Recap Maybe It's Love (About is Love Season 2) Episode 12 & 13

Wei Qing terus berusaha mengejar Zhou Shi, dia bahkan menyerahkan urusan perusahaannya sendiri ke tangan dua orang kepercayaannya, Wei An dan Ming Cheng, demi mendatangi Zhou Shi di kantornya dengan alasan membicarakan proyek mereka, padahal yang dilakukannya hanya memandangi Zhou Shi dan dengan sabar menunggunya selesai kerja.

Zhou Shi sendiri walaupun tetap menjaga jarak, tapi sudah tidak begitu keras padanya setelah berkonsultasi tentang kondisi Wei Qing dengan Psikiater. Semalam saat Wei Qing mabuk, Wei Qing mengira kalau dia hanya Zhou Shi khayalan, dari sinilah Zhou Shi mengetahui penyakitnya Wei Qing yang diakibatkan putusnya hubungan mereka dua tahun yang lalu.

Menurut Psikiater, penyakitnya Wei Qing ini hanya bisa disembuhkan oleh Zhou Shi karena Zhou Shi-lah penyebabnya. Zhou Shi hanya perlu terus mencintai Wei Qing, maka Wei Qing pasti akan segera sembuh.

Zhou Shi begitu rajin bekerja sepanjang hari, bahkan makan pun hanya sepotong sushi. Akibatnya, dia langsung terkena maag. Pun begitu, dia tetap ngotot untuk menyelesaikan semua tugasnya sehari ini. 

Untung saja ada Wei Qing yang menemaninya, dan begitu Zhou Shi menyelesaikan semua pekerjaannya, Wei Qing pun langsung mengajaknya makan malam bersama. Wei Qing sampai heran, padahal Zhou Shi yang dulu adalah tukang makan.

Dalam flashback, sebenarnya Wei Qing pernah secara diam-diam bertemu dengan Xue Zi untuk membuat kesepakatan. Dia akan membantu Xue Zi untuk menghancurkan Shangjue agar Xue Zi bisa mendapatkan Snow Grup sepenuhnya, syaratnya hanya satu, Xue Zi harus mengembalikan Zhou Shi padanya.

Makanya sekarang dia berusaha keras menentang apa pun pilihan Zhou Shi untuk proyek ini. Dia sadar kalau pilihan Zhou Shi sebenarnya bagus, makanya dia berusaha untuk menghalanginya dengan berbagai cara agar proyek ini gagal, agar Shangjue gagal, dan pada akhirnya, Xue Le juga akan gagal menjadi ahli waris Snow Grup.

Zhou Shi yang tidak tahu menahu tentang kesepakatan kedua orang itu, tentu saja pantang menyerah untuk mempertahankan pilihannya demi menyukseskan proyek itu.

Atas saran Ming Cheng yang menyuruhnya untuk mengalah saja pada Zhou Shi daripada mereka bertengkar terus, keesokan harinya saat Zhou Shi menyelesaikan revisi proposalnya, Wei Qing langsung saja menyetujui proposal itu bahkan tanpa membacanya lebih dulu dan tidak lagi mempermasalahkan perbedaan pemilihan karya Jesse Wu untuk proyek ini.

Terserah saja apa pun pilihan Zhou Shi, yang penting Zhou Shi senang. Tapi Zhou Shi yang tidak senang dengan sikap Wei Qing yang sama sekali tidak profesional ini. Dan lagi, sikap Wei Qing ini sama sekali tidak menunjukkan kalau Wei Qing menghargai kerja kerasnya.

Ujung-ujungnya mereka jadi bertengkar dan Zhou Shi jadi semakin salah paham hingga dia langsung mengusir Wei Qing, dia bahkan memerintahkan sekretarisnya untuk melarang Wei Qing masuk mulai sekarang.

Wei Qing mengalah dan langsung pergi, tapi kemudian, dia mengirim Ming Cheng sebagai gantinya untuk mengurus proyek ini, dan pastinya untuk membantunya membelanya di hadapan Zhou Shi. Usai membicarakan urusan pribadi, mereka pun fokus membahas proyek ini.

