Sinopsis My Unfortunate Boyfriend Episode 12

 


Sepanjang malam Hee Chul memikirkan apa hubungan Ketua IM dengan orang tua Ji Na. Keesokan harinya, dia memanggil Hye Mi ke ruangannya. Melihat Hye Mi masih marah padanya, Hee Chul meyakinkannya bahwa Hye Mi adalah satu-satunya baginya.

Karena itulah dia memohon agar Hye Mi memaafkannya dan tidak meninggalkannya, jika Hye Mi meninggalkannya juga maka dia akan benar-benar kesepian. Hye Mi terharu dan seketika itu pula kemarahannya langsung mereda.


Hee Chul lalu pergi meninggalkannya untuk meeting dengan para dewan direksi. Setelah menenangkan dirinya, Hye Mi pun beranjak pergi. Tapi tepat saat itu juga, dia terheran-heran melihat ada resumenya Ji Na di mejanya Hee Chul.


Senator Jung mengumpulkan para dewan direksi untuk mengadakan rapat emergency tanpa kehadiran Ketua IM untuk membahas masalah kualifikasi kedua kandidat CEO baru. Senator Jung gencar mempromosikan kehebatan Hee Chul yang jauh lebih hebat dibandingkan dengan Tae Woon.

Dan karena itulah, Senator Jung mengusulkan untuk mengadakan kompetisi bagi kedua kandidat. Hee Chul muncul tak lama kemudian, pura-pura tak tahu tentang adanya kompetisi itu padahal dia sendiri yang mengusulkannya pada Senator Jung.

Dan tentu saja usul kompetisi itu langsung diterimanya dengan senang hati agar dia bisa menunjukkan bakat dan kemampuannya sebagai kandidat CEO baru. Dan akhirnya semua direktur setuju dengan kompetisi itu.


Sementara pada saat yang bersamaan, Ketua IM menemui Ji Na dan mengaku bahwa dia menemui Ji Na untuk membicarakan tentang Tae Woon, sekaligus menceritakan kisah yang terjadi 20 tahun yang lalu. Dulu ada seseorang yang menciptakan sebuah teknologi cahaya matahari buatan, dia lalu mengunjungi beberapa perusahaan dengan tujuan agar mereka mau memproduksi produk ciptaannya itu.

Tapi sebuah perusahaan besar berbuat curang dengan cara mengcopy teknologi buatannya dan meminta bantuan IM untuk mengiklankan produk mereka. Dan IM mempromosikan produk mereka seolah produk itu asli ciptaan mereka sendiri. Tak berapa lama kemudian adiknya mengetahui kebenarannya dan memintanya untuk membatalkan proyek itu. Tapi dia menolak dan tetap bersikeras meneruskan proyek itu.

Lalu suatu hari, si pencipta asli produk itu mendatanginya. Orang itu memohon padanya untuk membatalkan iklan produk itu karena produk itu sejatinya adalah miliknya. Tapi Ketua IM tidak mempedulikannya sama sekali dan pada akhirnya, perbuatannya itu malah membuat si pencipta yang asli kehilangan segalanya. Setelah bangkrut, orang itu membawa seluruh keluarganya pindah ke kampung halamannya yang dekat laut.

"Orang itu... adalah ayahmu. Adikku beberapa kali pergi menemui ayahmu untuk memohon maaf padanya. Tapi ayahnya selalu menolak menemuinya"

Lalu pada hari ulang tahun Tae Woon, adiknya ketua membawa istri dan anaknya untuk merayakan ultah Tae Woon di restoran orang tua Ji Na.

Flashback,


Hari itu mereka dalam perjalanan pulang setelah mengunjungi restoran orang tuanya Ji Na dan sama seperti sebelumnya ayahnya Ji Na menolak bertemu dengan ayahnya Tae Woon. Tae Woon dan ibunya asyik membicarakan taman yang sedang dibuat ibunya dan ibunya memberitahu Tae Woon bahwa saat ini dia sedang menanam bibit di taman itu dan jika Tae Woon besar nanti, dia ingin Tae Woon merawat taman itu hingga jadi taman yang indah.

Tae Woon lalu bermain-main dengan layang-layangnya dengan mengeluarkannya keluar jendela mobil. Ayahnya tidak konsen menyetir gara-gara itu, dia berbalik pada Tae Woon untuk menyuruh Tae Woon memasukkan layang-layangnya lagi. Dan gara-gara hal itulah, ayahnya Tae Woon tidak melihat ada mobil yang berbelok mendadak ke arahnya dan akhirnya terjadilah tabrakan yang menewaskan kedua orang tuanya.

Kembali ke masa kini,


Ketua bercerita bagaimana setelah kejadian itu, Tae Woon jadi sebatang kara dan mengunci dirinya sendiri di taman milik ibunya dan hidup di masa lalu tanpa pernah mau melangkah maju menghadapi masa depan... sampai saat Ji Na muncul dalam hidupnya.

