Sinopsis Love is Sweet Episode 2

Yuan Shuai bergegas membawa Jiang Jun ke rumah sakit, bahkan setelah bertahun-tahun tidak bertemu, tapi dia masih ingat segala hal tentang Jiang Jun dan dengan lancarnya menginstruksikan dokter tentang cara-cara dan obat-obatan apa saja untuk menangani kondisi Jiang Jun, bahkan dokter saja sampai kagum mendengar instruksi lengkapnya.

 

Setelah kondisi Jiang Jun sudah stabil, Yuan Shuai diam-diam meng-add friend Wechat mereka kembali. Dia lalu menghubungi Xu Li melalui ponselnya Jiang Jun, terus mengawasi dari kejauhan sampai dia memastikan Xu Li datang untuk menjaga Jiang Jun. Baru setelah itu, dia bisa pergi dengan tenang.

Dalam flashback semasa mereka SMA, jelas Yuan Shuai sudah sejak kecil menyukai Jiang Jun. Dia juga suka menggoda Jiang Jun, tapi Jiang Jun selalu salah memahaminya. Yuan Shuai bahkan pernah menggodanya habis-habisan saat dia memergoki Jiang Jun membaca komik shoujo tapi malah tak sengaja membuat komiknya sobek, Jiang Jun hampir menangis karenanya yang kontan membuat Yuan Shuai jadi panik sendiri dan harus melakukan segala cara untuk menghentikan air mata Jiang Jun keluar.

 

Saat Jiang Jun bangun, dia mendapati hanya Xu Li yang menjaganya, makanya dia mengira Xun Li yang membawanya ke rumah sakit, padahal Xu Li sendiri bingung soalnya dia pikir Jiang Jun sendiri yang menghubunginya kemarin.

Xu Li benar-benar menyesal, semua ini terjadi gara-gara ide buruknya. 7 tahun mereka berteman, tidak pernah sekalipun dia melihat Jiang Jun menangis. Dia sungguh menyesal karena selama ini tidak pernah percaya tentang ucapan Jiang Jun bahwa dia alergi air mata.

Jiang Jun meyakinkan kalau dia menangis bukan karena perbuatan Xu Li, tapi dia juga menolak mengatakan alasan yang sebenarnya. Ah sudahlah, dia malas memikirkannya lagi. Dia pasti bisa melewati rintangan ini.

Tapi alangkah terkejutnya dia saat mengecek HP-nya dan mendapati dirinya dan Yuan Shuai berteman lagi di Wechat. Parahnya lagi, internet sekarang sedang dihebohkan oleh foto ciuman mereka semalam. Memang sih, foto wajah Jiang Jun tidak begitu terlihat jelas, tapi Xu Li jelas bisa langsung mengenalinya.

Para pegawai MH juga pada sibuk menggosipkan artikel itu alih-alih bekerja sampai Qio Na harus menegur mereka. Jelas dia juga cemburu dan dengan muka kejamnya memerintahkan mereka untuk segera melakukan segala cara untuk menghapus foto-foto itu.

Yuan Shuai sih senang-senang saja membaca berita itu. Su Chang langsung bisa menduga kalau wanita dalam foto itu adalah Jiang Jun, jadi dia menyarankan Yuan Shuai untuk merekrutnya saja. Akan lebih mudah untuk mendapatkan Jiang Jun jika mereka dekat. Tapi Yuan Shuai bersikeras menolak.


Tapi ucapan Su Chang tadi membuat Yuan Shai punya ide yang lebih bagus untuk membuat Jiang Jun dekat dengannya... yaitu dengan cara menyuap tuan tanahnya Jiang Jun untuk mengusir Jiang Jun dari rumah kontrakannya. Wkwkwk!

Dia lalu merenovasi salah satu apartemennya, mendekornya sesuai kesukaan Jiang Jun, lalu mengajak seorang agen real estate bekerja sama dengannya untuk membuat iklan di internet mempromosikan apartemen itu dengan harga sangat murah di bawah harga pasar, tapi hanya boleh disewakan pada Jiang Jun seorang. 

Tentu saja begitu iklan itu diposting, si agen real estate langsung mendapat berbagai macam telepon dari orang-orang yang tertarik pada apartemen itu. Tapi karena mereka bukan Jiang Jun, jadi mereka langsung ditolak dengan berbagai alasan.

Jiang Jun mendatangi Yuan Shuai untuk mengembalikan jasnya sekaligus mengonfrontasinya karena penilaiannya dan jawabannya dalam wawancara kerjanya waktu itu terkait investasi sebuah perusahaan, sekarang terbukti benar. 