Fei Fei menemukan Xue Ning yang sudah dia usir, sekarang malah kembali, bahkan lagi asyik tanding game sama Qiu Jing. Heran dia, sejak kapan Qiu Jing seakrab ini sama Xue Ning?

Qiu Jing santai berkata bahwa secara teori, Xue Ning ini sebenarnya adalah Ning Fei yang amnesia sementara. Jadi sejatinya, Xue Ning dan Ning Fei adalah satu orang yang sama. Dia hanya memindahkan perasaannya terhadap Ning Fei kepada Xue Ning.

Hmm, baiklah, jadi Xue Ning ingin diperlakukan seperti Ning Fei dulu? Oke! Fei Fei pun memutuskan untuk membiarkan Xue Ning tidur di sini, tapi dia hanya boleh tidur di jendela dengan hanya ditutup tirai, sama persis seperti Ning Fei dulu.

Dia bahkan memaksa Xue Ning untuk tanda tangan perjanjian yang menyatakan bahwa di rumah ini, dia akan dipanggil sebagai Ning Fei. Jika Xue Ning tidak mau tanda tangan maka dia boleh angkat kaki dari rumah ini.

Syarat kedua adalah dia harus mau bekerja sama untuk pengobatan ala Fei Fei. Maksudnya? Pengobatan apa itu? Fei Fei tiba-tiba menjawabnya dengan mementung kepala Xue Ning pakai teflon. Wkwkwk!

Soalnya kalau di drama-drama, jika orang amnesia karena pukulan, maka harus dipukul lagi untuk mengembalikan ingatannya. Tapi Qiu Jing kurang setuju dengan caranya ini, drama yah drama, tidak bisa diterapkan di dunia nyata, karena di dunia nyata tidak ada penelitian ilmiah tentang mengembalikan ingatan yang hilang melalui pentungan di kepala. Yang ada malah bisa bikin Xue Ning celaka.

Terserahlah, yang penting Xue Ning tetap harus dan wajib tanda tangan. Ya, terpaksalah Xue Ning harus menandatangani perjanjian itu. Tapi dia juga memperingatkan Fei Fei untuk tidak macam-macam dengannya, karena jika dia terluka, maka Ning Fei juga akan terluka.

Tapi Fei Fei tetap bertekad mau melakukan segala cara untuk mengembalikan ingatannya Xue Ning. Qiu Jing memberinya ide, Xue Ning harus diberikan rangsangan untuk memulihkan kembali ingatannya. 

Maka saat Xue Ning sedang mandi, dia dengan sengaja tiba-tiba mematikan pemanas airnya yang sontak saja membuat Xue Ning protes kedinginan. Teriakannya membuat Fei Fei jadi tidak tega juga menyiksanya lama-lama dan memutuskan untuk menyalakan pemanas airnya lagi.

Usai mandi, Xue Ning tiba-tiba mengeluh lapar dan minta dibuatkan mie. Tapi begitu Xue Ning mencicipinya sesuap, dia sontak memuntahkannya kembali sambil berkomentar, "mie buatanmu beracun."

Itu kata-kata yang sama dengan yang diucapkan Ning Fei dulu yang jelas saja membuat Fei Fei jadi sedih. Sekilas, Xue Ning juga mendapatkan kilasan ingatan akan hal ini, tapi ingatan itu hanya muncul sebentar dan singkat, dan langsung menghilang lagi.

Ming Cheng pulang ke rumahnya yang sepi karena istrinya masih bersikeras untuk tinggal di rumah Fei Fei, dan bahkan sampai sekarang, Ming Cheng masih belum jelas tentang alasan kemarahan istrinya itu.

Tapi kemudian dia melihat gitarnya dan langsung teringat betapa marahnya Qiu Jing saat dia menyebut nama lengkapnya. Ming Cheng jadi curiga kalau istrinya marah karena cemburu pada Bi Qiu Jing yang satunya.

