Sinopsis My Little Happiness Episode 17

Acara makan malam tahun baru itu akhirnya berantakan gara-gara Wen Rang yang batal datang karena lagi galau dengan undangan mantannya yang mengajaknya bertemu. Cong Rong juga lama sekali lemburnya gara-gara terlalu sibuk membrowsing kasus-kasus pinjol.

Cong Rong berusaha menyembunyikannya dari Shangguan, tapi pada akhirnya ketahuan juga dan jelas saja dia langsung diomeli Shangguan, bukan hanya karena dia mau memperjuangkan kasus yang sulit, tapi juga karena dia belum cukup berkualifikasi untuk melakukan persidangan sendiri di pengadilan.

Tapi bahkan sebelum Shangguan selesai mengomel, tiba-tiba saja maag-nya kambuh lebih parah daripada yang sebelumnya. Jadilah Cong Rong harus mengantarkan Shangguan ke rumah sakit tempat kerjanya Shao Qing dan mengurus segala administrasinya sambil menghubungi Shao Qing untuk mengabarkan hal ini.

Shao Qing yang merupakan satu-satunya orang yang datang ke restonya Cheng Cheng, akhirnya pergi juga untuk menjemput Cong Rong, dan acara makan malam bersama itu pun batal.

Saat hendak mengambil obatnya Shangguan, Cong Rong malah bertemu dengan Jing Jing yang hendak menjenguk seseorang. Jing Jing yang jelas masih iri sama Cong Rong karena keberhasilannya lulus magang, sontak sinis menyindir Cong Rong dan si pasien yang sedang Cong Rong urus... sampai saat dia mendengar nama Shangguan dipanggil sebagai pasien yang kontan membuat Jing Jing mendadak heboh.

Bahkan saking hebohnya mengkhawatirkan Shangguan, dia malah membuat Shangguan jadi risih dan tidak nyaman. Tapi dia sebenarnya pintar merawat orang sakit dan tahu apa-apa saja segala macam keperluan untuk merawat Shangguan.

Tapi melihat Shangguan risih dengan sikapnya yang agak lebay, Cong Rong cepat-cepat menyeret Jing Jing keluar dan mengingatkannya untuk jaga sikap jika dia tidak ingin Shangguan semakin jauh darinya. Cong Rong bisa melihat dengan jelas kalau Jing Jing suka sama Shangguan, karena itulah dia menasehati Jing Jing untuk pelan-pelan saja.

Dia langsung mengajari Jing Jing tentang obat-obatan dan cara merawat Shangguan yang baik dan benar sesuai saran dokter dan menyerahkan semua rekam medis Shangguan ke Jing Jing, dan menegaskan pada Jing Jing bahwa perasaannya pada Shangguan tidak lebih dari sekedar perasaan hormat murid pada gurunya, sama sekali tidak ada perasaan cinta antara pria dan wanita. 

Lagipula, dia juga sudah punya pacar yang sekarang sedang dalam perjalanan menjemputnya. Dia menyerahkan penjagaan Shangguan sepenuhnya pada Jing Jing lalu pamit pergi.


Sayangnya biarpun kedua sejoli itu berusaha memburu waktu, pada akhirnya mereka tetap terlambat, tahun sudah berganti sebelum mereka bertemu. Jadilah mereka memulai pergantian baru di tempat terpisah.

Untungnya Shao Qing akhirnya tiba juga di depan rumah sakit beberapa menit kemudian, kedua sejoli itu akhirnya bisa saling mengucap selamat tahun baru dan melewatkan malam pergantian tahun bersama.


Setelah menghabiskan makan tengah malamnya di tahun baru ini, Cong Rong dengan riang memberitahu Shao Qing tentang keputusan besar yang diambilnya hari ini. Jika dia berhasil, maka ini akan menjadi batu loncatan dalam karirnya. Shao Qing bangga padanya dan langsung menghadiahinya dengan ciuman mesra.

Wen Rang dan Cheng Cheng sama-sama sendirian di tahun baru. Wen Rang terus menggalau seharian di tepi danau, bingung apakah harus pergi menemui mantannya atau tidak. Saat akhirnya dia memutuskan pergi ke tempat janjian, dia malah tidak melihat mantannya di mana-mana.

Sebenarnya wanita itu sudah menunggunya sedari tadi, tapi karena Wen Rang kelamaan, dia jadi frustasi dan menyerah, lalu pergi. Cheng Cheng pun melewatkan tahun baru seorang diri dan memakan semua hotpotnya sendirian dan kesepian.

Mantannya Wen Rang mendatangi restonya Cheng Cheng yang kebetulan masih buka. Dia tidak pesan apa-apa dan langsung saja memakan hotpot sisanya Cheng Cheng dengan nikmat.

Dari pengakuannya, ternyata selama ini dia tinggal di luar negeri, makanya dia sangat merindukan makanan tanah air. Dia mengaku bahwa selama beberapa tahun ini, dia tinggal di Australia. Wah! Kebetulan sekali, Cheng Cheng juga pernah tinggal di Australia.

