Recap Who Rules The World Episode 19 & 20

Kasus ini dengan cepat menjadi viral dan menjadi bahan gibah di masyarakat. Dari omongan masyarakat-lah Bai mengetahui masalah ini dan langsung mendatangi kediaman Lan Xi dan mendapatinya termenung sedih.

 

Bai pun menceritakan segalanya padanya, Bai langsung mengerti bahwa Lan Xi rela masuk jebakan ini demi kakak pertamanya. Namun dia menyarankan agar sebaiknya Lan Xi pergi menemui kakaknya, ungkapkan isi hatinya pada kakaknya, selesaikan kesalahpahaman di antara mereka agar mereka bisa menghadapi musuh bersama-sama. Jangan selalu menyimpan masalah sendiri, bagaimana orang bisa tahu kalau dia tidak bilang apa-apa.

Mengikuti saran Bai, Lan Xi pun menyelinap keluar dari kediamannya dan mendatangi kediaman Feng Chang dan mendapatinya masih belum sadarkan dengan keadaan kaki di-gips. Lan Xi benar-benar sedih melihatnya seperti ini.

Lan Xi memberitahu Feng Chang bahwa dia tahu Feng Chang dipaksa seseorang untuk menjebaknya, namun dia tetap pergi karena jika tidak, maka Feng Chang pasti akan semakin dipersulit. Apa pun yang terjadi di antara mereka, bagi Lan Xi, Feng Chang tetaplah kakaknya, keluarganya satu-satunya setelah ibunya meninggal dunia. Dia juga tahu Feng Chang mengorbankan dirinya sendiri seperti ini demi melindunginya.


Dia ingin menyuapi sendiri obatnya Feng Chang, namun saat dia mengendus obat itu, dia langsung sadar ada yang aneh. Dia langsung menggunakan jarum perak untuk mengecek adanya racun, dan benar saja, obat itu ternyata memang ada racunnya.

Padahal berdasarkan resep obat dari tabib istana, sama sekali tidak ada bahan obat yang mencurigakan, berarti ada orang yang ingin mencelakai Feng Chang. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Ratu Baili, si ibu kejam itu, dia tega mau meracuni putra kandungnya sendiri demi melindungi dirinya sendiri dan putra kesayangannya. Dengan cara ini pula, dia akan bisa menjebak Lan Xi sebagai pelakunya.


Yang tidak Lan Xi dan semua orang ketahui, Feng Chang sebenarnya sudah sadar cukup lama. Luka kakinya sebenarnya juga tidak begitu parah. Namun dia memerintahkan tabib istana untuk menyebar kabar bahwa luka kakinya dan luka kepalanya sangat parah dan ada kemungkinan hilang ingatan.

Dia benar-benar sangat menderita, dia merasa sangat bersalah pada Lan Xi, makanya dia hanya bisa pura-pura sakit parah dan hilang ingatan biar dia tidak akan lagi dimanfaatkan siapa pun untuk mencelakai Lan Xi.

Keesokan harinya, dia mengumumkan dirinya sudah sadar. Tapi saat Raja menanyainya, dia pura-pura hilang ingatan tentang kejadian waktu itu. Inilah cara terbaik baginya untuk menenangkan semua pihak demi melindungi dirinya sendiri dan Lan Xi.

Qi Wu pun segera bertindak mengirim mantel yang asli ke kediaman Baili Jing sebagai bukti jelas bahwa Baili Jing-lah pelakunya. Sebenarnya penyidik dan Raja sama-sama merasa kemunculan bukti yang sangat tiba-tiba ini terasa agak janggal. 

Tapi pada akhirnya Raja memutuskan untuk menutup kasus ini dengan kesimpulan bahwa Feng Chang tak sengaja terjatuh sendiri dan Baili Jing ditetapkan sebagai pembunuh Nona Qi. Dan dengan ini, ketiga pangeran pun dibebaskan dari kurungan rumah mereka.