Rachel akhirnya benar-benar mengajukan pengunduran diri. Jelas dari percakapan mereka bahwa Ming Cheng ingat siapa Rachel. Namun saat Rachel memintanya untuk menyebutkan nama aslinya untuk yang terakhir kalinya, Ming Cheng tegas menolak. Bagi Ming Cheng, Rachel yah Rachel, Bi Qiu Jing yah Bi Qiu Jing.

Dia mengantarkan Qiu Jing sampai ke lift, namun bahkan sebelum lift menutup, dia langsung pergi dan kembali ke pekerjaannya. Dia menyetempel kontrak proyek itu lalu menyerahkannya ke asisten barunya dengan instruksi untuk menyerahkan kontrak itu ke Jesse Wu.

Namun tiba-tiba ada masalah, sekretarisnya Jesse Wu mendadak menelepon dan berkata bahwa Jesse Wu mau membatalkan kerja sama karena kontraknya bermasalah. Jelas saja orang pertama yang Zhou Shi curigai adalah Wei Qing, padahal Wei Qing tidak tahu menahu.

Jesse Wu menolak bicara sama mereka, dan hanya sekretarisnya yang muncul menunjukkan surat kontrak yang mereka kirimkan, memang ada yang diubah. Seharusnya mereka hanya membeli hak cipta seri Konstelasi Aurora yang akan mereka pakai untuk proyek perhiasan mereka, tapi dalam kontrak terbaru ini malah diubah menjadi hak pakai atas semua karya-karya Jesse Wu.

 

Ming Cheng langsung dipanggil karena dialah yang menyetempel kontrak itu. Tapi Ming Cheng punya bukti bahwa yang dia setempel adalah kontrak yang dicetak dari file yang asli, dan tidak ada orang lain yang bersamanya waktu dia menyetempel kontrak itu. Asisten yang mengirim kontrak itu juga tidak bermasalah.

Tapi karena Ming Cheng adalah orang terakhir yang memegang kontrak itu, Wei Qing memutuskan men-skors-nya untuk sementara waktu sampai mereka selesai menyelidiki kasus ini.

Zhou Shi jelas tak percaya kalau Ming Cheng pelakunya. Ming Cheng selalu berhati-hati dalam melakukan apa pun. Kecurigaan Zhou Shi yang terbesar justu Wei Qing, hanya saja, dia sama sekali tidak bisa memikirkan apa alasan Wei Qing melakukannya. Jadi dia akan menurunkan kecurigaannya pada Wei Qing untuk saat ini.

Wei Qing senang mendengarnya. Zhou Shi benar-benar sudah banyak berubah. Dulu, Zhou Shi selalu berapi-api. Jika Zhou Shi masih seperti dulu, sekarang ini dia pasti akan meledak memakinya dan membela 'Kak Ming Cheng'.

Zhou Shi akui bahwa dirinya yang sekarang memang sudah banyak berubah, dia tidak akan mudah meledak saat marah. Tapi... bukan berarti emosinya tidak bisa meledak. Hanya saja sekarang titik pemicunya menjadia lebih tinggi.

"Jika sampai ketahuan kaulah pelakunya, maka akan kuperlihatkan padamu seperti apa ledakan bom nuklir," ancam Zhou Shi.


Malam harinya, Zhou Shi mendiskusikan masalah ini dengan kedua sahabatnya dan menduga-duga siapa kira-kira pelakunya. Zhou Shi dan Qiu Jing tak yakin kalau pelakunya adalah Wei Qing karena Wei Qing tidak mungkin cukup bodoh untuk menggali kuburannya sendiri dan menghancurkan reputasi Yunma. Tidak mungkin Wei An juga, Wei An tidak mungkin akan mengkhianati Wei Qing.

Tapi ngomong-ngomong, masalah ini membuat Ming Cheng diberhentikan untuk sementara waktu. Jadi dia menyarankan sebaiknya Qiu Jing pulang sekarang juga untuk menemani dan menghibur Ming Cheng. Ini masa-masa sulit bagi Ming Cheng, jadi Qiu Jing harus berada di sisinya.

