya tanpa perlu membawa cheat sheet itu dari luar. Orang itu hanya meminta nomor pelajarnya, maka orang itu akan menyediakan cheat sheet di langsung meja ujiannya.

Hmm... Dari pengakuannya itu jelas menunjukkan adanya keterlibatan orang dalam istana. Pejabat Pei pun langsung menghentikan ujian, semua pelajar dan meja-meja diperiksa. Hasilnya, mereka menemukan ada 6 cheat sheet lain di 6 meja yang berbeda, errr... lebih tepatnya, bocoran jawaban soal ujian. Keenam pelajar itu langsung ditangkap, tapi semuanya keukeuh mengaku tidak bersalah.

Salah satu dari pelajar yang ditangkap itu adalah adiknya Qi Wu, Feng Shi Ying. Malah sebenarnya, 4 orang dan 7 pelajar yang tertangkap itu adalah muridnya Pejabat Pei yang awalnya hendak Qi Wu rekomendasikan pada Lan Xi.

Qi Wu sontak pergi menemui Lan Xi dan menduga kalau Pejabat Pei pasti akan dikambinghitamkan mengingat hubungannya dengan ke-4 pelajar itu dan juga posisinya sebagai kepala pengawas ujian.

Lan Xi bisa menduga siapa dalang utama di balik kasus ini, Ratu Baili. Posisi Lan Xi memang cukup sulit dalam kasus ini. Jika dia menolong Pejabat Pei, maka Ratu Baili pasti akan membuat para menteri menuduhnya melakukan koalisi demi keuntungan pribadi dan mengabaikan hukum negara. Namun jika dia tidak menolong Pejabat Pei, maka dia akan menyakiti banyak orang. Maka cara terbaik adalah menyelidiki masalah ini secara terbuka. 


Di tempat lain, Raja juga tengah mendiskusikan kasus ini dengan kasimnya. Tapi menurut Kasim ada yang aneh, jawaban-jawaban di kertas ujian para pelajar yang dituduh mencontek itu justru tidak sama dengan cheat sheet yang ditemukan. Malah jawaban-jawaban Feng Shi Ying dan Song Si Han jauh lebih baik daripada apa yang tertulis di cheat sheet.

Keesokan harinya saat Raja memerintahkan untuk menyelidiki kasus ini, Qi Wu langsung berusaha merekomendasikan Lan Xi untuk menjadi penyelidik kasus ini dengan alasan kasus ini memengaruhi harga diri keluarga kerajaan, jadi lebih baik diselidiki oleh anggota keluarga kerajaan, dan Lan Xi yang paling cocok karena hanya dia yang memiliki gelar resmi di antara ketiga pangeran.

Beberapa pejabat yang lain setuju, Lan Xi tentu saja juga menyetujuinya, maka Raja pun menyetujuinya juga dan memerintahkan Lan Xi untuk bekerja sama dengan Kementerian Keadilan dan Kementrian Personalia untuk menangani kasus ini dalam kurun waktu 7 hari. Raja sebenarnya sadar betul kalau kasus ini adalah perangkap untuk Lan Xi, namun malah Lan Xi sendiri yang ingin masuk ke dalam perangkap ini.

Lan Xi pun memulai penyelidikannya dengan menginterogasi Xu Yu Xin. Dia awalnya berusaha bungkam tentang wajah penjual soal ujian itu, tapi Lan Xi terus mendesaknya dengan ancaman mati yang kontan membuat Yu Xin panik hingga akhirnya dia mengaku bahwa dia tertarik membeli cheat sheet itu karena dia yakin akan keaslian soal ujian setelah melihatnya. 

Soal ujian yang diperlihatkan padanya itu menggunakan kertas emas yang biasanya hanya bisa dikeluarkan oleh pejabat tingkat tiga. Tapi bagaimana bisa seorang penjual biasa bisa memiliki kertas emas. Seseorang seperti ini, tidak mungkin Xu Yu Xin tidak mengingat wajahnya. Ketakutan, Xu Yu Xin akhirnya menyerah.

Lan Xi langsung memanggil ketiga pengawas ujian. Dua pejabat bungkam, maka hanya Pejabat Pei yang angkat bicara dan memperlihatkan soal ujian yang distempel Raja itu. Tapi masalahnya, tidak tampak ada yang aneh dari kertas soal ujian itu. 

Kertas ujian itu juga selalu berada di dalam kotak terkunci sampai dia dikeluarkan pada hari ujian dan ketiga pengawas selalu memeriksanya sebelum dan setelah dikeluarkan dari kotak dalam keadaan masih tersegel sempurna.

Maka yang harus mereka lakukan sekarang adalah menyelidiki siapa saja pejabat yang terlibat dalam ujian negara yang memiliki akses untuk mendapatkan kertas emas itu. Dan tak lama kemudian, mereka akhirnya mendapatkan sketsa gambar si penjual cheat sheet berdasarkan penggambaran dari Xu Yu Xin.

