Sinopsis Who Rules The World Episode 11

Para penyerangnya Bai itu langsung kabur begitu Lan Xi muncul. Ya, itu karena mereka bukan orang-orang Sekte Duanhun, melainkan anak buahnya Feng Chang, dan jelas saja Feng Chang kesal mendengar kegagalan mereka dan heran mendengar Lan Xi-lah yang menyelamatkan wanita itu.

 

Namun dia menolak menyerah begitu saja, dan langsung mengirim mereka kembali untuk menyingkirkan Bai. Kali ini dia bahkan ikut untuk menyaksikannya langsung.

Feng Chang berusaha keras menutupi rahasia besarnya ini tentu saja juga karena dia juga mengincar tahta. Tapi alasannya bukan karena dia tamak ingin menjadi Raja, melainkan hanya karena ingin mendapatkan perhatian dan pengakuan ibundanya yang sudah mencampakkannya sejak dia kecil.

Dari segi status, biarpun dia anak sulung, namun statusnya yang paling rendah dan tidak berhak mewarisi tahta karena dia lahir saat Selir Baili masih berstatus sebagai pelayan dan belum resmi menjadi selir. 

Setelah Bai menceritakan permasalahannya, Hei tanpa ragu berjanji akan membantu mencari keberadaan gurunya. Sebagai gantinya, dia ingin Bai menemaninya makan. 

Tapi tiba-tiba ada serangga terbang lalu hinggap di bahu Bai. Hei langsung mengulurkan tangan mau menangkap serangga, tapi malah tangannya yang ditangkap sama Bai. Pfft! Mereka berdua jadi canggung karenanya.

Apalagi Hei yang benar-benar terpengaruh sampai gugup. Tapi Bai nggak ngeh akan kegugupan Hei, malah dengan polosnya mengira kalau Hei lagi sakit. Dia santai saja menyentuh Hei untuk mengecek kondisinya, tidak sadar kalau perbuatannya itu membuat Hei jadi makin salting hingga dia buru-buru beranjak pergi. Hehe.

Bai sedang dalam perjalanan pulang saat orang-orang itu menyerang lagi. Kali ini Feng Chang berakting seolah dia tak sengaja lewat dan terjebak dalam pertarungan ini.

Namun yang tak disangka Feng Chang, Bai malah melindunginya. Saat Bai dengan mudahnya mengalahkan mereka, Feng Chang diam-diam mengisyaratkan para anak buahnya itu untuk pergi dan langsung mencoba mengetes apakah Bai mengingatnya atau tidak.

Jelas Bai ingat, namun dia langsung menyadari hubungan Feng Chang dengan orang-orang itu dan tujuan mereka menyerangnya adalah untuk membungkamnya. Makanya dia sengaja pura-pura tidak ingat dan buru-buru pergi.

Seandainya dia sendirian sih tidak masalah, yang jadi masalah, sekarang dia membawa banyak orang yang harus dia lindungi, makanya dia memilih diam saja dan pura-pura tak tahu apa-apa.

Tapi Feng Chang masih curiga, makanya keesokan harinya dia nekat membuntuti Bai. Padahal dia bahkan tidak pandai membuntuti dan dengan cepat ketahuan. Kali ini Bai akhirnya memutuskan untuk terang-terangan menghadapinya. 

Feng Chang berusaha menakut-nakutinya dan menyerangnya secara diam-diam. Tapi tentu saja dia bukan lawannya Bai yang dengan mudah mencegahnya mengeluarkan pisaunya sembari tetap berakting sok polos.

Yang tidak Feng Chang sangka, Bai malah memberinya sebutir bakpao yang kontan membuat Feng Chang tersentuh dan teringat masa kecilnya saat ibunya memberinya sebutir bakpao sebelum penyakitnya pertama kali kambuh dulu.

Namun Feng Chang masih curiga dengan Bai, Paman De (pengasuhnya sejak dia masih kecil) berusaha membujuknya untuk mengampuni Bai saja karena dia yakin kalau Bai benar-benar tidak mengingatnya.

Namun Feng Chang menolak menyerah, dan memerintahkan Paman De untuk menyewa penginapan yang berada di sebelah penginapan Bai untuk mengawasi Bai.

Ratu Baili mengatur rencana untuk membuat Feng Ju dikirim mewakili Yongzhou menghadiri acara perjamuan enam prefektur yang akan diadakan Kaisar untuk menyambut Pangeran Huang Chao yang mau mengembalikan Pelat Xuanji palsu itu.

Padahal sebenarnya Feng Ju berniat mengikuti ujian negara yang sebentar lagi akan dilangsungkan, namun Ratu Baili punya rencana lain untuknya. 

Lan Xi pun jadi curiga pada Ratu Baili dan memperingatkan Qi Wu untuk waspada terkait ujian negara kali ini. Ujian negara kali ini akan diawasi oleh Pejabat Pei yang merupakan kepala pengawas ujian sekutu Keluarga Feng Qi Wu. Namun kali ini, Raja juga menunjuk dua menteri lain untuk mendampingi Pejabat Pei. Sepertinya karena Raja curiga mengingat hubungan Pejabat Pei dengan Qi Wu dan Lan Xi.

Bersama-sama ketiga pejabat ini membawa soal ujian negara ke Raja dan menyaksikan Raja menyetempel soal ujian itu, memasukkannya ke amplop lalu menyegelnya. Setelah segel amplop itu diperiksa dan dipastikan sempurna, Pejabat Pei sendiri yang kemudian memasukkan amplop soal ujian itu ke dalam kotak lalu menguncinya. Ketiga pejabat itu lalu pergi bersama-sama dan tempat penyimpanan soal ujian itu dijaga dengan ketat.