"Semuanya salahku, apa yang terjadi pada adikku dan istrinya, apa yang terjadi pada Tae Woon dan padamu juga. Maafkan aku"



Hye Mi dapat kabar dari para sunbaenya bahwa tim Noo Ri Park akan disatukan. Tapi bukan berarti tidak ada kompetisi antara Ji Na dan Hye Mi. Karena Hee Chul memutuskan untuk membuat tim baru dan Hye Mi dipindahkan ke timnya Hee Chul, jadi mereka akan berkompetisi dengan timnya Hee Chul.


Hee Chul memberitahu Senator Jung bahwa dia akan memanfaatkan Ji Na untuk mengendalikan Tae Woon. Karena jelas-jelas Tae Woon sangat menyukai Ji Na dan akan menuruti apapun kata-kata Ji Na.


Ji Na kembali ke kantor siang harinya dengan langkah lesu, dia masih shock dengan apa yang barusan diketahuinya. Tapi di lobi, tiba-tiba dia berpapasan dengan para sunbaenya yang kemudian memberitahunya bahwa sekarang mereka akan satu tim bersama Ji Na dan Dr. Seed. Mereka lalu menyeret Ji Na pergi menemui Dr. Seed.


Manager Choi yang paling semangat menuntun semua orang ke toko bunganya Tae Woon. Para wanita yang belum pernah bertemu Dr. Seed, shock saat mereka menyadari kalau Dr. Seed ternyata Tae Woon. Tapi yang paling membuat mereka tercengang adalah taman indah yang berada didalam rumahnya Tae Woon.


Ji Na agak canggung pada Tae Woon setelah mengetahui hubungan masa lalu mereka yang cukup rumit. Dia berusaha meminta semua orang untuk keluar dari taman ini adalah area pribadi Tae Woon. Tapi semua orang menolak dan bersikeras untuk meeting di taman indah itu.


Tak lama kemudian, semua orang berkumpul di atas tikar sambil makan-makan seolah mereka sedang piknik, kecuali Tae Woon yang berdiam diri di bangku pojok sendirian. Ji Na menatap tak enak hati padanya. Manager Oh memperhatikan cara Ji Na memandang Tae Woon dan langsung menggodanya lalu mengusulkan agar mereka semua main truth game.

Tae Woon senang dan sangat antusias saat mereka mengajaknya ikut serta. Karena Tae Woon tidak pernah main game ini dan tidak tahu aturan mainnya maka mereka pun menjelaskan bahwa aturan main gamenya adalah mereka harus menjawab setiap pertanyaan dengan jujur. Kalau tidak bisa menjawab maka mereka harus menyanyi dan menari sebagai hukumannya.

Tae Woon yang tidak pernah berbohong malah bingung dengan aturan main itu "Tapi kita kan memang harus selalu jujur"


Melalui game ini, akhirnya ketahuan kalau semua orang punya perasaan pada masing-masing orang dan mulai mengakui perasaan mereka pada masing-masing orang yang mereka sukai. Lalu tibalah giliran Tae Woon ditanya, kapan ciuman pertamanya?

Tae Woon langsung berhitung dan Ji Na langsung canggung. Lalu Tae Woon menjawab "Ciuman pertamaku terjadi 91 jam yang lalu"

Semua orang salah mengira kalau itu ciuman yang baru-baru ini dilakukannya dan bukannya ciuman pertamanya. Tapi Tae Woon mengkonfirmasi bahwa ciuman yang terjadi 91 jam yang lalu itu benar-benar ciuman pertamanya. Melihat ekspresi Ji Na, Manager Oh langsung bertanya curiga kapan Ji Na terakhir kali ciuman. Tapi Ji Na tidak mau menjawab dan lebih memilih menyanyi saja.


Sementara Ji Na menyanyi, kita mendengarkan apa yang Ketua katakan pada Ji Na "Kau dan Tae Woon, terhubung dalam takdir yang rumit itu. Tae Woon sedang berusaha untuk melepaskan diri dari masa lalunya dengan berpegangan padamu. Tapi takdir itulah yang membelenggunya untuk melarikan diri dari masa lalu. Karena itulah, tolong kau putuskan hubungan diantara kalian berdua"

Setelah selesai makan-makan, semua orang saling bersenda gurau dengan masing-masing orang yang mereka sukai sementara Manager Oh masuk ke kamarnya Tae Woon dan langsung berbaring di kasurnya. Ji Na ingin pulang tapi Tae Woon mencegahnya dan mengajaknya jalan-jalan.


Tae Woon mengaku bahwa kedatangan semua orang tadi membuatnya agak aneh karena baru kali ini ada orang sebanyak itu masuk kedalam rumahnya.