Qiu Jing awalnya ragu mengingat masalah mereka yang belum terselesaikan, dan lagi, dia juga tidak pandai menghibur orang. Tapi atas desakan kedua sahabatnya, akhirnya dia pulang juga tak lama kemudian.

Sesampainya di rumah, dia mendapati Ming Cheng sedang menyanyi sambil memainkan gitar dan tampak begitu memesona, membuat Qiu Jing begitu terpana padanya.

Ming Cheng jelas senang melihat istrinya akhirnya pulang. Qiu Jing awalnya hanya menghiburnya dan menyemangatinya dengan cara biasa, tapi kemudian dia teringat ajaran kedua sahabatnya untuk menghibur suaminya dengan cara romantis. Maka Qiu Jing pun langsung mendorong Ming Cheng ke ranjang... errr, yah, begitulah selanjutnya. 

Keesokan harinya saat Zhou Shi melaporkan masalah ini ke Xue Le, Xue Le malah memberinya sebuah amplop yang didalamnya berisi foto pertemuan Wei Qing dengan Xue Zi. 

Hmm, sepertinya Xue Le ini agak mencurigakan. Jelas dia menunjukkan foto itu untuk membuat Zhou Shi mencurigai Wei Qing, sekaligus menyingkirkan Zhou Shi dari Shangjue secepatnya. Dia memang berhasil membuat Zhou Shi mencurigai Wei QIng, namun Zhou Shi menolak pergi begitu saja dan bertekad mau menyelidiki kasus ini dan menemukan pelakunya.

Dia langsung pergi untuk mengonfrontasi Wei Qing tentang masalah ini. Wei Qing mengakui bahwa dia memang bertemu Xue Zi dan membuat kesepakatan dengannya untuk menggagalkan proyek itu, namun dia bersumpah kalau dia tidak bersalah dalam kasus sabotase kontrak itu.

Setelah pertengkaran mereka waktu itu, Wei Qing menyadari betapa pentingnya proyek ini bagi Zhou Shi. Makanya sejak saat itu, dia sudah tidak lagi membantu Xue Zi. Tapi Zhou Shi tak percaya begitu saja.

Pertengkaran mereka mendadak tersela saat Wei An muncul mengabarkan Jesse Wu mengirim surat pengacara yang menuntut kompensasi dari kedua perusahaan. Zhou Shi jadi tambah kesal sama Wei Qing, tapi dia menahan diri untuk tidak menghajarnya hanya karena dia memikirkan penyakit mentalnya Wei Qing yang belum sembuh sampai sekarang.

Tak lama kemudian saat dia hendak pergi mencari Jesse Wu, Wei Qing sudah ada di depan menunggunya. Wei Qing sudah menyelidiki keberadaan Jesse Wu, makanya dia bersikeras mau mengantarkan Zhou Shi.

Selain itu, Wei Qing juga berniat untuk menghadapi Jesse Wu sendiri karena bagaimanapun, ini adalah bagian dari tanggung jawabnya. Dia harus melakukan ini demi mengembalikan reputasi perusahaannya, sekaligus membuktikan dirinya tidak bersalah.

Sayangnya, tidak mudah menemui Jesse Wu biarpun mereka sudah mengetahui keberadaannya. Dia keukeuh menolak bertemu mereka dan sekretarisnya pun gigih menghalangi mereka. Sekretaris bahkan menyindir Zhou Shi yang sudah sangat mengecewakan Jesse Wu, baik dulu maupun sekarang. Wei Qing jadi terpancing emosi dan langsung marah memprotesnya. 

Zhou Shi jadi tambah kesal sama Wei Qing, dia bahkan menolak ikut mobilnya lagi dan memaksa minta diturunkan di tengah antah berantah. Untungnya dia bertemu dengan Zhang Shuai yang kebetulan baru pulang dari luar negeri.

Dia mengantarkan Zhou Shi sampai ke hotel terdekat. Sayangnya tidak ada kamar kosong, kamar terakhir barusan dibooking seseorang melalui internet, dan orang itu tak lain tak bukan adalah Wei Qing.


Parahnya lagi, tidak ada hotel lain, terpaksalah akhirnya Zhou Shi harus mau berbagi kamar dengan Wei Qing. Tapi Zhou Shi menolak dibayari Wei Qing, jadi dia memaksa untuk membayar setengah.

Zhang Shuai datang saat itu, dan Zhou Shi langsung menyambutnya hangat, beda sekali dari perlakuannya terhadap Wei Qing. Zhang Shuai datang membawakan sketsa lukisannya Zhou Shi yang ketinggalan di luar negeri.

Sketsa lukisan itu ternyata adalah sketsa lukisan punggungnya Wei Qing yang kontan mengingatkan keduanya pada kenangan itu. Waktu itu Wei Qing habis bertengkar hebat dengan ibunya, Zhou Shi menemukannya duduk sendirian dengan sedih di bangku tepi danau. Momen itulah yang Zhou Shi gambar menjadi sketsa.

Sayangnya, sekarang Zhou Shi sudah tidak melukis lagi. Gambar sketsa ini pun, mungkin tidak akan pernah selesai dan hanya akan menjadi kenangan.


Malam harinya, Zhang Shui bicara berdua dengan Wei Qing dan meyakinkan Wei Qing akan betapa besar cinta Zhou Shi padanya. Dia meyakinkan Wei Qing bahwa Zhou Shi sebenarnya rapuh biarpun dia tampak kuat. Satu-satunya orang yang bisa menjadi sandarannya Zhou Shi hanya Wei Qing seorang.

Maka kemudian, Wei Qing pun menyiapkan makan malam romantis untuk mereka berdua dan setulus hati meminta maaf pada Zhou Shi karena gara-gara dialah tangan Zhou Shi terluka dan tidak bisa melukis lagi.

Seandainya saja waktu itu dia tidak egois menghalangi Zhou Shi untuk magang di studionya Jesse Wu, maka Zhou Shi pasti takkan pernah mengalami kejadian itu. Dia memohon agar Zhou Shi memaafkannya setelah dia menemani Zhou Shi menyelesaikan sketsa itu. Zhou Shi awalnya masih ragu, namun Wei Qing dengan sabar menuntun Zhou Shi untuk mulai melukis sketsa itu.

Beberapa hari belakangan ini, Xue Ning selalu keluar rumah entah ke mana. Saat akhirnya dia pulang malam ini, dia tiba-tiba menyerahkan kotak berisi mangkok pecah yang sudah dia perbaiki. 

Ternyata selama beberapa ini, dia berkeliling segala macam toko, namun tidak ada satu pun yang bisa memperbaiki mangkok pecah itu. Akhirnya Xue Ning berinisiatif memperbaikinya sendiri dan berhasil. Itu kontan membuat kemarahan Fei Fei padanya memudar dan setulus hati berterima kasih padanya.


Keesokan harinya, Zhou Shi lari pagi dengan harapan bisa bertemu Jesse Wu di tengah jalan. Wei Qing memaksa ikut padahal dia bahkan tidak bawa baju dan sepatu olahraga olahraga. Akibatnya, dia jadi cepat kelelahan.

Mereka benar-benar bertemu Jesse Wu di tengah jalan, tapi Jesse dengan cepat melarikan diri. Zhou Shi ingin mengejarnya, namun Wei Qing melarang. Daripada capek-capek mengejarnya, lebih baik mereka langsung pergi ke studionya.

Karena ketukan pintu mereka tidak direspon, Wei Qing mendadak nekat mau memanjat pagar. Tapi apa pun usaha mereka, tetap saja Jesse Wu menolak bertemu dengan mereka. Terpaksa mereka kembali ke hotel untuk mendiskusikan siasat lain bersaa Zhang Shuai.

Zhang Shuai memberi mereka ide. Kelemahan Jesse Wu adalah putrinya, jika mereka bisa membuat putrinya Jesse Wu mau membantu mereka, maka Jesse Wu pasti akan mau menemui mereka.

Bersambung ke episode 14

Post a Comment

0 Comments