Recap Who Rules The World Episode 17 & 18

Malam harinya, Lan Xi menghadap altar ibunya untuk curhat sekaligus menceritakan tentang Bai padanya. Wajahnya penuh senyum saat dia bercerita bahwa Bai memiliki banyak persamaan dengan mendiang Ratu Yige, seseorang yang menghangatkan hatinya sejak mereka pertama kali bertemu.

 

"Awalnya aku takut, aku takut dia akan memengaruhi hatiku. Namun pada akhirnya aku tetap tidak bisa melepaskannya. Jika ada dia, aku merasa lebih percaya diri."


Raja memimpin upacara persembahan untuk mendiang Ratu Yige, lalu disusul oleh Lan Xi yang mempersembahkan arak untuk ibunya. Namun saat giliran Ratu Baili yang menuang arak untuk mendiang, dia entah kenapa tampak begitu ketakutan hingga dia gemetaran hebat, apalagi saat langit tiba-tiba mendung dan petir menggemuruh seolah langit sedang marah.

Pada akhirnya dia jadi tak sengaja menumpahkan arak persembahannya yang jelas saja membuat Lan Xi jadi mencurigainya, dan Raja jadi sangat amat marah padanya karena perbuatannya ini jelas mempermalukan keluarga kerajaan.


Bahkan saking marahnya, begitu mereka berduaan, Raja langsung murka melabrak segala keterlibatan Ratu Baili dalam kasus kecurangan ujian negara dan kasus kuda militer. Sebagai hukuman, Raja mengurungnya di kediamannya dan memaksanya untuk bervegetarian selama 30 hari.

Ratu tidak terima dan jadi semakin dendam sama Lan Xi hingga dia semakin memaksa Feng Chang untuk segera menikahi putri pejabat Qi. Dia bahkan dengan kejamnya mengancam akan mengungkapkan penyakitnya Feng Chang pada Raja dan menuduh Feng Chang terlibat dengan segala kejahatan yang dia lakukan pada Lan Xi jika dia tidak mau menikah.

Ancamannya berhasil. Feng Chang jadi sangat ketakutan hingga akhirnya dia menyerah dan menulis surat pada Raja untuk mengizinkannya menikah dengan putrinya Bangsawan Qi. 

Raja langsung percaya begitu saja saat Feng Chang mengklaim bahwa dia dan Nona Qi saling jatuh cinta sejak pandangan pertama, dan langsung memberikan persetujuannya. Ia akan menurunkan titah pernikahan pada mereka pada tahun baru nanti, dan memberikan gelar kehormatan 'Pangeran Yongxin' pada Feng Chang.

Gelar kehormatan itu, selain untuk menaikkan statusnya Feng Chang, juga untuk memberi peringatan pada para pejabatnya untuk tidak terburu-buru memihak Lan Xi hanya karena Lan Xi sudah mendapatkan gelar kehormatan lebih dulu. Raja ingin semua orang ingat dan sadar bahwa dia belum menentukan siapa yang akan menjadi penerusnya.


Feng Ju sontak murka setelah mendengar Raja menganugerahkan gelar kehormatan pada Feng Chang hingga dia langsung nekat memerintahkan anak buahnya untuk melaksanakan suatu rencana tanpa sepengetahuan dan persetujuan ibunya.


Guru Bai memanggil Lan Xi untuk meminta bantuannya menyelidiki Pelat Xuanji palsu dan siapa yang membuatnya karena pelat palsu itu ternyata bukan hanya ada satu. 

Usai bertemu Guru Bai, Lan Xi mengajak Bai ke tempat rahasianya, sebuah menara tempat dia belajar ilmu bela diri secara diam-diam selama bertahun-tahun. Dia bercerita bahwa tujuan awalnya belajar bela diri hanya untuk melindungi dirinya sendiri. 

Tapi semakin lama, keinginannya jadi semakin banyak, sekarang dia ingin merebut posisi penerus tahta, lalu setelah itu menguasai dunia, memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang lemah... dan mendapatkan Bai, tapi bagian yang terakhir ini tidak dia utarakan terang-terangan ke Bai.


Bai pernah tak sengaja melihat Wu Yuan berada di Yongzhou saat jalan-jalan bersama adik-adik seperguruannya, dan saat dia menyampaikan masalah ini pada Lan Xi, Lan Xi seketika curiga dan langsung memerintahkan Zhong Li untuk mengawasi Wu Yuan.


Rencana Feng Ju adalah memanfaatkan pamannya, adiknya Ratu Baili yang bernama Baili Jing, untuk menyampaikan perintah pada Feng Chang yang dia klaim sebagai perintah Ratu Baili untuk mengundang Lan Xi ke rumah hiburan untuk melihat bunga plum. 

Tapi Lan Xi tidak sebodoh yang mereka pikir, begitu mendengar undangan ini, dia langsung sadar ada yang tidak beres karena tiba-tiba mengundangnya seperti ini, sama sekali bukan gayanya Feng Chang, dan kecurigaannya semakin besar setelah mendengar kabar Baili Jing pernah mendatangi kediaman Feng Chang.

Terlepas dari kemarahannya pada Lan Xi, Feng Chang tetap menyayanginya dan berusaha melindungi Lan Xi dari entah apa rencana Ratu Baili kali ini. Makanya dia sengaja mengirim orang untuk menyiram Lan Xi dengan darah anjing hitam dengan harapan Lan Xi tidak akan bisa pergi ke undangan itu, karena darah anjing hitam diyakini membawa kesialan, makanya siapa pun yang terkena itu, harus berdiam diri di rumah dan bervegetarian selama beberapa waktu untuk buang sial. 

Namun sayangnya, Lan Xi menolak mempercayai tahayul semacam itu dan tetap bersikeras keluar rumah. Dia beralasan mau menemui Menteri Liu, padahal dia pergi menemui Bai. Sepanjang jalan dia cemberut sembari menceritakan kesialannya barusan.

Maka untuk menghiburnya, Bai pun mengajaknya makan makanan enak. Mereka asyik jalan-jalan sepanjang hari sampai malam. Namun saat mereka mampir di kedai telur pindang, Bai tiba-tiba melihat 3 adik seperguruannya mendekat.


Dia sontak panik mendorong Lan Xi untuk menyembunyikan diri lalu pura-pura seolah dia di sana sedang mencari inspirasi untuk memperdalam ilmu bela dirinya... melalui telur pindang. (Pfft! Inspirasi apa yang bisa didapat dari telur pindang?)

Lang Hua satu-satunya yang tidak percaya, apalagi dia sekilas melihat sosok Lan Xi yang lagi sembunyi tak jauh dari sana. Dia langsung sadar kalau mereka sedang mengganggu kedua sejoli itu. Maka dia pun bergegas membawa kedua rekan seperguruannya untuk pergi biar tidak mengganggu kedua sejoli itu.


Keesokan harinya, Lan Xi tetap nekat menghadiri undangan itu. Feng Chang dan Nona Qi tiba lebih dulu di sana. Feng Chang sangat dingin padanya sehingga saat Feng Chang berjalan pergi ke satu arah, Nona Qi ngambek dan langsung pergi ke arah lain. Sayangnya, ini membuat Feng Chang tidak menyadari ada seorang pelayan yang membuntuti Nona Qi. 

Begitu Lan Xi datang, dia berpapasan dengan Baili Jing. Keduanya hanya saling sapa padahal jelas Lan Xi curiga. Dia kemudian dibawa ke lantai dua untuk menikmati pertunjukkan tari sembari menunggu Feng Chang, sementara Feng Ju menikmati pertunjukkan yang sama dari lantai satu sembari menunggu rencana liciknya dimulai.

Saat Lan Xi tengah menunggu Feng Chang yang tak kunjung datang, seorang pelayan datang menawarkan tungku api untuknya lalu tak sengaja si pelayan itu menyenggol Zhong Li yang sedang membawa teko minuman sehingga membuat baju Zhong Li basah.

Si pelayan merasa bersalah, dan langsung membawa Zhong Li ke kamar lain untuk ganti baju. Tapi begitu Zhong Li masuk, si pelayan malah langsung menghantam Zhong Li sampai pingsan lalu kembali ke Lan Xi dengan membawa minuman.

