Sinopsis Dr. Frost episode 7 - part 3

  


Detektif Nam menunjukkan foto-foto korban yang mati gara-gara Botox ilegal yang dijualnya, tapi si penjual ilegal itu sama sekali tidak tahu menahu masalah pembunuhan itu karena dia hanya menjual Botoxnya.

"Sama saja kau yang membunuhnya, brengs**" seru detektif Nam "Pada berapa orang yang menjualnya?"

"5 orang" jawab si penjual ilegal

Si penjual mengaku kalau dia terpaksa menjual Botox secara ilegal untuk melunasi semua hutang-hutangnya. Dia tidak tahu nama orang-orang yang membeli Botox-nya dan dia juga tidak tahu kontak mereka. Detektif Nam langsung memerintahkan detektif Cha untuk melacak transaksi rekening bank si penjual ilegal untuk mencari tahu siapa saja yang membeli Botox ilegal itu.

Beberapa saat kemudian, detektif Cha berhasil melacak nama orang-orang yang membeli Botox ilegal itu dan salah satunya adalah Park In Young.


Setelah membaca surat si ibu tiri, Sung Ah benar-benar terheran-heran kenapa In Young malah membela ibu tirinya? Bahkan sekalipun In Young mungkin melakukannya hanya karena takut, tapi pernyataannya yang tidak konsisten itu terasa aneh. Apa mungkin In Young benar-benar meyakini kalau ibu tirinya adalah orang baik?


Perkataan Sung Ah itu langsung membuat Frost menyadari sesuatu. In Young merubah pernyataannya dan bersikeras kalau ibu tirinya tidak memukulinya, dia bahkan menuduh kakek Jang salah lihat dan memohon pada pengacara Choi supaya tidak memenjarakan ibu tirinya. In Young juga selalu ngotot memohon pada Yun Suk untuk dipulangkan ke ibu tirinya dan saat Yun Suk tidak menuruti permintaannya, In Young malah marah-marah.


Jika pembunuh pengacara Choi dan kakek Jang adalah In Young, Frost jadi cemas kalau korban berikutnya mungkin Yun Suk. Frost pun langsung cepat-cepat menelepon detektif Nam. Lalu tak lama kemudian, dia dan Sung Ah langsung ngebut ke pusat perlindungan anak. Sung Ah heran kenapa In Young membunuh orang-orang yang telah membantunya? Menurut Frost, In Young melakukannya karena dendam pada orang-orang yang telah memisahkannya dari ibu tirinya.


Di pusat perlindungan anak, Da Hun pamit mau keluar untuk melakukan hobi fotografi-nya. Da Hun punya hubungan yang baik dengan Yun Suk, dia bahkan memotret Yun Suk sebelum dia pergi.


Tak lama setelah Da Hun pergi, Yun Suk kedatangan tamu lain, Park In Young. Sama seperti sebelumnya, In Young tanpa basa-basi langsung menutup pintu, mengeluarkan suntikan Botox lalu meneteskannya ke aquarium dan membunuh ikan mas peliharaan Yun Suk. Sontak, Yun Suk langsung ketakutan melihat aksi In Young itu. Lalu setelah itu dia menyodorkan yogurt beracun pada Yun Suk dan memaksa Yun Suk meminumnya.


"Begitu racun ini masuk, tubuhmu akan langsung kaku dan setelah itu kau akan mati kesakitan"

"In Young, apa yang sebenarnya terjadi selama ini?"

"Apa kau bertanya karena kau tidak tahu?"

"Jangan seperti ini. Sebaiknya kita membicarakannya baik-baik"

"Kalianlah yang telah membuatku jadi seperti ini! Kalian menjauhkanku dari ibuku!"

"Karena orang itu menyakitimu"

"TIDAK! Ibu melakukannya karena dia mencintaiku. Gara-gara kalian ibu membuangku"


Tepat saat itu Da Hun menghubungi Yun Suk lewat video call dan menyapanya dengan sangat ceria. Tapi Yun Suk langsung ketakutan melihat Da Hun juga membawa sebotol yogurt. In Young sengaja mengancam Yun Suk dengan menggunakan Da Hun karena dia tahu kalau Da Hun adalah kesayangan Yun Suk, dengan santainya ia mengancam akan membunuh Da Hun jika Yun Suk tidak mau meminum yogurtnya.


Tapi walaupun ketakutan dengan ancaman In Young, Yun Suk tidak mau meminum yogur beracun itu. Sebuah jawaban yang sangat tidak disangka-sangka oleh In Young. Dengan marah, In Young menggebrak meja dan bertanya apakah Yun Suk tidak takut dengan ancamannya karena Da Hun bukan anak kandung Yun Suk?