Hari ini hari ke-24 bulan 12, kediaman Feng Chang biasanya rutin membersihkan seluruh kediaman dan biasanya Lan Xi tak pernah absen berkunjung untuk bermain catur dengannya. Kali ini pun sama, dia tetap datang, namun Feng Chang masih pura-pura marah padanya dan mengusirnya dengan kasar. 

Dia terpaksa melakukannya demi melindungi Lan Xi. Jika Ratu Baili sampai tahu kalau dia dan Lan Xi berbaikan, maka Ratu Baili pasti akan memanfaatkannya lagi untuk menyerang Lan Xi.


Lan Xi sebenarnya juga tahu kalau Feng Chang hanya ingin melindunginya, sejak mereka kecil, Feng Chang juga selalu begitu, namun tetap saja mendengar kata-kata kasar Feng Chang membuat Lan Xi jadi sedih.

Dia jadi makin sedih saat melihat patung tanah liat yang membuatnya jadi merindukan ibunya karena dulu ibunya juga pernah memberinya hadiah patung tanah liat.

Kebetulan Bai lewat saat itu. Melihat wajah sendu Lan Xi, Bai langsung menawarkan diri untuk membelikan patung itu untuk Lan Xi kalau Lan Xi suka. Tapi ternyata patung itu tidak dijual karena penjualnya hanya menjual tanah liat. 

Siapa pun yang mau beli, bisa membuat patung mereka sendiri dari tanah liatnya. Jadilah mereka berdua saling bekerja sama membuat patung Lan Xi, dan usahanya itu berhasil menghibur hati Lan Xi. Bahkan saat Lan Xi membawa patung itu pulang, dia terus menerus tersenyum lebar sambil menatap patung itu bak remaja kasmaran.

Dengan bantuan Ketua Sekte Duanhun, Wu Yuan membuat sebuah benda berbentuk pil besar warna hijau yang entah bagaimana mekanismenya, tapi yang pasti benda itu akan bisa membantunya mendapatkan ajaran Lanyin dan Biyue. Dia harus mendapatkan ajaran itu untuk mengendalikan kutukan darah Keluarga Yu yang semakin hari semakin menguat dan untuk memperpanjang umurnya.

Berkat penyelidikan Sekte Duanhun pula, dia akhirnya mengetahui identitas asli Hei Feng Xi dan fakta itu kontan membuatnya punya ide untuk menghancurkan Prefektur Yongzhou. Malah sebenarnya, tujuan utama Wu Yuan adalah menghancurkan Negara Dong secara keseluruhan. Karena inilah cara untuk membuat Keluarga Yu terlepas dari kutukan darah.

Dulu, salah seorang keluarganya Wu Yuan memberitahunya tentang rahasia besar Keluarga Yu. Ratusan tahun yang lalu, terjadi kudeta Pertempuran Chongde yang dilakukan pasukan Qiongqiong dan Juxu untuk menghancurkan Negara Dong dan membangun dinasti yang baru.

Pasukan ini didirikan oleh tiga keluarga besar dengan Qiongqiong sebagai pemimpinnya, dan Qiongqiong ini adalah Keluarga Yu. Namun ternyata pasukan Qiongqiong dan Juxu ini kalah dalam pertempuran, dan sejak saat itu, ketiga keluarga elit ini mendapatkan kutukan darah dari Pelat Xuanji yang membuat semua keturunan mereka mati muda.

Karena itulah, Wu Yuan sebagai keturunan terakhir Keluarga Yu, harus melakukan segala cara untuk melanjutkan tekad leluhur mereka dan menghancurkan Negara Dong dan menguasai Pelat Xuanji agar terlepas dari kutukan darah. 

Dengan tekad itu, Wu Yuan pun langsung memerintahkan Ketua Sekte Duanhun untuk menyebarkan kedatangannya di Yongzhou, dan rencananya berhasil. Begitu Raja mendapatkan kabar itu, dia langsung mengirim kasimnya untuk menjemput Wu Yuan untuk menemuinya.

Raja Yongzhou membujuknya untuk berada di sisinya dan menjadi penasihat Yongzhou, namun Wu Yuan menolaknya dengan gaya sok sucinya, mengklaim bahwa dia hanya akan setia pada Huang Chao dan membantu Huang Chao mewujudkan kedamaian dunia. Namun ada sesuatu yang ingin dia sampaikan pada Raja.