Tapi setelah Lan Xi meminumnya, dia malah pingsan. Si pelayan langsung beraksi menyiram jubah Lan Xi dengan alkohol lalu menyeret mayat Nona Qi yang sudah terbunuh di samping Lan Xi, mengatur situasi biar nantinya Lan Xi yang akan dicurigai membunuh Nona Qi dengan menggunakan tusuk konde.

Feng Chang baru datang saat itu dan jelas kaget melihat situasi ini, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti permainan kejam yang dia pikir ulah Ratu Baili ini, tapi dia tetap berusaha melindungi Lan Xi dengan cara mengulur waktu dan melarang si pelayan untuk bertindak sekarang. Yang tak disangkanya, Lan Xi mendadak bangun dan langsung menghantam si pelayan sampai pingsan.

Yah, Lan Xi hanya pura-pura sejak si pelayan ini masuk. Biarpun Feng Chang bersikap seolah semua ini adalah siasatnya untuk mencelakai Lan Xi karena Lan Xi telah membohonginya selama bertahun-tahun. Namun Lan Xi tak percaya semudah itu, dia yakin sekali kalau Feng Chang pasti dipaksa oleh seseorang.

Tapi Feng Chang bersikeras bungkam dan bertanya-tanya kenapa Lan Xi malah datang kemari alih-alih memutuskan hubungan persaudaraan mereka.

"Sejak kecil Ibu selalu bilang bahwa Kakak sangat kasihan. Ibu kandungmu menolak mengakuimu. Karena itulah ibu memintaku untuk baik padamu berkali-kali lipat. Aku tidak bisa berpura-pura tidak tahu saat kakak berada dalam masalah. Aku berharap Kakak bisa hidup bahagia dan bebas. Meski Kakak telah membulatkan tekad, aku tidak bisa mengatakan apa-apa."


Feng Chang hampir menangis haru mendengar ucapan Lan Xi itu, tapi dia berusaha keras untuk menahan diri. Emosinya semakin labil saat Lan Xi memberikannya hadiah cambuk emas yang selama ini dia inginkan.

Seketika itu pula dia langsung mengusir Lan Xi, melindungi Lan Xi dengan cara mengorbankan dirinya sendiri, berakting teriak-teriak seolah dia marah pada seseorang karena membunuh tunangannya lalu menjatuhkan dirinya sendiri dari lantai dua seolah dia didorong oleh seseorang.

Lan Xi yang saat itu baru saja keluar, jelas kaget melihat insiden itu. Untungnya Feng Chang tidak meninggal dunia. Namun karena tidak ada seorang pun yang melihat keberadaan Lan Xi saat itu, Feng Ju tidak sadar rencananya sebenarnya tidak berjalan sesuai rencana.

Dia langsung saja memprovokasi dan mengajak semua orang naik ke lantai atas untuk melabrak Lan Xi. Namun alangkah terkejutnya Bangsawan Qi saat melihat mayat putri kesayangannya. Lan Xi tidak ada di sana dan para pelayan bersaksi bahwa hanya Lan Xi seorang yang berada di sini tadi. Sontak saja Bangsawan Qi murka mengira Lan Xi-lah pelakunya. 

Namun sedetik kemudian, Lan Xi malah muncul dari luar dengan muka polos seolah dia juga shock dengan semua ini. Dia mengklaim bahwa dia baru saja kembali dari memancing di kolam di luar, dan dia punya banyak saksi mata.

Errr... sebenarnya sih ceritanya begini. Zhong Li tadi tidak benar-benar pingsan. Malah begitu dia ditinggalkan di ruangan itu, dia langsung bangun dan keluar untuk melaksanakan rencana mereka, yaitu menemani seseorang yang menyamar jadi Lan Xi, jalan-jalan di taman yang banyak orang lalu memancing di sekitar danau yang banyak orangnya biar orang-orang ini bisa menjadi saksi bahwa Lan Xi benar-benar berada di luar pada saat kejadian itu terjadi.

Kecurigaan terhadap Lan Xi semakin memudar saat Baili Jing tiba-tiba muncul dalam keadaan sudah gila entah karena apa dan ada bekas cakaran kuku wanita di pipinya yang jelas membuktikan bahwa dialah tersangka pembunuhan Nona Qi. Jelas saja Bangsawan Qi langsung menghunus pedang mau membunuh Baili Jing, tapi dia berhasil dicegah pemilik rumah hiburan.