"Kau juga melakukannya padaku. Kau memisahkanku dan ibu tirinya dan mengirimku ke tempat lain! Ibu tiriku bilang, dia mencintaiku. Kau hanya pura-pura baik dan mempermainkan anak itu! Aku kasihan pada anak itu, karena dia mempercayaimu"

"Hentikan, In Young. Aku tahu kau tidak bermaksud menyakiti Da Hun"

"Tutup mulutmu! Kau tahu apa?!"


Dalam kemarahannya, In Young berusaha memaksa Yun Suk meminum yogurt itu tapi Yun Suk terus melawannya sampai akhirnya yogurt itu terjatuh dan tumpah. In Young jadi semakin marah karenanya, dia langsung mengambil sebuah piala dan menggunakannya untuk menyerang Yun Suk.


Beruntung tepat saat itu juga, detektif Nam, Frost dan Sung Ah datang dan menghentikannya sebelum sempat In Young mengayunkan pialanya ke kepala Yun Suk. In Young berteriak-teriak saat dia diseret pergi oleh beberapa polisi.

"Da Hun, bagaimana Da Hun?" tanya Yun Suk cemas

"Dia baik-baik saja, dia sedang dibawa kemari" jawab detektif Nam

Detektif Nam, Frost dan Sung Ah ternyata berhasil menghentikan In Young tepat waktu, bukan karena keberuntungan semata. Mereka ternyata sudah merencakannya sejak 3 jam sebelum In Young datang.


Flashback 3 jam lalu,
Frost, Sung Ah, detektif Nam beserta anak buahnya menginstal kamera yang mereka sembunyikan dalam sebuah lukisan dinding, di ruang kantor Yun Suk.


Sementara detektif Cha dan detektif Nam menangkap seorang pria yang memberikan sebotol yogurt pada Da Hun. Tapi pria itu ternyata bukan komplotannya In Young, dia bahkan sangat kaget saat detektif Park menuduhnya sebagai komplotan pembunuh. Pria itu melakukan perintah In Young hanya karena In Young membayarnya untuk memberikan sebotol yogurt pada Da Hun dan menghubungkan Da Hun lewat video call.


Saat In Young datang dan mengancam Yun Suk, detektif Nam, Frost dan Sung Ah menyaksikan aksi In Young dari ruangan sebelah. Dan seperti itulah bagaimana detektif Nam bisa datang menghentikan In Young tepat waktu sebelum In Young memukul Yun Suk dengan piala.


Kembali ke masa kini,
Setelah In Young dibawa pergi oleh polisi, Sung Ah benar-benar tidak mengerti kenapa In Young malah jadi seperti itu. Menurut Frost, ini menunjukkan betapa besranya penderitaan yang In Young alami sejak dia kecil. In Young mendertita Stockholm Syndrome (fenomena psikologi dimana korban malah merasa bersimpati pada orang yang menyiksanya).

Penyakit In Young itu tidak pernah mendapat penanganan yang semestinya, karena itulah In Young jadi seperti ini.


"Stockholm Syndrome?" Sung Ah tidak percaya mendengarnya "Jadi Park In Young benar-benar meyakini bahwa ibu tirinya mencintainya setelah semua penyiksaan yang dilakukannya?"

"Simpati adalah fenomena yang baik. Tapi, hal itu tidak membuat Park In Young tidak bersalah" ujar Frost


Saat diinterogasi, In Young bersikeras dengan keyakinannya bahwa ibunya mencintainya. Bahkan dalam surat yang dikirimkan ibu tirinya, ibu tirinya sudah berjanji akan datang menjemputnya karena sebagai keluarga mereka harus tinggal bersama.

"Apa dia pernah menjemputmu?" tanya Frost

"Tidak" jawab In Young sedih "Ini semua gara-gara orang-orang itu. Dia tidak bisa menjemputku karena dia dipenjara. Dia tidak bisa menjemputku karena takut kalau dia akan dimasukkan ke penjara lagi"


"Jang Sang Hyun menyiksamu, karena itulah hak asuhnya dicabut"

"Ibu melakukannya karena dia mencintaiku. Dia bahkan mengoleskan obat untuk mengabati lukaku. Aku melihat ayah dan ibu bersama seorang adik yang tidak pernah kukenal. Seharusnya aku bersama mereka. Keluarga harus tinggal bersama, bukankah begitu?" tangis In Young

Dari interogasi inilah, Frost semakin yakin dengan diagnosanya bahwa In Young menderita Stockholm Syndrome. In Young meyakini bahwa ibunya adalah orang baik dan bukannya orang yang telah menyiksanya.