Bukan hanya Raja, Feng Ju juga langsung pergi menemuinya. Tujuannya sama, menginginkan Wu Yuan untuk memihaknya. Namun terhadapnya, Wu Yuan sengaja jual mahal yang bertujuan untuk semakin menarik Feng Ju ke padanya. Semakin dia menolak, Feng Ju akan semakin bertekad untuk mendapatkannya.

Wu Yuan tahu perselisihan antara Feng Ju dengan Lan Xi, makanya dia ingin memanfaatkan Feng Ju untuk melawan Lan Xi. Dengan cara ini pula, dia akan bisa menciptakan kekacauan di Yongzhou.

Sekte Tianshuang merayakan tahun baru di Yongzhou. Lan Xi memberikan hadiah tahun baru pada Raja berupa gambar sketsa pembangunan kanal untuk prefektur mereka yang langsung disetujui oleh Raja.

Namun yang hadiah bantal kayu mahal dari kayu gaharu pemberian Feng Ju jauh lebih disukai Raja sehingga Raja membalasnya dengan hadiah paling bagus dibandingkan hadiah untuk kedua pangeran lainnya, membuat para menteri jadi berpikir bahwa Feng Ju lebih berpeluang untuk menjadi penerus tahta.

Sementara itu di Prefektur Jizhou, Huang Chao diam-diam menghabisi seorang pejabat yang selama ini banyak melakukan kolusi, bahkan terus menerus ingin menjebak Huang Chao.

Namun karena si pejabat itu adalah orang kepercayaan Raja Jizhou, makanya dia melakukan itu tanpa sepengetahuan Raja Jizhou lalu berbohong pada Raja Jizhou bahwa si pejabat itu meninggal dunia karena usia tua, dia bahkan mengusulkan agar si pejabat tersebut diberi anugerah anumerta. Namun Raja Jizhou tampak jelas kurang mempercayai putranya sendiri. 

Sekte Tianshuang berdonasi membagikan bubur untuk para fakir miskin saat tiba-tiba saja muncul beberapa pengawal istana yang mau membubarkan mereka atas nama Kementerian Pendapatan... kecuali jika mereka membayar ke Kementerian Pendapatan.

Untungnya Zhong Li muncul tepat waktu melabrak mereka dengan menggunakan token Menteri Feng dan itu sukses menakut-nakuti para pengawal korup itu sehingga mereka langsung mundur.

Rencana Wu Yuan untuk memancing Feng Ju berhasil sesuai keinginannya. Saat Feng Ju datang lagi, dia pun memutuskan untuk mengakhiri sandiwara jual mahalnya dan mau menemuinya.

Feng Ju langsung to the point tentang keinginannya untuk meminta Wu Yuan membantunya menjadi penerus tahta dan melawan kakak keduanya. Wu Yuan menolak membantu untuk satu ini dengan alasan tidak mau terlibat dalam perebutan tahta kerajaan.

Namun dia bersedia membantu Feng Ju untuk menyelidiki korupsi pejabat... yang dia klaim akan bisa membantu Feng Ju membunuh dua burung dengan satu batu, menyingkirkan pejabat korup yang akan membuatnya mendapat apresiasi dari Raja, sekaligus melawan Lan Xi. 


Rencananya Wu Yuan adakah Feng Ju harus mengorbankan 3 orang pejabat yang sebenarnya orang-orangnya sendiri di Kementerian Pendapatan. Dia menyerahkan nama ketiga pejabat korup itu pada Raja, lalu dari situ dia menuduh Menteri Zhou terlibat dalam korupsi itu dan mencuri uang kas negara.

Menteri Zhou adalah mertuanya sepupunya Qi Wu, sedangkan Qi Wu memiliki hubungan dekat dengan Lan Xi. Inilah yang dimanfaatkan Wu Yuan dan Feng Ju untuk membuat Raja mencurigai keterlibatan Lan Xi.