Tapi Yuan Shuai santai memberitahu Jiang Jun bahwa Jiang Jun menilai hanya dari melihat permukaan saja. Dia lalu mengajak Jiang Jun belanja di mall, menyuruhnya untuk terus menerus mencoba berbagai macam baju tapi tidak boleh beli.

Jelas itu membuat pelayan toko jadi kesal tapi dia tetap harus tersenyum ramah, Jiang Jun benar-benar tidak enak sama si pelayan toko, tapi dia terpaksa harus menuruti kemauan Yuan Shuai.

Jelas dari melihat reaksi Jiang Jun pada pelayan toko itu saja, Yuan Shuai semakin yakin bahwa Jiang Jun tidak cocok kerja di MH. Jiang Jun orang yang sensitif dan tidak sanggup menanggung sesuatu yang buruk. Perbankan investasi itu bagaikan sebuah medan perang, orang seperti Jiang Jun sama sekali tidak cocok kerja di sini.

Karena itulah, Yuan Shuai mulai mempromosikan pekerjaan lain di perusahaan lain untuk Jiang Jun yang gajinya tak kalah besar dari MH. Tapi Jiang Jun ngotot menolak, bersikeras mau tetap masuk ke MH.

"Aku sudah bilang, kau tidak akan bisa masuk. Saat bertemu dengan peristiwa menyedihkan, gadis lain bisa menangis. Sedangkan kau... kau adalah orang yang bahkan tidak bisa meneteskan air mata."

Itu adalah kata-kata yang sama dengan yang pernah Yuan Shuai ucapkan pada Jiang Jun dulu sebelum mereka berpisah. Yuan Shuai sebenarnya kecewa dengan sedih karena kesalahpahaman Jiang Jun padanya, pun begitu, dia tetap mewanti-wanti Jiang Jun untuk selalu menjadi kuat agar dia tidak menangis.

Yuan Shuai menyemangati Jiang Jun untuk menjadi kuat dan berani melawan siapa pun yang menindasnya dan menghambatnya karena Jiang Jun bahkan tidak bisa menangis seperti gadis-gadis lain.

Namun ucapannya itu kontan membuat Jiang Jun kesal mengingatkannya, "kau-lah orang yang membuatku menangis! Aku tidak ingin bertemu denganmu lagi!"


Dan sekarang, Yuan Shuai sendiri juga yang menghambat Jiang Jun. Jiang Jun jelas tidak terima.


Belum selesai satu masalah, sekarang Jiang Jun malah diusir sama tuan tanahnya. Dia terpaksa harus tinggal bersama Xun Li untuk sementara waktu sambil cari-cari apartemen yang paling cocok.

Yang jadi masalah, tentu saja agak sulit juga mendapatkan apartemen yang cocok. Ada yang harganya sesuai budget, tapi apartemennya tidak sesuai kemauan Jiang Jun. Yang sesuai kemauan Jiang Jun, harganya terlampau jauh dari kemampuan ekonominya Jiang Jun... hingga akhirnya mereka menemukan iklan itu, apartemen yang sesuai kemauan Jiang Jun dengan harga yang sesuai budget.

Mereka awalnya sulit mempercayainya. Bagaimana tidak? Apartemen mewah di lokasi elit, tapi harganya jauh di bawah harga pasar. Mereka langsung antusias menghubungi agen real estate. Begitu mendengar nama Jiang Jun, si agen real estate sontak mengajaknya bertemu untuk melihat-lihat apartemennya hari ini juga.

Yuan Shuai masih menyimpan foto Jiang Jun semasa SMA saat Jiang Jun menggendong seekor puppy bernama Wang Cai. Dan sekarang, Wang Cai sudah besar dan dipelihara oleh Yuan Shuai.


Yuan Shuai yang ternyata tinggal di unit sebelah, sudah tidak sabaran menanti Jiang Jun datang dan terus menerus mengintip dari lubang pintu... hingga akhirnya, yang ditunggu-tunggu datang juga tak lama kemudian.

Si agen real estate beralasan bahwa si pemilik rumah ingin menyewakan dengan harga murah hanya supaya ada orang yang merawatnya saja, orangnya sendiri sudah kaya raya dan hanya Jiang Jun calon penyewa yang memenuhi syarat pemilik rumah. Dia bahkan mendesak Jiang Jun untuk tanda tangan kontrak hari ini juga biar Jiang Jun bisa segera menempatinya.

Jiang Jun memang langsung suka dengan rumah ini. Segala dekorasinya sangat sesuai dengan kesukaannya, harganya pun sesuai kemampuannya. Namun dia masih agak ragu.