"Jika kami bisa kembali ke masa 12 tahun yang lalu, bisakah kami menyembuhkan luka In Young dan memberinya masa depan yang berbeda? Luka dan penderitaan anak yang disebabkan karena kesalahan orang tua, terkadang akibatnya bisa sangat mengerikan. Untuk mencegah masa depan anak hancur karena trauma masa lalu, kita wajib mengawasi dan menjaga anak-anak itu. Kalau kita mengabaikan mereka sekarang, kita tidak akan tahu berapa banyak yang harus kita bayar di masa depan nanti" narasi Sung Ah

Tangis sedih In Young yang merindukan keluarganya, mengingatkan Frost pada masa kecilnya yang kesepian tanpa orang tua. Bagaimana dulu dia selalu duduk merenung dengan tatapan kosong sampai saat Sang Won menghampirinya dengan senyum hangat dan memberinya sebuah kubus rubik.


Beberapa waktu setelah kejadian itu, detektif Nam mengunjungi pusat perlindungan anak lagi. Kali ini dia datang untuk bertemu dengan Da Hun dan memberinya sebuah hadiah kamera digital. Da Hun tentu saja langsung melompat senang. Dengan antusias, Da Hun langsung memotret detektif Nam.


Kebahagiaan Da Hun mengingatkan detektif Nam pada putrinya yang juga suka selfie. Detektif Nam dulu memiliki seorang putri remaja yang selalu mengajaknya foto bersama. Tapi putrinya itu sekarang sudah meninggal dunia dalam sebuah tabrak lari, tapi si pelaku sampai saat ini tidak pernah sekalipun tertangkap. Saat kembali ke kantor polisi, detektif Nam membuka kembali kotak penyimpanan berkas kasus tabrak lari putrinya dengan sedih.


Keesokan harinya, Frost mengumpulkan beberapa berkas di mejanya. Sebelum keluar, dia menyuruh Sung Ah untuk merapikan berkas-berkas itu. Saat Sung Ah hendak merapikan berkas-berkas itu, dia melihat Frost meninggalkan pesan di atas berkas itu.

Dalam pesannya, Frost memuji observasi Sung Ah yang cukup baik dan menyuruh Sung Ah untuk membuat rencana konsultasi. Sung Ah langsung sumringah, Frost akhirnya mengizinkannya untuk melakukan konseling sendiri. Saking bahagianya, Sung Ah sampai tidak menyadari kehadiran Sang Won. Sang Won datang mencari Frost tapi sepertinya Frost tidak ada di kantor. Sung Ah memberitahu Sang Won bahwa Frost pergi ke perpus.


Di perpustakaan, Frost sedang mempelajari buku-buku tentang penanaman ingatan palsu. Dalam salah satu buku dikatakan: Psikolog yang menangani orang-orang yang memiliki ingatan yang di-distorsi melakukan percobaan ini dengan menggunakan berbagai uji coba. Mereka mengatakan bahwa ingatan bisa dibentuk kembali dari potongan-potongan kenyataan untuk mengobati pasien.


Sang Won akhirnya menemukan Frost di perpus, tapi dia langsung membeku saat dia melihat sunbae menghampiri Frost duluan.


Dengan senyum ceria, sunbae mengatakan bahwa bertemu di perpustakaan seperti ini mengingatkannya pada masa lalu mereka dulu.

"Dulu, kau juga selalu penasaran dengan buku-buku yang kubaca. Kau masih belum berubah" ujar Frost

"Benarkah? Kurasa kaulah yang berubah. Kau sekarang lebih sering memperhatikan banyak hal daripada dulu" sunbae melirik buku-buku apa saja yang sedang Frost baca.


Mereka kemudian duduk bersama di taman, yang mengingatkan sunbae pada masa lalu mereka dulu. Bagaimana dulu mereka selalu duduk bersama disana untuk melakukan studi lapangan, menganalisa orang-orang yang lewat dan juga bermain game bersama.


"Aku tidak mengerti. Apa alasanmu muncul kembali setelah 10 tahun?" tanya Frost "Di kampus ini tidak ada apapun yang menarik bagimu"

"Lalu apa yang menarik bagiku?"

"Penelitian ingatan ilmiah, aku sudah membacanya. Kenapa kau kembali?"

Sunbae dengan senyum liciknya berkata kalau dia kembali untuk mengambil Song Sun, dia membutuhkan Song Sun untuk membantunya melakukan rencananya.

 
Tepat saat itu, Song Sun datang menghampiri mereka. Sunbae dan Song Sun saling menatap penuh arti.


Bersambung ke episode 8

Post a Comment

0 Comments