Rencananya berjalan mulus saat Raja mempercayainya begitu saja dan langsung memerintahkannya untuk menangkap dan menginterogasi Menteri Zhou.


Lan Xi khawatir karena belakangan ini kabarnya Feng Ju akrab dengan Wu Yuan. Jika Wu Yuan secara diam-diam membantu Feng Ju dari belakang, kemungkinan besar Feng Ju juga memanfaatkan perintah Raja untuk menyingkirkan segala halangan untuk mendapatkan posisi penerus tahta. 

Tapi yang paling dikhawatirkannya adalah Wu Yuan. Wu Yuan adalah orangnya Huang Chao, besar kemungkinan tujuan Wu Yuan datang kemari dan melibatkan diri dengan keluarga kerajaan adalah untuk mengacaukan pemerintahan Yongzhou.

Keterlibatan Wu Yuan memang membuat Lan Xi kesulitan menebak rencana Feng Ju, dan jelas kaget saat dia mendapat kabar ditangkapnya Menteri Zhou atas tuduhan korupsi. Walaupun Qi Wu berani menjamin bahwa Menteri Zhou adalah pejabat yang bersih, namun mereka tidak bisa membelanya begitu saja karena takutnya tindakan itu akan berbalik melawan mereka, apalagi target Raja sekarang ini hanya ingin menyingkirkan para koruptor.

Yang harus mereka lakukan sekarang ini adalah menemukan kebenarannya, jadi dia memerintahkan Qi Wu untuk menyelinap masuk ke penjara dan memberitahu Menteri Zhou untuk memberitahukan kebenarannya dan jangan sampai dia mengaku bersalah karena tidak tahan disiksa.


Namun dalam perjalanan ke penjara seorang diri, Qi Wu tiba-tiba ditotok sampai pingsan oleh Wu Yuan. Dia mau memanfaatkan tubuhnya Qi Wu untuk mendapatkan ajaran Lanyin dan Biyue melalui pil besar berwarna hijau itu.

Lan Xi sontak cemas saat mendapat kabar Qi Wu pingsan dan di tubuhnya ada racun yang sangat aneh yang membuat semua elemen tubuhnya menjadi kacau. Untuk menyembuhkannya, dibutuhkan energi Yin dan Yang murni untuk membalikkan energi Yin dan Yang Qi Wu yang terbalik.

Dan satu-satunya yang bisa membantunya untuk itu adalah Bai Feng Xi. Bai langsung bersedia membantu dengan senang hati. Tapi... Lan Xi terlebih dulu memberitahunya bahwa Qi Wu pernah menyatakan perasaan padanya. Pfft!

Jelas dia berharap Bai akan cemburu, tapi Bai malah nggak nyambung, Bai malah bingung sendiri apa hubungan hal itu dengan masalah menawarkan racun. Lan Xi jadi agak kecewa dengan reaksinya.

Mereka agak kesulitan saat berusaha menyalurkan energi Lanyin dan Biyue mereka pada Qi Wu, Lan Xi menyadari bahwa mereka butuh bantuan satu orang lagi untuk mengeluarkan racunnya. Tapi Bai nekat melakukannya sendiri yang jelas saja membuat Lan Xi mengkhawatirkannya.

Dia bahkan jadi marah pada Bai saking khawatirnya. Tapi Bai santai meyakinkan bahwa dia yang paling mengetahui kemampuannya sendiri, tapi ngomong-ngomong...

"Apa kau mengkhawatirkanmu?" tanya Bai.

"Tidak."

"Terus kenapa kau memasang wajah dingin? Aku tulus menyelamatkannya karena..."

"Karena aku?"

Bai menyangkal dengan canggung dan beralasan kalau dia cuma mau menyelamatkan orang saja. Pfft! Lan Xi kecewa, apalagi Bai benar-benar tidak menunjukkan tanda-tanda cemburu pada Qi Wu.

Tapi... dipikir-pikir, masalah keracunannya Qi Wu ini agak aneh karena kebetulan sekali racun itu hanya bisa ditawarkan dengan energi Lanyin dan Biyue mereka. Berarti ada kemungkinan target asli si penyerang sebenarnya adalah mereka berdua.