Bai berniat menyembunyikan masalah menghilangnya guru mereka dari Lang Hua mengingat kesehatannya yang masih cukup buruk. Tapi malah Gu Yu (si adik seperguruan yang benci dan cemburu pada Bai) sengaja membocorkannya pada Lang Hua yang jelas saja membuat Lang Hua jadi panik ingin mencari ayahnya.

Gu Yu bahkan menuduhnya sengaja menutup-nutupi masalah karena ingin menjadi ketua sekte. Bai jelas kesal, namun dia berusaha menahan diri dan menegaskan pada semua orang bahwa dia sama sekali tidak menginginkan posisi itu. Tidak dulu, tidak sekarang, dan tidak selamanya.

Tapi karena gurunya menyerahkan sekte padanya selama beliau pergi, dia memerintahkan mereka semua harus tetap di sini sampai guru kembali dan mengancam Gu Yu untuk tidak macam-macam. Jika tidak, dia tidak akan segan pada Gu Yu tanpa memedulikan hubungan sekte mereka.

Lang Hua awalnya kesal pada Bai, namun Bai tetap sabar menghadapinya dan menjelaskan baik-baik bahwa alasannya merahasiakan ini hanya demi kebaikan Lang Hua agar tidak memengaruhi kesehatan Lang Hua yang masih belum pulih sepenuhnya. 

Dia meyakinkan bahwa dia sudah meminta bantuan Paviliun Air Yinquan dan mereka pasti akan segera mendapatkan kabar. Lang Hua akhirnya mempercayainya dan menjadi lebih tenang.


Guru mereka memang berada di Gunung Wu, berniat mencari temannya yang bernama Wang Shui Long dari Sekte Wanjian. Di tengah jalan, dia bertemu dengan 3 pendekar yang mengaku bahwa mereka pernah bertemu dengan Pendekar Wang, namun mereka sudah pisah jalan.

3 pendekar itu sendiri berada di gunung ini untuk menerima ajaran Master Taiyin karena Master Taiyin ingin menemukan seseorang untuk menjadi penerus ajaran Lanyin dan Biyue. Sepertinya karena alasan ini pula Pendekar Wang mendatangi Gunung Wu.

Selama tinggal di Yongzhou, Gu Yu memang sering keluar entah ke mana dan sering minta uang entah untuk apa, namun tidak pernah ada yang mencurigainya. Di sinilah kesalahan Bai yang gagal mengawasi dan mengontrol Gu Yu sehingga dia tidak tahu bahwa selama ini Gu Yu ternyata terlibat dengan perjudian dan sekarang dia punya hutang banyak pada rentenir.

Dan ternyata si rentenir itu ternyata adalah orang yang sama dengan si penjual cheat sheet soal ujian negara, dan sekarang orang itu mendatangi Gu Yu untuk menagih hutangnya. Pokok hutangnya sih sedikit, yang banyak justru bunganya, dan bodohnya Gu Yu adalah dia tidak tahu bahwa hutang itu sudah pasti ada bunganya dan sekarang dia kaget mendengar hutangnya membengkak 3 kali lipat.

Pun begitu, dia masih bergaya sok dan sombong di hadapan Bai, mengklaim bahwa ini urusan pribadinya yang akan dia selesaikan sendiri padahal jelas dia bahkan tidak tahu harus berbuat apa.


Akhirnya Bai yang mendatangi si rentenir untuk membayar hutangnya Gu Yu, tapi dia hanya membayar pokoknya. Si rentenir tentu saja menuntut bunganya juga dan karena Bai tidak punya uang untuk itu, dia langsung menuntut Bai untuk membayarnya dengan cara lain, dengan tubuhnya.

Jelas saja Bai langsung kesal memelintir tangan si rentenir dan mengancamnya untuk segera memberikan surat hutang Gu Yu kepadanya. Tapi si rentenir malah melempar tepung ke muka Bai lalu berusaha melarikan diri.

Tapi tentu saja dia gagal saat Bai dengan mudahnya menendangnya. Tepat saat itu juga, Hei muncul dan langsung membantunya. Tapi si rentenir mengaku bahwa surat hutang itu tidak ada padanya, melainkan ada pada Tuan Muda Ke-3 Wu, orang itu adalah kepala berandalan kota yang memiliki beberapa rumah judi dan rumah bordil.

Hei langsung menangkap si rentenir, tapi tentu saja dia tidak mengatakan alasannya yang sebenarnya menangkap orang itu dan hanya beralasan bahwa dia hanya ingin membantu Bai mendapatkan surat hutangnya.

Tapi kemudian dia memperhatikan wajah Bai yang tercoreng tepung. Maka dia langsung mendekat untuk menyeka tepung di wajah Bai itu... dan otomatis membuat Bai jadi gugup dan malu hingga dia cepat-cepat memalingkan muka dengan canggung. Pfft!