Tapi saat itu juga, Xu Li mendapat telepon dari seorang rekannya yang memberinya informasi tentang keberadaan Lin Tai Mo. Seketika itu pula dia langsung berubah pikiran dan akhirnya setuju menyewa rumah ini. Dia menyerahkan urusan kontrak sewa pada Xu Li lalu bergegas pergi mencari Lin Tai Mo, salah satu Wakil Presiden MH. 

Orang itu berada di perpus langganannya. Namun yang tidak Jiang Jun sangka, dia butuh keanggotaan dan harus booking tempat dulu untuk masuk ke perpustakaan itu. Untungnya dia bertemu lagi dengan Du Lei yang membantunya masuk dengan kartu keanggotaannya sendiri. Du Lei memang sengaja membantunya karena dia mengenali Jiang Jun yang berciuman dengan Yuan Shuai malam itu. 

Dengan membantunya booking tempat, otomatis dia juga mendapatkan nomornya Jiang Jun. Dia beralasan kalau dia membantu Jiang Jun hanya sebagai permintaan maaf karena di pesta malam itu, waktu dia hampir menabrak Jiang Jun.

Berkat bantuan Du Lei, Jiang Jun akhirnya berhasil menemui Lin Tai Mo. Pastinya dia menemui Lin Tai Mo untuk mengadu tentang kegagalan wawancara kerjanya beberapa waktu yang lalu, dan meminta untuk diberi kesempatan untuk melakukan wawancara sekali lagi secara adil.

Lin Tai Mo setuju untuk memberinya kesempatan dan langsung memberinya pertanyaan saat itu juga tentang apakah mereka harus berinvestasi di perpus ini atau tidak, dan Jiang Jun ternyata mampu memberinya jawaban yang sangat mendetil dan memuaskan.

Dia memang baru pertama kali datang ke perpus ini, namun sepanjang perjalanan masuk, dia mengamati banyak hal terkait perpus ini, makanya dia bisa menebak dengan mudah bahwa perpustakaan ini bukan hanya sebuah perpustakaan, namun juga sebuah toko buku yang menjual buku. Dia juga memberikan saran-saran untuk mengembangkan bisnis toko buku ini.

Lin Tai Mo kagum juga dengan ketelitian Jiang Jun dalam mengamati sesuatu. Dia puas dengan jawaban Jiang Jun. Maka tak berapa lama kemudian, Jiang Jun akhirnya mendapatkan email resmi yang menyatakan bahwa dia diterima bekerja di MH.

Gara-gara menyelamatkan seorang model dari tangan nakal seorang pengusaha kaya raya, Xu Li jadi dipecat dari pekerjaannya. Xu Li akhirnya cuma bisa berakhir nyemil camilan di mini market dengan merana. 

Tapi di sisi lain, dia juga tidak mau bekerja di kantor lagi sih, dia lelah. Dia lebih ingin menulis novel yang pemeran cowoknya sempurna: Pintar, kulitnya putih, matanya besar, poninya panjang...

Dan tepat saat itu juga, cowok yang memiliki ciri-ciri fisik idaman Xu Li itu muncul memasuki mini market lalu duduk di meja depan, Xu Li langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Dari kasir mini market, dia mengetahui bahwa pria tampan itu langganan di mini market ini. Kebetulan mini market ini membuka loker, Xu Li langsung tertarik mau mendaftar biar bisa ketemu si cowok tampan itu lagi.

Malam ini juga, Jiang Jun langsung menempati apartemen barunya. Baru duduk semenit, tiba-tiba pintunya diketuk, tetangganya datang untuk menyapanya. Namun alangkah terkejutnya dia saat melihat tetangganya ternyata Yuan Shuai.

Yuan Shuai juga berakting kaget seolah dia tak tahu tetangga barunya adalah Jiang Jun. Jiang Jun langsung kesal dan menyesal, mana kontrak sewanya sudah tidak bisa dibatalkan lagi. Pantas saja apartemen ini disewakan dengan harga murah, ternyata ada tetangga jahat.

"Kau harus bersyukur tidak lolos wawancara. Jika tidak, dengan kau tinggal di sini, kita akan bertemu siang dan malam. Aku khawatir lama-kelamaan kau akan jatuh cinta padaku."

"Kau berpikir terlalu berlebihan. Aku menahan diri untuk tidak memukulmu itu sudah termasuk berbelas kasihan."

"Bagaimana? Tidak mempersilahkan tetangga barumu untuk masuk dan duduk?"


Jiang Jun sontak menghalanginya dan mengusirnya dengan sindiran sinis, "sudah malam. Sebaiknya anda pulang dan istirahat lebih awal. Jika tidak, anda akan cepat menua. Selera estetikmu juga akan menjadi buruk. Selamat malam. Menyingkirlah."

Bersambung ke episode 3

Post a Comment

0 Comments