Lan Xi mengkhawatirkan keselamatan mereka berdua, karena itulah dia ingin mereka berdua selalu bersama sampai masalah ini selesai, pokoknya mereka berdua tidak boleh terpisah biar bisa saling melindungi. (Pfft! Modus banget)

Tapi yang tak disangkanya, begitu Qi Wu sadar, kedua wanita itu langsung akrab bagai bestie yang saling memuji dan mengagumi satu sama lain, dan membuat Lan Xi merasa dicampakkan. Wkwkwk! 

Bai bahkan dengan senang hati menawarkan bantuannya untuk menyelidiki kasus korupsi itu lalu seenaknya mengusulkan agar dia dan Lan Xi tinggal di kediaman Qi Wu ini saja. Melihat dari interaksi mereka, Qi Wu jelas bisa melihat hubungan mereka berdua tidak biasa.

Lan Xi terpaksa menuruti kemauan Bai untuk tinggal di kediaman Qi Wu lalu mengirim Zhong Li untuk mengantarkan hal ini ke Guru Bai sekaligus memberitahunya perkembangan penyelidikan Pelat Xuanji palsu. 

Pelat Xuanji sebenarnya memiliki beberapa pelindung yang salah satunya adalah Guru Bai, namun Paviliun Air Yinquan menemukan informasi bahwa seorang pandai besi bernama Gong Ye Zhi menghilang sejak kemunculan pelat palsu itu. Kemungkinan dia juga salah satu pelindung pelat, jadi pelakunya mungkin bersembunyi di antara para pelindung pelat.

 

Malam harinya, Lan Xi membawa Bai menyelinap masuk ke kantor Kementerian Pendapatan. Feng Ju bukan hanya menuduh Menteri Zhou mencuri uang kas negara, namun juga menuduh Menteri Zhou mencuri buku kas negara. Absennya buku itu bisa membuat Menteri Zhou semakin sulit terlepas dari tuduhan. Tapi aneh sekali mencuri uang sekaligus buku kasnya.

Buku kas negara biasanya ditempatkan di rak tertinggi, sulit mencurinya tanpa bantuan tangga khusus. Bai mencoba menggunakan ilmu bela dirinya, namun dia gagal karena tempat itu benar-benar sangat tinggi. Jadi bagaimana caranya si pencuri bisa mencuri buku kas itu tanpa bantuan tangga panjang?

Bai menemukan ada sedikit retak di lantai yang jelas disebabkan oleh tekanan yang sangat kuat. Aneh sekali, padahal lantai ruangan ini dibuat dari bahan khusus yang sangat keras. Sebesar dan setinggi apa pencurinya sampai bisa mengambil buku kas di rak teratas dan membuat lantai retak? Raksasa? Tidak mungkin. Jika benar-benar ada raksasa, tidak mungkin tidak ketahuan dan pasti akan langsung dikurung. Atau mungkin... dilakukan oleh beberapa orang yang saling bekerja sama dan saling menyokong satu sama lain.

Yang tidak mereka ketahui, saat Qi Wu tidur sendirian, Wu Yuan diam-diam mendatanginya untuk mengambil pil hijau besarnya yang dia masukkan ke dalam tubuh Qi Wu. Pil hijau besar itu menyimpan energi Lanyin dan Biyue yang Lan Xi dan Bai salurkan ke dalam tubuh Qi Wu.

Dari pil hijau itulah, Wu Yuan berhasil mencuri ajaran Lanyin dan Biyue dengan mudah untuk menekan kutukan darahnya. Namun ajaran Lanyin dan Biyue hanya bisa menekan kutukan itu untuk sementara. 

Untuk benar-benar melepaskan kutukan itu sepenuhnya, dia tetap membutuhkan Pelat Xuanji yang asli. Tapi dia tidak mau buru-buru, dia mau tetap tinggal lebih lama di sini untuk melihat bagaimana Lan Xi memecahkan kasus ini sekaligus memanfaatkan kesempatan ini menghancurkan Lan Xi.

Bersambung ke episode 21

Post a Comment

0 Comments