 

Saat si rentenir diinterogasi terkait soal ujian, dia mengaku bahwa dia hanya diperintah oleh Tuan Muda Ke-3 Wu. Namun belum sempat melanjutkan interogasi, Menteri Zhang dari Kementrian Keadilan yang ditunjuk oleh Raja untuk mendampingi Lan Xi dalam penyelidikan kasus ini, datang dan mengaku bahwa dia barusan dari istana untuk melaporkan perkembangan penyelidikan pada Raja, lalu membujuk Bai untuk pulang dan istirahat saja.

Bai yakin kalau yang memintanya pulang bukan Menteri Zhang sendiri, melainkan Raja karena Raja tahu kalau dia sekarang ini sedang terlibat dalam pusaran perebutan kekuasaan.

Alih-alih pulang, Lan Xi memutuskan mendatangi Bai di penginapan. Kebetulan saat itu Bai sedang main sepak bola bersama adik-adik seperguruannya. Lan Xi langsung menantangnya tanding berdua dengannya. Bai setuju, tapi syaratnya, jika Hei kalah maka Hei harus memasakkan makan malam untuknya, tapi jika Hei menang maka Hei boleh menentukan sendiri apa syaratnya.

Jadilah kedua orang itu bertanding bak sepasang kekasih mesra seolah dunia milik berdua. Tapi saking asyiknya bertanding ala-ala Kungfu Soccer sambil melompat-lompat dan melayang-layang menendang bola ke sana kemari, Lan Xi jadi tidak sadar bahwa Feng Chang ada di penginapan sebelah.

Dia mau menginap di sana, berniat mau mengawasi Bai tapi malah shock menyaksikan adik kesayangannya yang selama ini dia kira lemah dan sakit-sakitan, ternyata memiliki ilmu bela diri tingkat tinggi dan sangat sehat. Jelas saja Feng Chang jadi merasa terkhianati.

Hasil pertandingan itu seri, dan Hei tentu saja tidak datang dengan tangan kosong, melainkan membawa surat hutang Gu Yu yang berhasil didapatkannya. Dia lalu pamit karena masih ada urusan. Tapi biarpun hasil pertandingannya seri, Lan Xi dengan senang hati berjanji akan memasakkan makan malam untuk Bai nanti setelah urusannya selesai.


Dari pengakuan Tuan Muda Ke-3 Wu, dia mendapat cheat sheet itu dari Pengurus Kediaman Bangsawan Liang. Qi Wu juga sudah memeriksa kediaman Bangsawan Liang dan mendapati  ketersediaan kertas emas yang mereka miliki kurang satu lembar, tapi menurut pengakuan Bangsawan Liang, dia tidak ingat satu lembar kertas emas itu dia gunakan untuk apa karena sudah cukup lama. Lan Xi pun memerintahkan mereka untuk menginterogasi si Pengurus Kediaman Bangsawan Liang dan menggeledah rumah Keluarga Wu.

Lalu seusai menginterogasi Pengurus Kediaman Bangsawan Liang dan mendapatkan pengakuannya, Lan Xi langsung menghadap Raja untuk melaporkan Bangsawan Liang sebagai tersangka kasus ini. Buktinya ada, dia sudah menggeledah kediaman Bangsawan Liang dan menemukan satu lembar kertas emas milik Bangsawan Liang hilang.

Menteri Zhang juga sudah memverifikasi bahwa hanya 3 dari ke-7 pelajar yang pernah membuat kesepakatan dengan si penjual cheat sheet, sedangkan 4 pelajar lainnya difitnah, dan ke-4 pelajar itu adalah murid-muridnya Pejabat Pei.

Tapi Perdana Menteri Wang yang merupakan kroconya Ratu Baili langsung angkat bicara membela Bangsawan Liang dengan membuktikan bahwa kertas emas Bangsawan Liang yang hilang itu sebenarnya ada padanya. Bangsawan Liang memakai kertas emas itu untuk menyuratinya perihal perjodohan putrinya dengan Feng Ju.


Perdana Menteri Wang bahkan menuduh Lan Xi sengaja menuduh Bangsawan Liang hanya demi menyelamatkan Pejabat Pei karena Pejabat Pei adalah rekannya Qi Wu dan Qi Wu adalah orangnya Lan Xi.

Lan Xi yang sejak awal sadar kalau kasus ini adalah jebakan untuknya, santai saja mengakui kesalahannya dalam penyelidikan, tapi dia membela diri bahwa dia tidak pernah ada niatan memfitnah Bangsawan Liang. 

Atas desakan para menteri, Raja akhirnya memutuskan untuk menyelidiki kasus ini kembali, namun kali ini ia mempercayakan kasus ini pada Menteri Zhang seorang dan memerintahkan Lan Xi untuk dikurung di kediamannya sampai penyelidikan kasus ini selesai.

Bersambung ke episode 13

Post a Comment

0 Comments