Sontak saja kedua wanita itu langsung akrab, makan dan minum-minum bersama sambil ngobrolin kenangan-kenangan satu sama lain semasa hidup di Australia.

Namun tujuan wanita itu datang ke sana jelas hanya untuk menemui Wen Rang. Tepat saat Cheng Cheng masuk dapur, dia mendengar suara toko sebelah yang sedang dibuka menandakan pemiliknya baru pulang.

Wanita itu langsung menyudahi makannya dan mendatangi Wen Rang, dan to the point menyatakan bahwa dia akan mengejar Wen Rang lagi. Wen Rang dingin menolak dengan beralasan bahwa dia sudah punya pacar lalu menutup tokonya begitu saja.

Mereka berdua tidak sadar bahwa Cheng Cheng menyaksikan segalanya dari toko sebelah dan langsung sedih menyadari siapa wanita itu.


Keesokan harinya, Cong Rong menemui Xiao Zhang (wanita yang terkena kasus pinjol) dan mencoba merekomendasikan firma hukum lain yang sudah pernah dan berpengalaman dalam menangani kasus pinjol.

Namun Xiao Zhang menolak mencari pengacara lagi, dia sudah tidak punya uang untuk menyewa pengacara. Namun yang tidak mereka sangka, Shangguan mendadak muncul dan menyatakan bahwa dia yang akan membantu kasusnya Xiao Zhang. Dia juga akan mengajukan permohonan untuk membantu Xiao Zhang mengurangi biaya pengacara.

Dia cuma meminta Xiao Zhang untuk mencari korban-korban pinjol lain, semakin banyak akan semakin bagus. Xiao Zhang tentu saja langsung mengiyakannya dengan senang hati lalu mulai menceritakan awal mula dia terjerat pinjol adalah karena ibunya sakit parah dan dia tidak punya uang untuk membayar biaya perawatannya.

Tak lama kemudian setelah Xiao Zhang pergi usai menceritakan segalanya, Cong Rong penasaran kenapa Shangguan tiba-tiba berubah pikiran. Tapi Shangguan justru bertanya balik, kenapa Cong Rong tidak mau melepaskan kasus ini.

Karena Cong Rong hanya ingin membantu orang-orang itu untuk memiliki masa depan dan kehidupan bermasyarakat yang lebih baik. Meskipun kekuatannya kecil, namun dia berharap bisa membuat sedikit perubahan di masyarakat, inilah impiannya.

"Aku ingat Guru Shangguan pernah berkata bahwa kita harus melindungi keadilan di hati setiap klien meskipun keadilan itu sangat sepele."

Ucapannya itu kontan berhasil meyakinkan Shangguan untuk menerima kasus ini, Cong Rong pun senang, dia yakin kalau mereka pasti akan menang dengan bantuan Shangguan.


Ayah dan ibunya Wen Rang mengunjungi Wen Rang tapi malah mendapati tokonya tutup padahal sekarang sudah jam buka toko. Ayah langsung ngomel-ngomel merutuki anak bungsunya itu, soalnya Ayah yakin banget kalau Wen Rang masih molor.

Tapi jelas dibalik segala omelannya, Ayah bukannya benci Wen Rang, melainkan sangat mengkhawatirkannya, hanya saja beliau tipe orang tua yang terlalu gengsi untuk menunjukkan kasih sayangnya.

Untuk menenangkan emosi Ayah, Ibu pun membawanya ke restonya Cheng Cheng. Cheng Cheng setulus hati memuji segala kebaikan Wen Rang, tapi Ayah tak percaya, malah menjelek-jelekkan anaknya sendiri dengan suara lantang.

Kebetulan saat dia mengucap semua itu, Wen Rang baru pulang habis olahraga. Jelas saja kedua ayah dan anak itu langsung saling sindir, keduanya sama-sama keras kepala dalam mempertahankan pendirian masing-masing, dan tidak ada yang mau mengalah, sampai Ayah tidak tahan lagi dan langsung mengayunkan tongkatnya untuk memukul Wen Rang.

Cheng Cheng refleks pasang badan melindunginya sembari asal menyatakan bahwa dia dan Wen Rang sudah pacaran, dan triknya ini langsung berhasil menenangkan emosi Ayah.

Malam harinya, Cong Rong kencan belanja bareng Shao Qing. Shao Qing sudah menunggunya di halte, namun tiba-tiba hujan deras. Tanpa memedulikan dirinya sendiri, Shao Qing tanpa ragu menembus hujan hanya untuk membeli payung untuk Cong Rong.

Saat Cong Rong tiba di halte tak lama kemudian, Shao Qing sudah sigap memayunginya. Mereka pun belanja bareng dengan gembira. Tapi sayangnya Cong Rong tidak bisa menemaninya lebih lama karena harus kembali ke kantor dan lanjut lembur. 

Shao Qing agak cemburu karena Cong Rong mau lembur bersama Shangguan lagi, tapi Cong Rong dengan manisnya berhasil meyakinkannya untuk mendukungnya karena bagaimanapun, dia sendiri yang ingin menerima kasus ini. Dia harus berhasil, tidak boleh gagal.

Bersambung ke episode 18

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam