Sinopsis Who Rules The World Episode 10

Tuntutan Raja itu bisa dibilang agak mempermalukan Lan Xi, apalagi dilakukan di depan umum. Untungnya ada Feng Qi Wu yang dengan cerdiknya menyelamatkan muka Lan Xi dengan menuntut agar pengawal pribadi Ratu dihukum berat karena dia membiarkan Ratu pulang berjalan kaki dengan membawa banyak orang yang berpotensi membahayakan Ratu, apalagi situasi enam prefektur sekarang ini sedang sangat pelik.


Dia juga menuntut agar pejabat Biro Tata Krama dihukum juga karena membiarkan Ratu pulang dengan memakai pakaian biasa yang juga berpotensi membahayakan Ratu, siapa tahu ada penyusup di antara rakyat yang memanfaatkan situasi ini untuk membunuh Ratu.

Tuntutannya terkesan membela Ratu, padahal jelas dia sedang melemahkan kekuataan orang-orang yang berada di sisi Ratu. Untungnya Raja menyetujui pemikirannya dan langsung memerintahkan orang-orang itu untuk dihukum.


Dari Kepala Militer Ren, diketahui ternyata Raja dulunya memiliki status yang rendah karena ibunya cuma seorang pelayan. Jika bukan karena penerus tahta yang sebenarnya mengalami kecelakaan dan mati, maka dia tidak mungkin menjadi raja sekarang.

Karena statusnya inilah, mendiang Raja terdahulu menikahkan Raja Yong dengan Ratu Yige (Ibu kandungnya Lan Xi). Pernikahan mereka sejatinya hanya pernikahan politik. Karena latar belakangnya inilah, makanya Raja merasa inferior terhadap Ratu Yige dan lebih menyayangi Selir Baili yang berasal dari keluarga miskin daripada Ratu Yige yang merupakan keturunan kekaisaran. Dan karena hal ini pula, Raja lebih menyayangi Feng Ju ketimbang Lan Xi.


Ratu Baili tentu saja sangat mengenal Raja dan tahu betul kalau Raja memang menyayanginya dan Feng Ju lebih daripada Lan Xi. Namun dia juga menyadari bahwa Raja sangat menyukai kekuasaan. Rasa sayang Raja terhadapnya dan Feng Ju masih belum bisa dibandingkan dengan godaan kekuasaan yang lebih disukai Raja. Karena itulah, dia memperingatkan Feng Ju untuk lebih berhati-hati.

Dia diberitahu Paman Ning bahwa sejak insiden hilangnya Pelat Xuanji, Raja diam-diam mengumpulkan pasukan di perbatasan. Karena itulah, Raja sudah pasti tidak ingin ada konflik keluarga di saat-saat penting seperti ini.

Ratu mencoba membujuk Feng Ju untuk menikah dengan putri Bangsawan Liang agar dia memiliki pendukung yang kuat yang bisa menguatkan kekuasaannya di istana. Tapi Feng Ju bersikeras menolak karena dia belum ingin dan belum siap menikah.

Lagipula, sekarang ini dia masih sangat kesal terkait Lan Xi. Ratu Baili dengan liciknya mengingatkan bahwa jika dia ingin melawan Lan Xi, maka dia tidak boleh melakukannya dengan tangannya sendiri karena Raja sudah pasti tak senang. Tapi lain cerita jika yang melakukannya adalah orang lain.


Sikap dingin dan cuek Ratu terhadapnya, kontan membuat Feng Chang frustasi hingga dia melampiaskannya dengan minum-minum sampai dia mabuk berat di Paviliun Ruyu.


Pada saat yang bersamaan, Bai sedang menghadapi kesulitan keuangan karena tinggal di kota besar pastinya butuh uang banyak, apalagi dia membawa anggota yang cukup banyak juga. Dia mencoba menggadaikan barang-barangnya tapi tidak cukup.

Tapi kemudian dia ingat akan ucapan Hei bahwa dia boleh mengambil sejumlah uang dari Paviliun Ruyu dengan memakai kode. Bai ingat kodenya, maka dia langsung pergi ke Paviliun Ruyu dan benar-benar berhasil mendapatkan cukup banyak uang.

Saat tengah menunggu uangnya diambilkan, Feng Chang kebetulan mau pergi. Tapi yang tidak disangka, dia ternyata punya penyakit ayan dan tiba-tiba saja penyakitnya itu kambuh sekarang. Beberapa pelayan yang menyaksikannya sontak kaget dan langsung menggosip, mengira kalau dia kerasukan setan.

Untungnya Bai bertindak cepat menggunakan ilmunya untuk menghentikan ayannya Feng Chang lalu menyuruh pemilik Paviliun Ruyu untuk memanggilkan tabib untuk orang ini. Dia tahu bahwa penyakit ini dianggap sial oleh masyarakat, makanya dia berjanji akan tutup mulut.


Tapi saat Feng Chang siuman, dia langsung memerintahkan agar para saksi mata yang menyaksikan ayannya kambuh, untuk segera disingkirkan... termasuk si wanita berpakaian putih itu, tak peduli biarpun wanita itulah yang menyelamatkannya.