"Orang bilang tembok adalah pintu. Mungkin suatu hari, semua tembok didalam tamanmu akan terbuka lebar seperti pintu"

"Aku tidak pernah memikirkan hal itu. Membuka pintu dari segala sisi"

"Kalau suatu hari nanti kau membuat taman seperti itu, aku akan jadi orang pertama yang membuka pintunya dan memasukinya"


Di tengah jalan, tiba-tiba mereka melihat ada layang-layang yang nyangkut di atas pohon. Layang-layang yang kemudian mengingatkan Tae Woon akan masa lalunya.

Flashback,


Suatu hari saat orang tuanya membawanya ke kampung halaman Ji Na, Tae Woon kecil ingin mengambil layang-layang yang nyangkut di pohon. Ji Na kecil kebetulan lewat saat itu lalu membantu Tae Woon dengan cara mengangkat Tae Woon. (Wah, dia kuat sejak kecil yah)


Tapi walaupun begitu tetap saja mereka masih kurang tinggi untuk mengambil layang-layang itu dan pada akhirnya Ji Na tidak kuat lagi. Mereka berdua terjatuh, Tae Woon terjatuh menimpanya dan pada saat yang bersamaan layang-layangnya akhirnya terjatuh.

Ji Na kesal dan langsung memukulnya. Tae Woon bingung dengan sikapnya karena dia pikir kalau Ji Na itu cowok juga. Ji Na pergi sambil menggumam kesal "Aku ini cewek"


Tapi tentu saja Tae Woon tidak mendengarnya. Saat Ji Na baru kembali ke restoran, dia melihat mobil mewah milik ayahnya Tae Woon. Ayahnya Tae Woon melihatnya dan langsung menghampirinya. Begitu Ji Na memberitahunya bahwa dia tinggal di restoran itu, ayahnya Tae Woon langsung memberinya kartu nama dengan logo IM dan memberitahu Ji Na untuk memberikan kartu nama itu pada ayahnya.

Kembali ke masa kini,


Tae Woon naik ke pohon untuk mengambil layang-layang itu. Ji Na cemas dan langsung mengulurkan tangannya untuk membantu Tae Woon. Tae Woon mencoba meraih tangan Ji Na tapi gagal dan dia hampir saja terjatuh tapi untunglah tidak jatuh. Tapi gara-gara itu, wajah mereka jadi sangat dekat dan Tae Woon langsung menciumnya mesra dan mereka pun berciuman ditengah-tengah hujan bunga sakura yang indah.


Hye Mi menemui Hee Chul di tempat olahraganya lalu mengajaknya makan malam bersama. Tapi tujuan utama Hye Mi mengajaknya makan bersama adalah untuk menanyai Hee Chul tentang kenapa dia tiba-tiba mengubah tim. Hee Chul beralasan kalau dia hanya tidak mau membuat Hye Mi stres. Kalau timnya menang maka Hye Mi pun secara otomatis menang melawan Ji Na.


"Lalu pihak yang mana?"

"Apanya?"

"Pihak mana yang harus kukalahkan? Yoo Ji Na? Yoon Tae Woon?"

"Terserah saja"

"Kau tidak peduli yang mana?"

"Iya"

"Bahkan sekalipun Ji Na terluka?"

Hee Chul butuh waktu sesaat sebelum dia menjawab "Aku tidak peduli. Kita hanya harus menang"


Ibunya Ji Na merasa tidak enak karena mereka terus menerus mengabaikan Ketua IM. Dia berusaha meminta suaminya untuk tidak bersikap seperti itu lagi pada Ketua. Tapi ayah cepat menyela dan meyakinkan ibu untuk tidak mencemaskan apapun.


Ji Na bingung antara ingin menelepon ayahnya atau tidak. Tiba-tiba dia ditelepon Hee Chul. Tapi sejak bicara dengan ketua dan mengetahui sejarah hubungan kedua keluarga mereka yang rumit, Ji Na sekarang merasa tidak enak pada Hee Chul bahkan sampai tidak mengangkat teleponnya dan menghapus smsnya.


Anak buahnya Hee Chul muncul tak lama kemudian lalu menyerahkan laporan penyelidikan akan hubungan dan masalah diantara keluarga Tae Woon dan Ji Na. Tapi Hee Chul tidak suka saat mendengar si anak buah berkomentar bahwa takdir lah yang mempertemukan Tae Woon dan Ji Na.


Stres memikirkan masalah yang harus dihadapinya seharian ini, Ji Na memutuskan untuk joging malam saja. Sementara itu di tempat lain, Hye Mi termenung memikirkan kata-kata Hee Chul tadi. Pada saat yang bersamaan, Hee Chul tiba di depan rumah kontrakan Ji Na.


Tae Woon sedang berdendang riang saat tiba-tiba dia kedatangan tamu tak diundang, Sekretarisnya Ketua IM.


Ji Na berlari keliling kompleks tapi di tengah jalan, dia terkejut melihat Hee Chul sedang menunggunya.

Bersambung ke episode 13

Post a Comment

0 Comments