Huang Chao hampir sampai ke ibu kota Negara Dong saat tiba-tiba saja dia diserang di tengah hutan. Dia berusaha melawan, namun penyerangnya berhasil mendapatkan Pelat Xuanji palsu itu.

Terlepas dari insiden itu, Kaisar tetap melanjutkan acara perjamuan enam prefektur. Huang Chao pun jadi terlambat, dan sontak saja insiden itu membuat para pengeran yang datang mewakili prefektur masing-masing, jadi berdebat dan saling menuduh sebagai pelaku penyerangan Huang Chao. Apalagi Huang Chao juga mengklaim bahwa penyerangnya mungkin utusan dari prefektur lain.

Tapi saat Kaisar menuntut siapa saja di antara mereka yang bersedia untuk menyelidiki insiden ini, tidak ada seorang pun yang angkat tangan. Akhirnya Huang Chao sendiri yang menawarkan diri. Namun karena penyelidikannya akan melibatkan enam prefektur, makanya dia meminta Kaisar untuk membantunya mempermudah jalannya.

Kaisar pun memberikan pedang negara untuk membantu Huang Chao dan memerintahkan prefektur lain untuk membantu dalam penyelidikan Huang Chao.

 

Lan Xi dengan cepat mendapat kabar ini dari pos paviliunnya yang berada di ibu kota, dan dia langsung bisa menebak bahwa semua ini adalah siasat Huang Chao sendiri. Pelat itu palsu, jika benar-benar dikembalikan, maka dia sendiri yang akan berada dalam kesulitan. Makanya lebih baik jika pelat palsu itu hilang di jalan.

Huang Chao sekalian memanfaatkan itu untuk mendapatkan titah Kaisar. Titah Kaisar itu akan membantunya mempermudah jalannya untuk menyelidiki keenam prefektur. Hasil akhirnya tentu saja tergantung Huang Chao sendiri. Huang Chao sendiri sudah hebat, dan masih memiliki Yu Wu Yuan di sisinya dan membantunya.

Sebenarnya semua ini adalah rencananya Wu Yuan, rencana awalnya adalah menuduh orang dunia persilatan lah yang merebut pelat itu dengan tujuan mencegah perpecahan antar prefektur.

Namun Huang Chao malah mengubahnya dengan membuat Kaisar mencurigai prefektur lain sebagai pelakunya. Dalam hal ini, dia berbeda dengan Wu Yuan. Jika Wu Yuan menginginkan perdamaian dunia, Huang Chao justru sama sekali tidak percaya bahwa semua prefektur bisa berdamai.

Dia memang sengaja tidak memberitahukan perubahan rencananya pada Wu Yuan karena sejatinya dia memang hanya memanfaatkan Wu Yuan untuk mencapai tujuan besarnya, yaitu menguasai dunia.

Walaupun agak kecewa pada Huang Chao, namun Wu Yuan akhirnya setuju untuk membantunya. Namun terlebih dulu dia menuntut Huang Chao untuk pergi bersamanya ke Gunung Wu.

Para pelajar mulai berdatangan ke tempat ujian. Para pejabat pengawas ujian memeriksa barang bawaan para pelajar itu dengan sangat ketat. Siapa saja yang ketahuan membawa contekan, langsung dihukum berat. Tidak ada ampun untuk kecurangan sekecil apa pun.

Sementara itu di istana, dengan berakting bak ibu tiri yang penyayang, Ratu Baili berusaha menjodohkan Lan Xi dengan keponakannya sendiri. Saat Lan Xi menolak, Ratu Baili langsung bertanya-tanya apakah Lan Xi menyukai Feng Qi Wu. Hmm... sepertinya dia sedang berusaha membuat Raja mencurigai kedekatan hubungan Lan Xi dengan Qi Wu.

Lan Xi tetap tenang menjelaskan pada Raja tentang hubungannya dengan Qi Wu yang cuma sebatas hubungan atasan dan bawahan. Dia berhubungan dengan Qi Wu murni demi kebaikan negara mereka tanpa ada niat pribadi. 

Dan mengenai pernikahannya, dia menolak menikah sekarang dengan alasan belum memiliki kontribusi bagi negara. Jika dia terburu-buru menikah, takutnya dia akan menjadi bahan gunjingan. 

Karena itulah, dia ingin Raja menunggunya untuk memberi kontribusi dulu bagi negara, baru Raja silahkan memutuskan masalah pernikahannya. Raja merasa ucapan Lan Xi itu benar dan akhirnya setuju untuk mempertimbangkan kembali masalah ini.


Kabar itu dengan cepat sampai ke telinga Qi Wu melalui pelayan pribadinya. Mengingat betapa kilatnya kabar ini sampai kepadanya, Qi Wu bisa menebak kalau ini adalah ulah Ratu Baili yang ingin menghancurkan hubungannya dengan Lan Xi.

Untungnya Qi Wu tetap berpikir logis dan tidak gampang termakan hasutan walaupun dalam hatinya dia sebenarnya agak kecewa juga dengan pandangan Lan Xi terhadapnya. Di sisi lain, dia menyadari Lan Xi benar, dia dan Lan Xi memang cuma atasan dan bawahan, dan dia mengandalkan Lan Xi demi mempertahankan Keluarga Feng.

Pulang dari istana, Lan Xi lalu mengirim Zhong Li untuk mengantarkan beberapa makanan dan perbekalan untuk Bai dan adik-adik seperguruannya. Lan Xi sendiri sengaja tidak ikut masuk, biar adik-adik seperguruan Bai mengagumi Bai seorang dan bukan dirinya.

Dia juga datang dengan membawa hasil penyelidikan paviliunnya bahwa gurunya Bai kemungkinan pergi ke Gunung Wu. Sekarang mereka sedang menyelidikinya lebih lanjut.

Bersambung ke episode 12

Post a Comment

0 Comments