 

Dalam flashback saat Zhong Li cepat-cepat membereskan TKP sebelum semua orang naik, dia menyerahkan Baili Jing yang berhasil dia tangkap ke Lan Xi. Lalu sebagai hukuman karena Baili Jing mau mencelakainya dengan memanfaatkan Feng Chang, Lan Xi langsung menggunakan tenaga dalamnya untuk membuat Baili Jing menjadi gila dan menggoreskan kuku-kuku Nona Qi ke pipi Baili Jing.

Feng Chang selamat, namun kaki kanannya patah. Bangsawan Qi pun langsung membawa masalah ini ke Raja, meminta Raja untuk menyelidiki kasus ini dan menegakkan keadilan untuk putrinya.

Karena Feng Ju bingung dengan perubahan situasi tak terduga ini, maka biar dia sendiri tidak dicurigai, dia pun pura-pura membela Lan Xi di hadapan Raja. Raja sendiri benar-benar tidak punya ide tentang siapa pelaku yang sebenarnya karena situasinya yang sangat membingungkan.

Biarpun Baili Jing jahat, namun Raja tidak yakin kalau dia seberani itu. Kasim Yuan turut memberikan pendapatnya karena dia tak yakin kalau Feng Chang ingin mencelakai dan memfitnah Lan Xi. Kalaupun dia memang ingin mencelakai Lan Xi, maka seharusnya dia tidak perlu sampai mengorbankan nyawanya sendiri.

Berarti kemungkinan terbesar pelakunya adalah Feng Ju dan Ratu Baili, dan mereka punya motif kuat untuk melakukan itu, dengan mencelakai kedua kakaknya, maka Feng Ju akan bisa menduduki posisi penerus tahta.

Begitu mendengar berita itu, Ratu Baili langsung nekat mendatangi Raja, berakting menangis sedih menyakinkan Raja bahwa kasus ini tidak ada hubungan dengannya dan Feng Ju, dan mengembalikan mahkota ratunya sebagai tanggung jawabnya atas perbuatan jahat adiknya, dia bahkan menawarkan segala macam janji pada Bangsawan Qi sebagai penebusan dosa ini. Raja yang awalnya mencurigainya, seketika luluh dengan cepat mendengar tangisan dan ucapan Ratu Baili. 

Setelah itu, Ratu Baili langsung pergi menemui Feng Ju dan melabraknya, tapi Feng Ju dengan mulusnya berakting sok polos menyalahkan pamannya seolah semua ini adalah ide Baili Jing untuk membantunya menyingkirkan kedua kakaknya. 

Ratu Baili bingung harus mempercayainya atau tidak karena dia tak yakin adiknya akan seberani itu, namun di sisi lain, akting Feng Ju juga cukup meyakinkan.


Raja mendapat kabar bahwa di sekitar TKP ditemukan mayat pelayan yang menghilang pada saat kejadian tersebut berlangsung, penyidik juga menemukan sisa-sisa bulu-bulu mantel bulu rubah yang berbau arak (mantel yang awalnya dipakai Lan Xi) di tangan mayat tersebut.

Raja pun langsung memerintahkan agar semua orang yang hadir pada saat kejadian itu terjadi, untuk dikurung di kediaman masing-masing untuk sementara waktu sampai Feng Chang bangun, karena hanya dialah yang bisa membuktikan siapa pelaku yang sebenarnya.

Penyidik bergerak cepat mendatangi Lan Xi untuk mengecek mantel bulunya, namun dia sama sekali tidak menemukan bau alkohol ataupun ada bulu-bulu yang rontok. Yang tidak dia ketahui, sebenarnya itu bukan mantel yang asli.


Mantel yang asli disembunyikan oleh Qi Wu, dan karena sekarang Lan Xi dikurung di kediamannya, Qi Wu akan membantu Lan Xi untuk membuktikan Baili Jing bersalah sebelum Feng Chang sadar.

Bersambung ke episode 19

Post a Comment

0 Comments