Dalam flashback, Selir Baili dulu sebenarnya menyayanginya... sampai suatu hari, Feng Chang tiba-tiba kejang-kejang di hadapan orang banyak yang alih-alih menolongnya, malah menggosipkannya dan menuduhnya anak sial yang kerasukan hantu.

Gosipan orang-orang itu sangat memengaruhi Selir Baili sehingga sejak saat itu, dia berubah sikap dan menolak mengakui Feng Chang sebagai putranya. Dia bahkan memerintahkan agar penyakit Feng Chang ini dirahasiakan dari Raja karena dia tidak mau Feng Ju terlibat. Inilah alasan kenapa Feng Chang pada akhirnya dibesarkan Ratu Yige, karena ibunya sendiri menolak mengasuhnya.


Setelah diberitahu Zhong Li tentang Bai yang mengambil uang dari Paviliun Ruyu, Lan Xi langsung mendatangi Bai dan menemukannya ketiduran sembari membuat obat untuk Lang Hua. Hei jadi prihatin melihatnya kelelahan seperti ini seorang diri.

Bai jujur mengakui bahwa menggantikan peran gurunya untuk mengurus sekte itu sangat melelahkan, dia jadi kagum pada Hei yang berhasil mengurus Paviliun Air Yinquan yang sebesar itu.

"Kau ingin belajar? Biar kuajari."

"Tidak ada uang untuk belajar."

"Semangkok mie. Seperti yang ada di kapal," itu saja pembayaran yang Hei inginkan.

Bai dengan senang hati membuatkan mie untuknya, dan langsung senang saat Hei memakan mie buatannya dengan nikmat.


Keesokan harinya, Qi Wu mendatangi Lan Xi hanya untuk berusaha menawarkan dirinya untuk menjadi istri Lan Xi. Hmm, biarpun tak yakin, tapi sepertinya dia curiga kalau Lan Xi sudah punya kekasih. Tentu saja Lan Xi tegas menolaknya dengan alasan tidak mau menjadi pangeran yang hanya mengandalkan kekuatan keluarga istri.

Dia orang yang tidak peduli urusan cinta, karena itulah dia tidak mau menunda apalagi merusak kebahagiaan Qi Wu. Tapi Qi Wu tidak perlu khawatir. Dia berjanji Keluarga Feng kelak akan tetap berpangkat tinggi dan berkuasa.


Qi Wu jelas kecewa dengan penolakannya, tapi tentu saja dia tidak akan menyerah semudah itu. Dia jadi semakin curiga kalau Lan Xi sudah memiliki wanita yang dia sukai dan kecurigaannya itu semakin kuat saat dia tak sengaja mendengar Huan Niang menemukan tagihan sejumlah uang yang ditarik dari Paviliun Ruyu dan juga tagihan untuk pakaian dan tusuk konde wanita.

Qi Wu langsung menyelidiki tagihan itu langsung ke Bos Paviliun Ruyu, namun untungnya Bos berbohong dengan menyatakan bahwa tagihan itu palsu, dipalsukan oleh penipu untuk mendapatkan sejumlah uang dari keluarga kaya.


Huang Chao sudah menerima dekret Kaisar yang akan menyambutnya untuk mengembalikan Pelat Xuanji. Huang Chao dan Wu Yuan bisa menduga akan ada dua hasil jika Kaisar memberi Jizhou penghargaan. Yang pertama adalah reputasi Jizhou akan semakin meningkat. Sedangkan hasil yang kedua, kelima prefektur lainnya justru akan memusuhi Jizhou.

Tapi mungkin juga, Kaisar justru akan menghukum Huang Chao jika beliau tahu bahwa pelat itu palsu. Tapi tidak akan ada masalah selama Kaisar tidak mengakui bahwa pelat itu palsu... karena Wu Yuan curiga bahwa pelat palsu itu justru berasal dari istana kekaisaran.

Keenam prefektur menjadi kacau balau sejak hilangnya pelat itu, dan siapa yang diuntungkan dari hal ini? Tentu saja Kaisar. Makanya lebih baik pelat itu dikembalikan ke istana kekaisaran tak peduli benda itu asli atau palsu.


Huang Chao memiliki seorang adik yang terang-terangan naksir Wu Yuan. Tapi sayangnya, Wu Yuan tegas menolaknya karena ternyata Keluarga Yu, termasuk dirinya, tidak bisa hidup lebih dari 30 tahun. (Hmm, jadi ini rahasia Keluarga Yu yang dimaksud Hei sebelumnya)


Ditengah kesulitannya mengurus para adik-adik seperguruannya dan Lang Hua, adik seperguruannya yang ke-2 malah terus cari perkara dengannya dan melawannya. Parahnya lagi, tiba-tiba dia mendapat kabar bahwa guru mereka hilang entah ke mana. Sadar kalau dia butuh bantuan, Bai pun segera mencari Hei melalui Bos Paviliun Ruyu.

Sayangnya Hei sepertinya sedang tidak ada di kediamannya saat ini. Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba Bai diserang sekumpulan ninja. Untungnya Hei cepat datang menolongnya.

Bersambung ke episode 11

Post a Comment

0 Comments